You are on page 1of 18

Pentingnya Terumbu Karang

Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut
utama. Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi
satu membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan
karbon. Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang
di kolom perairan laut.Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan
tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang
membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari jenis, dan kondisi perairannya,
terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja per tahunnya. Yang
ada di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta
tahun silam. Terumbu Karang menjadi rumah bagi ribuan spesies makhluk hidup.
Jika rumahnya saja dalam kondisi tidak baik atau bahkan hancur, bisa
dibayangkan berapa banyak makhluk hidup yang terancam punah.

1
Jenis-Jenis Terumbu Karang

1. Terumbu karang tepi ( fringing reefs)


Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir
pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter
dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses
perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada
pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh:
Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
2. Terumbu karang penghalang ( barrier reefs )
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km
ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.
Terkadang membentuk
lagoon
(kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya
karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk
gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan,
Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).

3. Terumbu karang cincin ( atolls )


Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau
vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.
Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu
karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone
Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua).
4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu ( patch reefs )
Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar
(flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan,
dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini
akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal.
Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh)

2
Kondisi Yang Baik Bagi Terumbu Karang

Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut dengan suhu 21°
-29°C. Masih dapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran suhu tersebut, tetapi
pertumbuhannya akan sangat lambat. Karena itulah terumbu karang banyak
ditemukan di perairan tropis seperti Indonesia dan juga di daerah sub tropis yang
dilewari aliran arus hangat dari daerah tropis seperti Florida, Amerika Serikat dan
bagian selatan Jepang.Karang membutuhkan perairan dangkal dan bersih yang
dapat ditembus cahaya matahari yang digunakan oleh zooxanthellae untuk
berfotosintesis
. Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada kedalaman 18 - 29 m sangat
lambat tetapi masih ditemukan hingga kedalaman lebih dari 90 m.Karang
memerlukan salinitas yang tinggi untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mulut
sungai atau pantai atau sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang
membutuhkan perairan yang kadar garamnya sesuai untuk hidup.

3
Fungsi Terumbu Karang:

1. Pelindung ekosistem pantai.


Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga
mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya.
2.Terumbu karang sebagai penghasil oksigen.
Terumbu karang memiliki kemampuan untuk memproduksi oksigen sama sepertii fungsii
hutan di daratan, sehingga menjadi habitat yang nyaman bagi biota laut.
3.Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup.
Terumbu karang menjadi tempat bagi hewan dan tanaman yang berkumpul untuk
mencari makan, berkembang biak, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagii manusia,
ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik
untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu
karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta
orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang
4.Sumber obat-obatan
Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa
menjadi obat bagi manusia. Saat ini sudah banyak dilakukan berbagai penelitian
mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai
penyakit.
5.Objek wisata
Terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan pada kegiatan diving,
karena variasi terumbu karang yang berwarna-warni dan bentuk yang memikat
merupakan atraksi tersendiri bagi wisatawan baik asing maupun domestik.
Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam, menyelam dan menikmati terumbu karang
per tahun. Hal ini dapat memberikan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar.
6. Daerah Penelitian
Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan
yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat
yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia
sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahuinya.
7. Mempunyai nilai spiritual
Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang sangat penting. Laut yang
terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.

4
Manfaat dari Terumbu Karang

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam,
baik secara ekologi maupun ekonomi. Jenis-jenis manfaat yang terkandung dalam
terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat
tidak langsung:
a.Pemanfaatan secara langsung oleh manusia adalah pemanfaatan sumber
daya ikan, batu karang, pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota perairan
lainnya yang terkandung di dalamnya
b.Pemanfaatan secara tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang
sebagai penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.

