You are on page 1of 13

BUKU SAKU FASI LI TATOR

2014


Halaman 1 dari 11



Anda adal ah seorang Fasi l i tator

Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang untuk memahami
tujuan/capaian bersama dan membantu untuk merencanakan upaya-upaya yang bisa
dilakukan untuk mencapai tujuan tanpa mempunyai kepentingan khusus dalam proses
diskusi.

Tugas utama Fasilitator adalah membantu semua orang untuk dapat mengeluarkan
pendapat, pikiran dan melakukan yang terbaik dalam sebuah pertemuan atau diskusi.

Fasilitasi merupakan proses untuk membantu peserta untuk belajar dengan cara terbaik yang
memungkinkan dengan menggunakan kegiatan-kegiatan yang mengarahkan individu dan
kelompok untuk mencapai/meningkatkan pemahaman yang lebih baik.

Dapat dikatakan seorang fasilitator berarti seseorang yang membuat sesuatu menjadi
mudah Atau Tindakan Yang Dapat Membuat Sesuatu Lebih Mudah




Fokus Utama Fasi l i tator

Fokus seorang fasilitator pada muatan dan proses sebuah pertemuan/lokakarya.
Berlaku sebagai pemimpin muatan dan proses

Muatan = daftar tugas/aktivitas, subjek dan materi pembahasan.
Proses = rangkaian pelaksanaan pembahasan dilakukan, termasuk:
- Metode yang digunakan,
- Prosedur yang dilakukan,
- Format pertemuan,
- Alat-alat yang digunakan
- Gaya/cara berinteraksi
- Norma/aturan kelompok
- Dinamika kelompok
- Suasana kelompok

Halaman 2 dari 11

Peranan Fasi l i tator

Proses Muatan
Memi ki rkan dan Mel akukan
Bagai mana
Memi ki rkan dan Mel akukan
Apa saj a
Metode dan prosedur
Bagaimana relasi dengan dan antar peserta
dipertahankan
Perangkat yang digunakan
Aturan atau norma yang disepakati
Dinamika Kelompok
Suasana pertemuan
Subjek untuk diskusi
Tugas-tugas yang perlu dicapai
Masalah yang dipecahkan
Keputusan yang dibuat
Daftar agenda
Tujuan

Peranan fasilitator dalam sebuah pertemuan atau lokakarya secara umum sekitar 70 %
sebagai fasilitator proses, dan 30 % sebagai fasilitator muatan.

Peserta mempunyai peranan untuk muatan sebesar 70 % dan proses sebesar 30 %.
Hal diatas karena fasilitator pada dasarnya hanya membantu agar proses berjalan dengan
baik sehingga muatan dapat dicapai oleh peserta.

Terkadang sulit untuk memahami dengan baik mengenai peran seorang fasilitator, dan apa
bagiannya dalam aktivitas sebuah kelompok. Sebagian orang akan berpikir, fasilitator adalah
orang yang memimpin diskusi, untuk mengajarkan sesuatu atau menjaga waktu dan
mengarahkan program, tetapi fasilitator lebih kompleks dibandingkan yang mungkin Anda
pikirkan.
Pri nsi p-pri nsi p fasi l i tasi pertemuan/l okakarya

Pengalaman para peserta merupakan hal yang paling penting daripada yang lain,
bersiaplah untuk menghabiskan waktu yang panjang bersama peserta,
Peserta tidak akan gagal dalam latihan, tetapi latihan yang Anda buat mungkin
menggagalkan mereka untuk mencapai tujuan, bersiaplah untuk melakukan revisi
masukan-masukan Anda, dan adaptasi latihan berdasarkan umpan balik.
Makin banyak Anda bekerja, makin sedikit peserta bekerja; makin sedikit peserta bekerja,
makin sedikit yang peserta pelajari: Jangan masuk kedalam program mereka dengan
semua pengetahuan yang Anda mau berikan/bagi dan berpikir mengenai latihan-latihan
yang lain untuk mereka lakukan.
Setiap peserta mungkin memiliki pengetahuan yang diperlukan tanpa disadari, bantu
mereka untuk menyadarinya.
Pengetahuan yang ada pada peserta akan saling melengkapi satu sama lain. Siapkan
latihan-latihan untuk mencapai pencerahan.
Halaman 3 dari 11

