Discover millions of ebooks, audiobooks, and so much more with a free trial

Only $11.99/month after trial. Cancel anytime.

Model Pernikahan
Model Pernikahan
Model Pernikahan
Ebook491 pages5 hours

Model Pernikahan

Rating: 4.5 out of 5 stars

4.5/5

()

Read preview

About this ebook

Di dalam buku yang terbaik ini, Dag Heward-Mills memberikan wawasan praktis yang luas tentang pernikahan. Buku yang luar biasa ini akan menjadi materi sumber yang siap dipakai baik oleh konselor pernikahan maupun pasangan yang menikah. Di dalam buku ini Anda tentunya akan mendapati petunjuk-petunjuk yang menyegarkan dan menyenangkan untuk meningkatkan pernikahan Anda.

Buku ini kaya akan informasi tentang dasar dan manfaat hubungan manusiawi di dalam masa pra-nikah, nikah dan bahkan pasca-nikah. Buku ini memuat materi yang telah diriset dengan baik dan sudah terbukti tentang anatomi dan fisiologi jenis kelamin, reproduksi manusia, kehamilan dan masa pasca-kelahiran. Kecakapan Dr. Dag Heward-Mill untuk menyampaikan informasi yang kompleks dengan gaya yang sederhana adalah ciri utama buku ini. Ini semua menjadikan buku ini sebagai manual tercetak yang sangat komprehensif dan ramah-pemakai dalam hal pernikahan sekarang ini. David Asomani, Spesialis Kebidanan dan Ginekologi.

Buku Bishop Dag Heward-Mills tentang konseling pernikahan ini tidak ada bandingannya. Latar belakangnya sebagai seorang dokter sangat terlihat dalam wawasan medis yang menjelaskan dengan sendirinya dan mendetail yang membuat buku ini menjadi unik. Edwin Morgan Ogoe, Dosen, Universitas Ghana, Sekolah Kedokteran.

LanguageBahasa indonesia
Release dateApr 11, 2018
ISBN9781641343206
Model Pernikahan
Author

Dag Heward-Mills

Bishop Dag Heward-Mills is a medical doctor by profession and the founder of the United Denominations Originating from the Lighthouse Group of Churches (UD-OLGC). The UD-OLGC comprises over three thousand churches pastored by seasoned ministers, groomed and trained in-house. Bishop Dag Heward-Mills oversees this charismatic group of denominations, which operates in over 90 different countries in Africa, Asia, Europe, the Caribbean, Australia, and North and South America. With a ministry spanning over thirty years, Dag Heward-Mills has authored several books with bestsellers including ‘The Art of Leadership’, ‘Loyalty and Disloyalty’, and ‘The Mega Church’. He is considered to be the largest publishing author in Africa, having had his books translated into over 52 languages with more than 40 million copies in print.

Read more from Dag Heward Mills

Related to Model Pernikahan

Related ebooks

Christianity For You

View More

Reviews for Model Pernikahan

Rating: 4.636363636363637 out of 5 stars
4.5/5

11 ratings2 reviews

What did you think?

Tap to rate

Review must be at least 10 words

  • Rating: 5 out of 5 stars
    5/5
    Banyak buku2 yang saya suka, seperti psikologi, philosofi, dan spiritualitas
  • Rating: 5 out of 5 stars
    5/5
    Bagi Yang suka main game / Gamers silahkan bisa coba game di qqharian,net Cukup 1 user id saja anda bisa banyak bermain game.
    Modal perdana kurang beruntung? tenang, kami ganti dgn Bonus Welcome Cashback 100% Dansaat anda regist/daftar jangan lupa masukan kode referal :8FE83FDE
    Utk info lebih lanjut lsg cek ke TKP atau bisa follow IG : kellymagdalena97 yah terima kasih. :)

    1 person found this helpful

Book preview

Model Pernikahan - Dag Heward-Mills

BAGIAN 1

ORANG-ORANG YANG TERKASIH

Bab 1

Kekasih

Siapakah Kekasih Itu?

Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia...

Kidung Agung 2:16

Seorang kekasih adalah seseorang yang mempunyai hubungan dengan Anda, yang diharapkan akan berakhir dalam pernikahan. Dengan kata lain, ia adalah laki-laki

atau perempuan yang Anda sudah setujui secara resmi untuk menikah dengannya. Ada orang yang menggunakan istilah tunangan atau pacar untuk menggambarkan hubungan ini, tetapi di dalam buku ini kita akan memakai istilah kekasih.