5
KONDISI TERUMBU KARANG DI INDONESIA

Persebaran dan Kondisi Terumbu Karang Indonesia adalah negara kepulauan


terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai lebih dari 95.000 km, serta lebih dari
17.000 pulau. Terumbu karang yang luas melindungi kepulauan Indonesia. Diperkirakan
luas terumbu karang di Indonesia sekitar 51.000 km2.Ini belum mencakup
terumbu karang di wilayah terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di perairan
agak dalam. Terdapat 18% dari terumbu karang di dunia berada di perairan
Indonesia. Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati yang tertinggi di dunia
meliputi 590 jenis karang batu, 2500 jenis
Molusca, 1500 jenis udang-udangan dan lebih dari 2500 jenis ikan. Terumbu karang di
Indonesia memberikan keuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun. Dengan
kondisi alam dan keanekaragaman hayati yang begitu banyak yang dimiliki
Indonesia, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terumbu karang
di Indonesia yang sangat beragam dan bernilai, mengalami ancaman yang sangat
besar. Ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya laut telah menyebabkan
eksploitasi besar-besaran dan kerusakan terumbu karang, terutama yang
berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk.Selama 50 tahun terakhir, proporsi
penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi
50%. Hasil survei P2O LIPI pada tahun 2006 menyebutkan bahwa hanya 5,23%
terumbu karang di Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat baik.
Penangkapan ikan secara ilegal telah meluaske banyak pulau di Indonesia, bahkan di
daerah yang dilindungi. Hal ini bukan hanya mengakibatkan kerugian ekonomi yang
sangat besar tapi juga kerusakan lingkungan yang sangat parah.Keberadaan pengelolaan
dan institusi khusus untuk melindungi terumbu karang Indonesia sangatlah sedikit.
Hingga tahun 1999, tidak ada institusi pemerintah yang memfokuskan diri pada
pengelolaan sumber daya pesisir. Pemerintah Indonesia tidak dapat memenuhi
target pengelolaan yang direncanakan, karena tidak adanya koordinasi serta kondisi
politik yang bergejolak.Eksploitasi berlebihan pada sumber daya hayati sekarang ini
menjadi isu kritis, dan menjadi masalah besar dalam manajemen keanekaragaman
hayati khususnya keanekaragaman biota laut. Apalagi kerusakan terumbu karang
(coral reef ) yang banyak menyita perhatian, karena perannya yang sentral dalam
ekosistem laut.

6
Penyebab Kerusakan Terumbu Karang

Sejak dahulu penduduk yang tinggal di dekat pantai berhubungan dengan


terumbu karang dalam kondisi yang harmonis. Namun dalam beberapa waktu terakhir
ini, melalui adanya teknologi baru dan naiknya permintaan terhadap produksi laut
menyebabkan terumbu karang menjadi obyek dari perusakan yang serius. Banyak
ilmuwan melihat bahwa penyebab utama kerusakan terumbu karang adalah manusia
(anthropogenic impact), misalnya melalui kegiatan tangkap lebih (over-exploitation)
terhadap hasil laut, penggunaan teknologi yang merusak (seperti potassium
cyanide
, bom ikan, muro ami dan lain-lain), erosi, polusi industri dan mismanajemen dari
kegiatan pertambangan telah merusak terumbu karang baik secara langsung maupun
tidak langsung.Akar permasalahan dari timbulnya ulah manusia untuk merusak terumbu
karang adalah :
a. Kependudukan dan Kemiskinan
b. Tingkat Konsumsi Berlebihan dan Kesenjangan Sumber daya Alam.
c.Kelembagaan dan Penegakan Hukum. Rendahnya Pemahaman tentang
Ekosisteme.
d.Kegagalan sistem Ekonomi dan Kebijakan dalam Penilaian Ekosistem

7
Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pembangunan di Wilayah
Pesisir

