You are on page 1of 4

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK 2013

1. Pengertian
Pendidikan Agama Katolik (PAK) adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa untuk memperteguh
iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik,
dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan
antar umat beragama untuk mewujudkan persatuan nasional.
2. Rasional
a. Pendidikan
Dalam hidup anak pendidikan memiliki tempat dan peran yang amat penting. melalui
pendidikan, anak dibantu dan distimulir menumbuhkembangnya dirinya menuju
kedewasaannya secara menyeluruh. Begitu juga dalam kehidupan beragama dan beriman
pendidikan iman mempunyai peran dan tempat yang utama. Meski perkembangan hidup
beriman pertama-tama merupakan karya Allah sendiri yang menyapa dan membimbing anak
menuju kesempurnaan hidup berimannya, namun manusia bisa membantu perkembangan
hidup beriman anak dengan menciptakan situasi yang memudahkan semakin erat dan
mesaranya hubungan Allah dengan anak. Dengan demikian pendidikan iman tidak
dimaksudkan untuk mencampuri secara langsung perkembangan hidup beriman anak yang
merupakan suatu misteri, tetapi untuk menciptakan situasi dan nuansa kehidupan yang
membantu serta memudahkan perkembangan hidup beriman anak.
Pendidikan pada umumnya, termasuk pendidikan iman, merupakan hak dan kewajiban utama
dan pertama orangtua. Dalam membantu orangtua menjalankan hak dan kewajiban yang
utama dan pertama itu mereka dibantu oleh Negara dan lembaga pendidikan. Terkait dengan
pendidikan iman, hal itu berarti bahwa orangtualah yang memiliki hak dan kewajiban
pertama dan utama dalam memberikan pendidikan iman kepada anak-anaknya. Pendidikan
iman dimulai dan dilaksanakan di rumah. Pendidikan yang dimulai di rumah
diperkembangkan lebih lanjut dengan bantuan pastor, katekis dan guru agama. Negara
mempunyai kewajiban untuk menjaga dan memfasilitasi agar pendidikan iman bisa
terlaksana dengan baik sesuai dengan iman amsing-masing.

b. Pendidikan Agama Katolik
Salah satu bentuk dan pelaksanaan pendidikan iman adlah pendidikan iman yang
dilaksanakan secara formal dalam konteks sekolah yang disebut pelajaran agama. Dalam
konteks Agama Katolik pelajaran agama di sekolah dinamakan Pendidikan Agama Katolik
(PAK) yang merupakan salah satu realisasi tugas dan perutusannya untuk menjadi pewarta
dan saksi Kabar Gembira Yesus Kristus.
Melalui PAK peserta didik dibantu dan dibimbing agar semakin mampu memperteguh iman
terhadap Tuhan sesuai dengan agama Katolik dengan tetap memperhatikan dan
mengusahakan penghormatan terhadap agama dan kepercayaan lain. Hal ini dimaksudkan
untuk menciptakan hubungan antar umat beragama yang harmonis dalam masyarakat
Indonesia yang plural demi terwujudnya persatuan nasional. Dengan kata lain PAK bertujuan
membangung hidup semakin beriman peserta didik. Membangun hidup beriman Kristiani
berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus yang memiliki keprihatinan tunggal,
yakni terwujudnya Kerajaan Allah dalam hidup manusia. Kerajaan Allah merupakan situasi
dan peristiwa penyelamatan, yaitu situasi kehidupan yang penuh dengan perdamaian dan
keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesatuan, kelestarian lingkungan
hidup yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan.

c. Kompetensi Peserta Didik
PAK tidak sekadar menyampaikan pengetahuan iman Katolik, tetapi dan terutama membantu
serta membimbing peserta didik agar mampu menghayati imannya, dalam arti mampu
memahami, merefleksi dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari.
Pengetahuan dan ilmu tidak selalu membuat hidup seorang menjadi sukses dan bermutu.
Seorang akan berhasil dan bermutu dalam hidupnya berkat kemampuan, keuletan dan
kecekatannya mencernakkan dan menerapkan apa yang diketahuinya dalam hidup nyata
sehari-hari. Demikian juga dengan hidup beragama. Seorang diselamatkan dan dinyatakan
berhasil dalam hidup berimannya bukan oleh pengetahuan tentang imannya, tetapi terutama
oleh usahanya menginterpretasi dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyatanya
sehari-hari.
Kemampuan peserta didik dalam hidup beriman semakin mendesak pada zaman sekarang
yang ditengarai oleh adanya arus globalisasi. Kemajuan pengetahuan dan teknologi,
khususnya dalam bidang media, yang menyertai arus globalisasi membawa banyak
perubahan, termasuk perubahan nilai, baik yang konstruktif maupun destruktif. Menghadapi
tawaran yang mengandung pelbagai macam nilai itu peserta didik harus dibekali dan
memiliki iman yang mempribadi dan bisa dipertanggungjawabkan. Kemampuan penghayatan
iman semacam itu semakin diperlukan dengan adanya kenyataan lain, yaitu adanya krisis
multi dimensi yang sedang dialami bangsa Indonesia saat ini. Krisis itu mencakup dalam
bidang hukum, politik, ekonomi, budaya, kejujuran, keadilan, kelestarian lingkungan hidup
dan sebagainya.