Kita tidak pernah memberi nasihat kepada laki-laki maupun perempuan untuk memiliki suatu hubungan yang dekat dengan lawan jenis, tanpa ada maksud untuk menikah, karena teman laki-laki atau teman perempuan seperti ini biasanya akan melibatkan diri mereka sendiri pada perbuatan- perbuatan jahat seperti percabulan. Oleh karena itu, kita memberi peringatan bahwa hubungan seperti ini harus dimasuki hanya dengan tujuan kepada pernikahan, sehingga masa untuk membangun hubungan sebelum menikah itu(yang biasanya dinamakan sebagai masa berpacaran) sebaiknya tidak terlalu lama.

Tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki- laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.

1 Korintus 7:2

Apakah Anda yakin Anda Ingin Menikah dengan Orang Ini?

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

1 Tesalonika 5:21

Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: Maukah engkau pergi beserta orang ini? Jawabnya: Mau.

Kejadian 24:58

Delapan Hal yang Perlu Diperhatikan ketika Memilih Seorang Kekasih

1. Fakta bahwa kedua orang tuanya baik bukan berarti bahwa anaknya juga akan menjadi pasangan yang baik. Apakah ia mempunyai komitmen kepada Tuhan?1

2. Jangan menikah hanya karena orang tua Anda mengatakan demikian. Apakah orang yang dimaksud itu adalah teman bagi Anda?2

3. Jika Anda menikah terlalu dini, Anda akan kehilangan hal-hal tertentu di dalam hidup (seperti masa muda Anda, waktu Anda menikmati status lajang dan bebas).

4. Perhatikan fakta bahwa orang tidak sungguh- sungguh berubah dan begitu pula segala sesuatu yang tidak Anda sukai tentang kekasih Anda danoleh karenanya nanti pasangan Anda, juga tidak dengan mudah akan berubah.

5. Apakah Anda berada dalam posisi akan mampu secara keuangan?

6. Apakah Anda mempunyai tempat tinggal setelah menikah nanti?

7. Perbedaan suku akan mempengaruhi pernikahan Anda.

8. Perbedaan tingkat pendidikan juga akan mempengaruhi pernikahan Anda.3

Catatan

1. Theda Hlavka, Saying I Do Was the Easy Part (Mengucapkan Saya Bersedia Adalah Mudah) (Nashville, Tennessee: Broadman & Holman, Publishers, 2001), 83-88.

2. William L. Coleman, Engaged: When Love Takes Off (Bertunangan: Ketika Cinta Mulai Lepas Landas) (Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, 1980), 18-19.

3. David H. Olson dan John Defrain, Marriage and the Family (Pernikahan dan Keluarga) (Mountain View, California: May eld Publishing Company, 2000), 276 dan Evans A. Laryea, Joining of Lives (Menyatunya Kehidupan) (Accra, Ghana: PAL International, 2002), 10-11, 166-205.

Bab 2

Pengakuan Secara Resmi Atas Hubungan Anda oleh Gereja

Tiga Alasan Mengapa Sebuah Hubungan Harus Didaftar

Setiap gereja harus memiliki daftar yang mencatat data mendetail yang berhubungan dengan anggota- anggotanya yang bermaksud akan menikah. Hal iniberfungsi sebagai pengakuan yang resmi atas hubungan tersebut oleh pihak gereja, dan harus dilakukan paling tidak enam bulan sebelum rencana pernikahan. Mengapa harus didaftar?

I. Untuk memastikan bahwa orang tersebut sudah pernah menikah atau belum

Ada pasangan-pasangn tertentu yang mungkin sudah memiliki anak dari hubungan yang masih berjalan saat ini atau dari hubungan terdahulu. Di dalam banyak kebudayaan, ada kebiasaan untuk mengadakan apa yang dikenal sebagai upacara pernikahan. Penting untuk mengetahui apakah pasangan sudah pernah melaksanakan upacara pernikahan atau belum. Upacara seperti itu, entah tradisional maupun ritual harus diperjelas lebih dahulu. Apabila informasisemacam ini tidak bisa diungkap, bisa berakibat pada putusnya hubungan.

II. Untuk memastikan bahwa semua hubungan semacam ini tidak ada yang disembunyikan

Semua hubungan harus terbuka di hadapan Tuhan, pendeta dan jemaat gereja. Melaksanakan hubungan yang terbuka juga akan menolong tumbuhnya hubungan yang sehat dan berfaedah.

