Professional Documents
Culture Documents
INVENTARISASI BARANG
UIN SUNAN KALIJAGA
TUJUAN
Salah satu cara untuk memperoleh data yang benar, lengkap, mutakhir dan dapat
dipertanggungjawabkan adalah melaksanakan pembukuan dan inventarisasi barang
secara tertib, teratur, dan terarah menurut ketentuan yang berlaku.
RUANG LINGKUP
DEFINISI ( PENGERTIAN-PENGERTIAN )
PENGGUNA ( USER )
Buku Inventaris adalah buku yang mencatat barang inventaris yang berada dalam
Kantor/ Satuan Kerja/Proyek
http://adhiewibowo.wordpress.com/2008/10/10/pengelolaan-inventaris-muhammadiyah/
PENGELOLAAN INVENTARIS MUHAMMADIYAH
Posted on October 10, 2008 by adhiewibowo
Oleh :
ISMET WIBOWO, BA
PENGELOLAAN INVENTARIS
I. PENDAHULUAN
Dalam Rangka meningkatkan pelaksanaan salah satu fungsi administrasi, yaitu mencatat
secara rapi dan teratur pengadaan sarana berupa perlengkapan atau barang-barang yang
menjadi hak milik persyarikatan memegang peranan yang sangat penting. Hal ini
berkaitan dengan erat dari akibat dikeluarkan biaya untuk pembelian barang-barang yang
menjadi inventaris/hak milik persyarikatan yang harus dipertanggungjawabkan pada tiap
akhir tahun, sebagaimana tersebut pada ART Muhammadiyah pasal 29 ayat 3.
Pelbagai macam nama/jenis perlengkapan/barang baik yang dikelola oleh pimpinan
persyarikatan termasuk majelis atau bagian maupun yang dikelola langsung oleh unit-unit
amal usaha (sekolah-sekolah, panti asuhan, rumah sakit dll.) masih banyak yang belum
diketahui secara langsung, karena belum terdapat tata pencatatan barang yang dianggap
baik dan sama atau seragam.
Menyadari akan hal tersebut dan sambil menunggu pedoman dari Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY merasa perlu menyusun buku
petunjuk pengelolaan inventaris/hak milik persyarikatan, bagi pimpinan Muhammadiyah,
termasuk majelis, bagian dan unit amal usaha di DIY, sehingga dapat melaksanakan
pencatatan atau pengadministrasian inventaris/hak milik persyarikatan secara mudah dan
seragam.
Maksud dan tujuan Petunjuk Pengelolaan Inventaris/Hak Milik Persyarikatan adalah
untuk menyeragamkan tata cara pengadministrasian pengelolaan inventaris di seluruh
eselon pimpinan (ranting, cabang, daerah, wilayah) majelis, bagian maupun unit-unit
amal usaha, yaitu sekolah-sekolah dari SD, SLTP, SLTA Muhammadiyah dan unit amal
usaha lainnya.
II. INVENTARISASI
A. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan,
penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan dan pendaftaran barang inventaris/hak milik.
Daftar barang inventaris /hak milik adalah suatu dokumen berharga yang menunjukkan
sejumlah barang milik persyarikatan Muhammadiyah dan dikuasai pimpinan
persyarikatan; yang berada di majelis-majelis daan bagian maupun yang berada di
seluruh unit amal usaha, bauk yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
Adanya daftar inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan di semua tingkat eselon
pimpinan persyarikatan mempunyai fungsi dan peranan yang sangat dihajatkan dalam
rangka :
1. Tertib administrasi dan tertib barang/hak milik,
2. Pendaftaran, pengendalian dan pengawasan setiap hak milik,
3. usaha untuk memanfaatkan penggunaan setiap barang/hak milik secara maksimal
dalam melancarkan pencapaian maksud dan tujuan persyarikatan,
4. Menunjang pelaksanaan Penyelenggaraan Pimpinan Persyarikatan.
B. PELAKSANAAN INVENTARISASI
Dalam usaha tertib administrasi pengelolaan barang/hak milik persyarikatan, semua
eselon pimpinan termasuk majelis dan bagian maupun pimpinan unit-unit amal usaha,
melaksanakan pencatatan dengan mengggunakan buku sebagai berikut :
1. Kartu inventarisasi ruangan (format inventaris 1)
2. Kartu inventarisasi barang (format inventaris 2-1 s.d. 2.4)
3. Buku inventaris barang (format inventaris 4)
Pengertian masing-masing jenis kartu dan buku adalah sebagai berikut :
a. Kartu inventaris ruangan dibuat ditempatkan dalam setiap ruangan kantor
persyarikatan atau amal usaha yang memuat segala jenis barang yang ada dalam ruangan
itu.
b. Kartu inventaris barang adalah kartu yang berisi catatan barang inventaris yang
terpisah atau kumpulan lengkap
c. Buku inventaris merupakan buku yang berisi semua catatan barang yang berasal dari
format inventaris 1 dan format inventaris 2 secara lengkap dan terperinci
C. MUTASI BARANG
Mutasi barang terjadi karena bertambah dan berkurang.
