Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun besar. Makanan ini dibuat dan bahan dasar berbagai macam
bahan mulai dari tepung terutama terigu dan tapioka hingga kulit sapi,
dasar dan bahan tambahan tersebut di atas diaduk rata dan dibuat
untuk dikonsumsi.
industri skala kecil formal dan non-formal, dalam bentuk dan jenis yang
beraneka ragam .
Hasil penelitian komposisi zat gizi krupuk yang terbuat dari bahan
rendah yakni antara 85,81 g sampai 74,46 g untuk hidrat arang dan 0,03
g–8,90 g untuk protein. Sebaliknya pada krupuk yang terbuat dari olahan
kulit sapi didapatkan pada kerupuk kulit yang mengandung protein antara
80,0 1g – 82,91 g per 100 g. Satu hal menarik mengenai nilai gizi kerupuk
masukan minyak dalam jumlah relatif tinggi secara tidak sengaja yang
Di samping diolah para pengusaha sepatu atau tas maupun jaket, kulit sapi juga
masyarakat, keadaan perekonomian yang serba sulit serta pengusaha yang tak mau
penyimpangan yang salah satunya yaitu dengan mengolah kembali kulit sapi yang
awalnya di pergunakan sebagai bahan baku pembuatan sepatu atau tas maupun
jaket menjadi bahan olahan makanan ringan, khususnya kerupuk. Hal ini tentunya
kerupuk yang berbahan baku limbah kulit pembuatan sepatu atau tas maupun jaket .
Oleh karena itu penulis membuat makalah dengan judul “ kerupuk limbah kulit
sapi”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kandungan zat yang terdapat pada kerupuk dari kulit sapi .
2. Apa saja dampak yang dapat di timbulkan bila mengkonsumsi kerupuk dari
kulit sapi.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan zat yang terdapat pada kerupuk dari kulit sapi
D. Manfaat
dan berperan serta dalam upaya penanggulangan penyebaran kerupuk dari limbah
kulit sapi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kulit sapi merupakan salah satu bahan baku utama dalam industri
pembuatan sepatu, tas dan dompet serta jaket. Namun, ternyata selain
sebagai bahan baku utama pembuatan sepatu dan tas, kulit sapi juga
mulai diolah menjadi makanan ringan seperti kerupuk kulit atau biasa di
Makanan kerecek, atau kerupuk kulit, atau kikil, merupakan makanan yang
tidak asing lagi bagi masyarakat. Sejak dahulu kala, jenis makanan tersebut sudah
dikenal baik di kalangan orang tua maupun anak-anak. Di Sumatra Barat (Sumbar),
kerupuk ini dikenal dengan nama “Karupuk Jangek”. Di daerah ini paling tidak
tenaga kerjanya. Hasilnya, tidak saja mereka pasok untuk wilayah Sumbar, namun
juga merambah ke pasaran luar provinsi, bahkan hingga ke Ibu Kota Jakarta.
baku pembuatan sepatu atau tas maupun jaket menjadi bahan olahan
yang berbahan baku limbah kulit pembuatan sepatu atau tas maupun
jaket .
Pada dasarnya kulit sapi yang diolah untuk di jadikan kerupuk kulit
kulit tersebut di buat dari limbah kulit bahan dasar pembuatan sepatu
atau tas maupun jiket maka kandungan zat tersebut akan berkurang
bahkan habis pada saat pengolahan kulit berlangsung. Adapun zat yang
terkandung dalam kerupuk kulit sapi yang tidak berbahan baku limbah
kulit bekas pembuatan sepatu atau tas maupun jiket adalah sebagai
berikut :
a. Protein
tinggi .
b. Lemak
c. Mineral
sebesar 0,04% . Mineral ini umumnya terdiri dari kalsium, fosfor, besi
dan mineral lainnya yang berasal dari bahan dasar kerupuk tersebut .
kerupuk kulit sebesar 0,8 g – 5,3 g per 100 g kerupuk kulit dengan
antara 0,3– 0,5 g per 100 g(7,8), sedang menurut Permenkes, jumlah
rata-rata 7,5 kali lebih besar. Glutamat tidak toksik namun ada
kelompok tertentu yang sangat peka terhadap garam ini. Kepekaan ini
stimulasi dan satu sel saraf ke sel saraf lain sehingga mengakibatkan
lebih cepat, pusing, muka memerah, sesak nafas dan perasaan tidak
hampir sama dengan garam dapur yang jika dikonsumsi banyak akan
tidak perlu karena dan segi kesehatan jumlah besar tidak akan
menambah rasa enak malah membuat mual atau salah satu akibat
tersebut di atas, dan dari segi ekonomi harga produk akhir malah
bertambah mahal.
