You are on page 1of 8

Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

Terhadap Return Saham pada BEJ

Rr. Iramani, Ansyori Mahdi


Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS, Surabaya
Email: Irma_Subagyo@yahoo.com; Mahdie_Aja@plasa.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh hari perdagangan dan Monday Effect
di Bursa Efek Jakarta. Sampel dipilih dengan menggunakan Purposive Sampling. Sampel terdiri dari
38 saham yang masuk dalam LQ45 selama Januari-Desember 2005. Metode Statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis meliputi ANOVA, Uji Satu Rata-rata dan Uji Dua Rata-rata Sampel Bebas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi day of the week effect serta fenomena week four effect,
namun penelitian tidak berhasil membuktikan adanya Rogalski effect di BEJ.

Kata kunci: stock return, monday effect, week four effect, rogalski effect

ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the day of the week effect on the stock return and Monday
Effect Test in the Jakarta Stock Exchange. The sample is selected using Purposive Sampling Technique.
The sample consist are thirty eight active stock in the LQ-45 Index during January trough December
2005. The statistic methods which are used to test hypotheses are ANOVA, One Sample t-test and
independent sample t-test. The results show that there is a day of the week effect in the JSX. Furthermore,
week four effect phenomenon exist but Rogalski effect doesn’t exist in the JSX.

Keywords: stock return, monday effect, week four effect, rogalski effect.

PENDAHULUAN Jakarta. Wong dan Yuanto berhasil mengidentifi-


kasi adanya Tuesday effect dan weekend effect pada
Perdebatan tentang pasar yang efisien masih Bursa Efek Jakarta sedang Kamaludin sendiri
sering terjadi sampai saat ini. Disatu sisi terdapat menemukan adanya day of the effect pada Bursa
banyak penelitian memberikan bukti empiris yang Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada
mendukung konsep pasar yang efisien. Namun hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari
disisi lain muncul sejumlah penelitian yang Jum’at. Cahyaningdyah (2005) berhasil menemu-
menyatakan adanya anomali pasar, yang merupa- kan day of the week effect pada Bursa Efek
kan penyimpangan terhadap hipotesis pasar yang Jakarta, dimana return terendah terjadi pada hari
efisien. Anomaly pasar tersebut antara lain low Senin (Monday effect) dan return tertinggi terjadi
P/E ratio, January effect, size effect, serta day of pada hari Jum’at (weekend effect). Penelitian yang
the week effect. dilakukan oleh Sun dan Tong (2002) menemukan
Banyak penelitian yang mengungkapkan ada- adanya fenomena bahwa day of the week effect
nya fenomena day of the week effect diberbagai secara signifikan terjadi pada minggu keempat
negara. Salah satu penelitian untuk mengungkap- saja. Penelitian ini sekaligus menguatkan peneli-
kan fenomena hari-hari perdagangan adalah tian sebelumnya yang dilakukan oleh Wang dan
penelitian yang dilakukan oleh Condoyani et al. Erickson (1997) menemukan adanya fenomena
yang menemukan bahwa terjadi Monday effect dan day of the week effect pada minggu keempat.
weekend effect pada beberapa negara diantaranya Selanjutnya, Rogalski (1984) dalam Cahyaningd-
negara Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan yah (2005) menemukan bahwa ada hubungan
Kanada. (Wang,Li dan Erickson 1997) antara day of the week effect dengan January
Beberapa penelitian tentang day of the week effect. Hasil temuannya menunjukkan bahwa rata-
effect di Bursa Efek Jakarta menunjukkan hasil rata return Senin dalam bulan Januari adalah
yang sangat bervariasi. Dalam Kamaludin (2004), positif sementara return Senin pada bulan selain
Algifari menemukan adanya fenomena day of the Januari adalah negatif. Hal ini memberikan bukti
week effect pada Bursa Efek Jakarta. Suwarni empiris bahwa fenomena Monday effect meng-
membuktikan bahwa tidak ditemukan adanya day
of the week effect pada return IHSG di Bursa Efek
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU
63
64 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 8, NO. 2, NOPEMBER 2006: 63-70