III. Untuk mengenal pasangan dengan lebih baik lagi

Dengan mendaftar pasangan, Anda akan dapat mempelajari mereka dengan cara yang lebih pribadi:

1. Nama lengkap pasangan (untuk melengkapi daftar).

2. Menilai komitmen kekristenan mereka dengan lebih baik lagi.

3. Mengenal gereja kekasih, jika ia bukan dari gereja Anda.

4. Mengukur tingkat aktivitas gereja mereka.

5. Memberikan kon rmasi atas hubungan yang ada di masa lalu.

6. Memastikan seandainya ada peristiwa percabulan, baik di masa lalu maupun di saat ini. Ini juga akan memungkinkan Anda untuk mengetahui apakah mereka masih perawan/perjaka.

7. Mengkon rmasikan apakah hubungan yang terjalin sekarang ini mulus atau dilanda badai.

8. Mengetahui seberapa cepat mereka akan menikah. Hubungan yang jelas-jelas terlalu lama tidaklah disarankan.

Sepuluh Fakta yang Perlu Diketahui Melalui Pengakuan Secara Resmi atas Suatu Hubungan

1. Nama dan umur dari pria dan wanita yang bersangkutan.

2. Tanggal dimulainya hubungan.

3. Berapa lama mereka sudah saling mengenal.

4. Membabat status sel baik laki-laki maupun perempuan.¹

5. Status H.I.V. baik pria maupun wanita.²

6. Kondisi medis lainnya, seperti epilepsi (ayan), tekanan darah, demam tinggi, dan sebagainya.

7. Latar belakang pendidikan si pria dan si wanita.

8. Pengalaman kerja pria dan wanita.

9. Orang tua mengetahui dan merestui.

10.Tanggal sementara pernikahan.

Uji Sel darah (Sabit) dan Uji HIV

Relevansi pelajaran ini adalah untuk menempatkan permintaan pihak gereja atas dilakukannya uji sel sicle (sabit) dan uji HIV ke dalam perspektif yang benar.

Uji Sel Darah Merah yang Seharusnya Berbentuk Sabit atau Bulan Sabit (Uji Sel Sickle/Sabit)

Jika pasangan menunjukkan hasil uji AA (sickling negatif) dan AS, maka tidak ada masalah apa pun.

Jika kedua sejoli menunjukkan adanya S di suatu tempat tertentu (yaitu sickling positif), maka Konselor harus menyarankan diputuskannya hubungan dengan alasan sebagai berikut:

Ada 25% kemungkinan mendapatkan anak dengan SS, yang berarti bahwa ada di antara anak mereka kelak atau bahkan semua anak mereka akan menunjukkan SS. Ini juga bisa berarti bahwa tidak ada yang mungkin akan SS.

Keadaan seperti ini juga dapat dibandingkan dengan memiliki seorang anak laki-laki atau perempuan. Ada kemungkinan 50% untuk mendapatkan anak laki-laki atau perempuan. Ini berarti bahwa seseorang bisa mendapatkan semua anaknya laki-laki atau semua anaknya perempuan.

MM Chapter 2 Fig 1

Picha Na. 1: Matokeo Yenye Uwezekano wa Kutokea Wakati wa Kipimo cha Seli Mundu

Secara medis, anak SS dapat mengalami masalah seperti:

1. Berulang kali dirawat di rumah sakit.

2. Pengeluaran besar untuk perawatan medis yang berulang kali.

3. Banyak waktunya yang harus dihabiskan di rumah sakit.

4. Kemungkinan kematian mendadak dari si anak.

5. Waktu yang semestinya bisa dinikmati di rumah harus dihabiskan di rumah sakit.

6. Hal ini bisa menjadi beban tambahan bagi istri (ibu) karena bertambahnya peran yang harus dijalankannya.

7. Hal ini bisa memicu pertengkaran di dalam rumah tangga dan kemungkinan kekurangan uang.

8. Ada kemungkinan kekhawatiran akan terjadinya kehamilan yang tidak sehat, yang juga dapat mempengaruhi kehidupan seks dari pasangan yang bersangkutan.

9. Si anak sendiri bisa menjadi pribadi yang tidak bahagia.

Konselor akan bertanya kepada pasangan kekasih itu untuk mengingat-ingat apakah mereka pernah berkenalan dengan orang yang mengidap sickling (perubahan bentuk sel darah). Keadaan yang bisa diterima adalah bahwa mereka berdua sama-sama sickling negatif, atau paling buruk, satu negatif dan satu positif. Apabila keduanya positif, keadaannya bisa berbahaya. Saran medis adalah jangan menikah, demikian juga dengan saran pihak gereja; akan tetapi, keputusan tetap ada pada mereka berdua.