e. Zat pewarna
berbagai jenis zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini
disebabkan karena kulit yang akan dijadikan sepatu, tas, maupun jaket
lainnya sehingga tidak lagi layak dikonsumsi manusia. Kulit yang telah
disamak antara lain mengandung timbal, krom dan arsenik yang bila
juga tak luput dari kompleksitasnya sebagai media kultur yang ideal bagi
Sebut saja bakteri antraks, tifus perut, kuman diare escherichia coli
Mengkonsumsi kulit yang yang bersumber dari limbah pengerajin kulit bisa
kematian. Daging bekas berbahaya kalau dikonsumsi karena di dalam daging itu
sudah terdapat zat pewarna dan bakteri pada saat pengolahan untuk di jadikan
sebagai bahan dasar pembuatan sepatu atau tas ataupun jaket yang dapat
kulit yang bersumber dari pengerajin kulit itu antara lain yakni mual-mual dan suhu
badan akan tinggi. Gejala itu bisa dikarenakan bakteri atau kuman yang berada di
dalam kulit. Sedangkan zat pewarna yang berada di dalam kulit akan mengendap di
dalam lever yang bisa menimbulkan lever tidak berfungsi. Kulit sapi yang awalnya
direncanakan sebagai bahan baku produk sepatu atau tas maupun jaket telah diberi
bahan kimia berbahaya, seperti timbal, sehingga apabila di konsumsi akan memberi
dampak negatif bagi tubuh mulai dari keracunan hingga menimbulkan kematian.
jumlah yang kecil maupun dalam jumlah besar akan berpengaruh terhadap saluran
pernapasan, system peredaran darah dan juga system saraf. Pada kadar yang cukup
rendah, zat-zat ini akan mengganggu/ menyebabkan gangguan pada fase awal
pertumbuhan fisik dan mental anak yang kemudian akan berakibat pada fungsi
Sedang pada kadar yang tinggi, keracunan zat-zat kimia tersebut dapat
kejang-kejang atau epilepsy dan kematian. Selan itu pada dewasa juga dapat
Sementara itu, hasil penyamakan kulit yang limbahnya dibuang ke tanah, kalau
meresap hingga ke air tanah lalu sumurnya dipergunakan warga akan berbahaya
kepada janin dan dampak negatif lainnya. Yang paling mengerikan apabila bakteri
Salmonella atau biasa dikenal Escherichia coli (E Coli) masuk ke tubuh manusia.
Akibat yang ditimbulkan bila terinfeksi bakteri ini adalah peradangan pada saluran
makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini, implikasinya adalah peradangan
pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Karena bakteri ini dapat
hidup normal di usus halus. Salmonella bisa berkembang biak dan akhirnya
dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan
tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella
Adanya kulit sapi yang sudah diberi obat kimia dimasak lagi lalu dijual
untuk dikonsumsi konsumen. Jadi, banyak perusahaan kulit yang tujuan awalnya
memproduksi bahan-bahan untuk produk tas dan lainnya yang berbahan baku kulit
sapi yang telah diberi zat kimia. Sisanya, dimasak lagi untuk dijual sebagai produk
bahan makanan. Latar belakang dari munculnya kerupuk dari bahan limbah kulit
sapi adalah karena perekonomian serba sulit dan pengusaha tak mau rugi. Daripada
dibuang, sisa-sisa kulit yang tadinya akan dibuat bahan baku, misalnya produk tas,
dimanfaatkan lagi. Padahal karsinogennya tinggi sekali. Adapun proses kulit sapi
hingga siap menjadi bahan baku kulit untuk produk tas dan lainnya, yakni kulit sapi
diberi garam agar awet lalu dicelup di penyamakan kulit yang mengandung bahan
kimia tinggi. Nah, jika ada sisa lembaran yang tidak terpakai, tak jarang digunakan
lagi dengan cara dicelup lalu dicuci dan dikembangkan lagi menjadi kikil yang siap
dikonsumsi.
kulit sapi, maka diperlukan adanya kerjasama dari berbagai pihak baik
pengolahan kulit serta lokasi penjualan makanan dari kulit sapi. Serta
bahaya mengkonsumsi kerupuk kulit yang dibuat dari bahan kulit yang
terhadap para pelaku yang yang terbukti mengolah limbah kulit yang
limbah kulit.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Kerupuk kulit sapi merupakan kerupuk yang di buat dari bagian terluar dari
tubuh sapi dengan cara kulit yang telah di pisahkan dengan bagian lainnya, di
masak lalu di jemur di bawah terik matahari hingga kering, setelah kering kulit
2. Kandungan zat yang terdapat pada kerupuk kulit yang terbuat dari kulit sapi asli
yaitu protein, lemak, mineral, MSG atau NaG bebas . Namun pada kerupuk kulit
yang berbahan baku dari sisa pembuatan sepatu atau tas maupun jaket banyak
mengandung zat kimia berbahaya dan zat pewarna, seperti timbal, krom dan
arsenik.
baku dari sisa pembuatan sepatu atau tas maupun jaket yaitu mulai dari
membangkitkan kanker, sakit liver, rusak jaringan otak hingga ginjal. Selain itu
jika sumber air tanah tercemar dengan limbah kulit dan airnya di konsumsi akan
UU No.8 Tahun 1999 yang berisi tentang perlindungan terhadap konsumen serta
B. Saran
Diharapkan agar para konsumen lebih teliti dan lebih selektif pada
tersebut.
Daftar Pustaka
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_111_gizi_dan_makanan.pdf.
http://www.bplhdjabar.go.id/emplibrary/Pb,%20Emisi%20dan%20Imisi.doc.
http://www.wartakota.co.id/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=8298.
http://www.esdm.go.id/prokum/uu/1999/uu-8-1999.pdf.
http://www.bnn.go.id/file/uu/Perlindungan%20Konsumen%20ok.pdf.