hilang pada bulan Januari. Fenomena ini selanjut- Berdasarkan kajian teori dan penelitian terda-
nya disebut sebagai Rogalski effect. hulu, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penga- dalam penelitian ini:
ruh hari perdagangan terhadap return saham
H1: Diduga terjadi the day of the week effect dan
serta fenomena-fenomena yang berkaitan dengan
Monday effect di Bursa Efek Jakarta.
day of the week effect, yakni Monday effect, week
four effect dan Rogalski effect.
WEEK FOUR EFFECT
THE DAY OF THE WEEK EFFECT AND Week-four Effect merupakan suatu fenomena
MONDAY EFFECT yang mengungkapkan bahwa Monday Effect
hanya terjadi pada minggu keempat untuk setiap
The day of the week effect merupakan perbeda-
bulannya. Sedangkan return hari Senin pada
an return antara hari Senin dengan hari-hari
minggu pertama sampai minggu ketiga dianggap
lainnya dalam seminggu secara signifikan (Damo-
tidak signifikan negatif atau sama dengan nol.
daran 1996). Biasanya return yang signifikan
Sejumlah studi yang menghasilkan bukti
negatif terjadi pada hari Senin, sedangkan return
empiris telah dilakukan untuk menguangkap
positif terjadi pada hari-hari lainnya.
adanya return negatif pada perdagangan hari
Pengaruh hari perdagangan terhadap return
Senin. Lakonishok dan Maberly menemukan
saham merupakan fenomena yang menarik untuk
bahwa investor institusional melakukan sedikit
diperhatikan. Fenomena ini merupakan bagian
transaksi pada hari Senin dibanding investor
dari anomali teori pasar efisien. Pada teori pasar
individual yang lebih banyak transaksi (Lakoni-
efisien menyatakan bahwa return saham tidak
shok dan Maberly 1990)
berbeda pada setiap hari perdagangan. Namun
Fenomena Week-four Effect ini berhasil diung-
fenomena day of the week effect, menyatakan
kap oleh Wang,Li dan Erickson. Dalam penelitian
bahwa terdapat perbedaan return untuk masing-
tersebut ditemukan bahwa Monday Effect signifi-
masing hari perdagangan dalam satu minggu.
kan terjadi pada minggu keempat dalam setiap
Dimana pada hari Senin cenderung menghasilkan
bulan, sedangkan return Senin minggu pertama
return yang negatif.
sampai ketiga secara statistik tidak berbeda
Monday Effect adalah salah satu bagian dari
dengan nol (Wang,Li dan Erickson, 1997). Hal ini
day of the week effect. Fenomena Monday Effect
berarti bahwa return hari Senin negatif yang
menyatakan bahwa return pada hari Senin
terbesar terjadi pada minggu keempat. Penelitian
cenderung menghasilkan return yang negatif,
tersebut dilakukan terhadap indeks return saham
sedangkan return positif terjadi pada hari-hari
(NYSE-AMEX, S&P composite index, serta Nas-
selain Senin.
daq dengan periode penelitian 1962-1993.
Kamaludin menemukan adanya day of the
Abraham dan Ikenberry menemukan bahwa
effect pada Bursa Efek Jakarta untuk periode
keseluruhan rata-rata return Senin adalah negatif
1999-2003, dimana return terrendah terjadi pada
dan secara substansial merupakan konsekuensi
hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari
dari informasi yang diumumkan pada sesi
Jum’at (Kamaludin 2004). Cahyaningdyah juga
perdagangan sebelumnya. Tekanan penjualan dari
berhasil menemukan day of the week effect pada
investor individu pada hari Senin secara sub-
Bursa Efek Jakarta untuk periode 2001-2003,
stansial lebih tinggi jika didahului oleh return
dimana return terendah terjadi pada hari Senin
negatif yang terjadi pada hari Jum’at. Hal ini
(Monday effect) dan return tertinggi terjadi pada
menunjukkan bahwa ada korelasi antara return
hari Jum’at (weekend effect). Condoyani et al.
hari Jum’at dan Senin (Abraham dan Ikenberry
menemukan bahwa terjadi Monday effect dan
1994).
weekend effect pada beberapa negara diantaranya
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sun
negara Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan
dan Tong menguatkan hasil penelitian Wang, Li
Kanada (Cahyaningdyah 2005). Pada beberapa
dan Erickson. Pada penelitian ini digunakan
pasar modal terdapat kecenderungan return
CRSP value weigted return dan ditemukan bahwa
terendah terjadi pada hari Senin kemudian return return hari Senin negatif terkonsentrasi pada
meningkat pada hari-hari lainnya. Bukti empris minggu keempat yaitu antara tanggal 18 s/d 26
lain membuktikan bahwa terjadi suatu pola setiap bulannya (Sun dan Tong 2002). Hal ini
aktivitas perdagangan harian di NYSE yang berkaitan dengan tuntutan likuiditas investor
dilakukan oleh investor individual, dimana diper- individu. Hal ini disebut dengan fenomena week-
oleh hasil bahwa return saham pada hari Senin four effect.
cenderung negatif dibanding hari perdagangan
yang lain (Lakonishock dan Maberly 1990).
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU
Iramani: Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan 65