Seandainya satu pasang kekasih memutuskan untuk terus melanjutkan pernikahan sekalipun ada berbagai saran medis dan nasihat gereja, pernikahan mereka tetap akan diberkati. Mereka akan didukung di dalam doa supaya, dengan kasih karunia Tuhan, mereka tidak akan mendapatkan anak-anak yang rentan terhadap penyakit.

Uji HIV

Apabila salah satu pasangan positif, mereka sangat disarankan untuk memutuskan hubungan dan melupakan saja rencana untuk menikah, karena alasan yang sudah jelas.

Catatan

1. Geoffrey Chamberlain, editor, Turnbull’s Obstetrics (Ilmu Kebidanan Turnbull), edisi kedua (Edinburgh, Skotlandia: Churchill Livingstone, 1995), 262; Robert Shaw; Patrick Soutter dan Stuart Stanton, editor, Gynaecology (Ilmu Kesehatan Wanita dan Kehamilan), edisi kedua (New York: Churchill Livingstone, 1997), 107; Margaret F. Myles, Textbook for Midwives (Buku Teks untuk Bidan) (Edinburgh: Churchill Livingstone, 1986), 215; E.A. Badoe dan S.K. Owusu, editor, Health and Disease: A Layman’s Guide to Good Health (Kesehatan dan Penyakit: Pedoman bagi Orang Awan tentang Kesehatan yang Baik) (Accra, Ghana: University of Ghana Medical School, 2004), 66-69.

2. Geoffrey Chamberlain, editor, Turnbull’s Obstetrics (Ilmu Kebidanan Turnbull), edisi kedua (Edinburgh, Skotlandia: Churchill Livingstone, 1995),485; William F. Ganong, Review of Medical Physiology (Tinjauan tentang Fisiologi Medis) (New York: McGraw-Hill, 2003), 533; E.A. Badoe dan S.K. Owusu, editor, Health and Disease: A Layman’s Guide to Good Health (Kesehatan dan Penyakit: Pedoman bagi Orang Awan tentang Kesehatan yang Baik) (Accra, Ghana: University of Ghana Medical School, 2004), 101-107

Bab 3

Konseling Pasangan

Setelah mendapatkan hasil uji medis yang diharuskan, bicarakan persoalan yang muncul dari hasil pemeriksaan terhadap kedua pasangan. Buatlah kon rmasi tentang perkembangan umum atas hubungan kedua pasangan dan tetapkan satu tanggal sementara untuk pernikahan.

Ketika masih dalam hubungan ini, pasangan ini diharapkan untuk menjaga kekudusan. Penting sekali untuk menekankan kepada mereka berdua agar mereka tidak melakukan segala bentuk percabulan. Tidak seharusnya konselor bersikap menghakimi. Pasangan perlu didorong untuk aktif di dalam kegiatan gereja, dan untuk tetap berada di jalan kekudusan yang aman.¹

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam Hubungan Antara Sepasang Kekasih

1. Hindari berpelukan, saling berpegangan tangan, dan berciuman.²

2. Jangan duduk di pangkuan pasangan.

3. Jangan berada di dalam suatu ruangan tertutup berdua saja dengan kekasih untuk waktu yang lama.

4. Jangan berada sendirian di tempat-tempat terpencil pada jam-jam yang tidak semestinya.

5. Jangan menaruh tangan di bawah rok atau di selipan pinggang.

6. Jangan berbaring/tidur di tempat tidur yang sama dengan kekasih Anda.

7. Jangan membuka pakaian di depan kekasih Anda.

8. Jangan mempermainkan payudara, vagina maupun penis.

9. Jangan melakukan hubungan seks dengan kekasih Anda (karena itu adalah percabulan)!³

Catatan: Konseling pra-nikah berlangsung selama enam bulan. Pasangan harus diberi tahu untuk mulai mengikuti masa konseling itu cukup awal supaya dapat mempersiapkan segala aspek konseling sebelum pernikahan.

Tidak seharusnya konselor menekan untuk melaksanakan pernikahan hanya dengan pemberitahuan dalam tempo yang singkat. Hal seperti ini adalah menipu.

Bagi Pihak Wanita

Apabila sampai terjadi dosa percabulan dalam bentuk apa pun, maka pihak wanitalah yang dianggap bersalah. Hal ini karena sekalipun pria biasanya memang berada dalam tegangan seksual selama masa menjalin hubungan itu, namun wanita tidak boleh menyerah terhadap tekanan dari pihak pria.

