Professional Documents
Culture Documents
1. Panen
Kelapa sawit biasanya berbuah setelah berumur 2,5 tahun. Buahnya menjadi masak 5,5
bulan setelah penyerbukan. Dalam memanen perlu diperhatikan beberapa ketentuan
umum agar buah yang dihasilkan baik mutunya sehingga minyak yang dihasilkan juga
bermutu baik. Panenan harus dilaksanakan pada saat yang tepat akan menentukan
kuantitas dan kualitas buah kelapa sawit. Proses pembentukan minyak di dalam buah
berlangsung selama 24 hari, yaitu pada saat buah mulai masak. Panenan yang dilakukan
sebelum proses pembentukan minyak selesai akan mengakibatkan hasil minyak yang
kurang dari semestinya. Panenan sesudah proses pembentukan minyak selesai, akan
merugikan karena banyak buah yang lepas dari tandannya dan jatuh ke tanah. Buah yang
terlalu masak, kandungan minyaknya akan berubah menjadi asam lemak bebas (free fatty
acid) yang mengakibatkan rendahnya mutu minyak dan mudah terserang hama dan
penyakit.
a. Kriteria panen :
Suatu areal tanaman dapat dipanen apabila 60 % atau lebih buahnya telah matang
panen.
Tanaman telah berumur ± 31 bulan.
Berat tandan telah mencapai 3 kg atau lebih.
Penyebaran panen telah mencapai 1 : 5, yaitu setiap 5 pohon terdapat 1 tandan
buah matang panen.
b. Ciri-ciri tandan matang panen.
Adanya buah yang lepas / jatuh dari tandannya sekurang-kurangnya 5 buah untuk
tandan yang beratnya kurang dari 10 kg, atau sekurang-kurangnya 10 buah untuk
tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
c. Persiapan panen.
Untuk memperlancar panenan, perlu dipesiapkan tempat untuk mengumpulkan
hasil.
2
d. Cara panen
Cara panen yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
Semua tandan yang telah matang harus dipanen.
Tandan buah dipotong dengan dodos atau egrek bergagang panjang.
Sebelum tandan dipotong, pelepah daun yang menyangga buah sebaiknya dipotong
lebih dulu.
Bekas potongan pelepah harus melengkung menyerupai tapal kuda, yaitu miring
keluar.
Pemotongan tandan harus dekat pada pangkalnya.
Setiap tandan yang telah dipanen diberi tanda pada bekas potongannya yang berisi
initial pemanen dan tanggal panenan dilaksanakan.
Pelepah daun yang dipotong dari ppohonnya harus ditumpuk secara teratur pada
gawangan (ruangan kosong di antara barisan tanaman) dan ditelungkupkan.
Tandan dan buah yang lepas dari TPH diangkut dengan truk / trailer ke pabrik.
Pengankutan harus dilaksanakan secepat-cepatnya.
f. Giliran panen
Setiap pekerja pemanen dalam satu hari diwajibkan dapat memanen 600 – 1000 kg
buah (50 – 80 tandan buah), tergantung umur tanaman.
Agar supaya seorang pemanen dapat memanen sejumlah itu, dalam giliran panen
seminggu (7 hari) umum digunakan sistem panen 5 / 7, yaitu 7 hari panenan hanya
dilakukan 5 hari. Sisa yang 2 hari digunakan untuk libur dan perbaikan alat-alat yang
digunakan.
g. Banyaknya hasil
Banyaknya hasil setiap hektar tanaman produktif tergantung dari berbagai faktor,
antara lain : kualitas tanaman, kesuburan tanah, keadaan iklim, umur tanaman,
gangguan hama / penyakit dan pemeliharaan tanaman. Contoh data hasil per hektar
per tahun dari jenis Dura yang keadaannya normal dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
2. Pengolahan.
Pengolahan tandan buah segar sampai diperoleh minyak sawit kasar (crude palm oil,
CPO) dan inti sawit dilaksanakan melalui proses yang cukup panjang.
Urutan pengolahan kelapa sawit sebagai berikut :
Pengangkutan buah ke pabrik
Perebusan buah (sterilisasi)
Pelepasan buah (stripping) dari tandan dan pelumatan (digesting)
Pengeluaran minyak.
b. Perebusan buah.
Buah serta lorinya direbus dalam tempat rebusan dengan mengalirkan / menekankan
uap panas selama 60 menit ke dalam tempat rebusan.
Suhu uap yang digunakan adalah 125 0C dan tekanan dalam ruang sterilisasi ± 2,5
atmosfir.
Maksud dari perebusan buah adalah :
Agar buah mudah dilepas dari tandannya.
Untuk membunuh enzim penstimulir pembentukan asam lemak bebas.
Agar daging buah menjadi lunak.
5
d. Pengeluaran minyak
Ada bermacam cara untuk mengeluarkan minyak (extraction of oil), tetapi
yang umum dipakai adalah pengepresan dengan menggunakan alat / mesin
pengepres tipe hydraulic, centrifugal atau tipe continuous screw press.
Daging buah yang sudah dilumatkan di mesin pelumat dimasukkan ke dalam
alt pengepres, kemudian dipres sehingga minyak dapat dikeluarkan dan dipisahkan
dari ampasnya.
Minyak yang keluar ditampung untuk selanjutnya dimurnikan, sedangkan
ampasnya keluar secara terpisah dan dapat digunakan sebagai bahan bakar.
6
Sangat Sangat
Rendah
Bahan rendah Sedang (%) Tinggi (%) tinggi
(%)
(%) (%)
Asam lemak
<20 2,0 - 2,7 2,8 - 3,7 3,8 - 5,0 >5,0
bebas
Kadar air <0,1 0,1-0,19 0,2-0,39 0,4 - 0,6 >0,6
Kadar
<0,005 0,005-0,01 0,01 -0,025 0,026 -0,05 >0,05
kotoran
Sisa pengepresan (lihat butir d.) yang berupa ampas dibawa ke alat pembuang sisa
daging buah (depericarper).
Pada proses pemisahan biji dari sabutnya, digunakan proses pengeringan dan
penghembusan.
Dengan proses ini serat dan bahan-bahan lain yang kering dan ringan terhembus
keluar melalui cyclone, kemudian ditampung untuk digunakan sebagai bahan
bakar.
Inti yang telah kering dipak, kemudian dimasukkan ke dalam karung goni dan
siap untuik dijual atau diolah lebih lanjut.
Cangkang buah kelapa sawit sereing dipakai sebagai bahan baker ketel uap, bahan
pengerasan jalan-jalan kebun atau diolah menjadi arang yang banyak digunakan
dalam industri karbin aktif.
Dalam proses pengolahan buah kelapa sawit diperoleh produk utama dan beberapa
produk sampingan. Sebagai produk utama adalah minyak kelapa sawit (crude palm oil)
dan inti sawit, sedangkan produk sampingannya adalah tempurung, ampas dan tandan
kosong.