Berdasarkan kajian teori dan penelitian ter- karena pasar menganggap kinerja perusahaan
dahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis kedua dalam keadaan yang cukup baik dan memiliki
dalam penelitian ini: prospek yang baik untuk masa depan. Sehingga
return pada bulan April lebih tinggi dari bulan-
H2: Diduga terjadi week four effect di Bursa Efek
bulan lainnya.
Jakarta
Berdasarkan kajian teori dan penelitian ter-
dahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga
ROGALSKI EFFECT dalam penelitian ini:
Rogalski Effect merupakan suatu fenomena H3: Diduga terjadi Rogalski Effect di Bursa Efek
yang ditemukan oleh seorang peneliti bernama Jakarta
Rogalski pada tahun 1984. Dalam penelitiannya,
Rogalski (1984) dalam Cahyaningdyah (2005)
METODE PENELITIAN
menemukan adanya hubungan yang menarik
antara fenomena Day of the Week Effect dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini
January Effect, dimana ditemukan bahwa rata- adalah data sekunder, diperoleh dari informasi
rata return negatif pada hari Senin, menghilang yang tersedia di Bursa Efek Jakarta. Adapun data
pada bulan Januari. Hal ini disebabkan adanya yang dikumpulkan berupa data IHSI penutupan
January Effect, yaitu adanya kecenderungan harian dari 38 saham dari perusahaan sampel
return yang lebih tinggi pada bulan Januari yang masuk dalam LQ 45 selama periode Januari–
dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya. Desember 2005. Hal ini dilakukan untuk meng-
Rogalski Effect bisa diartikan sebagai suatu hindari bias yang dapat ditimbulkan oleh saham
fenomena dimana return negatif yang biasa terjadi tidur yang ada di BEJ.
pada hari Senin (Monday Effect) menghilang pada Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini
bulan tertentu. Hal ini disebabkan adanya kecen- adalah Return Aktual, yaitu return realisasi yang
derungan return yang lebih tinggi pada bulan diperoleh sebagai hasil dari suatu investasi, di-
tersebut dibandingkan dengan bulan-bulan yang mana pengukurannya ditentukan dengan perhi-
lainnya. tungan sebagai berikut : (Jogiyanto H.M 2000).
Dipasar modal Amerika dikatakan bahwa
return pada bulan Januari lebih tinggi daripada IHSI t − IHSI t −1
Rt =
return pada bulan lainnya, sehingga fenomena IHSI t −1
tersebut dikatakan sebagai January Effect.
Banyak penelitian yang telah dilakukan di Indo-
Pengujian Hipotesis 1. Untuk menguji hipotesis
nesia untuk menyingkap fenomena January Effect,
pertama yaitu bahwa terjadi pengaruh hari
akan tetapi para peneliti tidak menemukan
perdagangan terhadap return saham, digunakan
adanya fenomena January Effect pada Bursa Efek
uji Analysis of Variance, dengan hipotesis statistik:
Jakarta.
(Watson, et al, 1996)
Beberapa penelitian yang dilakukan pada
H0 : µSn = µSl = µRb = µKm = µJm
Bursa Efek Jakarta menyimpulkan bahwa return
H1 : µSn ≠ µSl ≠ µRb ≠ µ4Km ≠ µJm
pada bulan April lebih tinggi dibandingkan dengan
Jika Fratio ≤ F0.05,df1,df2 atau Sign > 0.05, maka H0
bulan lainnya atau lebih dikenal dengan sebutan
tidak dapat ditolak
April Effect. Hal ini disebabkan oleh ketentuan
Jika Fratio > F0.05,df1,df2 atau Sign < 0.05, maka H0
yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar ditolak
Modal No.80/PM/1996, yang menyatakan bahwa
laporan tahunan harus disertai dengan laporan Pengujian Hipotesis 2. Untuk menguji hipotesis
akuntan dengan pendapat yang lazim dan yang kedua, yakni bahwa terjadi week-four effect
disampaikan kepada Bapepam 120 hari setelah pada Bursa Efek Jakarta, maka digunakan one
tanggal tahun tutup buku perusahaan. Hal ini sample ttest dengan satu sisi kiri, dimana
berarti bahwa laporan keuangan maksimum perumusan hipotesis statistiknya:
disampaikan pada bulan April (Hendi dan H0 : µSenin-akhir ≥ 0
Darmadji 2001). Oleh karena itu sebelum bulan H1 : µSenin-akhir < 0
April dan pada awal bulan April banyak Jika thitung ≥ -t0.05;df, maka H0 tidak dapat ditolak
perusahaan yang menyampaikan laporan keuang- Jika thitung < -t0.05;df , maka H0 ditolak
an tahunan (Usman dan Riphat 1997). Dengan
adanya praktik manajemen laba yang dilakukan Pengujian Hipotesis 3. Untuk menguji hipotesis
oleh perusahaan terhadap laporan keuangannya, yang ketiga, yakni bahwa terjadi Rogalski effect
menyebabkan sentimen positif bagi perusahaan pada Bursa Efek Jakarta, maka dilakukan pengu-