(a) Wanita harus diberi dorongan untuk mengendalikan hubungan itu.

(b) Ia harus memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap Ndirinya sendiri dan tidak pernah mengizinkan siapa pun juga untuk mengacaukan dirinya.

(c) Ia harus didesak untuk mempertahankan keperawanannya supaya pada waktu konseling kelak, ia dapat mengatakan dengan penuh percaya diri akan apa yang tidak pernah ia lakukan selama menjalin hubungan.

Mempersiapkan Acara Pernikahan (Daftar Periksa)

Bicarakan persiapan pernikahan dengan pasangan dan berikan nasihat sebanyak mungkin. Sentuh hal-hal berikut ini:

(a) Pilihan tempat.

(b) Gaun pengantin – kemungkinan untuk menyewa harus dibicarakan.

(c) Setelan jas (mempelai pria dan pendampingnya).

(d) Mobil yang akan digunakan.

(e) Waktu pernikahan.

(f) Waktu kedatangan pengantin wanita – ingatkan mereka akan hal-hal yang bisa menyebabkan keterlambatan datangnya pengantin.

(g) Bacaan Alkitab – pilihan pasangan.

(h) Ketua panitia penyelenggara (bisa ada atau tidak, terserah pasangan).

(i) Tata letak untuk posisi duduk di meja akad nikah – termasuk orang tua, saksi, dan sebagainya (biasanya tidak termasuk pendeta).

(j) Minuman beralkohol di pesta pernikahan (ingat bahwa ada pasangan-pasangan yang mungkin tidak menginginkan ini).

(k) Minum toast bersama dan tanggapannya. Sarankan agar ini dibuat sesingkat mungkin dengan ucapan syukur terutama kepada Tuhan, dan ucapan terima kasih kepada orang tua, pendeta, dan orang-orang penting lainnya.

(l) Izin-izin yang diperlukan (Catatan Sipil, dan sebagainya yang mengurus pernikahan di wilayah Anda).

(m) Pengambilan foto. Hati-hatilah dengan fotografer yang sekadar berdagang yng tidak diundang tetapi kemudian datang membawa foto-foto yang sudah jadi dan meminta bayaran.

(n) Rekaman video.

(o) Dekorasi.

(p) Rencana bulan madu.

(q) Ingatkan mereka supaya tidak menggunakan semua uang mereka untuk pernikahan.

Catatan

1. Dexter Yager dan Ron Ball, Dynamic People Skills (Keterampilan Orang-orang Dinamis) (USA: InterNET Services Corporation, 1997), 144-145, 153.

2. Joshua Adjabeng, Before You Marry (Sebelum Anda Menikah) (Accra, Ghana: Olive Publications, 1999), 26-27.

3. Eddie L. Long, I Dont’t Want Delilah, I Need You (Aku Tak Ingin Delila, Aku Menginginkanmu) (Tulsa, Oklahoma: Albury, 1998), 192.

4. Dwight Hervey Small, Design for Christian Marriage (Rancangan Pernikahan Kristen) (Old Tappan, New Jersey: Fleming H. Revell Company, 1974), 177-201 dan Gini Andrews, Your Half of the Apple: God and the Single Girl (Setengah Apelmu: Allah dan Si Gadis Lajang) (Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1974), 69-79.

BAGIAN 2

LANDASAN

Bab 4

De nisi Pernikahan

Pendahuluan

Pernikahan merupakan sebuah lembaga yang ditahbiskan dan diperintahkan oleh Allah.¹ Ini merupakan satu-satunya lembaga yang dibentuk sebelum dosa muncul ke dalam dunia.

Tiga Cara untuk Menikah

1. Pernikahan Sipil

(Sesuai dengan hukum sipil negara.)

a. Di sebagian besar negara, Undang-undang Pernikahan menetapkan bahwa serti kat harus didapatkan dari pemegang otoritas setempat atau otoritas kota, yang memberikan masa tiga bulan untuk pasangan harus menikah setelah nama mereka diumumkan di Dewan Kota atau di gereja selama tiga minggu berturut-turut. Apabila tidak ada pihak yang berkeberatan selama masa tiga minggu tersebut, pernikahan boleh dilangsungkan.

b. Daftar pencatatan resmi harus ditandatangani oleh sekurang-kurangnya dua orang saksi.

