Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI :
fluida di dalam lubang bor sengaja dibuat dan dijaga lebih rendah
rendah.
berbagai cara :
Drillstring Injection
Annulus Injection
Completion Injection
Loss circulation
Kerusakan formasi
pemboran.
3. Filtrate loss
4. Kadar minyak
5. Kadar padatan
Faktor Penyebab :
Jenis Formasi
atau rongga-rongga
Kondisi Formasi
Fluida Pemboran
bor.
3. Masuknya sebagain atau seluruh fluida pemboran ke dalam zona-
batuan.
cake)
5. Drillstring terjepit
batuan
2. Bila :
batuan.
berakibat :
Keterangan :
P1 = tekanan permukaan, psia (= 14.7 psi atau tekanan barometer setempat jika tidak ada back pressure)
P2 = Tekanan pada suatu kedalaman, psia (tekanan formasi ditambah tekanan barometer)
h = Kedalaman (TVD), ft
UNDERBALANCE DRILLING
AIR GAS DRILLING MIST DRILLING FOAM DRILLING GASFIELD LIQUID FLOWDRILLING
DRILLING
Dengan udara, Dengan gas Dengan air + Dengan air/lumpur Dengan air atau
nitrogen, natural (kontinyu) dan air surfactant (kontinyu) (kontinyu) dan gas lumpur
gas + surfactant dan gas (diskontinyu) Dilakukan dengan
Untuk hard rock (diskontinyu) (diskontinyu) Injeksi gas dalam sistim terbuka atau
drilling ROP tinggi Formasi string maupun tertutup
ROP tinggi Formasi memproduksi annulus Meminimalkan
Usia bit lama memproduksi banyak air Meminimalkan problem sloughing
Minimal water sedikit air Kapasitas problem sloughing Unit MWD dan
influx Menurunkan mud pengangkatan dan downhole fire downhole motor
Sloughing dapat ring sangat baik Problem drag/torsi dapat digunakan
terjadi Sloughing dapat Menurunkan dapat diminimalkan Biaya peralatan
Downhole fire terjadi problem sloughing Pemboran berarah permukaan
Torsi/drag tinggi Downhole fire dan downhole fire dapat dilakukan Keselamatan di
Torsi/drag tinggi Biaya tinggi Korosi peralatan lokasi bila
Korosi peralatan Biaya untuk produktifitas terlalu
Separasi permukaan running parasite tinggi
sulit atau temporary
casing
PENGARUH SIFAT-SIFAT FLUIDA PEMBORAN TERHADAP LAJU PEMBORAN
1. Kondisi tekanan dalam lubang bor Tekanan hidrostatik lumpur Tekanan hidrostatik lumpur lebih kecil
2. Jenis Lumpur Semua jenis lumpur Semua jenis lumpur yang digasifikasi
lost circulation.
dalamnya.
- Formasi keras
PEMBAHASAN
Untuk menentukan drawdown optimum, maka dihitung tekanan dasar sumur pada kedalaman tegak 5951 feet
untuk berbagai harga kombinasi laju alir lumpur dasar (lumpur dasar yang dipakai adalah air denga densitas 8,33 ppg)
dan laju injeksi gas yang dipakai (gas yang dipakai Nitrogen dengan specific gravity 0,97). Dari hasil perhitungan dapat
dilihat dengan bertambahnya laju injeksi gas akan menurunkan tekanan dasar sumur. Hal ini karena densitas campuran
Untuk pengoperasian underbalanced, pemilihan kombinasi laju alir air dan laju injeksi Nitrogen dapat dipilih dari
Berdasarkan grafik ”Penentuan Pressure Drawdown Optimum” pemilihan laju alir air dan laju injeksi gas
dipermukaan agar tercapai kondisi optimum adalah sebesar 188 gpm dan 399 scfm. Pemilihan laju alir air dan laju injeksi
gas dipermukaan ini menghasilkan tekanan dasar sumur sebesar 2058 psi (pressure drawdown 305 psi).
Dengan kombinasu laju alir ait dan laju injeksi Nitrogen dihitung kecepatan minimal fluida aerasi untuk
pengangkatan serbuk bor, dari hasil perhitungan didapat kecepatan minimal fluida aerasi untuk pengangkatan serbuk bor
Pada pemboran underbalanced sumur X dipakai mud motor yang mempunyai kapasitas laju alir yang melewati
motor (flow through motor) minimal 175 gpm dan maksimal 275 gpm, dimanan dari hasil perhitungan menghasilkan
Hasil perhitunga kombinasi laju alir air dan laju injeksi Nitrogen dipermukaan, perhitunga kecepatan minimal fluida
dan perhitungan mud motor diplot pada grafik yang sama (lampiran B.10).
TEORI DASAR PEMBORAN UNDERBALANCED
sumur lebih kecil dari pada tekanan formasi, sehingga ada influx formasi
tujuan, yaitu :
hari.
yaitu :
1. Formasi-formasi yang biasanya mengalami kerusakan selama
underbalanced, yaitu :
pemboran overbalanced.
untuk mengeluarkan serbuk bor dari lubang bor. Ada banyak teknik
pemboran underbalanced yaitu dry air drilling, nitrogen drilling, natural
gas drilling, mist drilling, stable foam drilling, stiff foam drilling, gasfield
Tabel 3.1 menunjukan densitas dari fuida pemboran yang biasa dipakai
berbeda. Pada sub bab ini akan diuraikan hanya mengenai teknik
3,5 – 6,95
drilling.
Fluida Gas
Mist Drilling
sebagai berikut :
tambahan liquid
Foam Drilling
– 60%.
tinggi
Gasfield System
menurunkan densitasnya.
rendah
maupun di permukaan.
Dengan flowdrilling akan ada cairan hidrokarbon, gas atau air ikut naik ke
menggunakan sistem fluida lainnya (gas, mist, foam, dan gasfield). Batas
laju besar atau bertekanan besar bisa dilkukan dengan flowdrilling kalau
juga semakin sedikit, selain itu pembacaan MWD dan mud motor tidak
jadi persoalan.
berstruktur stabil, bukan untuk formasi pasir atau shale yang tidak
dengan suatu flowline bertekanan tinggi, RCH valve dan suatu sistem di
kalau ada beberapa zona dan yang satu kecil dan yang satu
rekahan alamiah.
karena itu densitas lumpur harus dipilih yang berada dirange ini.
pemboran dipermukaan.
Peralatan Khusus
tersebut.
standart API.
Assembly.
Bottom Rubber berfungsi sebagai penahan
dipasang.
3.5.3.2 Separator
flapper.
hambatan.
permukaan.
adanya gas influx besar naik ke atas dalam hal ini menaikan
di permukaan.
completion.
Batasan Penggunaan Flowdrilling
lapangan, yaitu :