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU
66 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 8, NO. 2, NOPEMBER 2006: 63-70

jian independent sample ttest satu sisi kanan. Berdasarkan nilai standard deviasi, dapat
Adapun perumusan hipotesis statistiknya: diketahui bahwa standard deviasi terbesar terjadi
H0 : µ1 ≤ µ2 pada hari Senin yaitu sebesar 0.0196346. Hal ini
H1 : µ1 > µ2 dapat dijelaskan bahwa rata-rata return pada hari
Keterangan : Senin memiliki risiko tertinggi dibanding hari
µ1 = Rata-rata return Senin pada bulan April perdagangan lainnya. Standard deviasi terrendah
µ2 = Rata-rata return Senin pada bulan selain terjadi pada hari Jumat, yakni sebesar 0.0132250.
April Hal ini menandakan bahwa risiko pada hari
Jika thitung ≤ -t0.05;df, maka H0 tidak dapat ditolak Jumat paling kecil jika dibandingkan dengan hari
Jika thitung > -t0.05;df, maka H0 ditolak lainnya. Akhirnya berdasarkan depenelitian mini-
mum dan maksimumnya, dapat diketahui bahwa
return terrendah pada tahun 2005 terjadi pada
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
hari Senin yakni -7,29%, sedangkan return ter-
Pengamatan terhadap 38 saham perusahaan tinggi terjadi pada hari Selasa yakni sebesar
yang dijadikan sampel pada penelitian ini, diper- 6.27%. Hal penting yang juga menarik dari
oleh hasil rata-rata return harian pada bulan depenelitian return tersebut adalah bahwa rata-
Januari sampai dengan Desember 2005, sebagai- rata return pada hari Senin adalah negatif,
mana disajikan pada Tabel 1. sedangkan untuk hari lainnya rata-rata return
bernilai positif.
Tabel 1. Rata-Rata Return Saham Harian Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah
Std. bahwa hari perdagangan berpengaruh terhadap
N Mean Minimum Maximum
Deviation return saham harian pada Bursa Efek Jakarta.
Senin 50 -0.004994 .0196346 -0.0790 0.0202 Pembuktikan hipotesis ini dilakukan dengan
Selasa 50 0.003824 .0145021 -0.0391 0.0627 menggunkan Uji F (ANOVA) yang dilengkapi
Rabu 49 0.001346 .0138702 -0.0386 0.0289 dengan Homogeneous Subset Tukey HSD.
Kamis 49 0.001233 .0138373 -0.0306 0.0391 Ringkasan hasil pengujian disajikan pada
Jumat 45 0.002782 .0132250 -0.0225 0.0329 Tabel 2.
Total 243 0.000795 .0154348 -0.0790 0.0627
Tabel 2. Ringkasan Hasil Pengujian Pengaruh
Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa rata-rata Hari Perdagangan
return terendah terjadi pada hari Senin, dimana
Hari Return
rata-rata return menunjukkan nilai negatif
Perdagangan Kelompok 1 Kelompok 2
sebesar -0.4994%. Setelah itu terjadi kenaikan
Senin -0.004994
return yang cukup tajam pada hari Selasa, dimana Kamis 0.001233 0.001233
return meningkat menjadi sebesar 0.3824%. Rabu 0.001346 0.001346
Kemudian terjadi penurunan return pada hari Jum’at 0.002782 0.002782
Rabu (0.1346%) dan Kamis (0.1233%). Selanjutnya Selasa 0.003824
pada akhir pekan tepatnya pada hari Jum’at, rata- Fratio 2.513
rata return kembali meningkat menjadi sebesar Sig 0.042
0.2782%. Agar dapat memberikan gambaran yang
lebih jelas, maka akan disajikan fluktuasi rata-
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai Fhit
rata return harian pada Gambar 1. sebesar 2.513 lebih besar dibanding nilai Ftabel
sebesar 2.37 dan nilai sign sebesar 0.042 < 0.05,
FLUKTUASI RATA-RATA RETURN hal ini berarti H0 ditolak.
0.006000 Secara empiris hal ini membuktikan bahwa
0.004000 0.003824
hari perdagangan berpengaruh secara signifikan
RETURN

