You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kumpulan cerita pendek karya Eddy D. Iskandar yang berjudul Tali Asih Anu

Nganteng (selanjutnya diringkas TAAN) merupakan salah satu kumpulan cerita

pendek yang menarik. Kumpulan cerita pendek tersebut terdiri dari lima judul cerita,

yaitu ; “Tali Asih Anu Nganteng, Trong Kohkol, Diburu Ku Butuh, Sabot Taya Si

Bibi, dan Haleuang Indung.

Eddy D. Iskandar tergolong penulis kreatif di Bandung, bahkan sebagian

tulisannya dibukukan dan hasil karyanya yang ditulis dalam Bahasa Indonesia telah

diangkat dalam bentuk film. Salah satu novel remajanya yang terkenal, berjudul Gita

Cinta SMA, yang kemudian diangkat ke layar lebar dan menjadi film terlaris di

jamannya. Sebagai seorang pengarang, karya-karyanya sudah akrab dengan

masyarakat pembaca, spesialis novel pop dan remaja ini mahir memainkan pena

dalam menyingkapkan rasa yang halus dalam setiap karyanya. Salah satu

kekuatannya adalah daya ungkap dan dialog-dialog antar tokohnya yang mengalir

lancar. Karyanya kali ini patut mendapatkan perhatian lebih untuk dikaji. Hal ini

cukup beralasan, karena beranjak dari potensi teks, cerpen-cerpen tersebut, banyak

1
memunculkan problematika kehidupan keluarga dan direpresentasikan melalui gaya

penulisan yang sederhana. Bahkan, dalam beberapa ceritanya mengandung kritik

sosial dan memuat pandangan hidup berisikan nilai-nilai kemanusiaan yang dikemas

dalam gaya penulisan yang halus.

Problematika keluarga yang terdapat dalam kumpulan cerpen Tali Asih Anu

Nganteng, banyak mengisahkan tentang kesusahan dan kepedihan yang dialami

keluarga. Cerita pertama dalam buku ini sengaja dipilih menjadi judul kumpulan

cerpen, boleh jadi cerita ini merupakan tema dari keseluruhan kumpulan cerita

pendek tersebut. Tiap cerita mengisahkan peran dan fungsi tiap tokoh dalam

penyelesaian permasalahan keluarganya. Terkadang, problematika yang diangkat oleh

pengarang berkisar tentang kemunculan konflik antar tokoh dalam keluarga karena

adanya cemburu, rasa benci dan perebutan harta, kendala perekonomian keluarga,

kesedihan karena kehilangan anggota keluarga, dan sebagainya. Namun, tiap tokoh

yang berperan sebagai tulang punggung keluarganya, mampu mengatasi

permasalahan tersebut karena rasa cinta dan tanggung jawab terhadap keluarga.

Disamping itu, hal penting lainnya yang terpancar melalui sikap dan perilaku tokoh

utama dalam cerita ini adalah, adanya usaha untuk membimbing, mengayomi,

membina, serta menjaga keutuhan keluarga mereka walau dalam menghadapi kendala

dan permasalahan tersebut.

2
Dasar itulah yang menjadikan perhatian penulis melakukan kajian melalui

struktur cerita. Hal tersebut, dilakukan dengan tujuan agar dapat dengan mudah

mengetahui bagaimana problematika keluarga dalam cerita-cerita tersebut timbul,

kemudian memahami peran dan fungsi tokoh-tokoh dalam mengatasi problematika

tersebut berdasarkan unsur-unsur intrinsik karya tersebut.

1.2 Pembatasan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian struktural ini, dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Problematika keluarga apa saja yang terdapat dalam cerita ?

b. Apa penyebab problematika keluarga itu terjadi ?

c. Bagaimana tokoh cerita mengatasi problematika keluarga ?.

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam tujuan penelitian ini terdapat dua tujuan, yakni tujuan umum dan

tujuan khusus.

Tujuan Umum

1. Salah satu syarat guna menempuh ujian sarjana sastra dari jurusan Sastra

Daerah(Sunda) Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

3
2. Mengaplikasikan teori serta pendekatan-pendekatan sastra berdasarkan faham

struktural pada cerpen berbahasa sunda yang diperoleh selama kuliah di

Fakultas Sastra khususnya Jurusan Sastra Daerah(Sunda).

Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan problematika keluarga sebagai pembangun tema cerita.

2. Mendeskripsikan penyebab timbulnya problematika keluarga

3. Mendeskripsikan upaya tokoh dalam menghadapi problematika keluarga.

1.4 Metodologi

1.4.1 Metode Penelitian

Untuk penelitian ini diperlukan suatu cara atau metode agar penelitian itu

terarah dan mencapai sasaran. Suatu metode dikatakan baik dan benar apabila

penelitian tersebut dilakukan dengan analisis yang tepat dan sesuai dengan

pendekatan terhadap objek penelitiannya. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode deskriptif. Sebuah metode yang menceritakan kembali data-data yang

diperoleh dari objek penelitian dengan tujuan mempermudah dalam penelusuran

suatu karya sastra guna menunjang pengungkapan struktur-struktur cerita yang

dimiliki oleh cerita pendek yang akan diteliti (Semi;1993). Adapun langkah kerja

yang dilakukan antara lain:

4
a. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan guna mencari sumber kepustakaan yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Studi pustaka ini menelusuri tentang

tulisan yang memuat teori-teori sastra yang relevan untuk penelitian serta

menentukan teori sastra umum, kajian, dan objek kajian.

b. Pengumpulan Data

Setelah diperoleh referensi yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti,

dilakukan pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan objek penelitian. Data

yang diambil dalam penelitian ini adalah dari kumpulan cerpen Tali Asih Anu

Nganteng dan dideskripsikan secara struktural yakni mencari unsur-unsur cerita

sesuai dengan apa yang akan diteliti.

c. Pemilihan dan pemilahan Data

Pemilihan data dilakukan berdasarkan pendekatan struktural dengan memilih

dan memilah unsur struktur karya sastra serta mendeskripsikan semua unsur struktur

karya sastra yaitu alur, latar, tokoh dan penokohan.

1.4.2 Metode Kajian

Metode kajian yang digunakan ialah; metode kajian struktural yang

berlandaskan pada pendekatan objektif. Analisis struktural karya sastra dapat

5
dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan

hubungan antar unsur intrinsik karya yang bersangkutan.(Burhan; 2000)

1.5 Landasan Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural. Menurut

Teeuw, “Analisis struktur adalah satu sarana atau alat dalam proses pembenaran

makna dan dalam usaha ilmiah untuk memahami proses itu dengan sesempurna

mungkin(1988:154). Sedangkan menurut Ehrman dalam Teeuw (1984) mengatakan

bahwa struktur adalah sebuah system yang terdiri dari jumlah anasir-anasir yang

diantaranya tidak satupun dapat mengalami perubahan tanpa menghasilkan perubahan

dalam semua anasir-anasir lain.

Kajian struktur yang ada pada dasarnya berasumsi bahwa setiap karya sastra

memiliki unsur-unsur sebagai pembentuk struktur yang pada setiap unsurnya saling

menunjang keseluruhan. Setiap unsur berkaitan antara satu dengan yang lain, dimana

setiap bagian atau aspek menyambung pada keseluruhan makna ( Teeuw 1980:14).

1.6 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan cerita

pendek yang berjudul Tali Asih Anu Nganteng karya Eddy D. Iskandar, tahun 1989,

Penerbit : Rosda Karya, Bandung.

You might also like