Wilayah pesisir yang tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keselamatan
terumbu karang akibat sedimentasi dan pencemaran perairan laut. Pengerukan,
reklamasi, penambangan pasir, pembuangan limbah padat dan cair, dan konstruksi
bangunan, semuanya dapat mengurangi pertumbuhan karang, bahkan menyebabkan
pemutihan karang dalam kasus-kasus yang berat. Ancaman terhadap terumbu karang
akibat pembangunan wilayah pesisir dianalisis berdasarkan jarak ke pusat pemukiman
penduduk, luas area pusat pemukiman, tingkat pertumbuhan penduduk, dan jarak ke
pangkalan udara, pertambangan, fasilitas pariwisata, dan pusat fasilitas selam.
Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pencemaran
Pencemaran Laut
Aktivitas di laut yang mengancam terumbu karang antara lain pencemaran dari
pelabuhan, tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal, pembuangan sampah dari
atas kapal, dan akibat langsung dari pelemparan jangkar kapal.
Sedimentasi dan Pencemaran DaratPenebangan hutan, perubahan tata guna lahan,
dan praktek pertanian yang buruk, semuanya menyebabkan peningkatan sedimentasi
dan masuknya unsur hara ke daerah tangkapan air. Sedimen dalam kolom air dapat
sangat mempengaruhi pertumbuhan karang, atau bahkan menyebabkan kematian
karang. Kandungan unsur hara yang tinggi dari aliran sungai dapat merangsang
pertumbuhan alga yang beracun.
Eksploitasi
Penangkapan ikan secara berlebihanmemberikan dampak perubahan padaukuran,
tingkat kelimpahan, dan komposisi jenis ikan. Hal itu disebabkan ikan turut
berperan di dalam mencapai keseimbangan yang harmonis di dalam ekosistem terumbu
karang. Penangkapanbesar-besaran akan menyebabkan terumbukarang menjadi rapuh
terhadap gangguan dari alam maupun gangguan dari kegiatan manusia.Penangkapan
ikan dengan menggunakan racun dan pengeboman ikan merupakan praktek yang umum
dilakukan, yang memberikan dampak sangat negatif bagi terumbu karang. Penangkapan
ikan dengan racun akan melepaskan racun sianida ke daerah terumbu karang,
yang kemudian akan membunuh atau membius ikan-ikan. Karang yang terpapar
sianida berulang kali akan mengalami pemutihan dan kematian. Pengeboman ikan
dengan dinamit atau dengan racikan bom lainnya, akan dapat menghancurkan struktur
terumbu karang, dan membunuh banyak sekali ikan yang ada di sekelilingnya.
8
Perubahan Iklim Global

Isu mengenai global warming yang banyak dibicarakan, berdampak besar


pada terumbu karang. Peningkatan suhu permukaan laut telah menyebabkan
pemutihan karang (bleaching) yang lebih parah dan lebih sering. Peristiwa-peristiwa
alam seperti El Nino dan Tsunami juga menyebabkan kerusakan yang serius terhadap
kelangsungan hidup terumbu karang.

Dampak Dari Kerusakan Terumbu Karang

Ancaman terhadap kelangsungan hidup terumbu karang, mengakibatkan


kerusakan lingkungan yang besar. Terumbu karang yang merupakan sentral dari
ekosistem laut sangat mempengaruhi kehidupan di laut. Komposisi oksigen di laut
menjadi berkurang. Banyak biota laut, baik hewan maupun tumbuhan akan ikut musnah
jika terumbu karang menjadi rusak. Selain itu, di daerah-daerah pesisir pantai akan
mudah terjadi abrasi, mengakibatkan perubahan lingkungan yang drastis dan
membuat tidak adanya perlindungan terhadap daerah pantai. Berbagai pencemaran
yang terjadi bukan hanya merusak laut tapi juga mengancam kesehatan manusia.
Ikan yang ditangkap dengan menggunakan racun kemudian di konsumsi sangat
membahayakan manusia.

9
UPAYA-UPAYA UNTUK MENYELAMATKAN TERUMBU KARANG

1. Perlunya Kesadaran Manusia


Dalam upaya menyelamatkan terumbu karang, yang paling utama adalah perlunya
kesadaran dari manusia untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang. Untuk itu,
diperlukan pemberian informasi, pengetahuan, dan wawasan mengenai terumbu
karang. Fungsi dari terumbu karang, manfaatnya, kondisi dari terumbu karang
saat ini, dan apa yang akan terjadi jika kerusakan terumbu karang ini terus
berlanjut. Dengan adanya pendidikan mengenai terumbu karang, maka akan ada rasa
memiliki sehingga manusia bisa peduli dan melindungi terumbu karang.Beberapa hal
berikut yang dapat dilakukan secara individu untuk mengurangi kerusakan terumbu
karang :
•Terapkan prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu
karang adalah ekosistem yang sangat peka terhadap perubahan iklim. Kenaikan
suhu sedikit saja dapat memicu pemutihan karang (coral bleaching). Pemutihan karang
yang besar dapat diikuti oleh kematian massal terumbu karang. Jadi apapun yang
dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak
global warming, akan sangat membantu terumbu karang.
•Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke sungai yang
kemudian akan bermuara ke laut. Hewan laut besar sering terkait pada sampah-sampah
sehingga mengganggu gerakannya. Misalnya sampah plastik yang transparan
diperkirakan kadang dimakan oleh penyu karena tampak seperti ubur-ubur. Sampah
plastik ini akan mengganggu pencernaanya.
•Bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan. Saling berbagi ilmu,
pendapat, dan berdiskusi. Membangun trend hidup ramah lingkungan.
•Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam
kegiatan lingkungan.
• Bagi penyelam pemula atau yang sedang belajar sebaiknya melakukan
penyelaman di perairan yang tidak ber-terumbu karang.

