Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dalam jantung manusia yang normal, tiap denyutan berasal dari dalam simpul SA
(irama sinus normal = ‘normal sinus rhythm’). Denyut jantung sekitar 70 kali semenit
saat istirahat frekuensi melambat (bradikardia) selama tidur dan dipercepat
(takikardia) oleh emosi, gerak badan, demam, dan banyak rangsangan lain. Dalam
individu muda sehat yang bernafas pada frekuensi normal, maka frekuensi jantung
bervariasi sesuai pernapasan: ia dipercepat selama insiparasi dan melambat selama
ekspirasi , terutama jika kedalaman pernapasan meningkat. Aritmia sinus merupakan
fenomena normal.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh
arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.
Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti
berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh
arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut
tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat
Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan,
orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti
sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat.
Metode Auskultasi
Tekanan darah arteri dalam manusia rutin diukur oleh metode auskultasi.
Manset yang dapat dikendalikan (manset Riva-Rocci) dilekatkan ke manometer air
raksa (sfigmomanometer) yang dibalutkan sekeliling lengan dan stetoskop
ditempatkan diatas arteria brachialis pada siku. Manset ini dikembangkan sampai
tekanan dalamnya tepat diatas tekanan sistolik yang diperkirakan di dalam arteria
brachialis. Arteri ini ditutup dengan manset dan tidak ada bunyi yang terdengar
dengan stetoskop. Tekanan dalam manset kemudian direndahkan pelan-pelan pada
titik tekanan sistolik di dalam arteri tepat melebihi tekanan manset, maka semburan
darah lewat bersama tiap denyut jantung dan secara serentak dengan tiap denyut, serta
terdengar bunyi mengetok di bawah manset. Tekanan manset saat bunyi pertama
terdengar merupakan tegangan sistolik. Karena tekanan manset direndahkan lebih
lanjut, maka bunyi menjadi lebih keras, lalu redup dan berkurang, dan akhirnya dalam
kebanyakan individu ia menghilang. Ini bunyi Korotkow.
Bila pengukuran tekanan darah langsung dan tak langsung dilakukan serentak, maka
tekanan diastolik dalam dewasa istirahat berkorelasi terbaik dengan tekanan saat
bunyi hilang. Tetapi pada dewasa setelah gerak badan dan pada anak, tekanan
diastolik berkorelasi terbaik dengan tekanan saat bunyi menjadi meredup.
Sistole atrium
Kontraksi atrium mendorong sejumlah darah tambahan ke dalam ventrikel,
tetapi sekitar 70% pengisian ventrikel timbul secara pasif selama diatole. Kontraksi
otot atrium yang mengelilingi ostium venae cavae dan vena pulmonalis
menyempitkan ostiumnya serta inersia darah yang bergerak ke arah jantung
Sistole ventrikel
Saat mulai sistole ventrikel, valva (AV) mitral dan trikuspid menutup. Otot
ventrikel mula-mula memendek relatif kecil, tetapi tekanan intraventrikel meningkat
tajam karena miokardium menekan darah didalam ventrikel.
Bila katup aorta dan pulmonalis terbuka, maka fase penyemburan (ejeksi)
ventrikel dimulai. Ejeksi mula-mula cepat, yang pelan-pelan menurun dengan
berlanjutnya sistole. Tekanan intraventrikel meningkat ke maksimum dan kemudian
agak menurun sebelum sistole ventrikel berakhir.
Awal diastole
Setelah otot ventrikel berkontraksi penuh, maka tekanan ventrikel yang telah
turun, turun lebih cepat. Ini masa protodiastole. Ia berlangsung sekitar 0,04 detik. Ia
berakhir bila momentum darah yang diseburkan teratasi serta katup aorta dan
pulmonalis menutup, yang menyebabkan vibrasi sepintas dalam darah dan dinding
pembuluh darah. Setelah katup menutup, tekanan kontinu turun cepat selama masa
relaksasi ventrikel isovolumetrik. Relaksasi isovolumetrik berakhir bila tekanan
ventrikel turun dibawah tekanan atrium dan katup AV membuka, yang
memungkinkan ventrikel terisi. Pengisian cepat pada permulaan, kemudian melambat
setelah mendekati kontraksi jantung berikutnya. Tekanan atrium kontinu meningkat
setelah akhir sistole ventrikel sampai katup AV membuka, kemudian turun dan secara
lambat meningkat lagi sampai sistole atrium berikutnya.
Denyut nadi adalah metode yang sering digunakan untuk mengukur kecepatan
denyut jantung. Metode ini mungkin tidak akurat pada kasus cardiac output yang
lemah, seperti yang terjadi pada beberapa penderita arrhythmias, dimana kecepatan
denyut jantung mungkin lebih tinggi daripada kecepatan denyut nadi.
Denyut nadi (yang mana pada kebanyakan orang itu mirip kecepatan denyut
jantungnya) dapat diukur pada titik manapun pada tubuh dimana getaran pada arteri
dikirimkan ke permukaan – sering ketika itu ditekan melawan sebuah struktur yang
berbaring di bawah seperti tulang. Beberapa tempat yang diraba pada umumnya
adalah
1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu (radial arteri), dan kurang
umum ulnar arteri kemerah-merahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk
meraba
Denyut arteri
Darah yang dipaksa ke dalam aorta selama systole tidak hanya menggerakkan
darah di dalam pembuluh darah ke depan, tetapi juga menyebabkan gelombang
tekanan yang berjalan sepanjang arteri. Gelombang tekanan memperluas dinding
arteri sewaktu ia berjalan dan perluasan ini dapat dipalpasi sebagai denyut. Denyut ini
diraba dalam arteria radialis pada pergelangan tangan sekitar 0,1 detik setelah puncak
ejeksi sistolik ke dalam aorta. Dengan bertambahnya usia, arteri menjadi lebih kaku
dan gelombang denyut bergerak lebih cepat.
Kekuatan denyut ditentukan oleh tekanan nadi dan memberikan sedikit
hubungan dengan tekanan rata-rata. Denyutan lemah (“seperti benang”) dalam syok.
Ia kuat sewaktu isi sekuncup besar, mis. selama gerak badan atau setelah pemberian
histamin. Bila tekanan nadi tinggi, maka gelombang denyut bisa cukup besar untuk
diraba atau terdengar oleh individu (palpitasi, “jantung memukul”). Bila katup aorta
inkompeten (insufisiensi aorta), maka denyut sangat kuat , dan tenaga ejeksi sistolik
bisa cukup untuk membuat anggukan kepala di tiap denyut jantung. Denyut dalam
insufisiensi aorta dinamai denyut ‘collapsing’, Corigan,atau ‘water-hammer’.
Bunyi jantung
Normalnya dua bunyi terdengar melalui stetoskop selama tiap siklus jantung.
Yang pertama “lub” rendah yang agak memanjang (bunyi pertama), yang disebabkan
oleh mulainya vibrasi olehpenutupan mendadap katup mitral dan trikuspid pada awal
sistole ventrikel. Yang kedua “dup” bernada tinggi yang lebih singkat (bunyi kedua),
yang disebabkan oleh vibrasi yang disertai dengan penutupan katup aorta dan
pulmonalis tepat setelah akhir sistole ventrikel. Bunyi ketiga bernada rendah yang
lunak terdengar sekitar sepertiga jalan melalui diastole dalam banyak individu muda
normal. Ia bersamaan dengan masa pengisian ventrikel yang cepat dan mungkin
karena vibrasi dimulai oleh aliran masuk darah. Bunyi keempat kadang-kadang dapat
terdengar segera sebelum bunyi pertama sewaktu tekanan tekanan atrium tinggi atau
ventrikel kaku dalam pengisian ventrikel dan jarang terdengar dalam dewasa normal.
2.1. Sarana
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
• stopwatch
• spygnomomanometer (tensimeter)
• stethoscope
• bangku
• metronom
E. Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Denyut Nadi &
Tekanan Darah
• Siapkan alat-alat yang digunakan. Alat-alat yang digunakan meliputi
stopwatch, sphygnomomanometer (tensimeter), stethoscope, bangku dan
metronom.
• Pilih satu mahasiswa sebagai mahasiswa coba (MC 2).
• Biarkan MC 2 duduk tenang selama ± 3 menit.
Tekanan Darah
Denyut Nadi ( Permenit ) Tekanan Darah ( Palpasi )
( Auskultasi )
93 80 100/60
93 90 100/80
94 90 100/78
Data Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Posisi Tubuh Denyut Nadi
( Auskultasi ) ( Auskultasi )
72 90 70
Berbaring 74 100 70
Telentang 72 96 60
Mean = 72,6 Mean = 95, 33 Mean = 66,67
88 90 60
82 90 60
Duduk
85 92 64
Mean = 85 Mean = 90, 67 Mean = 61,33
85 110 60
86 108 68
Berdiri
88 102 70
Mean = 86,3 Mean = 106,67 Mean = 66
120
100
80 Denyut Nadi
60 Tekanan Sistolik
40 Tekanan Diastolik
20
0
Berbaring Duduk Berdiri
Telentang
Posisi Tubuh
Data Pengaruh Aktivitas Fisik Dengan Denyut Nadi dan Tekanan Darah
70 110 80
72 110 78
Pra Latihan
70 108 80
Mean = 70,67 Mean = 109,3 Mean = 79,3
P Menit ke – 1 94 112 90
A
S Menit ke – 3 93 110 88
C Menit ke – 5 92 104 92
A
Menit ke - 7 88 104 86
100
80
Denyut Nadi
60 Tekanan Sistolik
Tekanan Diastolik
40
20
0
pra latihan menit ke - 1 menit ke - 5 menit ke - 7
www.answers.com
www.wikipedia.org
Fox, Ira Stuart.1999.Human Physiology sixth edition.WCB/McGraw-Hill :
Toronto.
Ganong,WF. 2001. Review of Medical Physiology 14th edition. Appleton &
Lange A Simon & Schuster Co., Los Altos, Californian.