Professional Documents
Culture Documents
bagaimana mekanisme pelayanan kesehatan yang baik dan benar. Jika pelayanan
kesehatan dapat dilaksanakan secara baik dan benar maka akan memberikan efek
bangsa karena telah terjadi peningkatan produktivitas setiap penduduk yang sehat
dalam bekerja.
orang. Sebagai hak asasi manusia, sehat menjadi investasi bagi kelangsungan
kehidupan. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban untuk menyehatkan yang
dibutuhkan.
1
Sering kita mendengar kritik dan kecaman dari berbagai lapisan
masyarakat, terhadap sistem pelayanan kesehatan yang kurang bermutu dan tidak
service, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan selalu
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal demi kepuasan pasien
Berkaitan dengan jasa yang dilaksanakan oleh rumah sakit dalam upaya
yaitu pasien, pelayanan melalui kiat pelayanan prima tidaklah cukup hanya
dengan melakukan proses administrasi dengan cepat, tetapi juga bagaimana para
tenaga medis dapat memperlakukan pasien sebaik mungkin agar terbentuk sikap
positf dari si pasien yang akan berdampak pada citra positif dari rumah sakit itu
sendiri. Salah satu bentuk perlakuan yang baik dari tenaga medis kepada pasien
adalah melalui komunikasi yang terjalin diantara keduanya, dalam hal ini adalah
seorang perawat yang kompeten harus menjadi seorang komunikator yang efektif
2
adalah suatu komunikasi yang bersifat langsung, tatap muka, segera mendapat
terjadi komunikasi timbal balik atau dua arah. Dalam konteks ini, perawat dan
menunjukkan raut muka yang tegang akan berdampak serius bagi pasien. Pasien
akan merasa tidak nyaman bahkan terancam dengan sikap perawat. Kondisi ini
pasien itu sendiri. Penyampaian pesan yang dilakukan oleh perawat terhadap
pasien, akan selalu berhasil jika pasien dengan senang hati bersedia mengikuti
beberapa informasi yang disampaikan oleh perawat sebagai komunikator. Hal ini
berarti bahwa pesan yang disampaikan perawat dapat diterima dengan baik dan
dapat dimengerti dengan mudah oleh pasien. Karena itu diperlukan sebuah bentuk
melainkan pemberian informasi atau pesan yang berbobot yang mengandung nilai
motivasi bagi pasien untuk dapat mengubah sikap, opini atau perilaku pasien yaitu
3
melalui komunikasi interpersonal. Seorang perawat yang mampu melakukan
memiliki pengalaman yang baik selama memperoleh pelayanan dari rumah sakit.
Bertolak dari kondisi ini bukan tidak memungkinkan bagi pasien untuk datang
kembali ke rumah sakit tersebut jika memerlukan pelayanan kesehatan, dan dapat
dengan senang hati menceritakan pengalaman baiknya itu kepada teman, kerabat,
atau keluarganya.
membantu untuk membentuk persepsi dan sikap positf terhadap rumah sakit,
sehingga perawat harus mampu bertindak sebagai komunikator yang baik untuk
membuat pasien percaya kepada rumah sakit. Maka perawat sebagai komunikator
manajemen interaksi, daya ekspresi, dan orientasi terhadap orang lain, dimana ke
lima hal tersebut akan menciptakan sebuah komunikasi interpersonal yang efektif.
dianggap kurang penting oleh perawat pada suatu rumah sakit. Perawat
menganggap bahwa pada saat pasien datang ke rumah sakit, pasien tersebut hanya
satunya adalah melalui pendekatan individual yang dilakukan oleh perawat. Itulah
4
prosedur tindakan keperawatan adalah contoh teknik-teknik komunikasi yang
Perawat tidak dapat lepas dari proses komunikasi interpersonal karena dalam
pun menjadi perhatian dari segenap tenaga kesehatan yang berada di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin. Sebagai salah satu rumah sakit milik
adalah salah satu dari 32 rumah sakit di Indonesia yang diusulkan menjadi BLUD
5
membentak dan muka masam, tanpa perhatian, acuh tak acuh, atau cuek
bebek di depan pasien. Sebaliknya juga jangan memberikan pelayanan
dengan banyak gaya, banyak gerak, genit dan manja. Apalagi sambil main-
main, bercanda, atau seperti ngobrol dengan teman.”1
merupakan representative dari rumah sakit yang baik, dimana perawat sebagai
serta sikap profesional perawat yang pada tujuan akhirnya pasien akan cepat
sikap pasien sangat penting bagi rumah sakit, sebagai tolak ukur untuk terus
1
www.rsudulin.com
Wawancara dr Hanna Permana Subanegara, MARS
Chairman Assosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA)
6
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan melakukan penelitian lebih
7
5. Apakah ada hubungan antara orientasi kepada orang lain dengan kognisi,
1. Apakah ada hubungan antara kepercayaan diri perawat dengan kognisi, afeksi,
4. Apakah ada hubungan antara daya ekspresi perawat dengan kognisi, afeksi,
5. Apakah ada hubungan antara orientasi kepada orang lain dengan kognisi,
8
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Teoritis
1.5.2 Praktis
Theory dari Thibault & Kelley yang memandang hubungan interpersonal sebagai
suatu transaksi dagang (Rakhmat, 2004b: 121). Dalam teori ini, orang
kebutuhannya.