0.002782
0.002000
0.000000
0.001346 0.001233
RETURN terhadap return saham pada Bursa Efek Jakarta.
-0.002000
-0.004000
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
Dengan demikian hipotesis pertama dalam
penelitian dapat diterima. Hasil empiris ini men-
-0.004994
-0.006000

PERIODE dukung teori anomali pasar efisien atau the day of


week effect yang menyatakan bahwa terdapat
Gambar 1. Pergerakan Rata-Rata Return Harian pengaruh hari perdagangan dalam seminggu
terhadap return saham.
Dari gambar diatas dapat terlihat dengan jelas Selanjutnya, dengan menggunakan Homoge-
bahwa return terendah terjadi pada hari Senin neous Subset Tukey HSD ternyata terbentuk dua
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa terjadi kelompok. Berdasarkan kelompok yang terbentuk,
Monday Effect pada Bursa Efek Jakarta. dapat diketahui bahwa pada kelompok 1 berisi

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU
Iramani: Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan 67

rata-rata return untuk hari Senin, Rabu, Kamis FLUKTUASI RETURN


dan Jum’at, sedangkan pada kelompok 2 berisi
nilai rata-rata return hari Selasa, Rabu, Kamis
0.0800
0.0600
dan Jum’at. Hal ini membuktikan bahwa rata-rata 0.0400

RETURN
return antara hari-hari tersebut tidak berbeda 0.0200
SELASA
0.0000
secara signifikan. Perbedaan signifikan terjadi -0.0200
antara rata-rata return hari Senin dan Selasa, -0.0400

dimana hari Senin return bernilai negatif sebesar - -0.0600

0.004994 dan Selasa bernilai positif sebesar

10 /05
11 /05
12 /05
/05
2/1 05

3/5 5

4/1 05

5/4 5

6/1 05

7/3 5

8/1 05

9/1 5

10 / 05
1/2 0 5

3/2 0 5

5/2 0 5

7/2 0 5

9/2 0 5
0

0
4/
3/

5/
4/

4/
3/

3/
2/
/

/11
/31
/20
/10
1
1/4
0.003824. Hal ini membuktikan bahwa terjadi PERIODE
Monday Effect di Bursa Efek Jakarta.
Bukti empiris lain yang memperkuat hasil Gambar 3. Pergerakan Return Pada Hari Selasa
pengujian pengaruh hari perdagangan terhadap
return saham akan diperjelas lagi dengan hasil Berdasarkan gambar 2 dan gambar 3, dapat
Multiple Comparisons, yakni dengan melihat diketahui bahwa return hari Senin cenderung
perbedaan return diantara hari perdagangan. bernilai positif, sedang return hari Selasa
Ringkasan hasil analisis disajikan pada Tabel 3. cenderung bernilai positif. Untuk fluktuasi return
hari Senin terlihat bahwa return tertinggi hanya
Tabel 3. Ringkasan Hasil Perbedaan Return Pada
sebesar 0.0202 yang terjadi pada tanggal 12
Hari Perdagangan
Desember 2005. Kenaikkan return ini lebih di-
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at
sebabkan karena menurunnya harga minyak
Senin -0.008818* -0.006339 -0.006226 -0.007775
(Sig.0.034) dunia dan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap
Selasa 0.008818* 0.002479 0.002592 0.001043 U.S Dollar, penguatan nilai tukar Rupiah ini lebih
(Sig. 0.034)
Rabu 0.006339 -0.002479 0.000113 -0.001436 disebabkan euforia pasar terhadap pengumuman
Kamis 0.006226 -0.002592 -0.000113 -0.001549 reshuffle kabinet dimana pasar merespon positif
Jum’at 0.007775 -0.001043 0.001436 0.001549
terhadap pengumuman tersebut. Selanjutnya
untuk pergerakan return hari Selasa dapat ter-
Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui ter- lihat bahwa return minimun sebesar -0.0391 yang
dapat perbedaan return antara hari Senin dan masih lebih tinggi dibandingkan return terrendah
Selasa sebesar 0.008818 dengan tingkat signifi- hari Senin yakni hanya sebesar -0.079. Return
kansi sebesar 0.034 < 0.05. Hasil analisis sebelum- terrendah hari Selasa ini terjadi pada tanggal 29
nya pada Tabel 2 menunjukkan bahwa terjadi Maret 2005, hal ini lebih disebabkan karena
perbedaan yang signifikan antara return hari kenaikkan harga BBM dalam negeri dan tingginya
Senin dan Selasa. Selanjutnya hasil analisis pada tingkat inflasi ditambah lagi pelemahan nilai
Tabel 3 menunjukkan bahwa besarnya perbedaan tukar Rupiah/U.S Dollar. Sedangkan return
return antara hari Senin dan Selasa adalah tertinggi pada hari Selasa adalah sebesar 0.0627
signifikan. Berdasarkan hasil analisis dari kedua yang terjadi pada tanggal 30 Agustus 2005.
Tabel tersebut, maka dapat dibuktikan bahwa Tingginya return hari Selasa sebenarnya tidak
terjadi Monday Effect pada BEJ tahun 2005. disebabkan oleh faktor fundamental, namun lebih
Fluktuasi perbedaan pergerakan return anta- disebabkan oleh faktor teknikal, karena pada hari-
ra hari Senin dan Selasa akan lebih jelas jika hari sepekan sebelumnya return telah mengalami
dicermati Gambar 2 dan Gambar 3. koreksi yang cukup dalam, sehingga para investor
menganggap harga-harga saham sudah sangat
FLUKTUASI RETURN murah, Oleh karena itu banyak investor yang
melakukan pembelian saham pada saat harga
0.0400
0.0200
sangat murah (buy on weaknees).
0.0000 Pembelian saham secara besar-besaran ter-
RETURN

