You are on page 1of 11

L ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. A DENGAN DIAGNOSA MEDIA PENYAKIT


JANTUNG KORONER (PJK) DI RUANG ICU/ICCU
Dr. SOEDONO MADIUN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
 Nama : Ny. A
 Umur : 64 Tahun
 Alamat : Madiun
 Suku/Bangsa : Jawa
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Swasta
 Pendidikan : SD
 Tgl MRS : 14 Mei 2009 pukul 09.25 WIB
 Tgl Pengkajian : 16 Mei 2009 pukul 17.00 WIB
Identitas Penanggung Jawab
 Nama : Tn. I
 Umur : 45 Tahun
 Alamat : Madiun
 Suku/Bangsa : Jawa
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Swasta
 Pendidikan : SMA
 Hub. Dengan Klien : Anak

2. Keluhan Utama
a. Saat MRS
Klien mengeluh nyeri dada hilang timbul seperti ditusuk-tusuk timbul
sebelah melakukan aktivitas sedang seperti menyapu, memasak dan hilng
setelah istirahat. Nyeri dada timbul  5 menit dalam 1 hari, lokasi nyeri
dada sebelah kiri.
b. Saat Pengkajian
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri berkurang dank lien mengeluh tidak
bisa tidur.
B. NURSING HISTORY
1. Riwayat penyakit sekarang
Tanggal 14 Mei 2009 pukul 09.00 WIB, klien mengeluh nyeri dada hilang
timbul seperti distusuk-tusuk, timbul setelah melakukan aktivitas sedang seperti
memasak, dan menyapu hilang setelah istirahat. Oleh keluarga dibawa keIRD
RSUP Dr. Soedono Madiun dan IRD px mendapat terapi :
 Infus pz 12 tetes/menit
 Injeksi lasix 1 ampul
 O2 2L/menit
Dengan TTV :
TD = 170/110 mmHg RR = 24 x/menit
N = 120 x/menit S = 365 oC
Kemudian px di bawa / dipindah ke ruang ICU / ICCU RSUP Dr. Soedono
Madiun.

2. Riwayat Penyakit Dahulu


Px pernah MRS 3x. yang pertama pernah rawat inap di RS Kalimantan
Timur sekitar 4 tahun yang lalu. Yang kedua rawat inap di RSUP Dr. Soedono
Madiun pada bulan Agustus 2008  8 hari dan yang terakhir di ruang
ICCU/ICU. Px masuk RS, ketiga tiganya dengan keluhan nyeri dada seperti
ditusuk-tusuk. Nyeri datang jika melakukan aktivitas sedang seperti memasak dan
menyapu, hilang setelah beristirahat. Nyeri timbul  5 menit/hari.
Setelah seleai dirawat di WKC RSUP Dr. Soedono Madiun, px rajin
kontrol di dr. Thamrin tap 1 bulan sekali.
Px mempunyai penyakit hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. TD yang
biasanya  150
/90 mmHg.

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Dalam keluarga px ada riwayat penyakit hipertensi yang diturunkan oleh
ibu px, tetapi alam keluarga px tidak ada riwaya DM. dalam keluarga px juga
tidak ada riwayat penyakit menular seperti Hepatitis B atau TBC
4. Genogram

Keterangan :

: laki-laki : perkawinan

: perempuan : keturunan

: menderita hipertensi : dalam 1 rumah

: klien

C. PEMERIKSAAN FISIK DAN OBSERVASI


1. Keadaan Umum : baik, kesadaran : composmetis
2. TTV
TD : 150/70 mmHg
N : 80 x /menit
Rs : 24 x/menit
S : 36,5 oC
3. Body Sistem
3.1 Pernafasan (B1)
 Inspeksi : px memakai O2 tambahan 2L/menit, pola nafas teratur, Rr
= 24 x/menit
 Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan seperti wheezing, Ronchi
 Perkusi : Sonor
 Palposi : Vokal fremitus teraba simetris kanan dan kiri
3.2 Kardio Vaskuler (B2)
 Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis
 Auskultasi : bunyi jantung b  I dan b  II tunggal
 Perkusi : pekak
 Palpasi : teraba denyut jantung

3.3 Persyarafan (B3)


 Inspeksi :
 Auskultasi :
 Perkusi :
 Palpasi :

3.4 Perkemihan : Eliminasi urin (B4)


 Inspeksi : px memakai Dc, urine tampung tgl 16 Mei 2009 sebanyak
 1400 CC
 Auskultasi :-
 Perkusi : timpani
 Palpasi : tidak ada pembesaran kandung kemih

3.5 Pencernaan : Eliminasi Alvi (B5)


 Inspeksi : selama MRS belum BAB
 Auskultasi : bising usus 9 x/menit
 Perkusi : timpani
 Palpasi :-

3.6 Tulang otot integument (B6)


 Inspeksi : tidak ada luka / lesi, turgor kulit baik, keadaan
 Auskultasi :-
 Perkusi :-
 Palpasi :-

3.7 Pengkajian Psikososial


Px ingin mengatakan tidak betah dan berharap ingin cepat pulang
sehingga px mengeluh tidak bisa tidur.
Hubungan px denga keluarga, perawat baik.
3.8 Pengkajian Spiritual
Selama MRS klien tidak dapat menjalankan sholat 5 waktu karena
keadaan umum klien bedrest, klien hanya dapat berdoa kepada Tuhan YME
agar diberi kesembuhan dan berharap cepat pulang.
Sebelum MRS klien taat beribadah sholat 5 waktu di mushola
terdekat atau kadang-kadang dirumah.
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium tanggal 15 Mei 2009
Pemeriksaan Hasil Nilai Nasional
- Hemoglobin 12,8 11,5 – 16,0 g/dl
- Leukosit 9100 4000 – 11.000/cmm
- Eritrosit 4.440.000 3,0 – 6,0 juta/cmm
- Differensial Count 1/-/-/75/24/- 1-2/0-1/3-5/54-62/25-33/3-7
- LED 60 0-20/jam
- Trombosit 334.000 150.000 – 450.000/cmm
- Hemotocrit 39,7 35 – 47 %
- MCV 89,4
- MCH 26,8
- MCHC 32,2
- CKMB 2,00 0–0
- GOT (AST) 26,3 5 – 34 u/L
- GPT (ALT) 14,7 10 – 35 u/L
- Cholesterol 202 0 – 200 mg/dL
- HDL 35,00 35 – 150 mg/dL
- LDL 140,80 0 – 150 mg/dL
- TG 132 0 – 150 mg/dL
- BUN 9,6 10 – 20 mg/dL
- Creatinine 0,48 0,6 – 1,2 mg/dL
- UA 4,2 2,4 – 5,7 mg/dL
- CA 4,65 4 - 5,2 mg/dL
- KA 3,80 3,6 – 5,5 mmol/L
- NA 142,00 135 – 155 mmol/L
- BSN 102 70 – 110 mg/dL

2. EKG tanggal 15 Mei 2009

E. Terapi
 Infus pz 12 tetes/menit
 Injeksi per IV (lewat selang infuse)
Lasix 1 ampul (20 mg)
 Oral
 Ticard 250 mg 2 x 1 tablet
 Cardisan 5 mg 1 x ½ tablet
 Spironolactone 100 mg 1 x ½ tablet
 Diazepam 2 2 x 1 tablet
 Maintate 5 1 x ½ tablet
 Isosorbide Dinitrate 5 mg 3 x 1 tablet
 Cardio Aspirin 1 x 1 tablet
 O2 2 L/menit

Analisa Data
No. Analisa Data Problem Etiologi
1. DS = Pasien mengeluh nyeri dada sebelah Gangguan Rasa Iskemi jaringan akibat
kiri Nyaman (Nyeri) penyumbatan arteri
DO = koroner
- TD = 150/170 mmHg, N = 80
x/menit
- RR = 24 x/menit, S=36oC
- Expresi wajah
menyeringai/menahan nyeri
- Skala nyeri sedang (3 – 7)
2. - Hasil EKG terlampir Pola Nafas Nyeri / kelemahan otot
DS = tidak efektif
- Pasien mengeluh saat bernafas
(inspirasi) dada terasa nyeri
- Pasien mengatakan berhati – hati
saat bernafas.

