Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
konsisten dan berdasarkan asas perkreditan yang sehat, maka setiap bank
5. Pengawasan kredit
1
dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 1 januari 1996. Bagi Bank yang
tersebut di atas. Sedangkan bagi Bank yang baru memperoleh izin usaha wajib
kredit, maka lingkup pemberian kredit mencakup banyak aspek dan mengandung
B. Pembatasan Masalah
Dari banyaknya permasalahan pada sebuah bank, maka makalah ini akan
dibatasi pada permasalahan pengelolaan risiko kredit yang terdapat pada sebuah
bank.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.1 Risiko
Dengan defenisi yang bersifat umum ini, manajemen bank biasanya tidak
akan merasakan perlunya kebutuhan atau urgensi untuk menerapkan sebuah sistem
menggabungkan semua hal negatif yang ditemukan dalam kamus Bahasa Inggris
mengenai risiko. Defenisi risiko yang dimaksud adalah “The possibility of loss,
Defenisi diatas senada dengan defenisi risiko yang dikemukakan oleh Bank
kerugian Bank.”
3
Namun ahli lain berpendapat, tidak semua risiko berupa kerugian. Eddie
dirumuskan oleh Cade ini, menegaskan bahwa outcome/hasil tidak selalu berupa
kerugian. Dalam kondisi tertentu, outcome tersebut dapat saja berupa keuntungan.
dikategorikan atas : 1
kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat
untung.
1
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manajemen_risiko&action=edit§ion=2
4
Definisi risiko lain diberikan oleh George J. Benston yang mengemukakan
bahwa risiko merupakan “The probability that any event, or set of events, might
very succesfully.”
suatu sukses atau keberhasilan namun peluang gagalnya jauh lebih besar.
Ringkasnya, risiko suatu bank dapat didefenisikan sebagai kombinasi dari tingkat
yang memberi peluang untuk untung atau mengancam sebuah kesuksesan (rugi).
Adapun jenis-jenis risiko yang biasa diterima atau terjadi pada sebuah bank
adalah: 2
1. Risiko Kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Suku Bunga
4. Risiko Nilai Tukar
5. Risiko Likuiditas
6. Risiko Operasional
7. Risiko Reputasi
8. Risiko Hukum
9. Risiko Strategik
10. Risiko Kepatuhan
kemampuan sumberdaya di dalam Bank itu sendiri. Sebuah Bank sebaiknya hanya
2
Dunil, Z., 2005, Bank Auditing, Risk-Based Audit (Dalam Pemeriksaan Perkreditan Bank
Umum), Penerbit Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, hal. 4
5
mengambil Risiko yang biasa dilakukan seperti Risiko kredit yang telah
diperhitungkan dengan baik yang sebagian daripadanya dapat dijual ke Bank lain
A.2 Kredit
dimulai dari arti kata “kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang
berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “Creditum yang berarti kepercayaan
akan kebenaran”.3
Indonesia, pengertian kredit ini telah dirumuskan dalam Bab I, pasal 1 ayat
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
3
Dana F. Kellerman, 1971, The New Grolier Webster International Dictionary, Grolier Inc.,
New York
4
Eric L. Kohler, 1964, A Dictionary For Accountants, 3rd Edition, Prentice Hal-Inc., New
York
6
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.”
pinjaman ini bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman
tersebut yang berupa bunga sebagai pendapatan bagi bank yang bersangkutan.
- Dari proses kredit itu telah didasarkan pada suatu perjanjian yang saling
bunga akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati
bersama.
a. Character
Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan
kredit benar-benar dapat dipercaya yang tercermin dari latar belakang nasabah
b. Capacity
5
Kasmir, 2003, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi Revisi Cetakan Ketujuh, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta,hal. 104 -105
7
c. Capital
Yaitu jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Semakin
besar modal yang dimiliki seseorang atau perusahaan maka akan semakin
d. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik yang berupa fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebih jumlah kredit yang diberikan
dan diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah maka jaminan
e. Condition
Dalam pemberian kredit hendaknya juga dinilai kondiri ekonomi dan politik
sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta
Selanjutnya jenis-jenis kredit yang dapat dibiayai dapat dilihat dari obyek
Yaitu kredit yang diberikan oleh Bank kepada debiturnya untuk memenuhi
b. Kredit Investasi
6
Teguh Pudjo Muljono, 2001, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi Keempat
Cetakan Pertama, BPFE-Yogyakarta, hal. 26
8
Yaitu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan untuk pembelian barang-barang
modal yaitu barang yang tidak habis dalam satu cycle, maksudnya proses dari
pengeluaran uang kas dan kembali menjadi uang kas tersebut memakan jangka
c. Personal loan
Adalah bentuk kredit yang diberikan kepada perorangan bukan dalam rangkan
Yaitu sejenis kredit yang belum efektif dapat ditarik secara tunai ataupun
akan dilakukan oleh bank apabila transaksi yang akan dilakukan direalisir atau
apa yang diperjanjikan menjadi efektif. Adapun jenis kredit non cash loan ini
antara Bank Garansi, Pembukaan L/C impor dan Letter of credit dalam negeri.