Ni l ai -ni l ai Dal am Memfasi l i tasi

Demokrasi
Seorang Fasilitator yang demokratis, mampu mendorong setiap orang untuk mempunyai
kesempatan yang sama untuk ikut ambil bagian dalam proses belajar dimana dia menjadi
peserta tanpa prasangka; perencanaan untuk pertemuan apa saja terbuka luas dan dilakukan
secara bersama-sama oleh fasilitator dan para peserta; agenda dirancang untuk memenuhi
kebutuhan para peserta dan terbuka terhadap perubahan-perubahan para peserta; dan
untuk jangka waktu selama fasilitator bekerja dengan mereka itu, tidak ada struktrur
organisasi secara hirarkis yang berfungsi.

Tanggung Jawab
Setiap orang bertanggungjawab atas kehidupannya masing-masing, pengalaman-
pengalaman dan tingkah lakunya sendiri. Hal ini mencakup pula pada tanggungjawab atas
partisipasi seseorang di dalam sebuah pertemuan atau lokakarya. Sebagai fasilitator,
bertanggungjawab terhadap rencana yang sudah dibuat, apa yang dilakukan, dan
bagaimana hal ini membawa pengaruh pada isi, partisipasi dan proses pada pembahasan itu.
Fasilitator juga bertanggungjawab atas dirinya sendiri dan apa yang terjadi pada fasilitator.
Fasilitator harus sensitif terhadap bagaimana dan seberapa besar para peserta bersedia dan
mampu memikul tanggungjawab pada setiap pertemuan atau pelatihan.

Kerj asama
Fasilitator dan para peserta bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Orang mungkin
akan mengatakan bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang dilakukan oleh seseorang
terhadap sebuah kelompok. Sedangkan fasilitasi/memandu adalah sesuatu yang dilakukan
oleh seseorang bersama dengan sebuah kelompok.

Kej uj uran
Fasilitator mewakili secara jujur nilai-nilai dirinya sendiri, perasaan, keprihatinan dan prioritas
dalam bekerja bersama seluruh peserta pelatihan, dan fasilitator menentukan suasana bagi
suatu harapan agar peserta menjaga kejujurannya. Ini juga berarti bahwa fasilitator harus jujur
terhadap peserta dan terhadap dirinya sendiri. Fasilitator harus mewakili dirinya sendiri
secara adil dan tidak berusaha untuk berbuat terlalu jauh melampaui kemampuannya sendiri
dalam peranan sebagai fasilitator.

Kesamaan Deraj at
Setiap peserta mempunyai sesuatu yang dapat disumbangkan pada peserta pelatihan lain
dan perlu diberikan kesempatan yang adil untuk melakukan hal itu; Fasilitator menyadari
bahwa dia dapat belajar dari peserta sebesar apa yang mereka bisa pelajari dari fasilitator.
Pada saat yang sama, setiap peserta mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan untuk
tidak ikut ambil bagian pada pokok bahasan tertentu dalam suatu pertemuan atau pelatihan.

Halaman 4 dari 11


Eti ka Fasi l i tator

Ada berbagai kemungkinan dan cara dimana peran dan fungsi fasilitator bisa hilang kendali
atau digunakan secara tidak benar. Hal ini sering terjadi tanpa disadari baik oleh peserta
pertemuan maupun fasilitator.

Masalah ini menjadi tanggungjawab fasilitator itu sendiri untuk mencegah adanya
penyalahgunaan posisinya sebagai seorang fasilitator. Menjaga integritas seorang fasilitator
memang jauh lebih mudah jika fasilitator sudah memikirkan dengan seksama etika seorang
fasilitator. Etika minimal yang harus dipegang seorang fasilitator adalah sebagai berikut:

Fasi l i tator bukan Manusi a Super. Jangan pernah menjadi tempat tumpuan dan
jangan merasa mampu menyelesaikan semua masalah. Fasilitator harus tetap sebagai
Manusia.

