You are on page 1of 6

SIKAP, MOTIVASI, DAN KONSEP DIRI

Nama : Tri Ayu Widianingsih


Kelas : 3EA26
Npm : 17212445
Dosen : Ririn Yulianti
Tugas (pertemuan 6 softskill)











Program Sarjana Ekonomi
Universitas Gunadarma
2014


1. Komponen sikap
Sikap (Notoatmodjo, 2007) merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulasi atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat,
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.Sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana
motif tertentu.Dapat diartikan juga sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir,
berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.Sikap bukanlah
perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu
terhadap objek sikap.Sikaprelatif lebih menetap atau jarang mengalami perubahan.
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude) yaitu :
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek
sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang
mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b. Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara
umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri
seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
2. Sifat-sifat sikap
a. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi
dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar
konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu
strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan
tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi
secara berkala untuk meraih konsumennya.
b. Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan
manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana
interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai
bagi konsumen.
c. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang
memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
3. Penggunaan Multiatribute Attitude Model untuk memahami sikap konsumen
a. The attribute-toward-object model:
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau
merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap
sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan
sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
b. The attitude-toward-behavior model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada
sikap terhadap objek. Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah
laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
c. Theory of-reasoned-action model
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan
pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan
pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat
kepuasan.
4. Pentingnya feeling dalam memamahami sikap konsumen
Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Secara
bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa
sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu Manner of placing or holding
the body, and Way of feeling.
5. Penggunaan sikap dan maksud untuk memperkirakan perilaku konsumen
Sebagai konsumen, kita masing masing mempunyai berbagai macam sikap terhadap
produksi, jasa iklan, pesanan langsung melalui surat (direct mail), internet, dan toko ritel.
Dalam konteks perilaku konsumen, pengertian mengenai berbagai sikap yang umum akan
memberi manfaat strategis yang besar. Untuk sampai ke inti yang mendorong perilaku
para konsumen, riset sikap telah digunakan untuk mempelajari berbagai macam masalah
pemasaran yang strategis. Tujuan riset untuk mengenali sikap sikap terakhir sebagai
dasar untuk memuaskan berbagai kebutuhan konsumen dengan lebih baik .
6. Dinamika proses motivasi
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang
merupakan pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan topangan dan
tindakan. Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat
diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.motivasi konsumen adalah
keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada
diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk
mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang
agar melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan
dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun
kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku
konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan
yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan
yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai
penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu
muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
Proses motivasi :
a. Tujuan.
Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru
kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.

b. Mengetahui kepentingan
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari
kepentingan perusahaan semata
c. Komunikasi efektif
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat
mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
d. Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan
konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar.
Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua
kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian
motivasi.
7. Kegunaan dan stabilitas pola motivasi
Motivasi merupakan dorongan/tenaga pendorong pada diri individu/seseorang untuk
melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi.Dalam
menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini
berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili
dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis
melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
8. Memahami kebutuhan konsumen
Kebutuhan konsumen merupakan faktor yang dipengaruhi oleh beberapa kriteria sbb:
Kebutuhan yang dimaksud adalah keinginan yang dilandasi oleh kebutuhan yang
tidak dapat dihindari antara lain:kebutuhan fisik seperti makanan, pakaian,
kenyamanan, keamanan dimana satu sama lain konsumen memiliki perbedaan
kebutuhan sosial seperti aktualisasi diri, harga diri, perhatian orang lain sangat
ditentukan oleh strata sosial yang dimiliki konsumen misalnya tingkat
pernghasilan, lingkungan. Kebutuhan individual seperti pendidikan, penampilan
dll.
Keinginan (wants) merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan
kepribadian konsumen yang akan membentuk permintaan (demand) yang akan
memberikan kepuasan bagi konsumen bersangkutan
Kebutuhan psikologis. Jenis kebutuhan seperti ini dilatarbelakangi oleh
kemampuan daya beli konsumen yang melebihi tingkat kebutuhannya. Artinya
kelompok konsumen yang berpenghasilan tinggi secara psikolgis mereka ingin
tampil beda dengan konsumen lainnya. Keinginan terhadap suatu produk tidak
mempertimbangkan harga tetapi produk yang mampu mengangkat harga dari
konsumen seperti mobil, arloji, lukisan atau benda seni dan produk bermerk
lainnya .
Sumber :
http://bayuxenz.wordpress.com/2013/11/07/materi-softskill-prilaku-konsumen-bab-6-10-2/
http://bayuxenz.wordpress.com/2013/11/07/materi-softskill-prilaku-konsumen-bab-6-10-2/
http://www.wattpad.com/4248765-pengertian-perilaku-konsumen-penggunaan
http://sherlyvanleun.blogspot.com/2013/11/perilaku-konsumen-6-9.html
http://www.slideshare.net/BrajaMas/faktor-yang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4d3akuntansi/0810102034/BAB%20II.pdf
http://raditaanggraeni.blogspot.com/2010/12/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku.html

You might also like