Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS KANJURUHAN
MALANG
ROBIYANTO
(1)
KATA PENGANTAR
Perubahan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi akhir-akhir ini telah
penyempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
Pasuruan,……………….2009
Penulis
Robiyanto
http://robiyanto.blogspot.com
(2)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 3
BAB II : PEMBAHASAN HAKIKAT MASYARAKAT.......................... 4
A. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN STRUKTUR
SOSIAL.................................................................................. 4
B. PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG HAKIKAT
MASYARAKAT.................................................................... 5
1. Teori Atomistic........................................................... 5
2. Teori Organisme......................................................... 6
3. Teori Integralistik....................................................... 7
C. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN......... 8
BAB III : MASYARAKAT DESA DAN KOTA…………………………. 10
A. PENGERTIAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA 11
B. CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA DAN KOTA 11
BAB III : PENUTUP....................................................................................
KESIMPULAN............................................................................. 15
(3)
BAB I
PENDAHULUAN
daripada warga masyarakatnya dengan segala antar hubungan dan antar aksi
yang berlangsung di dalamnya.
Untuk mengerti hakikat masyarakat, bagaimana kedudukan pribadi
(individu), peranan, hak dan kewajiban warga masyarakat kepada masyarakat,
bagaimana hubungan masyarakat dengan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT MASYARAKAT
(5)
1. Teori Atomistic
Pada periode masyarakat sebelum terbentuknya negara seperti yang
kita kenal sekarang (pre social state) manusia sebagai pribadi adalah bebas
dan independen. Dengan demikian masyarakat dibentuk atas dasar
(6)
2. Teori Organisme
Pada dasarnya setiap individu dilahirkan dan berkembang di dalam
masyarakat. Manusia lahir dalam wujud yang serba lemah, lahir dan
bathin. Keadaannya dan perkembangannya amat tergantung (dependent)
kepada orang lain, minimal kepada keluarganya. Kenyataan ini tidak
hanya pada masa bayi dan masa kanak-kanak, bahkan di dalam
perkembangan menuju kedewasaan seseorang individu masih memerlukan
bantuan orang lain. Misalnya dalam penyesuaian kelangsungan hidupnya.
Oleh karena itu manusia saling membutuhkan sesamanya demi kelanjutan
hidup dan kesejahteraannya.
Prinsip pelaksanaan pola-pola kehidupan di dalam masyarakat
menurut teori organisme ialah :
a. Bahwa kekuasaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga di atas
hak, kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan individu.
(7)
3. Teori Integralistik
Menurut teori ini meskipun masyarakat sebagai satu lembaga yang
mencerminkan kebersamaan sebagai satu totalitas, namun tidak dapat
diingkari realita manusia sebagai pribadi. Sebaliknya manusia sebagai
pribadi selalu ada dan hidup di dalam kebersamaan di dalam masyarakat.
Jelas bahwa pribadi manusia adalah suatu realita di dalam masyarakat,
seperti halnya masyarakat pun adalah realita diantara bangsa-bangsa di
dunia ini dan komplementatif. Masyarakat ada karena terdiri dari pada
individu-individu warga masyarakat. Dan pribadi manusia, individu-
individu dalam masyarakat itu berkembang dan dipengaruhi oleh
masyarakat.
Perwujudan masyarakat sebagai lembaga kehidupan sosial tiada
bedanya dengan kehidupan suatu keluarga. Tiap-tiap anggota keluarga
adalah warga yang sadar tentang status dirinya di dalam keluarga itu,
sebagaimana ia menyadari tanggung jawab dan kewajibannya atas
integritas keluarga tersebut. Sewajarnya tidak bertentangan dengan
kepentingan dan terutama kehormatan dan martabat keluarga. Bahkan
kehormatan keluarga adalah kehormatan anggota keluarga, demikian pula
sebaliknya.
Pelaksanaan asas-asas menurut teori integralistik yang dapat penulis
samakan dengan teori kekeluargaan adalah berdasarkan keseimbangan
antara hak-hak (asasi) dan kewajiban-kewajiban (asasi). Praktek tata
kehidupan sosial berdasarkan kesadaran nilai-nilai, norma-norma sosial
yang berlaku dan dijunjung bersama baik oleh individu sebagai pribadi,
maupun oleh masyarakat sebagai lembaga. Kepentingan dan tujuan hidup
individu meskipun amat bersifat pribadi, tak dapat dipertentangkan dengan
(8)
(9)
(10)
(11)
Desa berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi geografis
di daerah desa petani, realitas alam ini sangat vital menunjang
kehidupannya. Kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam seperti
dalam pola berfikir dan falsafah hidupnya menentukan.
3. Ukuran Komunitas
4. Kepadatan Penduduknya
(12)
5. Diferensiasi Sosial
6. Pelapisan Sosial
Masyarakat desa kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah tidak
terlalu besar.
8. Pola Kepemimpinan
(13)
- Kyai
- Pendeta
- Tokoh masyarakat
13. Kesetiakawanan Sosial
Pola kelakuan adalah suatu cara bertingkah laku yang diciptakan untuk
ditiru oleh banyak orang, suatu cara bertindak menjadi suatu pola
bertindak yang tetap melalui proses pergaulan (peniruan) yang dilakukan
oleh banyak orang dalam waktu relatif lama. Sehingga terbentuklah suatu
kebiasaan didalam kehidupan masyarakat luas didapati seperangkat
kelakuan sosial karena pergaulan, kelakuan berpola itu menjadi suatu yang
bersifat mekanis tanpa disertai dengan kemauan ataupun kesadaran.
(14)
(15)
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan :
1. Bahwa masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih
banyak dikuasai oleh adat istiadat.
2. Desa memiliki 3 unsur yaitu : daerah dan letak, penduduk serta tata
kehidupan.
3. Desa mempunyai ciri-ciri pokok kehidupan adalah ketergantungan
mereka terhadap lingkungan alam sekitarnya.
Pasuruan, .......….......….2009
Penulis
ROBIYANTO
http://robiyanto-anto.blogspot.com