You are on page 1of 15

Manajemen Industri Kimia – A.

Kahar 21

BAN IV
PERENCANAAN

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. menyebutkan unsur-unsur perencanaan
2. mengidentifikasi jenis-jenis perencanaan
3. menjelaskan pentingnya perencanaan
4. menjelaskan proses perencanaan
5. menjelaskan kaidah perencanaan

PENDAHULUAN
Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-
kegiatan dan aktifitas yang akan dilaksanakan. Fungsi perencanaan manajer
meliputi usaha pemilihan berbagai alternatif tujuan, strategi, kebijaksanaan, serta
taktik yang akan dijalankan. Jelas usaha tersebut merupakan pengambilan
keputusan yang mempengaruhi jalannya perusahaan di waktu-waktu yang akan
datang.
Proses pengambilan keputusan ini haruslah bersifat ilmiah,yaitu menuruti
persyaratan tertentu, sedang rencana yang dibuat haruslah juga memenuhi sifat-
sifat serta tujuan tertentu. Selanjutnya kita hendaknya mengetahui kaidah
perencanaan. Setelah rencana terprogram yaitu bahwa perencanaan itu meliputi
pemrograman rencana kerja yang konprehensif dan menyeluruh pada semua
bagian, maka selanjutnya kebijaksanaan, taktik dan strategi perlu digariskan, dan
kemudian pelaksanaan rencana tersebut haruslah konsisten dan konsekuen.

1.Pengertian
Perencanaan adalah :
• Penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.
• Penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang
diinginkan.
• Fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan dari berbagai
alternative
• Dari tujuan-tujuan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan
program-program.
• Proses mendefinisikan tujuan-tujuan organisasi dan bagaimana mencapai
tujuan tersebut.
• Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan.

Jadi:
Perencanaan yang dibuat haruslah bersifat sebagai berikut:
1. Menyumbang pada pencapaian tujuan-tujuan organusasi.
2. Merupakan dasar tolok fungsi manajemen yang lain, yaitu, pengorganisasi,
pengarahan, pengkoordinasian dengan pengawasan.

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 22

3. Merupakan fungsi dari setiap orang yang berada dalam organisasi,baik


horizontal maupun dertikal.
4. Efisien, artinya:bila dilaksanakan, rencana tersebut dapat mencapai tujuan
secara berhasil dengan biaya yang sekecil-sekecilnya.

2. Unsur-unsur perencananaan
Pada umumnya, rencana harus memberikan jawaban kepada enam
pertanyaan berikut:
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan?
2. Apakah sebabnya tindakan itu yang harus dikerjakan?
3. Dimana tindakan itu dilaksanakan?
4. Kapan tindakan itu dilaksanakan?
5. Siapa yang mengerjakan tindakan itu?
6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut?

Louis A. Allien berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan pada fungsi


perencanaan terdiri atas:
1. Meramalkan
Memperkirakan keadaan yang datang-datang sekarang dapat
mengambil tindakan antisifatif.
2. Menetapkan sasaran, maksud dan tujuan
Menentukan semua pekerjakan
3. Programming.
Menetapkan urutan-urutan kegiatan berdasarkan prioritas
4. Scheduling
Menentukan waktu yang tepat
5. Menyusun anggaran (Budgeting)
6. Mengembangkan prosedur
7. Menetapkan dan menafsikan kebijaksanaan
Menjamin keseragaman dan keselarasan tindakan-tindakan dalam
Menguasai masalah-masalah dan situasi pokok.

3.Jenis-jenis perencanaan
George A.Steiner,dalam top management planning.mengelompokan
perencanan berdasarkan:
1. Periode waktu:
• Jangan pendek
• Jangka panjang
• Jangka menengah
• Kontiu/abadi

2. Pokok soal:
• Pemasangan
• Produksi
• Personalia
• Pembelanjaan

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 23

• Lit bang
• Fasilitas dll

3. Unit organanisasi:
• Proyek
• Departemenn
• Bagian,seksi
• Kelompok fungsional
• Cabang
• Perusahaan sebagai keseluruhan

4. Karakteritik:
• Sederhana atau rumit
• Komprehensif atau sempit
• Utama (penting) atau kecil (kurang penting)
• Kualitas atau kuantitas
• Stratesis atau taktis
• Rahasia atau dapat diketahui umum
• Tertulis atau tak tertulis
• Formal atau non formal
• Pelaksanaan sulit atau mudah
• Rasional atau tak rasional
• Ekonomis/murah atau mahal