Dalam setiap bentuk usaha selalu dihadapkan pada risiko, hal ini sudah
merupakan suatu hal yang biasa manapun selalu terdapat adanya risiko, walaupun
satu sama lainnya mempunyai bobot yang berbeda-beda. Begitu juga dalam
pemberian kredit, dimana dalam pemberian kredit oleh bank kepada nasabah juga
9
Menurut Tampubolon, risiko kredit adalah eksposur yang timbul sebagai
Risiko ini dapat bersumber dari berbagai kegiatan fungsional bank seperti
penyaluran pinjaman dan kegiatan lainnya. Disisi lain risiko ini timbul kinerja satu
atau lebih debitur yang buruk. Kinerja debitur yang buruk ini dapat berupa
“Credit Risk is most simply defined as the potential that a bank borrower or
pengembalian) dari kredit yang diberikan bank adalah maksimum. Tujuan dari
kredit bank dengan menjaga credit risk exposure dalam batas ukuran yang
mengelola perkreditannya.
7
Robert Tampubolon, 2004, Risk Management, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, hal. 24
8
Basel Committee on Banking Supervision, Bank for International Settlement, Paper
“Principles for Management of Credit Risk” May 2001
10
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Resiko Kredit
kredit bermasalah (Non Performance Loan / NPL ). Dimana sebagai hasil dari
Dalam menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit pada suatu bank
tersebut, misalnya semakin tinggi suku bunga yang diterapkan suatu bank
terhadap kredit yang diberikan maka akan semakin tinggi tingkat risiko yang
dihadapi dengan kata lain akan semakin tinggi tingkat counterparty dari
bank sangat mempengaruhi risiko kredit yang dihadapi oleh suatu bank
dimana jika pegawai/pejabat suatu bank tidak memiliki itikad baik atau tidak
9
http://www.bangkokbank.com/download/annual2006
11
tingkat risiko kredit yang dihadapi bank tersebut akan semakin besar dan
Dalam hal kebijakan dan prosedur pemberian kredit terdapat beberapa hal yang
direncanakan dengan baik, maka risiko kredit yang akan dihadapi bank
sebelumnya maka risiko kredit yang dihadapi bank tersebut akan dapat
ditekan.
permasalahannya untuk menemukan solusi atas kredit tersebut. Jika hal ini
dilakukan secara berkala maka bank akan dapat menguragi tingkat kredit
kredit yang dihadapi oleh bank tersebut akan semakin tinggi dan begitu
juga sebaliknya.
12
c. Pertumbuhan Ekonomi
tersebut harus sudah tersedia sebelum sebuah bank memberikan fasilitas kredit.
Beberapa aspek kunci dalam perspektif pengendalian risiko kredit yang standar
dan praktek yang baik untuk dimiliki Bank adalah sebagai berikut:
berikut: “The board of directors should have responsibility for approving and
periodically reviewing the credit risk strategy and significant credit risk policies
of the bank. The strategy should reflect the bank tolerance for risk and the level of
13
provitability the bank excepts to achieve for incurring various credit risks (Dewan
direktur mempunyai tanggung jawab untuk menyetujui dan pada waktu tertentu
meninjau ulang strategi risiko kredit dan kebijakan risiko kredit bank. Strategi
akhir dan utama atas strategi, kebijakan, prosedur dan limit yang bertalian
dengan resiko kredit. Komisaris dan direksi memastikan bahwa semuanya itu
secara konsisten.
14
- Memantau dan mengendalikan risiko kredit
mungkin.
Wewenang dan tanggung jawab ini dapat didelegasikan kepada Komite Kredit
b. Strategi Kredit
Strategi, kebijakan dan prosedur yang ada harus tertulis dan konsisten dengan
memberi persetujuan kredit dan mentaati kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan.
Bagi sebuah bank, penetapan harga produk (loan pricing) secara tepat jauh
ekspansi kredit.