Jangan tergoda menj adi DI KTATOR. Peserta belajar mungkin menyerahkan
sebagian dari wewenang mereka sebagai peserta kepada fasilitator. Atau tidak jarang,
peserta meminta kepada fasilitator untuk membuat keputusan, mendefinisikan suatu situasi
dan lain-lain. Godaan untuk menggunakan wewenang yang didelegasikan kepada fasilitator
untuk mengisi kebutuhannya sendiri akan menjadi kuat. Kebutuhan sendiri seorang fasilitator
itu, seperti meningkatnya harga diri, manipulasi dari suatu situasi demi untuk keuntungan diri
sendiri, dan sebagainya. Kalau seorang fasilitator berada dalam situasi tersebut, maka harus
segera sadar diri.

Jangan pernah memai nkan peran sebagai MANI PULATOR. Sebuah potensi
penyalahgunaan yang sama timbul dari kenyataan bahwa fasilitator itu memainkan suatu
peranan yang cerdik dan tanpa memerintah. Fasilitator yang pasif, ramah, bermaksud baik
bisa menjadi manipulatif dalam cara-cara dimana seorang pemimpin yang agresif dan kuat
tidak akan pernah bisa menghindarinya. Perbedaan antara seorang manipulator yang sangat
mempesona dan seorang diktator yang keras sekali mungkin hanya soal apakah peserta
pertemuan menyadari atau tidak bahwa mereka sedang dikuasai dan diawasi oleh pemimpin
mereka. Itu menjadi tanggungjawab fasilitator untuk tidak menggunakan teknik-teknik
fasilitasi untuk mengontrol peserta sebuah pertemuan/lokakarya. Ini memang sungguh
terjadi bagi para peserta pertemuan, dan tidak pada peranan kepemimpinan apa saja secara
terbuka, yang sedang menggunakan teknik-teknik ini dalam suatu pertemuan atau lokakarya.

I NGAT !!! ki ta bukan satu-satunya. Tidak ada standard eksternal yang dapat digunakan
untuk menilai fasilitator. Siapa saja boleh menyebut dirinya sebagai fasilitator, dan hal ini
tidak perlu mencerminkan pengalaman, keterampilan-keterampilan, atau pemahaman
seseorang tentang proses pelatihan. Sayang sekali, ada orang yang menyebut dirinya
Halaman 5 dari 11

sebagai fasilitator, menuntut dari peserta pertemuan atau kelompok sasaran suatu
pembayaran yang tinggi, tanpa meninggalkan sesuatu yang bernilai yang abadi pada
mereka. Kami harap para pembaca panduan ini akan menggunakan informasi yang kami
sajikan untuk menjadi lebih efektif dalam membantu kelompok agar berfungsi dengan baik
dan dalam saling berbagi keterampilan-keterampilan dengan yang lainnya, bukan untuk
keuntungan pribadi.

Menj adi seorang fasi l i tator ti dak berarti bahwa fasi l i tator sudah mempunyai
kual i fi kasi sebagai seorang ahl i psi koterapi , baik bersama dengan sekelompok orang
atau perorangan berdasarkan situasi. Mengingat cakupan memandu atau memfasilitasi
tekanannya pada nilai-nilai dan perasaan manusia, fasilitator sering dilihat sebagai nara
sumber bagi berbagai masalah psikologis pribadi maupun masalah organisasi. Jadi kadang-
kadang para peserta menghubungi para fasilitator, baik langsung maupun tidak langsung,
dengan kebutuhan emosi mereka. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai suatu pernyataan
atas kekurangan nara sumber yang tersedia bagi permasalahan pribadi dari pada sebagai
suatu komentar atas keterampilan anda sebagai seorang ahli terapi. Harap berhati-hati.

Harus di i ngat j uga bahwa fasi l i tator, ti dak dapat berharap bahwa fasi l i tator
akan mencapai kebutuhan emosi onal nya sendi ri dal am bekerj a dengan peserta
pel ati han. Jika fasilitator menggunakan situasi fasilitasi untuk memuaskan beberapa
keinginan pribadi (perlu perhatian, respek, kekuasaan, bersahabat, menemukan kekasih),
maka hal fasilitator tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan peserta pertemuan. Sering dalam pertemuan, kelompok-kelompok orang-orang
menciptakan persepsi-persepsi secara sepihak di antara mereka, yang mengakibatkan pada
interaksi-interaksi yang intensif. Jika fasilitator menjadi terlibat secara khusus dengan seorang
peserta (atau sekelompok kecil peserta) dan dia mengabaikan yang lainnya, boleh jadi dia
akan dilihat sebagai seorang penyokong dari seseorang atau orang-orang dimana dia
terlibat bersama. Hal ini bisa merusak seluruh peserta pertemuan. Jika ditemukan sesuatu
daya tarik tertentu, ikuti terus menurut kesempatan yang ada.


Halaman 6 dari 11

Tanggung Jawab Fasi l i tator

Untuk memfasilitasi pertemuan/lokakarya dengan baik:
Pahami hasil yang diinginkan oleh peserta, latar belakang dan konteks pertemuan atau
lokakarya dilaksanakan.
Sebagian besar tanggung jawab Anda adalah:
1. Merancang dan merencanakan proses kelompok, dan memilih alat yang paling baik untuk
membantu pencapaian kelompok terhadap hasil yang diharapkan (fokus kepada hasil
yang diinginkan)
2. Memandu dan mengontrol proses dalam kelompok untuk memastikan bahwa:
a. Ada partisipasi efektif dari semua peserta
b. Sesama peserta tercapai saling pengertian satu sama lain.
c. Kontribusi peserta adalah ide-ide, pemecahan masalah/solusi atau keputusan yang
muncul.
d. Peserta mempunyai tanggung jawab bersama untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
3. Pertimbangkan beberapa hal, yaitu metode diskusi apa yang akan dipakai, jumlah peserta
yang terlibat, dan waktu yang diperlukan/tersedia
4. Pastikan bahwa hasil, tindakan dan pertanyaan dicatat dengan baik/benar dan
dilaksanakan, dan secara tepat ditangani setelah pembahasan topik lain yang sedang
dibahas selesai.
Bol eh dan Ti dak Bol eh

Yang bol eh di l akukan ol eh Fasi l i tator
Fokus seluruh energy untuk tugas,
Mengusulkan metode-metode dan cara-cara untuk menyelesaikan tugas-tugas
peserta,
Memastikan keseimbangan peserta,
Membantu mengembangkan solusi,
Membantu proses diskusi dengan menggunakan metode pemecahan masalah,
Memandu diskusi,
Menggunakan pertanyaan yang tepat,
Mendorong komunikasi dua arah,
Beradaptasi dengan ruangan dan peserta.

Yang ti dak bol eh di l akukan ol eh Fasi l i tator
Mengevaluasi
Mengajar
Menyediakan jawaban tugas-tugas
Membiarkan komunikasi satu arah
Membiarkan dominasi seseorang atau kelompok
Halaman 7 dari 11



Yang Perl u Di l akukan Fasi l i tator Saat Menghadapi

Kemacetan!
Kadang-kadang diskusi kelompok macet, karena berbagai alasan apa pun. Seorang fasilitator
harus dapat memberikan cara agar diskusi tetap berjalan. Cara yang paling mudah adalah
mengajak peserta memikirkan hasil apa yang ingin dicapai dalam sebuah pembahasan, dan
mengajak peserta memikirkan bagaimana caranya dapat dibicarakan bersama dalam
kelompok.