5. Unsur:
• Tujuan
• Maksud
• Misi
• Obyektif
• Strategi
• Program
• Kebijaksanaan
• Prosedur dan metode standar
• Pedoman, aturan
Tujuan adalah segala sesuatu yang menjadi arah akhir yang dituju olae
organisasi dengan memanfaatkan rencana satu kali pakai dan atau rencana yang
terus-menerus dipakai.
Rencana satu kali pakai adalah rencana yang dipakai untuk mencapai
tujuan khusus tertentu, dan setelah tujuan tercapai rencana tersebut tidak dipakai
lagi.
Rencana yang terus-menerus dipakai diciptakan untuk kegiatan yang
berulang kembali sehungga dimungkinkan pendekatan yang distandarisasikan.
Maksud merupakan peranan pokok suatu organisasi; ini merupakan tujuan
yang relatif luas suatu organisasi, misalnya maksud didirikannya universitas ialah

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 24

mengembangkan ilmu pengetahuan melalui pendidika, penelitian dan pengabdian


pada masyarakat.
Taktik dan strategi adalah program yang luas untuk mencapai tujuan
organisasi sehingga misis terlaksana.
Kebijaksanaan merupakan pedoman umum untuk mengambil keputusan.
Kebijaksanaa digariskan agar orang mengetahui apa yang dapat atau yang tidak
dapat diperbuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Prosedur atau metode standar adalah serangkaian perintah yang terperinci
untuk menjalankan kegiatan yang berurutan dan aturan tertentu.
Aturan merupakan pernyataan bahwa kegiatan tertentu harus atai tidak
boleh dilakukan dalam situasi tertentu.

6. Pentingannya perencanaan
• Rencana dapat maniadakan ketidakpastian masa datang dan dapat
menaggulangi perubahan-perubahan:
• Dengan digariskan tujuan maka kegiatan dapat terfokus
• Rencana merupakan dasar bagi pengawasan
• Rencana dapat dijadikan dasar untuk membuat perencanaan berikutnya
secara riil
• Rencana itu ekonomis karena segala kegiatan terpusatkan untuk
mencapai tujuan secara konsekuen
• Dengan rencana itu kleksibel,artinya dapat berubah arah tanpa biaya
ekstra dalam rangka mencapai tujuan.

7. Kaidah dan proses perencanaan


Pada hakikatnya adalah: forecast, karena dengan forescast
digariskan peristiwa yang diharapkan terjadi pada waktu yang akan
datang.
Kaidah perencanaan dapat dibagi 2 kelompok:
7.1. Kaidah intern
Terdiri atas estimasi kekuatan dengan kelemahan:baik dalam
hal:pemasaran,produksi,personalia,pembelajaan,administrasi,keuangan
maupun: tujuan strategi ,taktik, dan kebijaksanaan.

7.2. Kaidah ekstern


• Tersedianya sumber daya yang diperlukan: bahan mentah teknologi
• Pengaruh lingkungan: politik, hukum, ekonomi, social, budaya,
etika, agama, dan hankam.
• Saingan kegiatannya

Untuk membuat suatu rencana yang baik, beberapa langkah yang harus
diambil sebagai berikut:
1. menentukan tindakan tugas-tugas
2. mengobservasi dan memganalisa
3. mengadakan kemungkinan-kemungkinan
4. membuat sintesia

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 25

5. menyusun perencanaan

Menurut, James. A.F. Stone pendekatan formal perencanaan adalah sebgai


berikut:
1. Memilih tujuan
2. menganalisa lingkungan
3. menentukan tujuan yang dapat diukur
4. sub-unit menentukan tujuan
5. membandingan rencana sub-unit dengan rencana strategis
6. menentukan perbedaan yang ada
7. memilih alternatif terbaik
8. melaksanakan rencana strategis
9. menilai dan mengawasi kemanajuan rencana

Jadi; rencana merupakan tulang punggung kegiatan.organisasi yang


mengadakan perencanaan dan mempunyai rencana dapat dikatakan akan lebih
berhasil dibandingkan dengan organisasi yang tidak mengadakan perencanaan
atau yang ridak mempunyai rencana, karena sifat-sifat yang baik dari perencanaan
dan rencana itu merupakan prses belajar yang baik dan menghasilkan sesuatu
yang baik pula

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 26

BAB V
PENGORGANISASIAN

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. menjelaskan teori-teori organisasi
2. membuat skema bentuk-bentuk dan struktur organisasi
3. menerapkan prinsip-prinsip organisasi
4. menunjukkan hubungan antar bagian dalam departementasi dan pembagian
kerja
5. menjelaskan pendelegasian dan desentralisasi wewenang
6. menjelaskan wewenang dan kekuasaan
7. menjelaskan hubungan budaya dan organisasi

I. Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “organon” dan bahasa latin
“organum” yang artinya alat, bagian, anggota atau badan.
• Organsiasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama
• Organisasi adalah suatu system kerjasama dari aktifitas-aktifitas yang
dilakukan oleh 2 orang atau lebih
Jadi unsur-unsur organisasi adalah
1. Orang (2 atau lebih)
2. Wadah
3. Aktifitas
4. Tujuan bersama

II. Teori Organisasi


Teori organisasi dikelompokkan :
2.1. Teori Klasik
Dengan adanya revolusi industri (1790-1900) keadaan industri
dan perdagangan maju, *Aplikasi iptek berkembang terjadi produksi
massal, konsumsi massal dan pasar massal. *Urbanisasi meningkat
kapasitas produksi naik *Tetapi timbul kompliks masyarakat proletar
lawan yang kaya (borjuis). *Kota lawan desa. *Ketidak-merataan
meningkat. *Perlu untuk pemerintahan yang kuat untuk menanganinya.
Weber mengusulkan penerapan teori birokrasi
Fayol memberikan konsep dan teori fungsionalisme
Urwick memiliki konsep keteknikan di Eropa
Fayol dengan scientific management di AS
Akibat dari semua ini adalah :
1. Bawahan terikat pada 1 orang yaitu atasannya
2. Kecenderungan kearah supervisi yang ketat
3. Karyawan hanya sebagai petugas pelaksana

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 27

4. Tidak begitu memperhatikan manusia sebagai manusia “mahluk


sosial” dan perilaku manusia.

2.2. Teori Neo-Klasik


1. Pembagian kerja : menimbulkan situasi dimana pedoman kerja tidak
ada dan disiplin menjadi berkurang : bingung, takut bertanya dan
merasa diri diabaikan timbul : depersonalisasi dan dysfunction
jadi tidak kooperatif
2. Proses skalar dan fungsional menimbukan problema dalam delegasi
wewenang dan tangung jawab.
3. Tentang struktur organsiasi, terutama yang menyebabkan friksi
antara orang-orang operasional (lini) dan orang staf.
4. Rentang pengawasan Supervisi yang ketat

Maka Teori Neo-Klasik mengusulkan :


a. Partisipasi orang dalam proses pengambilan keputusan
b. Memperluas kerja, sehingga tidak terlalu spesialis tetapi generalis
mengetahui segalanya
c. Manajemen didasarkan pada proses bottom-up, memberi
kesempatan pada junior memegang tampuk manajemen
d. Adanya ratio atasan-bawahan tergantung pada kemampuan
manajemen, sistem komunikasi, pengawasan formal serta luas
sentralisasi
e. Supervise bebas demokratis dll.

2.3. Teori Organisasi Modern


Teori klasik membicarakan konsep : koordinasi, skalar dan
vertical, dengan pendekatan struktural dan sistem tertutup.
Teori modern cenderung ke sistem terbuka, analitis konseptual,
didasarkan pada data empiris, yang sifatnya sintesa integratif. Sistem
terbuka itu pada hakikatnya merupakan transformasi masukan yang
menghasilkan produk-produk transformasi; terdiri dari : aliran
informasi, bahan dan energi. Sistem terdiri dari : subsistem, tujuan,
manajerial, teknis psiko sosial dan struktural.
Organisasi terdiri dari : antar hubungan bagian dalam suatu sistem yang
dihubungkan dengan elastis.

III. Bentuk dan Struktur Organisasi


Menurut pola hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab bentuk
organisasi dibedakan :
1. Bentuk organisasi garis
2. Bentuk organisasi fungsional
3. Bentuk organisasi garis dan staf
4. Bentuk organisasi fungsional dan staf

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 28

Direktur

Produksi Keuangan Pemasaran

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Direktur

Pemasaran URS Teknik Perencanaan Personalia

Proyek A Proyek B Proyek C

Direktur

Penasihat Produksi Penasihat Hukum

Produksi Pemasaran Keuangan Kepegawaian

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 29

IV. Prinsip-prinsip Organisasi


Agar suatu organisasi berjalan dengan baik, beberapa prinsip organisasi
sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan dengan jelas
2. Pembagian kerja
3. Delegasi kekuasaan (delegation of authority)
4. Rentang kekuasaan
5. Tingkat pengawasan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab (unity of command and
responsibility)
7. Koordinasi
V. Departementasi dan Pembagian Kerja
Departementasi merupakan pengelompokkan kegiatan kerja yang hampir
sama dan erat hubunganya satu dengan yang lainnya. Pembagian kerja merupakan
pemecahan tugas sedemikian rupa sehingga orang perorang di dalam organisasi
bertanggung jawab pada dan melaksanakan kegiatan tertentu saja.
Pembagian kerja pada akhirnya akan menghasilkan departemen-
departemen dan job description dari masing-masing departemen sampai unit-unit
terkecil dalam organisasi.

