Professional Documents
Culture Documents
Peramalan adalah suatu proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang atau jasa
Dalam dunia bisnis, peramalan merupakan dasar bagi perencanaan kapasitas, anggaran,
perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan inventory, perencanaan sumberdaya,
perencanaan pembelian atau pengadaan bahan baku, dan sebagainya
Teknik-teknik Peramalan
y = a + bx
b = Slope
2. Simple Average
Perhitungan yang digunakan pada metode ini sama dengan metode moving
average. Hanya saja hasil perhitungannya diletakkan pada pertengahan
periode yang digunakan untuk menghitung nilai rata-ratanya.
6. Eksponential Smoothing
Persamaannya adalah :
Ft = αAt + ( 1-α ) F ( t-1 ) + T ( t-1 )
Bill of Material (BOM)
Setelah penyusunan Jadwal induk produksi (MPS) dan telah divalidasi melalui RCCP, maka
tahapan selanjutnya didalam PPIC adalah penyusunan Perencanaan kebutuhan material (MRP).
Didalam MRP sendiri dibutuhkan input informasi mengenai struktur produk (Bill of Material).
Tulisan ini akan membahas mengenai BOM.
Bill of Material Merupakan daftar dari semua material, parts, dan subassemblies, serta kuantitas
dari msing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau parent
assembly. BOM juga menggambarkan cara komponen-komponen bergabung ke dalam suatu
produk selama proses manufakturing. MRP menggunakan BOM sebagai basis untuk perhitungan
banyaknya setiap material yang dibutuhkan untuk setiap periode waktu.
Contoh BOM :
ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP)
RCCP dapat didefinisikan sebagai proses konversi dari Rencana Produksi dan atau MPS ke
dalam kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumber – sumber daya kritis, seperti : tenaga
kerja, mesin dan peralatan, kapasitas gudang, kapabilitas pemasok material dan parts, dan
sumber daya keuangan.RCCP ditampilkan dalam suatu diagram yang dikenal sebagi Load
Profile untuk menggambarkan kapasitas yang dibutuhkan versus kapasitas yang tersedia.Load
Profile didefinisikan sebagai tampilan dari kebutuhan kapasitas di waktu mendatang berdasarkan
pesanan-pesanan yang direncaanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu periode waktu tertentu.
Validasi pada RCCP dikatakan layak apabila kapasitas yang dibutuhkan semuanya dapat
dipenuhi oleh kapasitas tersedia.
Penjadwalan produksi induk pada dasarnya berkaitan dengan aktivitas melakukan empat fungsi
utama :
§ Menyediakan input utama kepada sitem perencanaan kebutuhan material dan kapasitas
(material and capacity requirement planning/MCRP).
§ Memberikan basis untuk pembuatan janji tentang penyerahan produk kepada pelanggan
Format MPS :
• Tentukan Sumber daya kritis apa yang akan diukur. misal : labor-hours, number of
workforce, total production cost, etc.
• Hitung Kebutuhan Sumber daya dengan melihat rencana produksi yang telah disusun.
• Tentukan Bill of Resources yang ada.
• Bandingkan antara sumberdaya yang dibutuhkan terhadap sumberdaya yang tersedia.
• Apabila terjadi kekurangan sumberdaya, lakukan partnership meeting untuk menentukan
langkah yang harus diambil perusahaan.
File presentasi bisa didonlod disini :bab004-rrp.pdf
Pada dasarnya perencanaan produksi agregat merupakan suatu proses penetapan tingkat
output/kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh
dari peramalan dan pesanan dengan tujuan meminimalkan total biaya produksi.
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi
perusahaan
4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat penyesuaian
DEMAND MANAGEMENT(FORECASTING)
Posted by andresugiyono on March 8, 2007
Perencanaan merupakan bagian integral aktivitas pengambilan keputusan. Pada kondisi yang
tidak menentu sulit bagi kita untuk menentukan suatu perencanaan yang efektif. Peramalan
(forecast) dapat membantu para manajer untuk mengurangi ketidakpastian dalam melakukan
perencanaan. Peramalan adalah suatu proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa
datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasaDalam dunia bisnis, peramalan
merupakan dasar bagi perencanaan kapasitas, anggaran, perencanaan penjualan, perencanaan
produksi dan inventory, perencanaan sumberdaya, perencanaan pembelian atau pengadaan bahan
baku, dan sebagainya.
