You are on page 1of 4

II.

Landasan Teori

1. landasan teori

1.1. asam-basa

1.1.1. asam

Asam adalah setiap senyawa yang menghasilkan ion hidrogen

(H +)
atau hidronium ion (H 3 O +)
ketika dilarutkan dalam air. Ion

hidronium benar-benar kombinasi ion H +


dan H 2 O molekul, yaitu:

H +
+H 2 O === H 3 O +.

Ion hidrogen yang tidak memiliki elektron ikatan untuk air

melalui apa yang disebut ikatan kovalen koordinat di mana oksigen

untuk menyumbangkan kedua elektron ikatan. Molekul masih

pendek elektron sehingga muatan positif diperoleh. Reaksi ini

ditampilkan di sebelah kiri gambar. Ion yang hidronium juga

memiliki geometri trigonal piramida.

Menurut Arrhenius asam ialah senyawa yang dalam

larutannya dapat menghasilkan ion H+.

Contoh:

Karya Ilmiah BAB II Citra Esperanza Hudiyono_XI-


IA SBI
1) HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)

2) NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)

Menurut Bronsted-Lowry asam ialah proton donor.

Contoh:

1) HAc(aq) + H2O(l) ↔ H3O+(aq) + Ac-(aq)

asam-1 basa-2 asam-2 basa-1

HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.

H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi.

2) H2O(l) + NH3(aq) ↔ NH4+(aq) + OH-(aq)

asam-1 basa-2 asam-2 basa-1

H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.

NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konjugasi.

Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam

(proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion

atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).

1.1.2. basa

Menurut Arrhenius basa ialah senyawa yang dalam larutannya

dapat menghasilkan ion OH-.

Karya Ilmiah BAB II Citra Esperanza Hudiyono_XI-


IA SBI
Menurut Bronsted-Lowry basa adalah proton akseptor.

1.1.3. Indicator

Indicator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan

larutan, asam atau basa, atau netral. Alearts dan Santika (1984)

melampirkan beberapa indicator dan perubahannya pada

trayek pH tertentu, kegunaan indicator ini adalah untuk

mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu

juga digunakan untuk mengetahui titik akhir konsentrasi pada

beberapa analisa kuantitatif senyawa organic dan senyawa

anorganik

1.2. pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan

tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.

Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara

eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis.

Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap

sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan

persetujuan internasional.

Karya Ilmiah BAB II Citra Esperanza Hudiyono_XI-


IA SBI
Indikator Tingkat Keasaman Suatu zat asam yang di masukkan ke

dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen (H+) dalam

air dan berkurangnya ion hidroksida (OH- ). Sedangkan pada basa, akan

terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke dalam air akan

mengakibatkan bertambahnya ion hidroksida (OH- ) dan berkurangnya

ion hidrogen (H+).

Jumlah ion H+ dan OH- di dalam air dapat di gunakan untuk

menentukan derajat keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin

asam suatu zat, semakin banyak ion H+ dan semakin sedikit jumlah

ion OH- di dalam air. Sebaliknya semakin basa suatu zat, semakin

sedikit jumlah ion H+ dan semakin banyak ion OH- di dalam air.

Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25°C mendekati

7,0. Larutan dengan pH lebih kecil dari 7 dikatakan bersifat asam, dan

larutan dengan pH lebih besar daripada 7 dikatakan bersifat basa atau

alkalin.

2. Hipotesis

Dengan melakukan eksperimen, mengekstrak bunga-bunga: bunga

melati, bunga bougenvil, bunga kacapiring, dan bunga kamboja

didapatkan bahwa bunga-bunga tersebut dapat digunakan sebagai

indicator asam-basa selain dengan menggunakan kertas lakmus.

Karya Ilmiah BAB II Citra Esperanza Hudiyono_XI-


IA SBI

You might also like