Beberapa dasar dalam departementasi :


• Departemen fungsional
Pekerjaan dapat dikelompokkan menurut fungsi dari organisasi.
Perusahaan bisnis meliputi fungsi seperti : produksi, pemasaran, keuangan,
akunting dan personalia
Rumah sakit meliputi fungsi seperti : bedah, psikiatri, rumah tangga,
farmasi dan pesonalia.

Manajer Umum

Produksi Distribusi

Produksi Kontrol Maintenance Penjualan Iklan Analisis


Pasar

• Departemen territorial

Pembentukan kelompok atas dasar daerah geografis. Logikanya


adalah bahwa semua kegiatan dalam daerah tertentu seharusnya
ditugaskan kepada seorang manajer.

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 30

Manajer

Kabag. Penjualan

Daerah Daerah Daerah


Sumbar Sumut Aceh

• Departemen produk
Dalam banyak perusahaan besar yang produknya beraneka ragam,
kegiatan dan personalianya dikelompokkan atas dasar produk

Manajer

Kabag. Penjualan

Minyak Goreng Kosmetik Daging Susu Makanan Ringan

• Departementasi pelanggan
Contoh departemntasi yang berorientasi pada pelanggan adalah
lembaga pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan menyelenggarakan
kuliah-kuliah tetap dan kuliah ekstensi.
Dalam praktek, dasar-dasar penggolongan itu tidaklah dianut
secara konsekuen, sebab seringkali didasarkan atas kombinasi dari
beberapa dasar yang tersebut di atas.

VI. Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang


Pendelegasian merupakan alokasi atau pembebanan tugas, wewenang dan
permintaan akan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Untuk efektifnya
pendelegasian ada beberapa syarat :
1. Rencana dan kebijaksanaan harus jelas
2. Tugas dan wewenang harus dibatasi dengan yang diharapkan
3. Orang yang diberi tugas disiplin yang terbaik
4. Komunikasi secara terbuka
5. Sistem pengawasan perlu diciptakan

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 31

Tindak lanjut ialah perlunya diadakan desentralisasi wewenang secara


konsekuen. Akan tetapi biasanya orang takut untuk mengadakan desentralisasi
karena :
1. Biayanya tidak sedikit
2. Hilangnya uniformitas kebijaksanaan
3. Terlalu luasnya pengawasan
4. Proses pengambilan keputusan yang sulit dll

Desentralisasi pada suatu saat pasti diperlukan karena :


1. Kecenderungan orang ingin bebas mengambil keputusan
2. Dinamika usaha memerlukan putusan cepat
3. Makin bertambahnya orang yang mampu mengelola organisasi
4. Teknik pengawasan berkembang dengan baik.

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 32

BAB VI
PENGARAHAN

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. menjelaskan dasar-dasar pengarahan
2. memahami pemberian perintah
3. menjelaskan motivasi dan teori motivasi
4. menjelaskan kepemimpinan dan gaya kepemimpinan

I. DASAR - DASAR PENGARAHAN


Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dalm : “Principles Of
Management : An Analysis Of Managerial Functions “ mengatakan bahwa
dasar pengarahan itu :
1. Sumbangan individu terhadap tujuan organisasi tergantung pada
komunikasi antara yang diarahkan dan yang mengarahkan.
2. Harmonisasi antara tujuan individu dengan tujuan organisasi
3. Pengarahan harus efesien untuk mencapai tujuan
4. Kesatuan perintah
5. Teknik pengarahan yang tepat
6. Komunikasi yang baik
7. Kemampuan memimpin yang baik
8. Supervisi langsung
9. Tarap pengertian yang tinggi
10. Informasi yang disampaikan secara langsung
11. Pemanfaatan organisasi tak formal

II. PEMBERIAN PERINTAH


• Perintah Adalah : Suatu instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan
untuk mengerjakan atau tidak melakukan sesuatu guna merealisasikan tujuan
(Perusahaan)
Jadi :
Dari batasan ini, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa unsur dari
perintah sebagai berikut :
1. Instruksi Resmi
2. Atasan dan bawahan
3. Mengerjakan atau tidak mengerjakan kegiatan
4. Realisi Tujuan

• Sehingga ; perintah itu harus memiliki prinsip, sebagai berikut :


1. Perintah harus jelas
2. Perintah harus positif
3. Perintah harus diberikan kepada orang yang tepat
4. Perintah diberi X dijabarkan satu persatu
5. Perintah harus bersifat motivasi

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 33

6. Perintah adalah aspek berkomunikasi

III. MOTIVASI

Motivasi berasal dari kata “motive” ( ind : motive ) yaitu segala sesuatu
yang membuat seseorang bertingkah laku tertentu atau paling tidak berkeinginan
untuk bersikap tertentu.
Motivasi merupakan hal – hal yang menyebabkan, menyatukan serta
memperhatikan orang berprilaku tertentu. Motivasi dipengaruhi oleh kondisi fisik,
kebutuhan seseorang serta kondisi sosial orang.

IV. KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dan mengarahakan


kegiatan yang berhubungan dengan tugas anggota atau kelompok organisasi.
Sistem kepemimpinan dikelompokan ke dalam :
1. EKSPLOITATIF, yaitu yang bersifat “ MEMERAS ” bawahan, bawahan
harus mencapai tujuan, kalau tidak dihukum.
2. OTORITATIF, yaitu yang “ KERAS “ terhadap bawahan, bawahan boleh
memberi komentar pada perintah.
3. KONSULTATIF, yaitu yang meminta pendapat dari bawahan, tujuan
digariskan, perintah umum di keluarkan setelah diskusi dengan bawahan.
4. PARTISIPATIF, dimana tujuan yang digariskan dan keputusan diambil oleh
kelompok dalam organisasi.

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 34

BAB VII
PENGKOORDINASIAN
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. menjelaskan dasar-dasar koordinasi
2. menjelaskan komunikasi dan informasi

Pengkoordinasian merupakan usaha mensinkronkan dan menyatukan segala


kegiatan dalam organisasi agar tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
Pengkoordinasian merupakan tugas yang “sulit“ dilakukan karena berbagai
perbedaan yang ada dalam organisasi, misalnya : perbedaan tujuan individu,
waktu, hubungan perseorangan, dan lain - lain.

I. DASAR KOORDINASI

Biasanya organisasi menciptakan mekanisme koordinasi tertentu. Menurut


Joseph A. Litterer dalam : “The Analysis Of Organizations “, ada 3 mekanisme
koordinasi, yaitu :
1. Mekanisme Hierarki : dimana berbagai kegiatan dihubungkan dibawah satu
kekuasaan pusat.
2. Mekanisme Administratif , yang berhubungan dengan pekerjaan yang rutin
sifatnya.
3. Mekanisme Sukarela : dimana individu atau kelompok melihat adanya
kebutuhan, menciptakan program dan menerapkannya.

Mekanisme mana yang dipilih tergantung pada situasi, biasanya dipakai ketiga-
tiganya. Sehingga menghasilkan koordinasi :
1. Berdasar Rencana :
Biasanya dipakai bila organisasi stabil dan keadaan dapat diperkirakan terlebih
dahulu.
2. Berdasar Umpan Balik :
Biasanya dipakai bila organisasi atau keadaan tidak stabil, berubah - ubah, dan
tak dapat diperkirakan. Dilaksanakan berdasarkan informasi dari bawahan,
dianalisa bersama, diputuskan, diberikan pada bawahan dan statusnya.

3. Koordinasi Horizontal
Yaitu koordinasi antara karyawan satu tingkatan yang berbeda-beda
fungsinya.

4. Koordinasi Vertikal
Yaitu koordinasi antara atasan dengan bawahan.
Bagaimanapun juga koordinasi atau dapat dicapai dengan mudah. Bila sistem
komunikasi yang ada dalam organisasi baik. Kemampuan organisasi untuk
mengadakan kegiatan yang kompleks tergantung pada cara bagaimana orang

FMIPA KIMIA - UNMUL


Manajemen Industri Kimia – A. Kahar 35

mempergunakan sistem komunikasi demi koordinasi dan sebaliknya. Makin


efisien komunikasi dalam organisasi makin besar toleransi dan rasa saling
trergantung dan bersatu para anggota dan semakin mudah komunikasi.

KOMUNIKASI DAN INFORMASI


Komunikasi merupakan peristiwa dimana pemberi berita dan penerima
berita memperoleh pandangan yang sama tentang suatu berita. Dalam komunikasi
orang mendapatkan informasi. Informasi adalah segala sesuatu yang
dikomunikasikan : Dalam hal ini pengetahuan tentang sesuatu informasi
merupakan inti sistem komunikasi dan memberikan bahan dasar pengambilan
keputusan.

FMIPA KIMIA - UNMUL

You might also like