Professional Documents
Culture Documents
PERDUKUNAN DI LAMONGAN;
Disusun oleh:
penyakit melalui tenaga supranatural, namun sebagian dari mereka menyalahgunakan ilmu
Kebudayaan Dukun dapat ditemukan di seluruh dunia, mereka dapat terbagi berbagai
macam aliran dan ilmu, Dukun Pawang Hujan, Dukun Pawang Hewan, Dukun Santet, Dukun
Pelet, Dukun Pijat, Dukun Bayi (Bidan Desa), Dukun Ramal, dan lain sebagainya.
dua, dukun putih dan dukun hitam. Dukun putih jika praktiknya digunakan untuk menolong
orang, seperti; menyembuhkan penyakit, mencari barang hilang, dan sebagainya. Adapun dukun
hitam adalah dukun yang melakukan praktik-praktik untuk mencelakai orang, seperti dukun
santet, dukun pelet, gendam dan sejenisnya. Dukun putih jika si dukun memakai gamis, surban
dan bersenjatakan tasbih. Rajahnya bertuliskan huruf-huruf hijaiyah. Mantera ada bacaan
Arabnya. Sedangkan dukun hitam berpenampilan seram, menakutkan, berpakaian serba hitam,
suka tempat gelap, serta akrab dengan batu akik dan kemenyan. Padahal, mengukur kebaikan
seseorang semata-mata dari sisi pakaian jelas bisa tertipu. setan bisa saja menghiasi dukun sakti
3
1. Mantera
Dengan inilah para dukun beraksi yang mana inti dari mantera itu adalah doa kepada jin
atau menyerunya agar mau memandangnya dan untuk menyempurnakan kesesatannya. Biasanya
para dukun atau paranormal mencampur mantera mereka dengan kata-kata Islami atau bahkan
potongan ayat suci Al Qur’an untuk mengelabui manusia. Adapun jampi-jampi untuk
penyembuhan yang tidak dicampuri kesyirikan dan kebid'ahan dikenal dengan ruqyah syar'iyyah.
Yaitu kumpulan dari ayat-ayat Al Qur'an, ta'awwudz (permintaan perlindungan) dan doa-doa
dari Nabi yang dibacakan untuk diri sendiri atau pun orang lain. Para ulama sepakat akan
kebolehannya.
2. Jimat pusaka
Jimat adalah benda keramat yang dipercayai memiliki kekuatan gaib sehingga dapat
membantu menyelesaikan masalah. Benda-benda seperti keris, badik, dan lain-lain, dijadikan
Umat Islam Kabupaten Lamongan pada umumnya cenderung pada faham Islam Kultural
yang pada umumnya masih banyak yang percaya akan hal-hal ilmu Ghaib. Walaupun secara
dll, sudah mulai melarang akan hal-hal seperti itu, tapi realitanya masalah perdukunan masih
Pada penelitian ini penulis akan mengemukakan gambaran sepintas tentang tradisi
keagamaan di Lamongan serta watak dan corak Islam yang berkembang di daerah ini. Penulis
adalah warga kabupaten lamongan, yang tepatnya tinggal di desa Tracal, Kecamatan
Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Disini penulis mencoba mengemukaan sebatas apa yang
di ketahui mengenai kebudayaan yang dialami di lamongan yang kemudian Pembahasan tersebut
dihubungkan dengan keberadaan perdukunan yang ada di Lamongan. tapi yang menjadi pokok
pembahasan serta penulis jadikan judul dalam penelitian ini adalah Perdukunan di Lamongan;
Berdasarkan latar belakang diatas, agar penelitian menjadi lebih terarah dan tidak meluas
maka penelitian ini dibatasi pada bagian perdukunan yang terdapat dalam masyarakat
Lamongan.
Supaya pembahasan lebih terarah maka dalam peneltian ini perlu adanya batasan-batasan
1. Bagaimana masyarakat Lamongan dalam memahami teks-teks yang di gunakan oleh para
2. Bagaimana pengaruh dari ayat/teks yang di gunakan sebagi mantra yang di berikan dukun
3. Ayat apa sajakah yang di gunakan mantra oleh para dukun/atau para normal?
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat serta memahami perdukunan/para normal di
kabupaten Lamongan tentang ayat-ayat yang gunakan mantra oleh para dukun. Penelitian ini
juga ditujukan untuk mengetahui seberapa penting pengaruh dari teks/ayat yang di berikan dukun
terhadap pasiennya dalam melakukan aksinya serta dampak yang timbul setelah menggunakan
ayat-ayat Al-qur’an yang di gunakan mantra dari para dukun dalam kehidupani masyrakat
Kabupaten Lamongan
5
D. Tinjuan Pustaka
Penelitian mengenai budaya perdukunan/para normal yang akan peneliti kaji sebenarnya
bukanlah permasalahan yang baru. Sudah banyak para ilmuwan yang megkaji dan juga meneliti
mengenai perdukunan/para normal, sejauh yang peneliti lihat ada beberapa karya ilmiah yang
membahas teks/ayat-ayat Al-Qur’an yang di gunakan oleh para dukun dari beberapa pandangan
berbeda.