Terperangkap dal am Kerangka Acuan!
Sebuah pertemuan terkadang memiliki agenda yang padat, terlihat semuanya dapat
diselesaikan dalam pertemuan, dan akhirnya semua orang menjadi frustrasi. Fasilitasi
sebenarnya dimulai sebelum pertemuan dilaksanakan, untuk menentukan tujuan atau fokus
pertemuan dan membantu penyelenggara memilih apa yang harus disertakan dan apa yang
harus ditinggalkan. Fasilitator membantu untuk mengingatkan adanya waktu yang terbatas
dan proses pembahasan/diskusi memerlukan waktu sehingga penyelenggara tidak mencoba
dan menjejalkan sebanyak mungkin capaian dalam pertemuan yang memiliki batasan waktu
sertau hanya membuat capaian yang menggunakan waktu 'terbaik' bersama-sama.

Kekacauan/Gangguan
Fasilitator, baik dari luar kelompok atau seseorang dari kelompok yang mengambil peran
sebagai fasilitator terkadang mengalami suasana kekacauan dan gangguan lain dalam proses
diskusi yang sedang difasilitasi. Hal ini sebetulnya merupakan kesempatan untuk
mengeksplorasi cara yang berbeda dari cara berbagi, mencapai hasil/solusi dan
memanfaatkan pengetahuan kelompok, serta interaksi dengan satu sama lain. Yang harus
disadari oleh seorang fasilitator adalah bahwa peserta pertemuan terkadang berusaha untuk
dapat terlibat dengan baik mendukung berjalannya proses ataupun berusaha untuk
mengacaukan proses. Sehingga fasilitator harus jeli dalam melihat gejala ini dan melakukan
usaha-usaha tertentu untuk mengembalikan proses diskusi berjalan untuk mencapai tujuan
pertemuan dengan mengajak atau mengingatkan peserta dengan lembut agar kembali
melihat capaian yang diharapkan dari pertemuan yang dilakukan.

Tantangan bagi fasilitator pemula adalah bahwa semua orang ingin metode dan proses
yang dialaminya berjalan dengan baik.

Kabar buruknya adalah bahwa tidak ada satupun metode, atau bahkan metode khusus,
yang akan menjamin proses fasilitasi Anda berjalan dengan baik.
Halaman 8 dari 11


Kabar bai knya adalah bahwa banyak sekali alat/metode/pendekatan fasilitasi yang
dapat Anda pergunakan untuk melakukan intervensi yang dapat membuat proses fasilitasi
Anda berjalan dengan baik.


I ngat, j angan terperangkap hanya memi l i ki satu al at/metode
fasi l i tasi !






Ki at Dal am Memfasi l i tasi Kel ompok Di skusi

1. Ci ptakan suasana yang nyaman dal am ruangan.
Siapkan ruangan pertemuan dengan baik (pengaturan tempat duduk, kondisi papan tulis,
pengaturan suhu ruangan, dll) dan siapkan segala perlengkapan alat tulis yang diperlukan
sudah tersedia dalam ruangan.

2. Si apkan Tema
Saat mulai pertemuan, ingatkan peserta untuk memahami tema dan tujuan pertemuan.
Bantu peserta untuk hadir secara fisik dan mental. Siapkan kontek pertemuan dengan
menyatakan dengan jelas mengenai tujuan pertemuan, mengapa pertemuan tersebut
penting dilakukan, apa yang akan dilakukan dan berapa lama waktu yang diperlukan.

3. Beri kan i nstruksi dan penj el asan dengan j el as dan si ngkat.
Tugas fasilitator adalah membuat kelompok berinteraksi dan bekerja bersama untuk
mencapai tujuan pertemuan, dan sebagian caranya adalah memberikan instruksi untuk
melaksanakan kegiatan tertentu, lakukan dengan jelas dan singkat lalu biarkan peserta
untuk melakukannya. Yang perlu diperhatikan ada kelompok-kelompok yang banyak
sekali bertanya sebelum dimulai, terkadang berguna dan bermanfaat, tetapi kebanyakan
adalah cara untuk menghindari agar proses/kegiatan tertentu dapat dihindari untuk
dilakukan. Jadi pastikan bahwa instruksi anda adalah sesuatu yang memang harus
dilakukan untuk dapat mencapai tujuan/hasil yang ingin dicapai.
Halaman 9 dari 11


4. Pasti kan Kel ompok-Kel ompok Bekerj a.
Sebelum kelompok-kelompok diskusi dibentuk, anda dapat meminta kelompok memilih
ketua kelompok. Ketua kelompok akan berperan penting untuk membantu fasilitator
memastikan bahwa capaian diskusi/pertemuan dan keputusan kelompok tercapai. Juga
memastikan bahwa kelompok bekerja bersama untuk dapat menyelesaikan dan
melaksanakan kegiatan yang dilakukan kelompok.

