You are on page 1of 65

PENGERTIAN PERIKATAN,

PERJANJIAN DAN KONTRAK


Perjanjian

• Perikatan Hukum saja

Hukum Sesuai hukum

Hukum +
Perbuatan manusia

Melawan hukum
Fakta Hukum
 Tindakan Manusia
• Fakta Hukum Semata
 Kelahiran;
 Kematian;

 Persaudaraan.

• Tindakan manusia lainnya,


Tindakan Materiil
 Perbuatan melawan hukum
Fakta Hukum
 Tindakan Hukum
• Tindakan Hukum Sepihak
 Wasiat;
 Penolakan harta peninggalan

• Tindakan Hukum Berganda


 Keputusan rapat
• Perjanjian
Perjanjian (kontrak)

 Pasal 1331 KUHPerdata:


 “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.”

 Subekti:
“Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana
seorang berjanji kepada seorang lain atau di mana
dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan
sesuatu hal.”
UNSUR-UNSUR PERJANJIAN
(KONTRAK)

 pihak-pihak yang kompeten;


 pokok yang disetujui;
 pertimbangan hukum;
 perjanjian timbal balik;

hak dan kewajiban timbal balik.
Subjek Hukum dalam Perjanjian
 Subjek Hukum adalah pendukung hak dan
kewajiban,
• Manusia.
• Badan hukum.
 Kemampuan dalam membuat perjanjian
dengan menafsirkan Pasal 1330
KUHPerdata secara “a contrario”
(Negatif).
 Digolongkan orang-orang yang cakap
(“bekwaamheid”) adalah:
• Orang-orang yang sudah dewasa.
• Mereka yang tidak di bawah pengampuan.
Syarat sahnya suatu perjanjian

• Pasal 1320 KUHPerdata:


• sepakat mereka yang mengikatkan
dirinya;
• kecakapan untuk membuat suatu
perjanjian;
• suatu hal tertentu;
• suatu sebab yang halal.
Syarat sahnya suatu perjanjian
 Syarat pertama dan kedua di atas
dinamakan syarat-syarat subjektif
(Perjanjian dapat dibatalkan: Voidable /
vernietigbaarheid.

 syarat ketiga dan keempat merupakan


syarat-syarat obyektif (Perjanjian Batal
demi hukum: Void/ nietig.
SISTEM HUKUM PERJANJIAN
DALAM
KUHPERDATA

 sistem terbuka, artinya memberikan


kebebasan kepada para pihak (dalam
hal menentukan isi, bentuk, serta
macam perjanjian) untuk mengadakan
perjanjian akan tetapi isinya selain
tidak bertentangan dengan perundang-
undangan, kesusilaan, dan ketertiban
umum, juga harus memenuhi syarat
sahnya perjanjian
ASAS HUKUM DALAM HUKUM
PERJANJIAN (KONTRAK)

 “konsensualitas” di mana persetujuan-


persetujuan dapat terjadi karena persesuaian
kehendak (konsensus) para pihak;
 “kekuatan mengikat persetujuan” menegaskan
bahwa para pihak harus memenuhi apa yang telah
merupakan ikatan mereka satu sama lain dalam
persetujuan yang mereka adakan;
 asas kebebasan berkontrak: di mana para pihak
diperkenankan membuat suatu persetujuan sesuai
dengan pilihan bebas masing-masing.
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract)


 Kebebasan untuk membuat perjanjian yang meliputi:
 Kebebasan untuk menentukan kehendak untuk menutup
atau tidak menutup perjanjian.
 Kebebasan untuk memilih dengan pihak mana akan
ditutup suatu perjanjian;
 Kebebasan untuk menetapkan isi perjanjian;
 Kebebasan untuk menetapkan bentuk perjanjian;
 Kebebasan untuk menetapkan cara penutupan perjanjian.

 Asas ini tercantum di dalam pasal 1338 KUHPerdata.


ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Konsensualitas (Consensus)


 Kesepakatan para pihak yang membuat perjanjian,
yang ditandai dengan apa yang dikehendaki pihak
yang satu juga dikehendaki oleh pihak lainnya.
 Asas ini tercantum di dalam pasal 1320 KUHperdata.
 Konsensus ini tidak ada bila terdapat 3 (tiga) hal
(pasal 1321 KUHPerdata) yaitu:
 .Paksaan (dwang);
 .Kekhilafan (dwaling);
 .Penipuan (bedrog).
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Mengikat sebagai Undang-undang (pacta sunt


servanda)
 Perjanjian yang dibuat secara sah mengikat kedua belah
pihak seperti mengikatnya sebuah undang-undang (pasal
1338 KUHPerdata)

Asas Itikad Baik (Good Faith)


 Black’s Law Dictionary memberikan pengertian itikad baik
adalah:
“in or with good faith; honestly, openly, and sincerely;
without deceit or fraud. Truly; actually; without simulation
or pretense”.
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith)

 Prof. Mr. P.L. Wry memberikan arti itikad baik dalah


hukum perjanjian adalah:
 “…. Bahwa kedua belah pihak harus berlaku yang
satu terhadap yang lain seperti patut saja antara
orang-orang sopan, tanpa tipu daya, tanpa tipu
muslihat, tanpa cilat-cilat, akal-akal, tanpa
mengganggu pihak lain, tidak dengan melihat
kepentingan sendiri saja, tetapi juga dengan melihat
kepentingan pihak lain”
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith)


 Prof. Subekti, SH merumuskan itikad baik sebagai berikut:
“Itikad baik diwaktu membuat suatu perjanjian berarti
kejujuran. Orang yang beritikad baik menaruh kepercayaan
sepenuhnya kepada pihak lawan, yang dianggapnya jujur
dan tidak menyembunyikan sesuatu yang buruk yang
dikemudian hari dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan”.

 Pasal 1338 ayat 3KUHPerdata:


“Perjanjian-perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad
baik”
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK

Asas Itikad Baik (Good Faith)


 Kesimpulan:

• Itikad baik adalah suatu sikap batin atau keadaan


kejiwaan manusia yang:
• Jujur;
• Terbuka (tidak ada yang disembunyikan atau
digelapkan);
• Tulus ikhlas;
• Sungguh-sungguh.
ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK

 Fungsi Itikad Baik dalam kontrak.

• Rumusan pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata, dapat


disimpulkan bahwa itikad baik harus digunakan pada
saat pelaksanaan suatu kontrak. Hal ini berarti bahwa
pada waktu kontrak dilaksanakan, selain ketentuan-
ketentuan yang telah disepakati dalam kontrak yang
wajib ditaati oleh para pihak, melainkan juga itikad
baik sebagai ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis.
Jadi, itikad baik berfungsi menambah (aanvullend)
ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak di dalam kontrak.
Hukum Perjanjian
(Kontrak)
NEGOSIASI KONTRAK
 Black’s Law Dictionary:
“Negotiation is process of
submission and consideration of
offers until acceptable offer is made
and accepted….”.
 Proses untuk menyerahkan dan
mempertimbangkan penawaran-
penawaran sampai suatu penawaran
diterima. …”
Sifat Negosiasi kontrak

 Positif: Negosiasi yang kooperatif, jika para pelaku


negosiasi hendak mencapai suatu kontrak yang bersifat
kerjasama. Jadi, sifat positif itu diperoleh dari maksud
orang untuk memulai sesuatu yang baru dan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
 Negatif: Negosiasi yang kompetitif, jika para pelaku
negosiasi hendak mencapai suatu perdamaian. Suatu
negosiasi untuk mencapai perdamaian bersifat negatif
karena melalui negosiasi itu orang hendak mengakhiri
sesuatu yang negatif, yaitu perselisihan atau sengketa itu.
KODE ETIK DAN PERILAKU
NEGOSIASI
Win-Win Attitude:
 Suatu sikap yang dilandasi oleh itikad bahwa negosiasi

kontrak itu sedapat mungkin pada akhirnya akan


menghasilkan suatu kontrak yang menguntungkan
secara timbal balik.
Right or wrong my client/ Gaya Soviet:
 Umumnya dilakukan oleh orang berpekara, walaupun

cara ini sebaiknya dihindari. Alasannya dengan cara


seperti ini siapa yang mau berhadapan dengan orang
yang hanya mau menang sendiri, yang membuat
orang enggan untuk bernegosiasi lebih lanjut.
STRATEGI DASAR DALAM TEKNIK
NEGOSIASI