Berbeda dengan peneliti-peneliti yang sudah dilakukan, penelitian yang akan dibahas
oleh penulis adalah mengenai perdukunan bagi masyarakat Kabupaten Lamongan, dan penelitian
ini akan dititik beratkan pada ateks/ayat Al-qur’an yang di gunakan oleh para dukun dalam
melayani pasiennya
E. Landasan Teori
Suatu kebudayaan yang mengakar pada kehidupan masyarakat adalah sebuah hasil dari
adanya penerimaan antara yang baru oleh yang lama, begitu juga yang terjadi pada budaya
Perdukunan/para normal bagi masyarakat Kabupaten Lamongan merupakan kegiatan yang sering
di lakukan masyarakat ketika mempunyai hajat, namun anehnya para dukun itu menggunakan
yang berpendidikan Barat tersebut dengan menyertakan akta bahwa tidak ada
orang yang bagaimanapun modernnya, dapat bebas dari takhayul, baik dalam
dipercayai masyarakat Amerika Serikat sebagai tanda akan turun hujan, begitu
memandikan kucing, maka akan segera turun hujan (1994: 153-154). Memang,
penilaian terhadap karya lisan yang satu ini begitu tampak pada jaman modern
penghayat dan bukan penghayat mantra baik secara aktif maupun pasif
menerima atau menolak mantra. Penghayat aktif yang dimaksud adalah dukun
memenuhi segala peraturan dan larangan dukun atau gurunya. Penghayat pasif
larangan demi dukun atau gurunya. Selain itu yang termasuk penghayat pasif
7
masyarakat yang secara langsung atau tidak langsung menolak kehadiran
mantra dan dianggap sebagai perbuatan syirik atas tindakan masyarakat yang
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologi yaitu
suatu pendekatan yang menggunakan nilai-nilai yang mendasari perilaku para Dukun, dengan
pendekatan ini peneliti mencoba untuk mengungkap ayat-ayat Al-Qur’an yang di gunakan oleh
para dukun dalam mantranya serta dampak dari mantra dari ayat-ayat Al-Qur’an dari para dukun
F. Metode Penelitian
Suatu hasil yang ilmiah merupakan hasil penelitian yang menggunakan sistem ilmiah.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode yang bersifat kualitataif, adapun
1. Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi atau pengamatan secara langsung pada objek kajian dalam penelitian
ini. Metode ini digunakan untuk memperoleh fakta tentang pengaruh ayat-ayat Al-
masyarakat lamongan.
dengan informan, hal ini dilakuakan untuk memperoleh fakta secara lisan.
c. Dokumentasi
yaitu teknik penyelidikan yang dituuakn pada penguraian dan penjelasan terhadap apa
yang telah lalu melalui sumber dokumentasi. Metode ini bertujuan untuk
2. Analisis Data
Analisis kualitatif dilakukan dengan memanfaatkan data kualitatif dari hasil observasi,
wawancara bebas, dan dari hasil dokumentasi yang relevan, dengan tujuan untuk memberikan
penjelasan dan pemahaman yang lebih luas atas hasil analisis sebelumnya. Dalam hal ini penulis
berusaha menganalisis dan memberi interpretasi terhadap data yang objektif dan relevan dengan
3. Laporan penelitian
Langah terahkhir dari seluruh proses penelitian adalah penyusunan laporan. Laporan ini
merupakan langkah yang sangat penting, karena dengan laporan ini syarat keterbukaan ilmu
pengetahuan dan penelitian dapat terpenuhi. Disamping itu, melalui laporan hasil penelitian
dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang proses penelitian yang telah dilakukan.
G. Sistematika Pembahasan
9
Rangkaian pemabahsan diharapkan rapi dan saling terkait antar bab yang satu dengan bab
yang lainnya. Sistematika pemabahasan ini adalah deskripsi tentang urutan penelitian yang