5. Sel esai Tepat Waktu.
Sebagai fasilitator kita tidak dapat mengontrol waktu kedatangan peserta, yang dapat
dilakukan adalah waktu pertemuan berakhir. Untuk menghargai peserta yang datang
tepat waktu dan waktu yang terbatas bagi semua orang, maka waktu pertemuan harus
berakhir sesuai dengan yang ditentukan. Sehingga yang paling penting dilakukan oleh
fasilitator adalah melakukan adaptasi/perubahan proses fasilitasi sehingga dapat berakhir
tepat waktu.

Kemampuan Yang Penti ng di mi l i ki ol eh Fasi l i tator

Para fasilitator mungkin suka menggunakan kata-kata atau gambar, ilustrasi atau ucapan
tetapi mereka semua memiliki berbagai kompetensi untuk melaksanakan proses fasilitasi.

Pri badi dengan Keberani an Besar
Tidak mudah menjadi takut atau terintimidasi. Para fasilitator adalah orang-orang yang punya
karismatik yang kuat dengan cara mereka masing-masing, yang dalam beberapa kasus
adalah kekuatan yang tenang dan bersahaja.

Tenang dan Percaya Di ri
Kadang merupakan seorang introvert, sehingga dapat menjadi sangat tenang. tetapi tetap
saja kecenderungan ekstrovert ketika seorang fasilitator berada di depan kelompok besar
ketika kehadiran fisik diperlukan.

Pengambi l ri si ko
Para fasilitator merupakan pengambil risiko. Di saat yang tepat, mereka akan membuat
intervensi yang orang lain tidak akan melakukannya, tapi yang akan mengubah pertemuan
hasil menjadi lebih baik. Risiko ini tidak akan meninggalkan luka atau sakit dianggap ini
sehingga ini adalah risiko yang terukur.

Berpi ki r cepat
Faktor kunci dalam pengambilan risiko dan dalam banyak aspek teknik para fasilitator berasal
dari fakta bahwa bukan hanya lebih mampu daripada yang lain, juga mampu berpikir cepat
dan cerdas, waspada secara mental dan dapat berpikir pada berbagai tingkatan sekaligus.
Halaman 10 dari 11


Keterampi l an Memahami Orang Lai n
Mereka mengerti apa yang membuat orang agar tetap fokus dan terus terlibat dalam proses,
serta bagaimana menangani berbagai macam tipe kepribadian peserta.

Fokus yang l uar bi asa
Memiliki fokus yang sangat baik, untuk memastikan berjalannya proses fasilitasi serta capaian
yang diinginkan didapat. Selalu fokus untuk memastikan proses dan capaian muatan
pertemuan/lokakarya, juga fokus kepada apa yang disampaikan oleh masing-msaing peserta
pertemuan, serta gerak dan tingkah laku peserta saat proses berjalan, sehingga fasilitator
dapat mengetahui tanda-tanda adanya masalah/gangguan yang dapat menjadikan proses
fasilitasi terhambat, yang kemudian fasilitator dapat dengan segera melakukan adaptasi
proses agar pencapaian muatan tetap bisa dicapai.

Kecerdasan Emosi onal
Kemampuan untuk mengendalikan dan bekerja dengan emosi sendiri dan emosi orang lain.
Kedua sisi ini tampaknya menjadi signifikan bagi seorang fasilitator. Mampu mengontrl diri
agar dapat mengarahkan kelompok bekerja sehingga tercapai tujuan.

I ntegri tas dan Kej uj uran
Tanpa ini fasilitator tidak akan dapat membangun kepercayaan yang diperlukan dan
dukungan dari peserta pertemuan mereka.

Penanganan i nformasi
Memiliki seperangkat keterampilan organisasi yang tidak biasa dalam individu. Keterampilan
ini melibatkan kemampuan untuk sintesis, agregat dan mengintegrasikan informasi dan data,
kadang tanpa persiapan atau waktu. Mereka juga memiliki kemampuan untuk menarik
metafora, model mental dan diagram baik dari memori atau dengan langsung
menciptakan saat di tempat fasilitasi.








Bi sakah ki ta mengembangkan kemampuan dan si fat-si fat tersebut?

Apa kemampuan l ai n yang tel ah Anda perhati kan dal am proses
fasi l i tasi ?
Halaman 11 dari 11

Sumber Bacaan Untuk Mengembangkan kemampuan Fasi l i tator

1. Seni Membangun Kemampuan Fasilitasi Buku Panduan Pelatihan oleh Oleh Lydia
Braakman & Karen Edwards, 2002, RECOFTC, unduh di
https://www.academia.edu/3644074/Teknik_Fasilitasi_and_Panduan_Partisipatif
2. 56 Games, Warm-Ups, and Energizers (Levana Saxon & Joshua Kahn Russell), unduh di
http://joshuakahnrussell.files.wordpress.com/2008/10/games-warm-ups-energizers.pdf
3. Tips for Good Facilitators (Results Through Training), unduh di
http://joshuakahnrussell.files.wordpress.com/2008/10/tips-for-good-facilitators.doc
4. Flip Chart Chart: Graphic Facilitation Techniques (Christine Valenca & Helen Spector),
unduh di http://joshuakahnrussell.files.wordpress.com/2008/10/flip-chart-chart.jpg
5. Hints for Facilitators (Casagordita), unduh di
http://joshuakahnrussell.files.wordpress.com/2008/10/hints-for-facilitators.doc
6. Taking Stock of Taking Stack (Training for Change), baca di
http://www.trainingforchange.org/taking_stock_of_taking_stack
7. How To Make Meetings Work in a Culturally Diverse Group (Lee Gardenswartz & Anita
Rowe), unduh di http://joshuakahnrussell.files.wordpress.com/2008/10/how-to-make-
meetings-work-in-a-culturally-diverse-group.doc
8. Consensus Checklist (RANT), baca di http://www.rantcollective.net/article.php?id=71
9. Facilitation Games (Levana Saxon), baca di
http://action.ran.org/index.php/Theatre_Games
10. Sample Facilitation Training curriculum (Lisa Fithian), unduh di
http://www.organizingforpower.files.wordpress.com/2009/08/facilitation-training-sds-
1.pdf
11. Meeting Facilitation: the No-Magic Method (Berit Lakey) baca di
http://www.trainingforchange.org/meeting_facilitation
12. 100 Ways to Energise Groups: Games to use in workshops, meetings and the community
(Alliance), unduh di
http://www.impactalliance.org/file_download.php?location=S_U&filename=10301276730
Energisers2002%28English%29.pdf
13. Facilitation Tools for meetings and workshops (Seeds For Change Network), unduh di
http://seedsforchange.org.uk/tools.pdf
14. Role of A Facilitator, baca di
http://www.mindtools.com/pages/article/RoleofAFacilitator.htm
15. Miller, John. 2010. Ten Tips for Better Facilitation baca pada
http://www.qualitydigest.com/inside/twitter-ed/ten-tips-better-facilitation.html
Sumber Tul i san
1. CTC, 2013. Modul Teknik Fasilitasi
2. Hogan, C.F. 2002. "Understanding Facilitation, London: Kogan Page.

Make I t Easy
Halaman 12 dari 11





















CENTER OF EXCELLENCE IN TROPICAL
MARINE CONSERVATION

JL. DANAU TAMBLINGAN 78
SANUR, BALI, 80228
INDONESIA

PHONE/FAX
+62 361 289 338

WWW.CORALTRIANGLECENTER.ORG
INFO@CORALTRIANGLECENTER.ORG

You might also like