PENGANTAR PPIC
Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia
memproduksi dan mendistribusikan produk. Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap
organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah
produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri. Produksi adalah bidang yang
terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi, dimana produksi memiliki suatu
jalinan hubungan timbal balik (dua arah) yang sangat erat dengan teknologi. Produksi dan
teknologi saling membutuhkan. Kebutuhan produksi untuk beroperasi dengan biaya lebih rendah,
meningkatkan kualitas dan produktivitas, dan menciptakan produk baru telah menjadi kekuatan
yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan dan penemuan baru. Sistem
produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional.
Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah
input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Proses transformasi
nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem produksi modern selalu melibatkan
komponen struktural dan fungsional. Sistem produksi memiliki beberapa karakteristik berikut
:· Mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama
lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen struktural
yang membangun sistem produksi tersebut.· Mempunyai tujuan yang mendasari
keberadaannya, yaitu menghasilkan produk berkualitas yang dapat dijual dengan harga
kompetitif di pasar.· Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input
menjadi output secara efektif dan efisien.
INTRODUKSI
Pada Manajemen manufactruing lahir MPC (Manufacturing Planning & Control) yang
terdiri atas
Perubahan tidak saja terjadi pada formulasi, tapi juga pada integrasi horizontal/vertical
1. Good Planning
- Production Planning
- Purchasing
- JIT - FMS
- BARCODING - ROBOTIC
- CAD/CAM
SISTEM PRODUKSI
Suatu aktivitas yang meliputi design, operation dan control suatu sistem manufactur
sampai dengan distribusi produk jadi.
- Tingkat retail
- Tingkat warehouse
- Tingkat manufacturing
Logistik
Adalah proses pengadaan bahan baku dimulai pengadaan, distribusi ke proses produksi,
distribusi ke gudang sampai distribusi barang jadi ke konsumen.
- Supervision
- Production Planning
- Material Planning
- Scheduling
- Purchasing
- Inventory Control
- Make to Stock
- Make to Order
- Assemble to Order
- Engineer to Order
1. MAKE TO STOCK
- Harga wajar
2. MAKE TO ORDER
Adalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan
3. ASSEMBLE TO ORDER
Adalah tipe industri yangg membuat produk dengan cara assembling hanya untuk memenuhi
pesanan
- Inputnya komponen
4. ENGINEER TO ORDER
Adalah tipe industri yang membuat produk untuk memenuhi pesanan khusus dimulai dari
perancangan produksi sampai pengiriman produk.
- Harganya mahal
- Alat kontrol
Adalah strategi yang dipilih suatu industri untuk menentukan jenis proses yang akan
digunakan untuk menghasilkan produk.
- Dedicated Repetitive
- Batch Flow
2. Job Shop
3. Fixed Site/Project
CONTINOUS FLOW
Karakteristik :
- Fixed rate : tidak bisa diubah begitu saja
- Fixed Cost tinggi, Variable Cost rendah, Break Even Point (BEP) tinggi
REPETITIVE DEDICATED
BATCH FLOW
- ABC : Kecap/Saus
Karakteristik :
MIXED MODEL
Karakteristik :
JOB SHOP
Karakteristik :
- Fasilitas dirancang untuk membuat N macam produk yang berukuran pesanan kecil
- Planning & Control ditentukan melalui flow line, sequence, priority, time, status, capacity,
bottle neck
- Waktu pembuatan jauh lebih besar dari waktu operasi (karena waktu menunggu tinggi)
FIXED SITE/PROJECT
Karakteristik :
- Volume kecil
MPC SYSTEM
MPC System + Feedback + Capacity Planning = MRP System (MRP Closed Loop)
BUSINESS PLANNING
MARKETING PLANNING
PRODUCTION PLANNING
Rencana tentang berapa yang akan dibuat pada tiap periode
Diturunkan ke MPS
Rencana berapa end item yang harus dibuat pada tiap periode selama 1 sampai 5 tahun
RESOURCE PLANNING
Jika kapasitas tersedia tidak mencukupi, maka Porduction Plan diubah sehingga secara
otomatis Business Plan berubah
Hasilnya berupa jenis orang/mesin yang diperlukan untuk tiap work centre pada setiap
periode
DEMAND MANAGEMENT
MRP menghasilkan rencana pembelian meliputi jumlah, due date, release date
Merupakan dasar untuk purshasing dan Production Activity Control (atau Shop Floor
Control)
Rencana kebutuhan kapasitas yang diperlukan untuk merealisasikan MPS di tiap periode
dan tiap mesin
CRP lebih teliti dan rinci daripada RCCP karena dari Planned Order
Jika kapasitas tidak tersedia bisa ditambah dengan over time, merubah routing, dll
PAC terdiri dari aktivitas menentukan awal-akhir suatu job (operation scheduling)
berdasarkan sequence kedatangan job, lalu membebankan job ke work station, expedisikan job
yang terlambat dan pelaporan
PURCHASING
Merupakan aktivitas memilih vendor, membuat order pembelian, menjadualkan vendor
sampai mengejar vendor
PERFORMANCE MEASUREMENT
Evaluasi sistem MPC untuk melihat seberapa jauh hasil yang diperoleh dengan rencana
yang telah ditetapkan
Feed back
Komputer
Database tunggal
Integrasi
Transparan
Ketelitian
Adalah daftar (list) dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit,
dicampur atau membuat produk akhir
Jaringan yang menggunakan hubungan INDUK – KOMPONEN
PENGGUNAAN
1. Engineering
@ Digunakan untuk menentukan item-item mana saja yang harus dibeli atau dibuat sendiri
2. PPC
Digabung dengan MPS (Master Production Schedul/Jadual Induk Produksi) digunakan untuk
menentukan item-item dalam daftar pembelian dan order produksi yang harus dilepas.