1. Bertambah, dapat disebabkan :
a. Pengadaan baru karena pembelian
b. Adanya sumbangan, wakaf atau hibah
c. Penyewaan
d. Perubahan peningkatan kuantitas
2. Berkurang, dapat disebabkan :
a. Rusak/hilang
b. Dihibahkan/atau disumbangkan atas keputusan rapat
c. Dijual atau ditukartambahkan atas dasar keputusan rapat pimpinan
D. APARAT PELAKSANA
Sebagaimana halnya dengan pengelolaan keuangan, maka pengelolaan inventaris/hak
milik menganut sistem pengurusan umum/pengurusan unsur penguasaan/penanggung
jawab dan pengurusan khusus (pengurusan bendaharawan) yaitu pengurusan yang
mengandung kewajiban untuk menerima, mencatat, menyimpan, mengatur penggunaan,
memelihara dan mempertanggungjawabkan inventaris yang dimiliki persyarikatan.
Pimpinan persyarikatan berwenang mengatur dan bertanggung jawab atas
penyelenggaraan administrasi penggunaan dan perawatan barang-barang inventaris di
tingkatnya masing-masing.
E. PELAPORAN
Pimpinan persyarikatan masing-masing tingkat berkewajiban membuat laporan tahunan
tentang kekayaan/kehartabendaan yang dimiliki termasuk yang dikelola majelis-
majelis/bagian-bagian serta unit amal usaha dan disampaikan kepada pimpinan di atasnya
dengan format inventaris 5
Mekanisme penyampaian inventarisasi barang dilaksanakan sebagai berikut :
F. KODE LOKASI DAN KODE BARANG
Semua barang inventaris yang dikuasai dan menjadi tanggung jawab pimpinan
persyarikatan, majelis-majelis/bagian-bagian dan unit-unit amal usaha harus diberi tanda
hak milik persyarikatan dengan kode lokasi dan kode barang seperti contoh :
Keterangan :
A : kode lokasi di kantor pimpinan persyarikatan
01 : tanah
00 : masih kosong (belum dimanfaatkan)
81 : tahun perolehan
01 : nomor register
Pada dasarnya barang yang dimiliki atau dikuasai pimpinan persyarikatan, majelis-
majelis, bagian dan unit amal usaha dibagai 10 bidang :
No. Urut Bidang Kode
1. Tanah 01
2. Bangunan Gedung 02
3. Alat-alat angkutan 03
4. Alat-alat kantor dan rumah tangga 04
5. Alat-alat studio 05
6. Alat-alat kedokteran 06
7. Alat-alat laboratorium 07
8. Buku perpustakaan 08
9. Alat kesenian dan kebudayaan 09
10. Tanda-tanda penghargaan 10
Kode Barang dan Kode Lokasi serta pengelompokannya disesuaikan dengan indeks
surat-surat MUHAMMADIYAH YANG BERLAKU SEJAK 1 JANUARI 1969, contoh :
Keterangan :
E : Kode lokasi (milik PWM DIY) yang berada/dikelola oleh PWM Majelis P&K
03 : Kode barang berwujud Gedung
01 : Kode barang Gedung untuk Kantor
82 : Tahun perolehan/membangun
01 : Register/Nomor urut jumlah barang
III. PENGHAPUSAN
A. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang-barang milik
persyarikatan , sehubungan dengan tidak berfungsinya barang-barang tersebut.
B. PENGHAPUSAN
Pada prinsipnya barang dihapuskan disebabkan karena :
1. Rusak berat atau setidak-tidaknya sudah tidak bermanfaat lagi untuk kepentingan
persyarikatan, misalnya : karena hilang, tidak diperlukan lagi, rusak berat, dan sudah
waktunya dihapuskan.
2. Ketentuan penghapusan :
Berdasarkan keputusan Rapat Pimpinan Persyarikatan dan pelaksanaannya dilakukan
dengan berita acara penghapusan.