DO =
- RR = 24 x/menit, S=36oC
- Inspirasi dan Ekspirasi tidak
maksimal (cepat dan dangkal)
- Saturasi O2

 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d Iskemi jaringan akibat penyumbatan arteri
koroner
2. Pola nafas tidak efektif b/d nyeri / kelemahan otot

 Intervensi
Dx1:
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam nyeri yang
dikeluhkan pasien berkurang
K. H : 1. Pasien mengatakan nyeri berkurang/hilang
2. TTV dalam batas normal/stabil
3. Ekspresi wajah rileks
4. Pasien mengatakan bias beristirahat/tidur
Intervensi : 5. Kolaborasi dengan medis pemberian vasodilator
R/ :
Untuk berikan O2 melalui kanul O2 ± antara 2 – 4 l/jam
R/ :
3. Batas aktivitas pasien (bed rest total)
R/ : Untuk mengurangi kebutuhan O2
2. Ciptakan Lingkungan yang nyaman dan tenang
R/ :
1. Observasi TTV
R/ :

Dx2 :
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam masalah pola
nafas dapat teratasi
K. H : - Pasien mengatakan sesak nafas berkurang / hilang
- Saturasi O2 normal (100%)
- RR dalam batas normal (16 -20 x/menit)
- Inspirasi dan expresi seimbang (Normal)
Intervensi :
1. Observasi TTV
R/ Mengetahui perkembangan pasien dan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
2. Berikan posisi semi foculer
R/ Merangsang fungsi pernafasan / ekspansi paru
3. Ajarkan pasien untuk latihan nafas dalam
R/ membantu mempertahankan potensi jalan nafas
4. Ajarkan pasien untuk menahan dada dengan bantal selama batuk
R/ menurunkan tegangan pada insisi, meningkatkan ekspansi paru maximal dan
meningkatkan upaya batuk efektif
5. Berikan tambahan O2 dengan kanula / masker sesuai indikasi
R/ meningkatkan pengiriman O2 ke paru untuk kebutuhan sirkulasi
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
R/
Implementasi
Tanggal/Jam Dx Implementasi TTd
17 – 5 – 2009 I 1. Mengobservasi TTV
07.00 T= 98/51 mmHg S= 36oC
RR= 22 x / menit N= 46 x/menit
07.15 2. Menciptakan lingkungan yang
nyaman dan tenang
R/ Membatasi pengunjung yang masuk
3. Membatasi aktifitas pasien
07.30 R/ Pasien hanya miring kiri dan miring
kanan
4. Memberikan oksigen / O2 melalui
07.45 kanul O2
R/ O2 = 2 L/menit
5. Memberikan obat oral : licard,
07.50 cardisan, Spironolaktone, diazepain,
maintate iso sorbide dinitrate, cardio
aspirin dan injeksi lasix 1 ampul
11.00 II 1. Mengobservasi TTV
T= 102/58 mmHg S= 365 oC
RR= 27 x / menit N= 128 x/menit
11.15 2. Memberikan posisi semi
foculer.
R/ klien kooperatif dengan tindakan
11.25 keperawatan
3. Mengajarkan pasien untuk
latihan nafas dalam.
R/ klien mau menikuti untuk latihan nafas
11.35 dalam
4. Mengajarkan pasien untuk
menahan dada dengan bantal selama
batuk
11.45 R/ klien kooperatif dengan tindakan
keperawatan
5. Memberikan tambahan O2
dengan kanul O2
R/ O2 = 2 L/menit
6. Memberikan obat oral :
bicard, isosorbicle dinitrate.

Evaluasi
Tanggal/Jam Dx Evaluasi TTd
17 – 5 – 2009 I S = Pasien mengeluh nyeri dada sebelah
13.00 kiri sudah berkurang
O=
 TD = 97/43
mmHg RR = 20 x/menit
N = 69 x/menit S= 366 oC
 Skala nyeri ringan
(0-3)

A = Masalah teratasi sebagian


13.30 II D=Lanjutan intervensi no 1-5

S= Pasien mengatakan saat bernafas sudah


tidak nyeri.
O=
 RR = 20 x/menit
 Saturasi O2
A = Masalah teratasi sebagian
D = lanjutkan intervensi 1-6

You might also like