10

2.Peranan pemerintah
Keikutsertaan pemerintah dalam melestarikan terumbu karang sangat
penting. Pemerintah sebagai pengatur dan pengawas masyarakat. Pemerintah dapat
menetapkan kebijakan dan peraturan
peraturan untuk menyelamatkan terumbu karang. Membuat rencana-rencana
perbaikan lingkungan yang sudah rusak dan mencegah kerusakan terumbu karang.
Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau organisasi-
organisasi lingkungan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Misalnya
melakukan kampanye-kampanye lingkungan hidup bekerjasama dengan media-media
atau organisasi seperti National Geographic Indonesia, WWF Indonesia, Yayasan Reef
Check Indonesia, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Yayasan TERANGI
(Terumbu Karang Indonesia) dan lainnya untuk mengawasi kelangsungan hidup
terumbu karang. Baik mengawasi eksploitasi karena ulah manusia, pertumbuhan
terumbu karang yang sedang direstorasi, dan pengawasan daerah terumbu karang
yang terancam di Indonesia.Upaya restorasi adalah tindakan untuk membawa
ekosistem yang telah terdegradasi kembali menjadi semirip mungkin dengan kondisi
aslinya sedangkan tujuan utama restorasi terumbu karang adalah untuk peningkatan
kualitas terumbu yang terdegradasi dalam hal struktur dan fungsi ekosistem. Mencakup
restorasi fisik dan restorasi biologi. Restorasi fisik lebih mengutamakan
perbaikan terumbu dengan fokus pendekatan teknik, dan restorasi biologis yang
terfokus untuk mengembalikan biota berikut proses ekologis ke keadaan
semula.Pemerintah harus benar-benar merealisasikan upaya-upaya untuk
menyelamatkan terumbu karang. Pemerintah perlu bersikap tegas mengenai
kerusakan lingkungan yang terjadi dan berusaha dengan sebaik-baiknya melindungi
terumbu karang yang juga merupakan aset negara.

11

3 Upaya Perlindungan Lingkungan Secara Global


Perubahan – perubahan lingkungan yang terjadi akan berdampak pada perubahan
lingkungan secara global. Antara satu negara dengan negara lain memiliki tanggung
jawab yang sama terhadap kerusakan lingkungan. Banyak deklarasi-deklarasi yang
disepakati oleh banyak negara dalam upaya menyelamatkan lingkungan. Begitu pula
dengan menyelamatkan terumbu karang. Telah banyak kesepakatan-kesepakatan
yang telah disetujui oleh banyak negara untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan.
Yang paling terakhir dilakukannya World Ocean Conference (WOC) atau disebut juga
Manado Ocean Declare pada tanggal 11-15 Mei 2009 di Manado. Deklarasi ini
disepakati oleh 61 negara, termasuk negara-negara Coral Triangle Initiative
Summit
yang merupakan kawasan yang kaya akan terumbu karang. Dalam deklarasi ini disepakati
komitmen bersama mengenai penyelamatan lingkungan laut dari ancaman global
warming dan komitmen program penyelamatan lingkungan laut secara berkelanjutan di
tiap negara. Kampanye lingkungan hidup seperti ini sangat baik bagi upaya
penyelamatan lingkungan. Apalagi dilakukan secara global yang menjaring banyak
pihak sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan lebih baik
lagi.