Sumber :
http://fe.elcom.umy.ac.id/file.php/64/Draft_Pengelolaan_Inventaris_Muhammadiyah.doc
http://perlengkapan.auk.uns.ac.id/pedoman/inventaris/inventaris.html
PELAKSANAAN INVENTARISASI
BARANG MILIK / KEKAYAAN NEGARA
TUJUAN INVENTARISASI
• KESEMPURNAAN PENGURUSAN & PENGAWASAN TATA USAHA
KEUANGAN NEGARA
• TERCAPAINYA PENGAWASAN YANG EFEKTIF TERHADAP
KEUANGAN/ KEKAYAAN NEGARA
FUNGSI INVENTARISASI
• INVENTARISASI BARANG
Kegiatan untuk melakukan pencatatan & pendaftaran BMN pada suatu saat
tertentu.
• LAPORAN INVENTARIS
Daftar yang menunjukan catatan sejumlah BMN.
• BARANG MILIK NEGARA
Semua barang yang berasal / dibeli dengan dana yg bersumber utk seluruhnya
atau sebagian dari APBN atau yang diperoleh di luar APBN.
• BARANG
Bagian kekayaan negara yg terdiri dari satuan –satuan tertentu yang dapat
dihitung, diukur, ditimbang & dinilai, kecuali Uang.
• BARANG TIDAK BERGERAK
Menurut sifat & penggunaannya tidak dapat dipindah-pindahkan
• BARANG BERGERAK
Menurut sifat & penggunaannya dapat dipindahkan.
• BARANG HABIS PAKAI
Menurut sifatnya dipakai habis utk keperluan dinas atau jangka waktu
pemakaiannya kurang dari satu tahun.
• BARANG PERSEDIAAN
Barang yang masih disimpan dalam Gudang dan belum digunakan dalam proses
kegiatan dinas.
• BARANG INVENTARIS
Barang yang berada dalam penguasaan & pengurusan Dept. yang jangka waktu
pemakaiannya lebih dari satu tahun.
• PENGURUS BARANG
Pejabat yang oleh negara diserahi tanggungjawab mengurus, mengatur, &
membina Adm. maupun Fisik BMN.
• BENDAHARAWAN BARANG
Pejabat yang oleh negara diserahi untuk: menerima, menyimpan, memelihara, dan
mengeluarkan serta mempertanggungjawabkan Barang dalam Gudang.
• PEMBINA BARANG INVENTARIS ( PEBIN )
Menteri Pendidikan Nasional.
• KUASA PEBIN
Sekretaris Jenderal.
• PENGUASA BRG INVENTARIS ( PBI )
SETIAP PIMPINAN (ESELON I) UNTI UTAMA & PERGURUAN TINGGI.
• PEMBANTU PENGUASA BRG INVENTARIS ( PPBI )
Pejabat yang mendapat pelimpahan wewenang dari PBI untuk bertanggungjawab
mengenai Pengelolaan BMN dlm satuan kerja tertentu yg berkaitan dgn
kewenangan pengelolaan anggaran.
• UNIT PEMAKAI BARANG (UPB)
SATUAN KERJA yang dalam melaksanakan tugas sehari-hari diberi wewenang
oleh PBI untuk mengurus dan menggunakan barang invt.
• PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA INV. ( PPI )
SATUAN KERJA yang diberi wewenang oleh PPBI untuk mengawasi &
mengkoordinasikan pelaks. pelaporan inventarisasi Pemakai Brg., yg mencakup
dlm kawasan di bawah tanggungjawab UPB.
• BUKU ( INDUK ) INVENTARIS
DOKUMEN UTK MENCATAT JUMLAH & NILAI SELURUH BARANG
INVENTARIS YANG BERADA DI BAWAH PENGUASAAN
TANGGUNGJAWAB UPB, PPBI, PBI dan PEBIN.
• KARTU INVENTARIS BARANG ( KIB )
KARTU YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCATAT DATA ASAL
INVENTARIS RIWAYAT SELAMA PENGGUNAAN, MUTASI DLL.
BAGI BARANG-BARANG TERTENTU Seperti : TANAH, BANGUNAN,
GEDUNG, ALAT ANGKUTAN & SENJATA API.
• DAFTAR INVENTARIS RUANGAN ( DIR )
DAFTAR YG MEMUAT CATATAN BARANG INV. YANG BERADA
DALAM SETIAP RUANG KERJA, AULA, WISMA, SEKOLAH, RUMAH
SAKIT, LAB. dsb.