Thibault & Kelley mengatakan bahwa asumsi dari Teori Pertukaran Sosial
(Exchange Theory) adalah “Setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal
9
dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan
ditinjau dari sisi ganjaran dan biaya. Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat
perbandingan merupakan empat konsep pokok teori ini.” (Rakhmat, 2004b: 121).
Ganjaran adalah sikap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang
dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan
seseorang dengan orang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu
yang lain.
Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu usaha, konflik, kecemasan, dan
keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber
Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang
terlibat di dalamnya.
Biaya dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang telah dikeluarkan
kecemasan.
Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seseorang individu
sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Laba akan
10
diperoleh apabila pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan rumah
oleh perawat. Dengan demikian timbul sikap positif atau negatif dalam diri
pasien. Apabila si pasien tidak merasa puas dengan pelayanan di suatu rumah
sakit, maka si pasien akan mencari rumah sakit yang lain yang bias memberikan
Pengalaman pasien yang sebelumnya pernah menggunakan jasa rumah sakit lain
pasien pun akan selalu senantiasa menggunakan jasa kesehatan di RSUD Ulin
Banjarmasin. Lain halnya apabila pelayanan rumah sakit lain yang lebih bagus,
maka kemungkinan pasien pun akan berpaling ke rumah sakit yang dinilai lebih
11
Gambar 1.1 Kerangka Teoritis
The process of sending and receiving message between two person with some
effect and some immediate feedback (Proses pengiriman dan penerimaan pesan
12
antara dua orang atau sekelompok kecil orang dengan efek dan umpan balik
seketika).
sebagai berikut:
dan dapat pula sangat tidak efektif. DeVito dalam bukunya Komunikasi Antar
1. Kepercayaan-diri (confidance)
13
merasa nyaman bersama orang lain dan merasa nyaman dalam situasi
2. Kebersatuan (immediacy)
sesuai dengan rangsang yang diterimanya. Sikap selalu berorientasi pada suatu
14
objek tertentu dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Sikap menurut
“Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang
terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun
perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Sikap
merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif
yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku
terhadap suatu objek (Azwar, 2003:5)
Dalam penelitian ini sikap yang ditunjukkan oleh pasien rawat inap RSUD
Ulin Banjarmasin adalah suatu bentuk reaksi terhadap komunikasi yang dilakukan
oleh perawat RSUD Ulin Banjarmasin. Di mana pasien akan cenderung untuk
Banjarmasin apabila pelayanan yang diberikan oleh perawat dalam hal ini adalah
1. Aspek Kognisi yang hubungannya dengan beliefs, ide dan konsep, yaitu
berupa rasa senang atau tidak senang pada kegiatan yang dilaksanakan.
Dalam penelitian ini, rasa senang atau tidak senang pasien, kepuasan dan
15
3. Aspek Konasi yang merupakan kecendrungan bertingkah laku, yaitu berupa
Banjarmasin.
Indikator :
16
Indikator :
Indikator :
Indikator :
17
Indikator :
Indikator :
Indikator :
Banjarmasin.
18
Indikator :
Banjarmasin.
Banjarmasin.
Rumusan Masalah
Sejauhmana hubungan antara komunikasi interpersonal perawat
dengan sikap pasien terhadap rumah sakit
19
Ganjaran Biaya Laba/Hasil Tingkat
Perbandingan
Variabel X Variabel Y
Komunikasi Interpersonal Sikap Pasien
20
1.7 Hipotesis Penelitian
secara empiric. Karena, hipotesis merupakan instrument kerja dari teori sebagai
hasil deduksi dari teori atau proposisi hipotesis lebih spesifik sehingga lebih siap
rumah sakit”. Untuk meneliti hubungan tersebut, diperlukan hipotesis yang akan
21
1. H1: Ada hubungan antara kepercayaan diri perawat dengan kognisi,
H0: Tidak ada hubungan antara kepercayaan diri perawat dengan kognisi,
4. H1: Ada hubungan antara daya ekspresi perawat dengan kognisi, afeksi,
H0: Tidak ada hubungan antara daya ekspresi perawat dengan kognisi,
5. H1: Ada hubungan antara orientasi kepada orang lain dengan kognisi,
22
H0: Tidak ada hubungan antara orientasi kepada orang lain dengan
Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu factor
Oleh karena itu, penulis akan meneliti apakah terdapat hubungan yang
sebagai Variabel X, dan sikap pasien terhadap rumah sakit sebagai Variabel Y.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap (non anak) RSUD
Ulin Banjarmasin.
Sampel yaitu sebagian dari populasi yang diamati atau dapat diartikan
sebagai bagian dari subjek penelitian yang dipilih dan dianggap mewakili secara
23
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
pembagian populasi ke dalam kelas. Dalam sampel strata proporsional, dari setiap
strata diambil sampel yang sebanding dengan besar setiap strata (Rakhmat,
2004a : 79). Pecahan sampling 0,10 atau 0,20 sering dianggap banyak penelitian
dikehendaki, rencana analisis data dan fasilitas yang tersedia. (dalam Rakhmat,
2004a : 81).
sebagai berikut:
pun segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian yang ingin diteliti.
24
3. Wawancara yaitu Tanya jawab langsung untuk mencari dan
literature, majalah, surat kabar dan buku catatan kuliah yang berhubungan
dengan penelitian.
1.8.4 jfjhgsohgo
1.9 Bnxcbhcxhb
1.10 Xbbnxxfg
25