d. Pendiddikan Komprehensif
PAK harus komprehensif: memuat unsur-unsur pokok iman Katolik yang menyeluruh.
Unsur-unsur ini diperoleh dari pengalaman seorang beriman Katolik. Seorang beriman
Katolik menemui dirinya sebagai seorang pribadi yang unik, memiliki kemampuan dan
kekurangan yang hidup dalam kebersamaan dengan orang lain dalam lingkungan tertentu.
Dalam dirinya ada kerinduan akan yang ilahi. Kerinduan akan yang ilahi ini terpenuhi dalam
dan melalui yesus Kristus yang diimaninya sebagai Penyelamat. Ia juga menyadari akan
adanya orang-orang lain yang memilii iman yang sama. Kebersamaan dirinya denga orang-
orang lain yang memiliki iman yang sama menciptakan paguyuban orang beriman yang
disebut Gereja. Ia menyadari juga bahwa Gereja dipanggil dari dan diutus ke masyarakatnya
sebagai pewarta dan sakramen keselamatan. Dari pengalaman seorang beriman Katolik
semacam itu ditemukan empat unsur yang perlu dijadikan bahan kajian dalam PAK. Keempat
unsur itu ialah Aku, Yesus Kristus, Gereja dan Masyarakat.

3. Tujuan
PAK pada dasarnya bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk membangun hidup
yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan
pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk
perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan,
kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan
kepercayaan.
4. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup pembelajaran PAK mencakup empat aspek, yaitu:


a. Pribadi Siswa
Dalam aspek pribadi siswa dibahas pemahaman diri sebagai laki-laki dan perempuan
yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi
dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.

b. Yesus Kristus
Dalam aspek Yesus Kristus dibahas bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang
mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.

c. Gereja
Dalam aspek Gereja dibahas arti dan makna Gereja, yang sebagai persekutuan murid-
murid Yesus dipanggil serta diutus menjadi pewarta, saksi dan pelaksana karya keselamatan
Allah, serta bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.

d. Kemasyarakatan
Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam hidup bersama dalam masyarakat
sesuai dengan Firman/Sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja, atas dasar keyakinan,
bahwa kehadiran Yesus dan Gereja-Nya di dunia bukan hanya untuk Gereja, tetapi untuk
semua orang.

5. Prinsip-prinsip Belajar, Pembelajaran dan Asesmen
Empat hal berikut perlu diperhatikan sebagai prinsip-prinsip belajar PAK:
a. Cerdas: PAK membantu siswa agar mampu memahami dan mempertanggungjawabkan
ajaran iman agama Katolik.
b. Implementatif: PAK membantu siswa agar mampu mengimplementasikan ajaran-ajaran
iman dalam hidup sehari-hari secara benar dan baik.
c. Kritis: PAK membantu siswa agar mampu menjawab persoalan-persoalan hidup yang
dijumpainya baik dalam hidup pribadinya maupun masyarakatnya, misalnya persoalan-
persoalan yang terkait dengan primodialisme, korupsi, kekerasan, kerusakan lingkungan,
budaya digital..
d. Terbuka: PAK membantu siswa agar mampu semakin terbuka terhadap dunia yang
semakin majemuk, khususnya kemajemukan suku, budaya dan agama/kepercayaan.

Pembelajaran PAK perlu memiliki cirri-ciri berikut: aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Ciri-ciri semacam itu mengandung cara pandang yang menganggap siswa
sebagai subyek pembelajaran yang aktif, bukan sebagai penerima informasi yang pasif.
Sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator yang membantu siswa agar bisa
mengembangkan diri secara optimal. Keaktivan itu akan mendorong siswa menjadi kreatif
dengan mencari, menggunakan dan mengolah berbagai alternatif sumber belajar secara
berhasil guna dan terarah (efektif) demi tercapainya kompetensi yang telah ditetapkan.
Pembelajaran semacam itu akan membuat siswa mengalami suatu proses belajar yang
menyenangkan dan tidak dirasakan atau dianggap sebagai suatu beban yang memberati
hidupnya. Proses pembelajaran PAK meliputi pemahaman, pergumulan yang diteguhkan
dalam terang Kitab Suci/ajaran Gereja dan pembaharuan hidup yang terwujud dalam
penghayatan iman sehari-hari

Asesmen dalam PAK adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk
pemberian nilai trhadap hasil belajar siswa. Penilaian itu dibuat berdasarkan tahapan
kemajuan belajar siswa, sehingga guru memperoleh gambaran kemampuan siswa sesuai
dengan kompetensi yang harus dicapainya. Penilaian dilaksanakan secara terpadu dengan
kegiatan belajar mengajar, baik secara formal maupun informal. Oleh karena itu penilaian
jangan hanya dilakukan sekali pada akhir semester, tetapi perlu dilaksanakan sepanjang
proses belajar mengajar. Adapun ranah penilaian terdiri dari ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik. Dilihat dari segi bentuk, penilaian bisa tertulis, lisan, unjuk kerja,
produk, portofolio, atau tingkah laku.

You might also like