3. Accounting
PENOMORAN KOMPONEN
1. RANDOM
Nomor yang digunakan hanya sebagai pengenal/identifier dan bukan sebagai penjelas
(descriptor) —— tidak menjelaskan ebih jauh mengenai suatu komponen
2. SIGNIFICANT
Adalah nomor yang dapat juga menjelaskan informasi khusus mengenai item/komponen
tertentu, seperti sumber material (source), bahan, bentuk dan deskripsi.
Contoh :
Warna : 16 = blue
Harus dirubah jika komponen tersebut karakteristiknya dirubah atau ingin ditambahkan
variabel lain.
3. SEMISINIFICANT
Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai komponen tersebut, sementara digit berikutnya
berupa angka random.
Contoh :
KONSEP INDUK-KOMPONEN
Suatu komponen akan menjadi Induk (Parent) bagi objek yang menjadi pembentuknya
4. Scrap Factor
BOM LEVELS
Komponen pembentuk produk akhir ditempatkan pada Level 1 dan seterusnya sehingga
membentuk sebuah hirarki yang disebut STRUKTUR PRODUK.
1. SINGLE LEVEL BOM
Menggambarkan struktur produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampai level
paling bawah.
EXPLOSION
Adalah BOM dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen pada level paling bawah
Adalah BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu induk dari
level paling atas sampai level terbawah
IMPLOSION
Untuk mengetahui suatu Part Number menjadi komponen dari induk yang mana saja
(kebalikan dari proses Explosion)
Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh perubahan rancangan komponen terhadap
induk-induknya
JENIS-JENIS BILL
1. PHANTOM BILL
Tidak pernah dibuat Planned Ordernya (Order Release dan Order Completion)
Lead Time = 0
A. PENGANTAR
Merupakan sub sistem dari MPC seperti Rencana Produksi dan MRP
Bertujuan untuk mengatur aliran material agar MPS terlaksana dengan mengutamakan
efisiensi material, buruh tool, dan waktu mesin
- Operating Environment
- Pengambil keputusan
B. DEFINISI SFC
Adalah aktifitas yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana tahap sebelumnya
dengan membuat jadual yang lebih rinci (dalam jangka pendek), memonitor dan melapor
a. Umum
b. External
Sejalan dengan sistem lain, bisa menerima dan memberi informasi/feedback ke MPC
c. Internal
Ada due date; due date merupakan yang terpenting dalam SFC
2. Prinsip Operasional
a. Umum
SFC sangat kompleks
b. Order Release
c. Dispatching
Tidak ada teori yang terbaik, tergantung dari shop load, capacity, layout, kriteria, dan
kompleksitas
d. Feedback
Hindarkan expediting
- material shortage
- operator unskilled
e. Queue Control
Order release
Dispatching
Sequencing
Scheduling
Reporting
g. Order Release
Merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum suatu order dilepas ke shop floor mulai
dari dokumentasi sampai produksi
- Identifikasi order
- Routing
- Time standar
Evaluasi kapasitas
Load leveling
h. Dispatching
i. Dispatchlist
Adalah daftar order yang harus dikerjakan disetiap work station dengan urutan tertentu
j. Sequencing
Proses menentukan urutan job yang akan diproses ditiap fasilitas denfgan metode
tertentu terhadap sumber daya mesin, tool, material
k. Scheduling
l. Order disposition
Aktivitas mengeluarkan order dari sistem, jika terjadi order habis, dan scrapt