• DAFTAR INVENTARIS LAINNYA ( DIL )
DAFTAR YANG MEMUAT BARANG-BARANG INVT. YANG TIDAK
TERTAMPUNG DALAM DIR & KIB.
• BUKU CATATAN NON INVENTARIS
BUKU UNTUK MENCATAT SELURUH BARANG NON INVENTARIS atau
BARANG YANG BELUM JELAS STATUS HUKUMNYA.
• Melakukan Pembinaan
dlm pengelolaan
PBI Inventaris, yang
meliputi :
• Melakukan pengelolaan PENGADAAN,
BMN di lingkungan PENATAUSAHAAN,
masing-masing PEMANFAATAN,
• Secara fungsional PEMELIHARAAN
dilimpahkan kpd. DAN
SEKRETARIS UNIT PENGHAPUSAN.
UTAMA o Secara
fungsional
• Secara Operasional dilimpahkan
Inventarisasi dilaks. dgn. kepada
tanggungjawab penuh /dilakukan
BAGIAN oleh:KUASA
PERLENGKAPAN PEBIN / PBI
(Sekretaris
Jenderal)
o Secara
operasional
dilaksanakan
oleh:
KEPALA
BIRO UMUM
PPBI
• Bertanggungjawab scr
operasional dlm
pengelolaan BMN
UPB
UPB meliputi :
• Unit Utama
• Pusat-pusat di lingkungan
Sekretariat Jendral
PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN
• Daftar Inventaris Ruang (DIR)
o Pencatatan atas Brg Inv yg ada di Ruangan
o Hasil pencatatan diketik ke dlm DIR
o Ditandatangani oleh Pemakai Barang
o ASLI ditempel pada masing-masing Ruang
o Lembar kedua mrpk bahan pembukuan
• Kartu Inventaris Barang (KIB)
o Pencatatan Brg Inventaris berupa TANAH, BANGUNAN GEDUNG,
ALAT ANGKUT dan BARANG LAIN Tertentu
o Dibuat rangkap 3 (tiga);pertama untuk Arsip UPB, kedua untuk PBI, dan
ketiga untuk PEBIN
• Daftar Inventaris Lainnya (DIL)
Pencatatan barang tertentu yang karena kategorinya tidak tertampung dalam DIR
maupun KIB
• LEMBAR MUTASI BARANG TRIWULAN ( LMBT )
PERUBAHAN ATAS KUANTITAS BRG INV PADA SETIAP TRIWULAN
o Berdasarkan keadaan penambahan / pengurangan selama 3 bln berjalan;
o dikerjakan setiap akhir triwulan;
o dibuat rangkap 2 ( Arsip UPB & dikirim ke PBI )
o ditandatangani Penanggungjawab Pelaksana I
• LAPORAN TAHUNAN ( LT )
o DIBUAT UPB SETELAH THN ANGGARAN BERAKHIR
o DISUSUN DGN CARA : Mengolah Data dari BUKU INVENTARIS
(berdasarkan Sub Kelp Brg) & Empat LMBT yg tlh disampaikan
seblmnya.
o DIBUAT DlM RANGKAP 4 (empat) dengan perincian: Lembar 1, 2 & 3
dikirim kpd PBI paling lambat 14 hari stl berakhirnya TA dan Lembar 4
segabai Arsip UPB.
o ditandatangani Penanggungjawab Pelaksana Inv.
KODE WILAYAH
023 04 03 189882 000 0000
DEPDIKNAS DITJEN WILAYAH SATKER UNIT TAHUN
DIKTI KERJA /
FAKULTAS
JAWA
UNIVERSITAS
TENGAH
SEBELAS
MARET
KODE BARANG INVENTARIS ( NOMOR BARANG INVENTARIS )
1 01 01 01 000. nomor urut barang
GOLONGAN BIDANG KELOMPOK SUB. SUB-SUB
KELOMPOK KELOMPOK
Barang tidak Tanah Tanah Persil Tanah Bangunan Tanah Bangunan
bergerak Perumahan Rumah Negara
Golongan I
1.00.00.00.000 1.01.00.00.000 1.01.01.00.000 1.01.01.01.000
1.01.01.01.001
Barang bergerak Alat angkut Alat Angkutan Kendaraan Sedan
Darat Dinas Bermotor
Bermotor Perorangan
Catatan:
3668 adalah nomor urut dalam buku inventaris
DIPA/PNBP adalahmenerangkan sumber dana
http://www.pidra-indonesia.org/content/view/99/70/lang,id/
V.B.
