Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Sirine / 2 KB 01
1
2
Elektronika Dasar
Sirine / 2 KB 01
3
Elektronika Dasar
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini praktikan menjelaskan tentang Penggunaan dan Aplikasi perangkat
elektronika dalam kehidupan sehari-hari dan penggunaannya dalam teknologi
sekarang ini. Serta kami juga akan menjelaskan tentang tujuan dalam pembuatan
proyek yang berjudul “ Sirene ”
Sirine / 2 KB 01
4
Elektronika Dasar
BAB V Penutup
Berisi kesimpulan, rangkuman dan saran-saran dari apa yang telah diuraikan pada
bab-bab sebelumnya.
Sirine / 2 KB 01
Elektronika Dasar
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 SIRENE
Sejalan dengan perkembangan zaman, peralatan Elektronik semakin hari
semakin berkembang dan canggih, meskipun begitu banyak juga peralatan
elektronik sederhana yang masih digunakan untuk membantu dalam kehidupan
sehati-hari. Contohnya Sirene ini meskipun dari jenis dan kemampuan yang
sederhana, tetapi dalam penggunaannya sangat bermanfaat. Sistem
penggunaannya bukan menggunakan sensor, tetapi masih digunakan
berdasarkan manualisasi yaitu “ditekan”, dengan menggunakan saklar.
Sirene ini merupakan salah satu teknologi yang canggih tetapi merupakan
sebuah alat sederhana, yaitu suatu alat yang dirangkai dari komponen-komponen
seperti : transistor, kapasitor, dioda, resistor, IC, dll. Yang semuanya merupakan
dari jenis komponen elektronika yang sangat sederhana, banyak dan mudah
didapat. Rangkaian Sirene ini merupakan rangkaian elektronik yang mempunyai
kemampuan mengeluarkan output dalam bentuk gelombang suara atau bunyi,
yang fungsinya sebagai suatu alat pemberitahuan sederhana. Dan dalam
penyajian bentuk yang cukup mudah dimengerti oleh semua pengguna, karena
untuk mengoprasikan alat ini juga cukup mudah dioprasikan.
Sirene adalah sebuah perangkat elektronik dimana output dari rangkaian
Sirene ini adalah dalam bentuk gelombang suara atau bunyi, yang keluar pada
speaker. Sirene ini berfungsi sebagai alat pemberitahu atau peringatan, sehingga
pengaruh suara dalam penyajiannya sangat diperlukan untuk menarik perhatian
pendengar, sehingga orang yang mendengar suara atau bunyi tersebut dapat
langsung mengetahui bahwa suara atau bunyi yang didengar itu adalah suara
Sirene. Dan disini Sirene ini berfungsi sebagai alat pemberitahu atau peringatan.
Sirine / 2 KB 01
5
6
Elektronika Dasar
2.2.1 Op-Amp
Op-Amp adalah rangkaian terintegrasi yang mampu menguatkan sinyal masukan
AC / DC.
+ Vcc
Ia
Va -
Ib
Vout
Vb +
- Vcc
Sirine / 2 KB 01
7
Elektronika Dasar
1 8
2 - 7
3 + 6
4 5
Gambar 2.2 : Gambar Fisik Op-Amp
Keterangan Pin :
1. Offset null
2. Inverting input
3. Non Inverting input
4. – Vcc : tegangan aktivator negatif
5. Offset null
6. Output
7. + Vcc : tegangan aktivator positif
8. No conection (NC)
Sirine / 2 KB 01
8
Elektronika Dasar
Pin 4 : - Vcc
“Tegangan catu negatif untuk pengaktifan Op-Amp”.
Pin 6 : Output
“Terminal untuk keluaran dari Op-Amp”.
Pin 7 : + Vcc
“Tegangan catu positif untuk pengaktifan Op-Amp”.
Pin 8 : NC (No Conection)
“Tak dihubungkan, disertakan dengan bermaksud untuk memperkokoh
kemasan Op-Amp”.
Blok Diagram
+V
-V
1. Inverting Amplifier
Pada rangkaian ini input pada op – amp didapat pada kaki inverting seperti
terlihat pada gambar dibawah ini :
Sirine / 2 KB 01
9
Elektronika Dasar
Rf
Ia + Vcc
Rin
Vin -
Ib Ic
Vout
Vb +
- Vcc
Rin Rf Av = Rf
Vin = Vout Rin
Rin Rf
Ib + Vcc
Rin
-
Ia Ic
Vout
Vin +
- Vcc
Sama seperti Inverting amplifier pada rangkaian ini juga dapat diturunkan dari
hukum kirchoff I :
Sirine / 2 KB 01
10
Elektronika Dasar
Ia + Ib = Ic
0 – Vin + Vout – Vin =0
Rin Rf
- Vin + Vout – Vin = 0
Rin Rf Rf
Vout = Vin Rf + 1
Rf Rin
Vout = Vin 1 + Rf
Rin
3.Voltage follower
+ Vcc
Pada Voltage Follower mempunyai
Va -
output : Vout = Vin
Vout
Vb + Sebab rangkaian ini mengalami
- Vcc
penguatan satu.
Slow Rate
Laju perubahan maximum tegangan Op-Amp (laju lentingan).
v input v t output
v
Slew Rate = V/ t
t t
Sirine / 2 KB 01
11
Elektronika Dasar
Summing Circuit
Rangkaian Summing circuit merupakan dasar dari computer analog yang
bekerja untuk menyelesaikan persamaan – persamaaan aljabar sederhana seperti
penjumlahan dan pengurangan . Adapun rangkaian – rangkaian dari summing
circuit adalah sebagai berikut :
1. Inverting Adder
R1 Rf
V1
R2
V2 +V
-
Vout
+
-V
Pada rangkaian ini input didapat dari kaki inverting sehingga didapat persamaaan
Vout = - Rf V1 + Rf V2
R1 R2
Jika Rf=R1= R2 maka kita akan mendapatkan persamaan dari output adalah :
Vout = V1 + V2
2. Scalling Adder
Sirine / 2 KB 01
12
Elektronika Dasar
R1 Rf
V1
R2
V2 +V
R3 -
V3
Vout
+
-V
3. Adder Subtractor
Rangkaian Adder Subtarctor mempunyai input baik dari kaki inverting
maupun kaki non inverting. Sebelum menjumlahkan hasil outputnya kita harus
membandingkan penguatan di kaki inverting dengan kaki non iverting, apabila
berbeda kita harus menambahkan resistor beban pada input yang penguatannya
kurang hingga kedua input mempunyai penguatan yang sama.
R1 Rf
V1
R2
V2 +V
R3 -
V3
Vout
R4 +
V4 -V
R5 Rf'
V5
R6
V6
Sirine / 2 KB 01
13
Elektronika Dasar
4. Direct Adder
Rf
+V
-
Vout
R1 +
V1 -V
R2
V2
Rangkaian ini mempunyai input pada kaki non inverting sehingga mempunyai
persamaan output : Vout = Rf’ V1 + Rf’ V2
R1 R2
Comparator
Rangkaian ini dapat membandingkan dua buah tegangan yang dapat
masuk melalui dua terminal input op – amp.
Sirine / 2 KB 01
14
Elektronika Dasar
Va +V
-
Vb
+
-V
L1 L2
LED dipasang saling berlawanan arah sebagai indikator polaritas output yang
dihasilkan op – amp.
2.2.2 Dioda
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus
listrik dan tegangan listrik pada satu arah aja. Dioda dibuat dari germanium dan
silikon. Dan berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC menjadi tegangan DC,
dioda berasal dari kata :
1. Di berarti dua.
2. Oda berarti elektroda.
Jadi dua elektroda (anoda dan katoda) yang digabung menjadi satu
komponen . Dioda pada umumnya dispesifikasikan dalam nilai batas
tegangan dan arus. Dioda didalam elektronika sering diperlukan, karena suatu
komponen yang dapat mengalirkan arus apabila diberi tegangan pada satu arah
saja dan tidak mengalirkan arus apabila diberi tegangan dengan arah yang
berlawanan. Untuk tegangan yang rendah, masih menggunakan dioda yang
terbuat dari bahan semi konduktor (Germanium dan Silikon). Untuk tegangan
tinggi orang masih banyak memakai dioda vakum. Bahan semi konduktor adalah
bahan yang mempunyai 4 elektron valulsi seperti silikon (Si), Germanium (Ge),
dan Stanum (Sn). Keempat elektron valensi tersebut saling mengikat yang dikenal
dengan ikatan kovalen dan bermuatan netral (semi konduktor instrinsik). Dioda
dibuat dari bahan semi konduktor jenis P atau jenis N. Pertemuan dua elektroda
atau junction dioda antara anoda (elektroda positif) dan katoda (elektroda negatif).
Sirine / 2 KB 01
15
Elektronika Dasar
Bahan Dioda
Simbol Dioda
2.2.3 Resistor
Resisitor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghambat arus listrik
pada sebuah rangkaian listrik, resistor digunakan untuk mendapatkan arus yang
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian. Untuk mengendalikan arus dalam
sebuah rangkaian lisrtik, digunakan komponen yang mempunyai resistansi.
Artinya komponen tersebut mempunyai kemampuan untuk membatasi arus listrik
yang mengalir pada rangkaian. Bentuk dan penggunaan resistor dapat dibagi
atas:
1. Resistor Tetap (fixed resistor)
2. Resistor Variable (potensiometer)
3. Resistor yang dapat diubah secara continue (trimpot)
4. Theristor / NTC
- Suhu tinggi, Resistansi kecil.
- Suhu rendah, Resistansi besar.
5. Resistor peka cahaya (LDR – Light Dependent Resistor)
- Cahaya tinggi, Resistansi kecil.
- Cahaya rendah, Resistansi besar.
Simbol – Simbol Resistor :
Sirine / 2 KB 01
16
Elektronika Dasar
Sirine / 2 KB 01
17
Elektronika Dasar
Keterangan :
Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka.
Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
Gelang ke-4 menyatakan toleransinya.
Sirine / 2 KB 01
18
Elektronika Dasar
Deskripsi Umum
LM398 adalah merupakan tiga buah deret transisitor NPN yang memiliki
kesamaan fungsi dengan penguatan tenaga bunyi LM398. Input Amplifier
(penguatan) diperkuat dengan ground dan secara otomatis membuat Output
menjadi salah satu supply (persediaan) tegangan. Gain disetel pada nilai 20 untuk
memperkecil bagian yang hilang (terbuang), tetapi penambahan Resistor dan
Kapasitor untuk mengurangi bagian yang hilang (terbuang) pada Pin 4 dan 12
akan membuat setiap nilai Gain bertambah sampai diatas 200, dengan demikian
maka ketiga Transisitor memiliki Gain yang tinggi dan membuat karakteristik (ciri
khas) yang sangat unik. Dan ketiga transistor ini dapat menyetel sendiri
perbedaan (variatif) lebar pada Aplikasi (penggunaan) sistem VHF.
Sirine / 2 KB 01
19
Elektronika Dasar
Keistimewaan
Amplifier (penguat)
Bekerja (eksploitasi) pada battry (tegangan kecil)
Bagian yang hilang (terbuang) kecil
Lebarnya jarak supply tegangan
Perubahan arus kecil
Perubahan tegangan Gains dari 20 sampai 200
Ground memperkuat input
Pemusatan tegangan output tetap
Distorsi (penyimpangan) kecil
Transistor
Bekerja (eksploitasi) pada 1 uA sampai 25 mA
Jarak frekuensi dari DC sampai 100 MHz
Pembentukan yang sempurna
Aplikasi (penggunaan)
Radio AM - FM
Intercom
Walkie - Talkie
Mainan dan Permainan
Portable Phonographs
Power Converter
2.2.5 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya
udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu
kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
Sirine / 2 KB 01
20
Elektronika Dasar
kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya
muatan-muatan positif dan negatif di awan.
A. Kapasitansi
Q = CV …………….(1)
Sirine / 2 KB 01
21
Elektronika Dasar
a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara
memutar porosnya dengan obeng.
Simbol Trimmer :
Simbol Varco :
Sirine / 2 KB 01
22
Elektronika Dasar
Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F)
dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan
membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai
47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.
B. Tipe Kapasitor
1. Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan
bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang
popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.
Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi
rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan
dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene
terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene,
polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk
kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini
adalah non-polar.
Sirine / 2 KB 01
23
Elektronika Dasar
2. Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan
dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk
kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Mengapa
kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya
menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif
katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium,
magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat
dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan
oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan
emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu
diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif
(katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan
plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan
Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.
Sirine / 2 KB 01
24
Elektronika Dasar
Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh
kapasitor yang kapasitansinya besar. Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan
lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco.
Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga
yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit
yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-
dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar
namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya padat,
maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama. Kapasitor tipe ini juga
memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor
Tantalum menjadi relatif mahal.
3. Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk
kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu
adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan
arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih
dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil
dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
2.2.6 Transistor
Transistor adalah sebuah komponen semi konduktor aktif yang disusun
dari tiga elektroda dengan bahan dasar type N dan type P, penyusunan ketiga
elektroda tersebut merupakan dasar dari pada jenis transistor yaitu PNP dan
NPN.
Sirine / 2 KB 01
25
Elektronika Dasar
Transistor terdiri dari dua jenis yaitu transistor bipolar dan unipolar.
Transistor bipolar adalah transistor yang ada pada daerah N mempunyai banyak
sekali electron pita dan pada daerah P mempunyai banyak sekali hole. Jenis dari
transistor bipolar adalah transistor PNP dan NPN, sedangkan pada transistor
unipolar misalnya FET, MOSFET, JPET dan lain-lain. Fungso dari transistor
adalah sebagai penguat arus, saklar elektronika, osilator, pencampur (mixer) dan
penyearah.
JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah salah satu model transistor
junction dan mempunyai resistansi input yang cukup tinggi. JFET memerlukan
pembawa mayoritas untuk dapat bekerja (muatan hole atau elektron). JFET
mempunyai kaki terminal, sama halnya dengan transistor bipolar yaitu Drain (D),
Source (S) dan Gate (G). MOSFET (Metal Okide Semi Conductor) adalah gate
yang mempunyai gate terbuat dari bahan logam dan antara kanal dan gate dilapisi
oleh suatu bahan silikon dioksida. MOSFET mempunyai jenis kanal N dan kanal
P.
Dalam penggunaan transistor untuk suatu proyek harus dipakai transistor
yang tepat. Jangan coba menggantinya dengan tipe lain yang dikatakan sama,
maka akan berakibat fatal. Letak sambungan kaki suatu transistor sudah
ditetapkan.
2.2.7 Speaker
Speaker adalah sebuah alat atau komponen elektronika yang berfungsi
sebagai penangkap gelombang lintrik dalam bentuk magnit dan merubahnya
kedalam bentuk gelombang suara atau bunyi. Speaker adalah sebuah alat atau
komponen elektronika yang berfungsi merubah gelombang listrik menjadi
gelombang suara atau bunyi, ini karena pada speaker mempergunakan magnet
Sirine / 2 KB 01
26
Elektronika Dasar
didalamnya yang berfungsi untuk menangkap setiap sinyal yang masuk padanya
dalam bentuk gelombang listrik.
Sinyal gelombang listrik inilah yang membuat fibra speaker bergetar dan
akhirnya akan dapat mengeluarkan suara atau bunyi, jadi speaker adalah sebuah
alat atau komponen elektronika yang dapat merubah gelombang listrik menjadi
gelombang suara atau bunyi yang berfungsi untuk menangkap gelombang-
gelombang suara atau bunyi. Dan pada akhirnya akan menghasilkan keluaran
berupa suara atau bunyi. Pada rangkaian ini kami menggunakan speaker dengan
spesifikasi 8ohm/1W, yang artinya pada speaker yang kami gunakan memiliki
tahanan 8ohm, dan bekerja pada daya 1 watt.
2.2.8 Saklar
Saklar adalah sebuah alat atau komponen elektronika yang berfungsi untuk
memutus dan menyambung aliran listrik, pada rangkaian saklar berfungsi sebagai
terminal. Pada umumnya saklar memiliki dua kondisi yaitu ON (menyambung) dan
OFF (memutus), apabila saklar dalam kondisi ON maka kedua kutup saklar dalam
kondisi terhubung, sehingga arus listrik dapat mengalir dari sumber tegangan ke
dalam rangkaian, sehingga rangkaian dapat bekerja, tetapi apabila saklar dalam
keadaan OFF maka kedua kutup saklar dalam kondisi memutus (tidak
tersambung), sehingga arus listrik dari sumber tegangan tidak dapat mengalir ke
dalam rangkaian, sehingga rangkaian tidak dapat bekerja.
Sirine / 2 KB 01
Elektronika Dasar
BAB III
ANALISA RANGKAIAN
Pada bab ini kami menguraikan atau menganalisa alat yang telah kami buat
SIRENE tentang cara atau prinsip kerja dari alat Sirene ini. Penganalisaan pada
rangkaian Sirene ini akan kami sajikan dalam 2 (dua) metode yaitu :
1. Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram
2. Analisa Rangkaian Secara Detail
Yang semua ini kami lakukan untuk dapat lebih memperjelas tentang cara atau
prinsip kerja dari Rangkaian Sirene ini, dengan harapan akan lebih mudah untuk
dimengerti atau dipahami.
Astable IC /
Input
Multivibrato Penguat
r
Output
Input
Input adalah tegangan yang diberikan terhadap rangkaian (vcc). Pada
rangkain ini tegangan input yang diberikan sebesar 12 volt, inputan dapat
bersumber dari power suplai atau baterai.
Astable Multivibrator
Astable mutivibrator adalah rangkain yang tidak memiliki keadaan
yang stabil pada kedua state nya, jadi selalu berpindah-pindah dari keadaan
Sirine / 2 KB 01
27
28
Elektronika Dasar
lainnya. Tegangan yang melalui rangkaian ini akan tersimpan sementara dalam
kapasitor kemudian dilepaskan ke kaki basis masing-masing tansistor dan
tegangan keluar melalu kaki emitor, jika tegangan keluar melui kaki kolektor maka
terjadi cut off . Astable multivibrator juga memiliki satu inputan dan dua output
yang menghasilkan gelombang kotak.
Output
Outputan yang dikeluarkan oleh rangkaian ini dikeluarkan melalui Speaker
yang berfungsi mengubah gelompang listrik menjadi gelombang suara yang dapat
diatur amplitudo dan frekuensinya dengan menggunakan Potensiometer.
Sirine / 2 KB 01
29
Elektronika Dasar
Sirine / 2 KB 01
30
Elektronika Dasar
Sirine / 2 KB 01
Elektronika Dasar
BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT
Sirine / 2 KB 01
31
Elektronika Dasar
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rangkaian Sirene adalah rangkaian elektronik yang penggunaannya
ditujukan bagi keperluan sehari-hari yang fungsinya yaitu sebagai alat pemanggil,
yang didalam pengerjaannya membutuhkan IC sebagai penguat. Setelah
menyelesaikan proyek Sirene ini kami dapat menarik kesimpulan antara lain :
a. Untuk dapat menyelesaikan suatu proyek harus benar-benar terencana
karena untuk dapat menghasilkan proyek yang baik, harus dimulai dengan
perencanaan komponen, dan kemudian pembuatan jalur rangkaian pada
papan PCB dengan memperhatikan contoh rangkaian pada sket gambar
yang diberikan.
b. Dengan memanfaatkan teori dan praktek pada praktikum elektronika dasar
kami mulai merangkai komponen pada PCB yang sebelumnya telah kita
buat jalur rangkaiannya.
c. Sirene ini merupakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-
komponen seperti resistor, transistor, kapasitor (Elco), Potensiometer,
Speaker dan IC (Integral Circuit) serta saklar/switch, yang semuanya
dirangkai sehingga didapatkan hasil seperti yang diinginkan.
d. Sirene ini merupakan salah satu dari alat elektronika sederhana dan
bermanfaat sekali pada penggunaannya,terutama pada kehidupan
seharihari dalam keadaan berbahaya/darurat, Sirene ini diharapkan dapat
memberikan solusi dan alternative bagi keperluan kita semua, yang
penggunaannya sebagai alat peringatan atau pemberitahuan elektronika.
5.2 Saran.
Pembuatan proyek rangkaian elektronik seperti ini ternyata sangat
membantu dalam kreatifitas para mahasiswa, terutama kami sebagai mahasiswa
jurusan Sistem Komputer yang tentunya sangat perlu belajar untuk membuat
proyekproyek rangkaian elektronika seperti ini. Dan rangkaian ini dapat
dikembangkan lebih luas lagi sehingga hasilnya akan lebih bermanfaat.
Sirine / 2 KB 01
32
33
Elektronika Dasar
Rangkaian Sirene ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan karena masih
adanya keterbatasan ilmu pengetahuan, oleh karena itu masih banyak
kemungkinan pengembangan yang dapat dilakukan dari rangkaian Sirene ini.
Dari keseluruhan kerja yang telah kami lakukkan, dan berbagi kendala yang
terjadi selama proses pembuatan rangkaingan Sirene ini, mulai dari pembuatan
skema pada Printed Circuit Board (PCB). Pemasangan dan penyolderan
komponen hingga pemasangan kedalam box / aklirik yang telah jadi, penulis
menyarankan beberapa hal, antara lain :
Untuk pembuatan skema pada PCB, beri mahasiswa pelatihan khusus
untuk membuat skema pada PCB dan yakinkan bahwa hitamnya tinta
sebuah bagus / penuh (tidak berpori / berserat) sebelum merendamnya
dalam larutan Ferri Clorit agar hasilnya bagus.
Pada saat pemasangan komponen, pastikan kaki-kaki komponen tidak
tertukar tempat pada lubang (hole) PCB.
Untuk penyolderan, gunakan timah yang kilapnya bagus (biasanya merk
Asahi) dan hindarkan terlalu lama memanaskan nya pada kaki komponen
agar komponen tidak rusak (terutama untuk komponen IC) serta buatlah
cairan timah pengerutan pada kaki komponen.
Periksalah seluruh rangkain sekali atau dua kali lagi sebelum mencoba
menggunakan Sirene yang telah dibuat.
Sirine / 2 KB 01
Elektronika Dasar
LAMPIRAN
DATA PENGAMATAN
P1 - P2
Keadaan/
Min-Min Min-Max Max-Min Max-Max
Pin
1 4,9 - 5 V 5 - 5,2 V 5,2 V 5V
2 10 V 10 V 10 V 10 V
3 5-7V 5-6V 5-6V 5-6V
4 1,5 V 1,3 V 1,5 V 1,5 V
5 0,01 V 0,01 V 0,01 V 0,015 V
6 2,8 - 9,2 V 0,075 V 0,1 V 4-7V
7 0,03 V 0,03 V 0 - 0,25 V 0,25 V
8 0,03 V 0,03 V 0,03 V 0,028 V
9 0,03 V 0,03 V 0,03 V 0,028 V
10 0 - 0,6 V 0 - 0,05 V 0 - 0,5 V 0 - 0,05 V
11 0,2 - 5 V 1-3V 1-3V 1 - 3,5 V
12 1,5 V 1,5 V 1,5 V 1,5 V
13 10 V 10 V 10 V 10 V
14 0-5V 1-4V 1-3V 1 - 3,5 V
15 5-7V 5-6V 5,2 - 5,9 V 5,5 - 6 V
16 0,02 V 0,06 - 0,075 V 0,06 - 0,075 V 0,01 - 0,015 V
17 0V 0,045 V 0,04 V 0,035 V
18 0V 0,045 V 0,04 V 0,035 V
MIN-MIN MIN-MAX
Sirine / 2 KB 01
35
36
Elektronika Dasar
Max-Min Max-Max
DAFTAR KOMPONEN
NAMA KOMPONEN NILAI
Resistor
R1 2.7 Ω
R2 Jumper
R3, R7 22 KΩ
R4, R6, R9 10 KΩ
R5 1 KΩ
R8 56 KΩ
Potensiometer
P1, P2 100 KΩ
Kapasitor
C1 47 μF
C2 0,05 μF
C3 0,1 μF
C4, C5 10 μF
Speaker 8 Ω / 0,5 W
Saklar ON/OFF
IC LM 389 transistor NPN
Sirine / 2 KB 01