 Membangun kepercayaan.
 Memenangkan commitment.
 Mengelola tentangan.
 Mengkompromikan jalan keluar.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Pemahaman akan latar


belakang transaksi
• latar belakang yang merupakan
keinginan dari para pihak untuk
mengadakan transaksi yang akan
dirumuskan dalam bentuk kontrak
• menetapkan judul atau titel dari
suatu kontrak yang mencerminkan
esensi ketentuan-ketentuan dari
kontrak yang bersangkutan
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Pemahaman akan latar belakang


transaksi
Yang diperlukan adalah:
 .Wawasan bidang transaksi yang akan dirumuskan;
 .Pengetahuan dan kemampuan berpikir secara
yuridis.
Kurangnya kemampuan, pengetahuan
dan wawasan berakibat kerugian yang
besar, karena transaksi yang dituju
menjadi bias
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Pengenalan dan pemahaman


akan para pihak
• harus mengenal mitranya dengan baik.
• Pengenalan mitra dengan baik, para pihak akan
mengetahui ‘identifikasi mitra’, sehingga dapat
diketahui apa usaha yang dimilikinya, seberapa
canggih kemampuan profesionalnya, berapa
besar pangsa pasar yang dikuasainya,
pengalamannya.
• Dengan mengetahui secara baik, barulah para
pihak dapat bekerjasama.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Pengenalan dan pemahaman


akan objek transaksi
• Bisnis apa yang akan dijalani bersama-
sama dengan mitra ?
• Prosedur kerja apa yang harus dilalui ?
• Bagaimana cara kerja unsur-unsurnya ?
• Bagaimana viability atau tingkat
kemungkinan sukses dari bisnis ini ?
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Penyusunan garis besar transaksi


• skema transaksi yang transparan dan
konklusif
• Proyek merupakan setimbun tindakan dan
langkah yang harus dilaksanakan itu
dirumuskan dalam kontrak sebagai
deretan dari aneka hak dan kewajiban
yang timbal balik sifatnya.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Penyusunan garis besar transaksi


• Perlu diketahui mana “hulu” dan “hilir” nya
dari transaksi yang akan dilaksanakan.
• Menghindari petualang dalam transaksi bisnis,
sebuah pertanyaan muncul “Do we have a
case, or not ?” (Apakah kita memang
menghadapi kasus, atau sebenarnya tidak
terdapat kasus ?).
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


• Mana pesan yang menonjol, yang
merupakan pokok dari suatu kontrak.
• Dalam keadaan ideal, pesan pokok dari
para pihak bersifat komplementer, dalam
arti pesan pokok dari yang satu
mengimbangi pesan pokok dari pihak
yang lain.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


• Contoh: jual beli dengan objek pabrik. Pihak
penjual ingin menjual pabriknya dan
mengharapkan harga yang sepadan dengan nilai
pabrik itu, sementara pihak pembeli ingin membeli
pabrik tersebut dengan nilai yang dianggapnya
sepadan dengan keuntungan yang bisa
diperolehnya melalui pabrik itu.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok
kontrak
• Setelah pesan pokok yang
menonjol, kemudian langkah
selanjutnya merumuskan pokok-
pokok dari suatu kontrak
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


• Pokok-pokok tersebut harus dirumuskan
dengan cermat dan akurat, karena. Hal ini
dikarenakan:
• Pertama, rumusan tentang pokok-pokok
kontrak itu menentukan keruntutan
(kesinambungan logis) dari ketentuan-
ketentuan pelaksanaan dari suatu kontrak.
PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

 Perumusan pokok-pokok kontrak


• Kedua, keruntutan itu menentukan, apakah
hubungan timbal balik dari berbagai hak dan
kewajiban yang akan berlaku bagi para pihak
ditetapkan secara adil dan masuk akal.
• Keruntutan ini perlu diperhatikan, karena kadang-
kadang dapat terjadi bahwa suatu pihak memang
hendak mempecundangi pihak lain jauh hari sebelum
mereka benar-benar saling mengikatkan diri.
ANATOMI KONTRAK
• Judul Kontrak (Heading/Contract Title)
 Judul kontrak harus dapat mengidentifikasikan
inti kontrak yang syarat-syarat, ketentuan-
ketentuan atau klausula-klausulanya diatur di
dalamnya.
 Korelasi dan relevansi antara judul dan isi
kontrak.
Latihan membuat judul
 Tn. Abdulah akan melakukan
transaksi menjual tanah seluas
500 m2 terletak di Jl. Ters.
Sutami No. 50 seharga Rp
900.000.000,00 (sembilan ratus
juta rupiah) kepada Ny. Maria.
 Apakah judul kontrak yang cocok
untuk transaksi antara Tn.
Abdulah dan Ny. Maria?
ANATOMI KONTRAK
• Tempat dan tanggal penanda-tanganan
kontrak
Standar pembukaan dari kontrak pada
umumnya memuat tempat dan tanggal
penanda-tangan kontrak. Terkadang
tunduk pada keharusan formal
tertentu, misal pada akta jual beli
tanah, akta notarial
ANATOMI KONTRAK
• Tempat dan tanggal penanda-
tanganan kontrak
Tanggal penanda-tanganan kontrak dapat
menentukan keabsahan kapasitas para pihak
serta keabsahan dari kesepakatan-
kesepakatan yang dicapai oleh para pihak.
Alasannya, kesepakatan-kesepakatan itu
hanya sah bila tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku pada tanggal penanda-
tangan kontrak
Latihan membuat tempat & tanggal
penandatanganan kontrak
 Tn. Abdulah dan Ny. Maria akan
melaksanakan penandatanganan
kontrak di Bandung, pada hari
Senin 10 Maret 2008
 Buatlah pembukaan suatu
kontrak yang membuat tempat
dan penandatanganan kontrak !
ANATOMI KONTRAK
• KOMPARISI (Belanda : Comparitie,
yang berarti penghadapan).
 Istilah ini sebenarnya digunakan untuk
menandai suatu bagian pembukaan dari
akta-akta notaris, dan karena bagian itu
memang menyebutkan pihak-pihak yang
menghadap notaris.
 Komparisi memuat identifikasi dari para

pihak yang melibatkan dan mengikatkan


diri di dalam suatu kontrak
ANATOMI KONTRAK
 Yang dapat menjadi pihak dalam kontrak adalah
subjek hukum, yang diklasifikasikan sebagai manusia
dan badan hukum.
 Untuk dapat menjadi subjek hukum, manusia dan
badan hukum harus memenuhi syarat kecakapan
bertindak (bekwaamheid). Kecakapan manusia harus
dibuktikan dengan identitasnya. Akan tetapi untuk
menjadi pihak dalam suatu kontrak, seseorang yang
mewakili suatu badan hukum sebagai subjek hukum
harus memenuhi syarat tambahan, yaitu bahwa dia
juga memiliki wewenang bertindak (bevoegdheid)
Isi Anatomi Kontrak
 Identitas para pihak terdiri dari:
- Nama lengkap dari pihak-pihak
- Status hukum, kedudukan hukum,
pekerjaan dari para pihak
- Alamat atau tempat kedudukan resmi
yang digunakan para pihak dalam
kontrak
- Kaidah hukum yang mendukung
kedudukan hukum dan kewenangan
dari para pihak
- Sebutan untuk menunjuk para pihak
(selanjutnya disebut ….)
Latihan membuat komparisi
 Tn. Abdullah seorang pegawai swasta,
beralamat di Jl. Banteng No. 10 dia akan
menjual tanah miliknya kepada Ny.
Maria, direktur PT Tani Usaha, PT Tani
Usaha memerlukan tanah dan bangunan
guna kantor, berkedudukan di Jl. Asia
Afrika No. 15, Ny. Maria berhak untuk
mewakili PT Tani Usaha sesuai dengan
Pasal 6 AD
 Buatlah komparisi sebuah perjanjian
berdasarkan data di atas
ANATOMI KONTRAK
• RECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan
Umum Kontrak).
 Berisikan kondisi umum dari para pihak yang
akan membuat suatu kontrak, berisikan
kemampuan modal, teknologi, pengalaman
yang handal, pangsa pasar dan sebagainya.
 Bagian ini mengakhiri pembukaan kontrak dan
memuat pertimbangan-pertimbangan umum
dan latar belakang dari para pihak hingga
akhirnya bersepakat mengadakan kontrak,
berfungsi seperti bagian menimbang dalam
suatu peraturan perundang-undangan
Latihan membuat recital
 Buatlah recital berdasarkan
kondisi bahwa Tn. Abdulah
bermaksud menjual tanah, yang
merupakan miliknya dan telah
bersertifikat, serta Ny. Maria
bermaksud membeli objek
tersebut guna digunakan sebagai
kantor cabang yang baru
KETENTUAN-KETENTUAN
POKOK KONTRAK

• HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK.


Hubungan antara hak dan
kewajiban, serta hubungan antara
perangkat hak dan kewajiban di
antara para pihak seyogyanya
merupakan hubungan yang logis
Latihan membuat
hak dan kewajiban
 Tn. Abdulah selaku penjual berhak
mendapatkan pembayaran sejumlah Rp
900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah)
secara tunai, dan berkewajiban menyerahkan
objek perjanjian dalam keadaan kosong
 Ny. Maria selaku pembeli berkewajiban untuk
membayar sejumlah Rp 900.000.000,00
(sembilan ratus juta rupiah) secara tunai, dan
berhak untuk mendapatkan objek perjanjian
dalam keadaan kosong
 Buatlah hak dan kewajiban dari Tn. Abdulah
dan Ny. Maria
ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
• Pernyataan dan jaminan.
• Masa berlakunya kontrak, berupa:
 Titik awal masa laku ditentukan
berdasarkan dua kemungkinan berikut
ini:tanggal
ini:t penanda tangan kontrak;
atau tanggal dipenuhinya syarat-syarat
tertentu (conditions precedent).
 Titik akhir masa laku: titik akhir masa

laku dapat ditentukan berdasarkan:


.
Latihan membuat pernyataan dan jaminan
serta
masa berlaku kontrak
 Tn. Abdulah menjamin bahwa
objek yang akan diperjualbelikan
bebas dari tuntutan pihak ke III
 Kontrak berlaku sejak tanggal 10
Maret 2008
 Buatlah pernyataan dan jaminan
serta masa laku kontrak
berdasarkan data yang tertera di
atas!
ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
 Akhir masa laku yang disepakati (agreed
expiry). Berakhirnya masa laku suatu
kontrak pada tanggal yang disepakati
biasanya didasarkan pada anggapan bahwa
pada saat tersebut tujuan kontrak telah
tercapai.
 Pengakhiran (termination). Pengakhiran
suatu kontrak bisa juga dilakukan sebelum
berakhirnya masa laku dari kontrak tersebut
pada tanggal yang semula disepakati
bersama.
Latihan membuat termination
 Pihak A bersepakat membuat perjanjian
dengan pihak B sejak tanggal 10 Maret
2008 dan akan berakhir 09 Maret 2009, B
bila gagal memenuhi target pembukaan
10 cabang baru dalam jangka waktu 6
bulan sejak tanggal penandatanganan
perjanjian maka A berhak untuk
memutuskan perjanjian
 Buatlah pasal pengkhiran berdasarkan
kondisi di atas!
ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
 .Pengakhiran yang bersifat mendahului
ini dapat dikembalikan pada tiga sebab
berikut ini:
• Cedera janji (default) yang dilakukan oleh
salah satu pihak yang memberi alasan
kepada pihak lainnya untuk mengakhiri atau
membatalkan berlakunya kontrak;
• Keadaan kahar (force majeure) yang dialami
oleh salah satu atau semua pihak pada suatu
kontrak dan yang berlangsung secara
berkepanjangan sehingga mendorong para
pihak untuk sepakat mengakhiri kontrak yang
mengikat mereka;
Latihan membuat pasal cedera
janji, keadaan kahar
 Tn. Abdulah berhak membatalkan perjanjian
dengan Ny. Maria apabila pihak Ny. Maria tidak
dapat melunasi pembayaran secara tunai,
karena janji di awal pembayaran bersifat tunai
 Ny. Maria tidak dapat membayar tunai
sebagaimana yang diperjanjikan karena pada
hari pembayaran dilakukan ternyata terjadi
gempa bumi dengan kekuatan 7 skala richter
yang melumpuhkan sebagian besar kegiatan di
kota Bandung
 Buatlah pasal mengenai cedera janji, dan
keadaan kahar dengan data seperti tercantum
di atas!
ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
 .Pengakhiran yang bersifat mendahului
ini dapat dikembalikan pada tiga sebab
berikut ini:
• Ketentuan hukum yang mengatasi
kehendak dan kesepakatan para pihak,
yang dapat terjadi jika misalnya pada
suatu ketika lahir undang-undang yang
melarang dibuatnya kontrak-kontrak
tertentu.
ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
 Hukum yang dipilih oleh para pihak.
 Forum yang dipilih.