Administrasi
Aset
1. Barang Inventaris
Penataan Barang SATKER adalah bagian dari kegiatan Administrasi materiil yang
meliputi semua jenis barang yang menjadi kekayaan negara dengan sifat terukur dalam
satuan-satuan dan dapat dinyatakan dengan nilai uang. Pembukuan barang inventaris
dan fisik lainya. Fungsi pembukuan adalah mencatat, menyimpan dan menyajikan data
barang. Dengan demikian pembukuan barang bertujuan: i) menyajikan data secara tepat
mengenai waktu penerimaan barang, jumlah barang dan tempat/lokasi barang; dan ii)
mengamankan dokumen masing-masing barang secara keseluruhan.
Macam dan kegunaan Kartu Barang. Kartu ini dipergunakan untuk mencatat data suatu
barang secara menyeluruh yang meliputi: spesifikasi barang, konstruksi barang, bagian-
bagian lain/perlengkapan, cara perolehan/pengadaan, Instansi pemakai, lokasi
instansi/lokasi barang, kondisi saat barang diperiksa, dan catatan mutasi perubahan
barang. Kartu barang terdiri dari:
• Kartu persediaan, yang digunakan untuk mencatat jumlah serta mutasi barang
yang ada di dalam gudang persediaan
• Kartu Inventaris ruangan, yang digunakan untuk mencatat semua barang inventaris
yang secara tetap berada di dalam suatu ruangan tertentu.
• Barang tidak bergerak: tanah, jalan dan jembatan, bangunan air, instalasi, jaringan,
gedung dan monumen/ bangunan bersejarah
• Barang bergerak: alat besar, alat angkut, alat bengkel dan alat ukur, alat pertanian,
alat kantor dan rumah tangga, alat studio komunikasi dan pemancar, alat
kedokteran dan kesehatan, alat laboratorium, koleksi perpustakaan/buku, barang
kesenian/kebudayaan/olah raga, alat persenjataan dan komputer.
• Hewan, ternak dan tanaman
• Barang persediaan: barang habis pakai, barang tak habis pakai dan barang bekas
pakai
Pelaporan. Dalam rangka tertib administrasi penatausahaan barang maka kepada setiap
UPB (Unit Pemakai Barang), wajib membuat laporan inventaris barang yang meliputi
Laporan Mutasi Barang Triwulan (LMBT-UPB) dan Laporan Tahunan (LT-UPB), dengan
ketentuan sebagai berikut:
• ii. Laporan Tahunan (LT-UPB), yang dibuat dalam rangkap 4 (Empat) dan
disampaikan kepada PBI, PPBI dan Itjen. Waktu penyampaian LT-UPB adalah 1
(satu) bulan setelah tahun anggaran yang bersangkutan berakhir atau selambat-
lambatnya pada bulan Januari diterima oleh PBI, PPBI (terkait) dan Inspektorat
Jendral Departemen Pertanian.
[Kembali]
http://isnahanifah.blogspot.com/2009/05/penghapusan-barang.html
BAB I
PENDAHULUAN
Barang yang sudah lama disimpan dan tidak layak pakai, rusak berat,
hilang, maka dapat dihapuskan, namun permasalahannya tidak semua orang
terkait dengan tugas dan pekerjaan tersebut mengerti bagaimana pelaksaan
penghapusan barang yang benar sesuai prosedur. Umumnya penghapusan secara
fisik dilakukan namun secara administrasi tidak mengetahui caranya. Selain itu
penghapusan barang sering menjadi masalah dalam hal penggunaan ekonomis.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Keadaan barang dalam rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau
digunakan lagi
5. Panitia memeriksa barang yang diusulkan untuk dihapuskan oleh unit kerja
dan panitia melaporkannya kepada pimpinan unit utama disertai dengan
usul/ rekomendasi penyelesaiannya.
7. Jika barang yang akan dihapuskan seperti barang tidak bergerak, biro
perlengkapan akan meminta persetujuan/ izin tertulis dari menteri
keuangan diteruskan kepada biro hukum dan dinas Depdiknas untuk
dibuatkan surat keputusan (SK), di dalam SK tersebut terdapat cara
penghapusannya seperti melalui lelang atau pemusnahan.
b. Penghapusan barang yang hilang/dicuri/dirampok/diselewengkan
- Pimpinan unit satuan kerja bertanggung jawab atas barang yang hilang
melaporkan ke pimpinan unit dan kepolisian.
1. Penghapusan barang
2. Penjualan barang
3. Tukar menukar
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Wahyu Sri Ambar. 2007. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta: