Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalam tiap kelas. KOMPONEN DISTRIBUSI FREKUENSI
Komponen distribusi frekuensi terdiri dari :
1) Interval Kelas, adalah sejumlah nilai variabel yang ada dalam batas kelas tertentu. Contoh : 7 – 9 2) Batas Kelas, adalah suatu nilai yang membatasi kelas pertama dengan kelas yang lain. 3) Titik Tengah Kelas, adalah nilai yang terdapat di tengah interval kelas. Contohnya : untuk interval kelas 7 – 9 titik tengah kelasnya : (7 + 9) x= =8 2 CONTOH TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Interval Kelas Batas Kelas Titik Tengah Kelas Frekuensi (f)
terbesar. b) Menentukan jumlah/banyaknya interval kelas yang diperlukan, atau dapat juga dengan menggunakan rumus Sturges : k = 1 + 3,3 log n keterangan : k = banyaknya interval kelas n = jumlah data LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI
c) Menentukan rentangan/wilayah data (R)
dengan rumus : R = data tertinggi – data terendah d) Membagi wilayah tersebut dengan banyaknya kelas untuk menduga lebar interval (C) dengan rumus : Wilayah (R) C= Jumlah kelas (k) LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI
Menentukan data pada interval kelas.
Langkah pertama adalah meletakkan data terendah dari data yang telah diurutkan di atas tadi, selanjutnya dengan menggunakan rumus C, yaitu dengan cara menjumlahkan data terendah tadi dengan lebar kelas (C) dan hasilnya dikurangi 1, demikian seterusnya untuk menentukan data pada interval kelas yang lain. Menentukan batas kelas : (X-0,5)-(Y+0,5). LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI
g) Menentukan titik tengah kelas : (X+Y)
2 h) Menentukan frekuensi masing-masing kelas. i) Menjumlahkan kolom frekuensi dan periksa apakah hasilnya sama dengan banyaknya total pengamatan (n). CONTOH SOAL !
Data di bawah ini merupakan data penduduk laki-laki umur
50 tahun keatas pada sensus penduduk tahun 1980 dari 35 kabupaten/kodya di Jawa Tengah (dalam ribuan).
Buatlah distribusi frekuensi dari data diatas lengkap
dengan langkah-langkahnya !!!. DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Frekuensi Relatif dari suatu kelas adalah proporsi
item atau dalam kelas terhadap jumlah keseluruhan item dalam data tersebut. Rumus frekuensi relatif adalah sbb : Frekuensi Relatif = Frekuensi kelas n Distribusi Frekuensi Relatif adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari sekelompok data yang menunjukkan frekuensi relatif bagi setiap kelas. DISTRIBUSI FREKUENSI PERSENTASE
Frekuensi Persentase dari suatu kelas adalah
frekuensi relatif kelas tersebut dikalikan dengan 100. Rumus Frekuensi Persentase adalah sbb : Frekuensi presentase = Frekuensi Kelas X 100 n Distribusi Frekuensi Persentase adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari sekelompok data yang menunjukkan frekuensi persentase bagi setiap kelas Contoh Soal Perusahaan Frekuensi Apple 13 Compaq 12 Gateway 2000 5 IBM 9 Packard Bell 11 Jumlah 50
Perusahaan Frekuensi Relatif Frekuensi Persentase
Apple 0,26 26 Compaq 0,24 24 Gateway 2000 0,10 10 IBM 0,18 18 Packard Bell 0,22 22 Total 1,00 100 Less than Cumulative Frequency
Untuk memperoleh angka frekuensi
kumulatif yang kurang dari (less than cumulative frequency), digunakan nilai batas atas dari setiap kelas. Rumus : Frek. Nilai batas atas kelas X 100% n More than Cumulative Frequency
Untuk memperoleh angka frekuensi
kumulatif yang kurang dari (more than cumulative frequency), digunakan nilai batas bawah dari setiap kelas. Rumus : Frek.Nilai batas bawah kelas X 100% n CONTOH SOAL
PENYELESAIAN Untuk memperoleh angka frekuensi relatif pada kolom 4, setiap nilai frekuensi kolom 3 dibagi dengan banyaknya data (100). Misalnya : 2 100 X 100% = 0,02 / dalam persen = 2% Untuk memperoleh angka frekuensi kumulatif yang kurang dari (less than cumulative frequency), digunakan nilai batas atas. Karyawan yang yang upahnya sama atau kurang dari Rp. 39 ribu adalah 2 orang , atau 2 100 X 100% = 2% , dan seterusnya PENYELESAIAN Untukmemperoleh angka frekuensi kumulatif yang lebih dari (more than cumulative frequency), digunakan nilai batas atas. Karyawan yang yang upahnya sama atau lebih dari Rp. 30 ribu adalah 2 + 3 +…+7 = 100, atau 100 100 X 100% = 100% ; sementara yang sama atau lebih dari Rp. 40 ribu adalah 3 + 11 +…+ 7 = 98, atau 98 100 X 100% = 98% ; dan seterusnya