15
membutuhkannya. Misalnya dengan memberikan bunga kredit yang lebih
rendah kepada debitur usaha yang risiko kredinya rendah, hal ini mengarahkan
Dengan demikian sebuah Bank yang ingin aman terhadap Risiko Kredit harus
menerapkan strategi penetapan suku bunga kredit yang berbeda untuk risiko
Untuk menerapkan bunga yang berbeda bagi kualitas aktiva produktif yang
berbeda, sebaiknya Bank menetapkan credit scoring dan credit rating. Kredit
yang dinilai kelayakan kreditnya berada dibawah score yang telah ditetapkan
akan dapat disetujui, diluar itu akan ditolak. Kredit yang telah disetujui,
selanjutnya dikaji dan diberi rating secara berkala untuk menetapkan tingkat
suku bunganya.
bunga kredit mencerminkan risiko yang terkait (underlying risk ) dan setelah
menutup cost of fund, biaya operasi dan cadangan kredit macet masih
memberikan imbal hasil yang wajar bagi modal yang dikeluarkan pemegang
saham.
C.2 Kebijakan dan Prosedur Pemberian Kredit Yang Lengkap dan Mutakhir
apa yang menjadi tujuan dalam strategi Bank. Kebijakan ini harus pula memberi
kontribusi bagi pengelolaan risiko kredit yang efektif dalam bentuk menyajikan
16
secara komprehensif terhadap risiko kredit. Toleransi risiko kredit yaitu jumlah
dan jenis risiko kredit yang siap diserap, harus secara jelas ditegaskan dalam
kebijakan kredit. Toleransi ini harus searah dengan tujuan strategik Bank.
disetujui.
Adapun penjabaran dari kriteria dan prosedur diatas adalah sebagai berikut:
a. Persetujuan Kredit
kredit. Penilaian kredit harus dilakukan dengan melakukan analisa yang rinci
Proses penilaian yang standar tidak boleh dikurangi karena alasan kesulitan
boleh diintervensi oleh manajemen, pemilik saham, atau pihak lain yang
Keputusan persetujuan kredit harus didasarkan pada analisis yang seteliti dan
17
setepat mungkin. Untuk itu diperlukan informasi yang banyak dan sejujur
c) Profil risiko terkini dari debitur dan agunan serta tingkat sensitifitasnya
skenario.
datang.
Satuan Kerja Khusus untuk me-review kredit yang bebas dari satuan kerja
18
pusat. Untuk menghindari pengaruh kepala cabang atau direktur, sebaiknya
b. Pencairan Kredit
Setelah sebuah kredit disetujui, baik sebelum atau sesudah sebuah transaksi
pencairan kredit dilakukan, pejabat yang terpisah dari satuan kerja pemutus
tersebut. Daftar ini tidak perlu panjang, memuat faktor kunci yang perlu
diperiksa ulang.
Tugas pengkajian ulang ini harus dilakukan secara berkala, baik per fasilitas
dan kesehatan sebuah Bank. Fungsi ini mencakup pemeliharaan file kredit agar
19
Beberapa faktor pendukung kebijakan dan prosedur yang baik untuk
1) Budaya kredit yang kuat, sebuah bank yang memiliki budaya kredit yang
kredit).
Ada empat hal kunci yang biasa atau perlu diperhatikan dalam proses
20
- Mengkaji ulang risiko konsentrasi portofolio kredit yang ada secara
seksama.
mengacu ke internal credit risk rating yang ada, dengan mempertimbangkan hal-
diperkirakan.
khususnya batas toleransi risiko kredit yang tidak boleh dilampaui. Perkembangan
risiko kredit ini mulai dari faktor penyebab terjadinya risiko sampai dengan upaya
21
Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk dikompilasi dan dibahas di Komite
Manajemen Risiko.
direksi, komite audit dan satuan kerja manajemen risiko. Terhadap kredit yang
22
BAB III
KESIMPULAN
yang disetujui.
a. Lingkungan kredit
c. Pertumbuhan Ekonomi
4. Pengendalian risiko kredit dilakukan oleh petugas yang independen dari satuan
23
DAFTAR PUSTAKA
Eric L. Kohler, 1964, A Dictionary For Accountants, 3rd Edition, Prentice Hal-Inc.,
New York
Kasmir, 2003, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi Revisi Cetakan
Ketujuh, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Robert Tampubolon, 2004, Risk Management, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta
Teguh Pudjo Muljono, 2001, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi
Keempat Cetakan Pertama, BPFE-Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manajemen_risiko&action=edit&
section=2
http://www.bangkokbank.com/download/annual2006
24