-0.0200 SENIN sebut yang memicu terjadinya technical rebound


-0.0400
-0.0600 atau pergerakan harga saham yang berbalik arah.
-0.0800 Hal inilah yang menyebabkan kenaikkan harga-
-0.1000
harga saham pada tanggal 30 Agustus 2005.
Terdapat kesamaan antara penelitian yang
2/6 5

3/1 05
3/2 05
4/1 05
5/2 5

6/5 5

7/9 5

8/1 05
8/2 05
9/1 05
10 05
10 / 05

11 / 05

05
1/2 0 5

2/2 0 5

5/1 0 5

6/2 0 5

7/2 0 5

11 05

12 05
0/ 0

5/ 0

9/ 0

2/ 0
3/
2/
9/

6/
2/
9/
5/

/
/9/
/

/2

/5
1/3

/19

/22

dilakukan oleh penulis dengan penelitian terda-


hulu yang dilakukan oleh Cahyaningdyah (2005)
PERIODE

dan penelitian yang dilakukan oleh Kamaludin


Gambar 2. Pergerakan Return Pada Hari Senin (2004), dimana return terrendah dan return

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU
68 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 8, NO. 2, NOPEMBER 2006: 63-70

negatif signifikan terjadi pada hari Senin. Return Senin pada akhir bulan adalah negatif signifikan.
negatif pada hari Senin ini disebut sebagai Sedangkan rata-rata return Senin pada awal
Monday Effect. bulan tidak signifikan atau tidak berbeda dengan
Ada beberapa alasan yang mengakibatkan nol. Dengan demikian hipotesis kedua dapat
terjadinya fenomena Monday Effect. Fenomena ini diterima. Hasil temuan ini membuktikan bahwa
disebabkan adanya aksi profit taking yang week-four effect terjadi pada Bursa Efek Jakarta
dilakukan oleh para investor pada hari Jum’at pada tahun 2005. Hasil temuan mendukung teori
pada minggu sebelumnya. Aksi profit taking oleh week-four effect yang menyatakan bahwa return
para investor inilah uang menjadi penyebab terjadi pada hari Senin pada minggu terakhir setiap
return negatif pada hari Senin. Alasan yang bulannya adalah negatif signifikan. Hasil peneli-
lainnya adalah bahwa pada umumnya perusahaan tian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya
yang ingin menyampaikan informasi buruk (bad yang dilakukan oleh Wang,Li and Erickson (1997)
news) akan menunggu waktu yang tepat, yakni yang menyatakan bahwa Monday Effect hanya
pada akhir pekan. Tujuan emiten menyampaikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan
informasi buruk (bad news) pada akhir pekan kelima, sedangkan return pada Senin minggu
adalah agar para investor mempunyai waktu pertama sampai ketiga secara statistik tidak
luang selama hari libur bursa (Sabtu dan Minggu) berbeda dengan nol. Perbedaan hasil terjadi
untuk mengevaluasi kembali kinerja emiten antara penelitian ini dengan penelitian Cahya-
terhadap informasi yang ada tersebut. Harapan- ningdyah (2005) dimana tidak ditemukan week-
nya agar reaksi pasar tidak terlalu panik terhadap four effect pada Bursa Efek Jakarta untuk periode
2001-2003.
penyampaian informasi buruk tersebut.
Fenomena Week-four effect ini dapat disebab-