c. Persetujuan/restu orang tua harus ada, dianjurkan untuk ada, dan sangat diperlukan, tetapi tidak 100% esensial apabila pasangan sudah di atas 18 tahun.

d. Pernikahan hanya bisa dibatalkan oleh perceraian secara hukum.

e. Menikah lagi pada waktu masih menikah di bawah Undang-undang Pernikahan merupakan sebuah tindak kejahatan (kriminal)

2. Pernikahan Adat

(Ini untuk melibatkan keluarga.)

a. Keluarga kedua belah pihak saling bertemu dan secara tradisional menyerahkan anak perempuan mereka setelah melewati ritual adat.

b. Ritual adat berbeda-beda tergantung masing-masing keluarga dan suku.

c. Ada keluarga yang menganggap ini merupakan sebuah pernikahan yang lengkap dan benar, sehingga mereka mengharapkan pasangan ini hidup bersama seterusnya.

d. Ada keluarga yang menganggap ini hanyalah sekadar sebuah pertunangan, yakni suatu kesepakatan untuk menikah.

e. Gereja tidak mengakui pernikahan adat sebagai sebuah pernikahan apabila belum diberkati oleh seorang pendeta. Pernikahan adat merupakan sebuah ikatan poligami. (Ini berarti seorang laki- laki dapat menikah dengan berapa pun wanita yang diinginkannya.) Gereja percaya bahwa sangatlah penting bagi setiap anggota jemaatnya untukmenikah di bawah Undang-undang Pernikahan karena pernikahan yang legal di bawah Undang- undang tidak mengizinkan poligami.

3. Pernikahan Rohani

(Ini supaya pasangan mengangkat janji untuk menaati hukum Allah dalam hal pernikahan dan juga agar memiliki pernikahan yang dimeteraikan oleh Allah.)

a. Gereja menjalankan pengangkatan janji dan memberkati pasangan.2

b. Sejauh yang diketahui oleh pihak gereja, Anda belum menikah sebelum mengangkat janji ini.

c. Gereja juga mengumumkan semua nama pasangan yang akan menikah di papan pengumuman gereja selama sekurang-kurangnya tiga minggu, supaya apabila ada keberatan terhadap pernikahan tersebut, keberatan itu bisa disampaikan.

Kami mensyaratkan semua pasangan untuk memenuhi ketiga bentuk pernikahan ini untuk menghindari kebingungan maupun perselisihan di kemudian hari dalam hal apakah mereka dalam kondisi menikah atau pernah menikah.³

Catatan

1. Al Janssen, The Marriage Masterpiece (Karya Agung Pernikahan) (Wheaton, Illinois: Tyndale House Publishers, 2001), 3-4; Evans A. Laryea, Joining of Lives (Menyatunya Kehidupan) (Accra, Ghana: PAL International, 2002), 33- 38; Derek dan Ruth Prince, God Is a Matchmaker (Allah Itu Makcomblang) (Grand Rapids, Michigan: Chosen Books, 2003), 51-52; Christopher Ash. Marriage Sex in the Service of God (Seks Pernikahan dalam Pelayanan kepada Allah) (Leicester, England: InterVarsity Press, 2003), 66-69.

2. Marva J. Dawn, Sexual Character: Beyond Technique to Intimacy (Karakter Seksual: Melampaui Teknik ke Keintiman) (Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans Publishing, 2001), 207.

3. Christopher Clucow, editor, Women, Men and Marriage (Wanita, Pria dan Pernikahan) (London: Sheldon Press, 1995), 40-43; Joshua Adjabeng, Before You Marry (Sebelum Anda Menikah) (Accra, Ghana: Olive Publications, 1999), 63-67.

Bab 5

Alasan Alkitabiah untuk Menikah

Pendahuluan

Pernikahan bukanlah gagasan manusia, juga tidak diprakarsai oleh manusia. Melainkan Allah sendiri yang mewujudkan kebutuhan manusia atas seorangpendamping dan kemudian memberikannya. Untuk memahami mengapa Allah melembagakan pernikahan, kita perlu melihat kepada Alkitab untuk mendapatkan jawabannya.

Alasan Alkitabiah untuk Menikah

1.Untuk memecahkan masalah kesendirian.

TUHAN Allah ber rman: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

Kejadian 2:18

2.Untuk menjadikan seorang penolong.

TUHAN Allah ber rman: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, aku akan menjadikan penolongbaginya, yang sepadan dengan dia.