 Bahasa resmi yang digunakan untuk

penafsiran kontrak.
 Pemberitahuan atau komunikasi.
Latihan membuat pilihan hukum, forum,
bahasa, komunikasi
 Tn. Abdulah dan Ny. Maria sepakat bahwa
dalam perjanjian antara mereka hukum
yang berlaku adalah Hukum Indonesia, dan
bila bersengketa dilakukan di Bandung,
bahasa dalam perjanjian yang digunakan
adalah bahasa Indonesia, serta alamat
surat menyurat dapat dilakukan ke tempat
sesuai yang tercantum dalam komparisi di
atas
 Buatlah pasal mengenai pilihan hukum,
pilihan forum, bahasa, dan komunikasi.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
KONTRAK
 Annex: lampiran.
 Schedule: jadual pelaksanaan kontrak.

 Supplement: ketentuan-ketentuan
tambahan untuk pelaksanaan kontrak.
 Exhibits: berisi jadual, spesifikasi
teknis, desain-desain, peta lokasi,
 dan sebagainya.
AMANDEMEN
 Amandemen adalah perubahan yang
dilakukan terhadap perubahan suatu
kontrak yang telah berlaku dan mengikat
para pihak karena telah mereka tanda
tangani dan/atau telah memenuhi syarat-
syarat berlakunya (conditions precedent).
AMANDEMEN
 Oleh karenanya amandemen itu dapat
mengakibatkan perubahan-perubahan berikut ini:

• Perubahan dari para pihak yang terlibat pada kontrak, dan


karena itu boleh disebut sebagai “perubahan subjektif”
atau ‘contract assignment’ (pengalihan kontrak.
• Perubahan dari isi kontrak, dan dengan demikian meliputi
perubahan dari hak dan kewajiban, serta bisa juga
perubahan dari ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
yang ditetapkan dalam kontrak, dan karena itu disebut
sebagai ‘perubahan objektif’.
AMANDEMEN
♦ Instrumen amandemen:
• Suatu amandemen hanya berlaku jika
disepakati oleh para pihak, kesepakatan itu
perlu ditegaskan juga. Karena itu dalam
praktik, suatu amandemen selaku ditegaskan
secara tertulis yang dapat mengambil bentuk:
• Lampiran tambahan pada kontrak.
• Kontrak tambahan yang menjadi bagian dari kontrak
utama; atau
• Mengganti seluruh naskah kontrak.
ADENDUM
 Adendum adalah suatu pasal yang
memuat perubahan-perubahan terhadap
pasal-pasal tertentu di dalam kontrak
induk. Apabila suatu kontrak dilengkapi
dengna sebuah addendum, maka dalam
memberi penafsiran dan pemahaman
terhadap pasal tertentu (yang dirubah di
dalam addendum) secara hukum harus
dilakukan berdasarkan hal yang dimuat
dalam addendum tersebut
TERIMA KASIH

You might also like