Hasil ini memberikan implikasi bagi investor
kan karena adanya tuntutan untuk memenuhi
agar melakukan pembelian saham pada waktu
segala kebutuhan utama yang harus dilakukan
sebelum penutupan pasar pada hari Senin dan
pada awal bulan berikutnya. Oleh karena itu, pada
menjualnya pada hari Selasa. Hal ini berdasarkan
akhir bulan banyak terjadi tekanan jual pada
hasil Multiple Comparation Tukey HSD yang
Bursa Efek Jakarta. Sesuai dengan teori pena-
menunjukkan bahwa terjadi perbedaan signifikan waran, jika terdapat banyak barang yang
antara rata-rata return hari Senin dan Selasa, ditawarkan maka akan menyebabkan penurunan
dimana return hari Senin paling rendah dan harga. Penurunan harga inilah yang menyebab-
Selasa paling tinggi dibanding hari yang lainnya. kan return pada minggu keempat dan minggu
Hal ini sesuai dengan konsep berinvestasi yang kelima menjadi negatif signifikan. Hasil ini
tepat, dimana para investor sebaiknya melakukan memberikan implikasi bagi para investor agar
pembelian pada saat harga mengalami penu- melakukan pembelian saham pada hari Senin di
runan, kemudian melakukan penjualan pada saat minggu keempat dan minggu kelima untuk setiap
harga sedang mengalami kenaikkan. bulannya.
Pengujian yang kedua adalah untuk menguji Pengujian terakhir dalam penelitian ini untuk
bahwa rata-rata return minggu terakhir daripada membuktikan bahwa rata-rata return pada hari
rata-rata return minggu pertama, kedua, dan Senin pada bulan April lebih besar dibandingkan
ketiga untuk setiap bulannya. Ringkasan hasil rata-rata return hari Senin pada bulan selain
pengujian week-four effect disajikan pada Tabel 4. April. Pada penelitian ini ringkasan hasil statistik
pengujian Rogalski effect dapat dilihat pada Tabel
Tabel 4. Ringkasan Hasil Pengujian Week Four 5.
Effect
Keterangan Rata-rata thitung Sig, Kesimpulan Tabel 5. Ringkasan Hasil Pengujian Rogalski
return Effect
Senin Akhir -0.014370 -2.183 0.047 Ho ditolak
Keterangan April Non April Kesimpulan
Bulan
Senin Awal -0.000975 -0.378 0.708 Ho tidak dapat Rata-rata
-.026283 -.003142
Bulan ditolak return Ho tidak
thitung -2.364 dapat
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Sig. 0.126 ditolak
rata-rata return hari Senin pada akhir bulan
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa rata-rata
adalah sebesar -0.014370. Nilai thitung lebih kecil
dari t0.05,14 (-2.183 < -2.145) dengan tingkat signi- return hari senin bulan April adalah sebesar
-0.026283, sedangkan rata-rata return hari Senin
fikansi 0.047 < 0.05, yang berarti H0 ditolak. Hal
ini dapat dijelaskan bahwa rata-rata return hari selain bulan April adalah sebesar-0.003142. Nilai

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU
Iramani: Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan 69