Kejadian 2:18

Penolong: Berbagai cara wanita menolong pria – dengan doa, seks, menyediakan makanan, saran, dorongan semangat, kenyamanan; dengan menunjukkan keramahan; dengan menjalankan pekerjaan rumah tangga; dengan membantu secara keuangan, sosial, dan sebagainya.¹

3.Untuk menghindari percabulan.

Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki- laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.

1 Korintus 7:1, 2

4. Untuk memiliki keturunan.

Ber rmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar- Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Allah memberkati mereka, lalu Allah ber rman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atasikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.

Kejadian 1:26-28

Apabila anak-anak datang ke dalam dunia ini dengan berada di luar medium pernikahan, mereka cacat dan kerap kali menjadi anak-anak yang nakal, bahkan jahat.

Tolong perhatikan: Tidak adanya anak tidak membatalkan pernikahan Anda. Demikian pula, bukan kehadiran anak yang mengesahkan sebuah pernikahan.

Catatan

1. Lana Packer, Women Making a Difference in Marriage (Wanita Membuat Perbedaan dalam Pernikahan) (Nashville, Tennessee: Lifeway Press, 2003), 13-20 dan David Searle, editor, Truth and Love in a Sexually Disordered World (Kebenaran dan Cinta dalam Dunia Seks yang Kacau) (Carlisle, Cumbria, U.K.: Paternoster Publishing, 1997), 6-7, 72-74.

BAGIAN 3

HUBUNGAN

Bab 6

Pernikahan Tipe Allah

Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, diangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Lalu berkatalah manusia itu: Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. Sebab itu seorang laki-lakbi akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Kejadian 2:21-25 Pola Lima Macam

1. Satu Suami/Satu Istri¹

Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Kejadian 2:22

2.Meninggalkan dan Bersatu²

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Kejadian 2:24

Ada empat cara untuk meninggalkan, yaitu:

(a) Fisik (lokasi).

(b) Ekonomi/keuangan.

(c) Pengaruh, arahan, nasihat orang tua dan anggota keluarga lainnya.

(d) Teman-teman dekat, terutama lawan jenis.³

3. Persahabatan

(Laki-laki sendirian, tanpa seorang teman.)

TUHAN Allah ber rman: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

Kejadian 2:18

4. Keterbukaan

(Biarkan pasangan Anda mengetahui segala sesuatu tentang Anda untuk menghindari kekagetan, ketidakpercayaan dan kecurigaan.)⁶

Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu,tetapi mereka tidak merasa malu.

Kejadian 2:21-25

Ada empat cara untuk menjadi telanjang/terbuka/transparan:

(a) Secara historis, misalnya hubungan masa lalu, anak- anak.

(b) Secara keuangan, misalnya hutang, pendapatan, aset, obligasi (surat berharga).

(c) Secara sik, misalnya telanjang di rumah, kebebasan seksual.

(d) Secara rohani, misalnya aspirasi di masa depan, dosa-dosa pribadi.7

5. Seks dan Reproduksi

Rencana Allah untuk seks dan reproduksi adalah di dalam konteks pernikahan.8 Seks dan reproduksi yang dilakukan di luar konteks pernikahan akan membawa berbagai macam persoalan, seperti rumah kedua, anak-anak tiri, dan penyakit kelamin.

Ber rmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan- Nya mereka.

Allah memberkati mereka, lalu Allah ber rman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.

Kejadian 1:26-28

Catatan

1. Carl J. Laney, The Divorce Myth (Mitos Perceraian) (Minneapolis, Minnesota: Bethany, 1981), 26; Robert Lewis dan William Hendricks, Rocking the Roles (Menggoncang Peran) (Colorado Springs, Colorado: Navpress, 1991), 41-47.

2. Ray Mossholder, Marriage Plus: The Bible and Marriage (Pernikahan Plus: Alkitab dan Pernikahan) (Lake Mary, Florida: Creation House, 1990), 148; Walter Trobisch, I Married You(Aku Menikah denganmu) (Leicester, England: InterVarsity Press, 2003), 23-28; Carl J. Laney, The Divorce Myth (Mitos Perceraian) (Minneapolis, Minnesota: Bethany; 1981), 20.

3. Dennis dan Barbara Rainer, Starting Your Marriage Right (Memulai Pernikahan dengan Benar) (Nashville, Tennessee: Thomas Nelson Publishers, 2000), 15-19.

4. Jay E. Adams, Marriage, Divorce and Remarriage (Pernikahan, Perceraian dan Pernikahan Kembali) (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1980), 11-12; Gordon Mac Donald, Magni cent Marriage (Pernikahan yang Agung) (Wheaton, Illinois: Tyndale House, 1982), 6-7, 44-46.