12

KESIMPULAN
1. Dalam menyelamatkan kelangsungan hidup terumbu karang yang
paling utama adalah perlunya kesadaran dari manusia sendiri selaku pihak
yang telah banyak melakukan kerusakan pada terumbu karang. Dengan cara
tidak membuang sampah dan mengotori lingkungan. Mengurangi pemanasan
global dengan prinsip
reduce, reuse, recycle. Melakukan kampanye lingkungan hidup serta turut
aktif dalam kegiatan penyelamatan lingkungan hidup.

2. Pemerintah membuat kebijakan dan peraturan yang tegas megenai


kegiatan perusakan lingkungan. Pemerintah bekerja sama dengan lembaga dan
organisasi untuk mengawasi naik-turunnya perubahan lingkungan, memberi
pendidikan lingkungan hidup, dan melakukan kampanye-kampanye agar
masyarakat peduli akan lingkungan.

3. Upaya – upaya penelitian yang telah banyak dilakukan untuk


menjaga dan melindungi agar terumbu karang dapat bertahan dan tumbuh
kembali dari kerusakan lingkungan. Dengan melakukan restorasi secara fisik
maupun biologis.

4. Kampanye-kampanye yang banyak dilakukan hendaknya tidak hanya di


jadikan wacana, tapi dijalankan dengan sungguh-sungguh. Upaya
penyelamatan lingkungan perlu dilakukan secara global karena lingkungan
satu negara dengan negara lain saling berkaitan.

5. Bumi kita hanya ada satu, karena itu harus dijaga dan dilindungi dengan
baik agar tidak menyesal di kemudian hari

13

DAFTAR PUSTAKA

Suharsono. 1996.
Jenis-Jenis Karang Yang Umum Dijumpai di Perairan Indonesia.
Jakarta: LIPI.Burke,Lauretta. Elizabeth Selig. Mark Spalding.
Reefs at Risk in Southeast Asia.
Washington D.C, World Research Institute. 2002
http://www.terangi.or.id
http://www.wikipedia.org
http://www.ipb.ac.id
http://www.net-sains.com
http://www.edukasi.net

14
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan kemudahan, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas artikel ini sebagai tugas mata pelajaran IPS Geografi ini masih
jauh dari sempurna. Namun besar harapan kami, semoga artikel ini
dapat bermanfaat.Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Endah Ambarwati yang telah memberikan perhatian dan bimbingan
selama mengikuti mata pelajaran ini.Kami sangat mengharapkan saran
dan kritik demi kemajuan kami kedepannya.

Kebumen,28 Oktober 2009

Penyusun

ii
 DISUSUN OLEH :

1. Heni Iriyanti ( 14 / VIII G )


2. Kasih Witanti ( 19 / VIII G )
3. Mustofa ( 27 / VIII G )
4. Roisatun Nurul F. ( 34 / VIII G )

SMP NEGERI 3 KEBUMEN


Jln. Letjend. S. Parman 3 Telp. (0287) 381140 Fax. (0287) 382950
Kebumen 54311 NIS : 200060

TAHUN AJARAN 2009/2010

i
15

• Artikel Kerusakan Terumbu Karang……………………………………………………………i


• Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………….ii
• Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………..iii
• Termbu Karang……………………………………………………………………………………………….1
• Jenis - Jenis Termbu Karang……………………………………………………………………...2
• Kondisi Terumbu Karang yang Baik…………………………………………………………….3
• Fungsi Terumbu Karang………………………………………………………………………………..4
• Manfaat dari Terumbu Karang……………………………………………………………………5
• Kondisi Terumbu Karang di Indonesia ………………………………………………………6
• Penyebab Kerusakan Terumbu Karang……………………………………………………….7
• Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pembangunan di Wilayah Pesisir
dan Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pencemaran……………………………..8
• Perubahan Iklim Global dan Dampak dari Kerusakan Terumbu
Karang………………………………………………………………………………………………………………9
• Upaya Untuk Menyelamatkan Terumbu Karang 1…………………………………..10
• Upaya Untuk Menyelamatkan Terumbu Karang 2…………………………………..11
• Upaya Untuk Menyelamatkan Terumbu Karang 3…………………………………..12
• Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………13
• Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………14
• Lembar Kritik dan Saran……………………………………………………………………………..15

iii

You might also like