thitung adalah -2.364 sedangkan nilai ttabel sebesar KESIMPULAN DAN KETERBATASAN
1.645. (thitung < ttabel), sehingga H0 tidak dapat PENELITIAN
ditolak. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam Hasil pengujian dalam penelitian ini menun-
penelitian ini tidak dapat diterima. Hal ini dapat jukkan bahwa hari perdagangan berpengaruh
dijelaskan bahwa tidak terjadi Rogalski Effect signifikan terhadap return saham harian pada
pada Bursa Efek Jakarta pada periode tahun Bursa Efek Jakarta tahun 2005. Hal ini mem-
2005. buktikan bahwa terjadi fenomena day of week
Seperti yang telah diketahui bahwa pada effect di Bursa Efek Jakarta, dimana return
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh terrendah terjadi pada hari Senin dan return
Cahyaningdyah menemukan adanya Rogalski tertinggi terjadi pada hari Selasa. Hasil empiris ini
Effect pada bulan April. Hal ini disebabkan karena juga memberikan bukti bahwa terjadi Monday
Effect pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.
adanya keharusan para emiten untuk menyam-
Fenomena week four effect juga berhasil ditemukan
paikan laporan keuangan tahunan yang disyarat- pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005,
kan oleh Bapepam selambat-lambatnya 120 hari dimana return negatif signifikan terjadi pada hari
setelah periode tutup buku, penyampaian laporan Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir
keuangan tersebut memberikan reaksi positif bulan. Namun penelitian ini tidak berhasil
terhadap pasar. Akan tetapi pada penelitian kali menemukan bukti terjadinya adanya Rogalski
ini, penulis tidak menemukan adanya Rogalski Effect pada bulan April diBursa Efek Jakarta pada
Effect pada bulan April untuk periode pengamatan tahun 2005.
bulan Januari-Desember 2005 dimana periode Keterbatasan pada penelitian ini adalah
tersebut berbeda dengan periode penelitian terletak pada periode penelitian, periode yang
Cahyaningdyah yang dilakukan pada periode digunakan penulis hanyalah satu tahun yaitu
2001-2003. mulai Januari – Desember 2005 sehingga tidak
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dapat diamati pengaruh variasi antar waktunya.
pada bulan April tahun 2005 tidak ditemukan Penggunaan periode yang lebih panjang disaran-
adanya fenomena Rogalski Effect. Pada kuartal kan untuk penelitian selanjutnya.
pertama di tahun 2005, terdapat banyak sentimen Selain itu variabel yang digunakan dalam
penelitian ini hanya terbatas pada return realisasi,
negatif yang terjadi pada Bursa Efek Jakarta, baik
sedangkan pada pasar modal ada banyak variabel
yang disebabkan oleh faktor eksternal ataupun yang dapat digunakan seperti Abnormal return,
faktor internal. Dari faktor eksternal adanya volume perdagangan harian, jumlah permintaan
kenaikan harga minyak dunia yang menyebabkan dan penawaran ( bid/offer). Dengan demikian
pemerintah Indonesia menaikkan harga bahan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meng-
bakar minyak dalam negeri pada awal bulan gunakan variabel-variabel yang berbeda dari
Maret, sehingga menyebabkan kenaikan angka penelitian ini, seperti misalnya menguji pengaruh
inflasi. Adanya kebijakan dari Bank sentral hari perdagangan dan Monday Effect terhadap
Amerika yang menaikkan suku bunga The Fed Abnormal Return, atau penggunaan variabel yang
Funds juga memberikan sentimen negatif. Sehing- lain seperti volume perdagangan harian.
ga pemerintah Indonesia melalui Bank Sentral
dalam hal ini adalah Bank Indonesia terpaksa DAFTAR PUSTAKA
menaikkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia (SBI). Abraham A., and David L.Ikenberry. 1994. “The
Individual Investor and the weekend effect”,
Adapun harapan pemerintah Indonesia
Journal of Financial and Quantitative
dengan adanya kenaikan tingkat suku bunga SBI Analysis. 20 : 263-277
ini adalah agar para investor tidak memindahkan
dananya keluar negeri, serta untuk menjaga agar Cahyaningdyah, Dwi 2005. “Analisa Pengaruh
tidak terjadi negative real interest rate. Kenaikkan Hari Perdagangan Terhadap Return
tingkat suku bunga SBI tentu saja memberikan Saham”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol 20, No.2: 175-186
sentimen negatif pada pasar modal. Para investor
yang selama ini aktif di pasar modal, akhirnya Damodaran, Aswath. 1996. Invesment Valuation.
banyak yang memindahkan dana mereka pada New York: John Wiley and Sons. Inc.
Sertifikat Bank Indonesia. Pemindahan dana dari
Jogiyanto H.M. 2000. Teori Portofolio dan Analisis
pasar modal ke instrumen pasar uang tersebut Investasi. Edisi kedua. BPFE, Yogyakarta.
yang menyebabkan terjadinya periode bearish
pada Bursa Efek Jakarta, sehingga hampir semua Hendi Fakhrudin dan Tjiptono Darmadji. 2001.
harga sekuritas mengalami penurunan. Pasar Modal Indonesia. Edisi pertama.
Jakarta: Salemba Empat.

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU
70 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 8, NO. 2, NOPEMBER 2006: 63-70

Kamaludin. 2004. “Calender And Daily Informa- Sun, Q and W.H.S Tong. 2002. “Another New
tion Effect In Jakarta Stock Exchange”. Look at The Monday Effect”. Journal of
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Th XIV, No.3: Business Finance and Accounting, 29 (7),
273-292. 1123-1147.
Lakonishok, Josef dan Edwin Maberly.1990. ”The Wang, K, Y. Li, and J. Erickson. 1997. “A New
Week Effect : Trading Pattern of Individual Look at The Monday Effect”. Journal of
and Institutional Investor”, Journal of Finance, Vol LII, No.5 2171-2186.
Finance. Vol.45.
Watson, Collin J and Patrick Billingsley. 1996.
Usman, Marzuki dan Riphat Singgih. 1997. Penge- Statistics for Management and Economics.
tahuan Pasar Modal. Jakarta: Institute Fifth Edition. USA : Prentice Hall.
Bankir Indonesia.

Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU

You might also like