5. Evans A. Laryea, Joining of Lives (Menyatunya Kehidupan) (Accra, Ghana: PAL International, 2002), 67-69.

6. Dennis dan Barbara Rainer, Starting Your Marriage Right (Memulai Pernikahan Anda dengan Benar) (Nashville, Tennessee: Thomas Nelson Publishers, 2000), 26-28.

Bab 7

Rumah Tangga Kristen

Definisi

Rumah tangga Kristen bukanlah sekadar sebuah bangunan. Ini merupakan sebuah suasana, sebuah tempat yang membuat Anda selalu ingin berada di sana. Sebuah rumah tangga adalah sebuah tempat di mana sebuah keluarga tinggal di dalamnya. Rumah yang pertama adalah sebuah taman. Hal ini memberikan dua macam kesan tentang sebuah rumah:

1. Sebuah tempat yang bisa dinikmati – indah, damai, menerima.

2. Sebuah tempat untuk dipelihara dan dijadikan indah.

Unsur yang paling penting dari sebuah rumah adalah bukan bangunannya (besar atau indah), melainkan hubungan di antara orang-orang yang ada di dalam rumah itu.

Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik.

Amsal 19:13

Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.

Amsal 25:24

Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan. Siapa menahannya menahan angin, dan tangan kanannya menggenggam minyak.

Amsal 27:15, 16

Rumah bisa saja berada di daerah yang kumuh dan becek atau bahkan di sebuah halte bus, asalkan tempat itu merupakan sebuah tempat di mana dua orang yang saling mencintai setuju untuk tinggal di tempat itu dan membangun sebuah keluarga yang bisa sama-sama mereka cintai.

Kata-Nya lagi kepada mereka: Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.

Lukas 12:15

Pentingnya Rumah bagi Suami dan Istri

1. Tempat untuk bersantai – bagi suami.

2. Tempat berlindung dan menjauhkan diri dari dunia dan tekanan-tekanan yang ada di dalamnya – bagi wanita.

3. Tempat untuk menyegarkan dan menguatkan diri – bagi keduanya.

4. Tempat untuk mendidik anak-anak.¹

Empat Langkah untuk Membangun Sebuah Rumah Tangga Kristen

Rumah tangga yang bahagia dan seimbang selalu diimpikan oleh pengantin pria dan pengantin wanita. Akan tetapi, banyak orang tidak pernah mengalami sukacita dan kegembiraan yang mereka harapkan ketika mereka memutuskan untuk menikah. Rumah tangga yang bahagia tidak tercipta. Rumah tangga yang bahagia harus dibangun. Tak ada yang terjadi secara kebetulan atau dengan begitu saja! Rumah tangga yang bahagia tidak jatuh dari langit.²

Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.

Amsal 14:4

1. Kristus harus diakui sebagai fondasi dan kepala rumah tangga.

Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya – Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan –, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.

Lukas 6:47, 48

Pada waktu Tuhan menjadi fokus dari pasangan, mereka berdua saling mendekat satu sama lain karena kedekatan mereka kepada Tuhan menyebabkan mereka berdua saling mendekat satu sama lain (Gambar 2). Akibatnya, mereka mendapatkan sebuah rumah tangga yang bahagia.³

Pada waktu Tuhan menjadi fokus dari salah seorang dari mereka berdua, mereka tidak saling mendekat satu sama lain (Gambar 3). Dalam kasus tertentu, mereka tidak menjauh tetapi juga tidak saling mendekat (Gambar 5), dan hubungan mereka tidak enak, rumah tangga mereka tidak benar-benar bahagia.

Apabila suami maupun istri sama-sama mengikuti impian mereka masing-masing, dan mereka tidak melibatkan Tuhan di dalam hidup mereka (Gambar 5), mereka akan semakin jauh dan semakin jauh satu sama lain dan sering kali ini mengarah kepada kehancuran rumah tangga (broken home).

MM Chapter 7 Fig 2

Gambar 2: Pasangan menjadi lebih dekat satu sama lain karena mereka juga lebih dekat kepada Tuhan

MM Chapter 7 Fig 3

Gambar 3: Pasangan menjadi semakin menjauh bersama dengan berjalannya waktu karena Tuhan tidak menjadi fokus bagi mereka berdu

MM Chapter 7 Fig 4

Gambar 4: Suami dan istri tidak menjadi semakin menjauh, tetapi juga tidak

Enjoying the preview?
Page 1 of 1