You are on page 1of 14

1

APLIKAASI MAGNET DALAM DUNIA TEKNIK


MESIN
(Kereta Magnetic)
DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH
FISIKA DASAR II

DISUSUN OLEH :

Agus Setiawan H1F112024
Khairullah H1F112005
M. Tajidinnor H1F112034


KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
BANJARBARU
2013

2

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT, yang berkat limpahan rahmat dan karunia
dari-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul aplikasi
magnet dalam dunia teknik mesin (kereta magnetic).
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan orang-orang di sekitar
penyusun yang telah banyak membantu, sehingga kami sebagai penyusun makalah
ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan pembaca mengenai aplikasi magnet dalam dunia teknik mesin (kereta
magnetic). Makalah ini kami sajikan berdasarkan mengutip dari berbagai sumber.
Kami hanya manusia biasa yang banyak salah khilafnya. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati kami memohon
maaf.
Semoga makalah ini dapat memberi wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Terimakasih.


Banjarbaru, 7 maret 2013



Penyusun

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi ............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4


BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Magnetic Levitation 6
2.2 Jenis Teknologi Maglev 7
2.3 Prinsip Kerja Kereta Maglev 8
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Maglev 11



BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA




4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisakah kita hidup tanpa magnet, jawabnya tidak karena sebagian besar
semua alat yang kita gunakan juga menggunakan magnet. Fenomena kemagnetan
telah dikenal sejak jaman Yunani kuno. Magnet merupakan suatu yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan. Dalam kehidupan kita dikelilingi oleh magnet-
magnet. Bumi yang kita diami adalah suatu magnet yang sangat besar. Bintang-
bintang, seperti matahari memberi kehidupan pada mahluk di bumi juga
merupakan suatu magnet yang besar. Berbagai alat menggunakan magnet
seperti alat-alat rumah tangga dan alat-alat komunikasi.
Berkaitan dengan magnet ini sering muncul pertanyaan-pertanyaan
bagaimana contoh pemanfaatan magnet dalam zaman yang telah maju sekarang
ini. Oleh karena itu pada makalah ini kami mengambil materi tentang kereta
magnetic.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
1. apa pengertian Magnetic Levitation ?
2. apa saja jenis teknologi maglev ?
3. bagaimana Prinsip Kerja kereta Maglev ?
4. apa Kelebihan dan Kekurangan Maglev ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. pengertian Magnetic Levitation
2. jenis teknologi maglev
5

3. Prinsip Kerja kereta Maglev
4. Kelebihan dan Kekurangan Maglev



























6

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Magnetic Levitation

Magnetik Levitation
(Maglev) adalah singkatan dari
Magnetically Levitated Trains yang
dalam terjemahan bebasnya adalah
kereta api yang mengambang secara
magnetis. Sering juga disebut kerta api
magnet. Secara sederhana, kereta
maglev adalah kereta tanpa roda yang menggunakan tenaga magnet untuk melayang,
menggerakkan, dan mengontrol jalannya kereta. Kita tahu bahwa dua buah magnet
apabila didekatkan akan terjadi interaksi pada keduanya (masing-masing
mendapatkan gaya magnet), kutub magnet yang berbeda jika didekatkan akan tarik
menarik dan kutub magnet yang sejenis akan tolak menolak, konsep inilah yang
merupakan prinsip dasar di balik mengapung dan bergeraknya kereta Maglev. Magnet
yang digunakan pada proses kerja kereta Maglev ialah elektromagnet sehingga sifat
kemagnetan, polarisasi kemagnetan dan medan magnet yang dihasilkannya dapat
diatur sesuai dengan keinginan.
Ada tiga komponen yang dibutuhkan untuk sistem kereta seperti ini, yaitu:
1). Sumber daya listrik yang besar,
2). Kumparan logam pada lintasan rel, dan
3). Elektromagnet yang cukup kuat pada bagian bawah kereta.


7

2.2 Jenis Teknologi Kereta Maglev
Jerman telah mengembangkan jenis Suspensi Elektromagnetik (EMS) sistem,
yang disebut Transrapid. Dalam sistem ini, bagian bawah kereta membungkus sekitar
guideway baja. Elektromagnet melekat pada kereta bawah mobil diarahkan ke arah
yang guideway, yang levitates kereta sekitar 1 / 3 dari (cm 1) inci di atas guideway
dan terus melatih levitated bahkan ketika itu tidak bergerak. Magnet panduan lainnya
tertanam dalam tubuh kereta tetap stabil selama perjalanan. Jerman telah
menunjukkan bahwa kereta maglev Transrapid dapat mencapai 300 mph.
Jepang sedang mengembangkan sebuah versi yang bersaing, kereta maglev
yang menggunakan suspensi elektrodinamik (EDS) sistem, yang didasarkan pada
gaya tolak-menolak magnet. Perbedaan utama antara kereta maglev Jepang dan
Jerman adalah kereta api Jepang menggunakan super-cooled, elektromagnet
superkonduktor. Jenis elektromagnet dapat menghantarkan listrik bahkan setelah
aliran listrik telah dimatikan. Dalam sistem EMS, yang menggunakan elektromagnet
standar, kumparan menghantarkan listrik hanya bila listrik mengalir. Dengan
mendinginkan kumparan pada temperatur dingin, sistem Jepang menghemat energi.
Namun, sistem kriogenik yang digunakan untuk mendinginkan kumparan harganya
sangat mahal.
Ada tiga jenis teknologi maglev:
a. Yang tergantung pada magnet superkonduktivitas atau
suspensi elektrodinamik ( EDS system) dikembangkan oleh
japan




8

b. Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol atau
suspensi elektromagnetik ( EMS sistem) dikembangkan oleh
German





c. Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan
magnet permanen (Inductrack)





2.3 Prinsip Kerja Maglev

Hukum Lenz sebagai prinsip dasar Malev

Maglev atau "levitasi magnet" adalah teknik mengangkat objek menggunakan
prinsip magnet dalam fisika dasar. Dua kutub magnet yang sama (misalnya, utara-
utara atau selatan-selatan) akan tolak-menolak. Sedangkan dua kutub magnet yang
berlainan, yaitu utara dan selatan, akan tarik-menarik. Secara umum, pengembangan
teknologi maglev bisa dikategorikan dalam dua prinsip itu, yakni gaya tarik dan gaya
tolak magnet.

Hukum lenz menyatakan, perubahan fluks magnet dalam ruang yang
dikelilingi sistem kawat yang membentuk kumparan tertutup akan mengakibatkan
terciptanya medan magnet yang melawan perubahan fluks magnet dalam sitem itu.
Hal tersebut terjadi karena alam, dalam hal ini kumparan tertutup itu, ingin
9

mempertahankan kondisi awal fluks magnet yang dimiliki ruang dalam lingkaran
kawat tertutup tersebut. Hukum itu juga sering disebut kelembaman magnetik.
Hukum tersebut kemudian digunakan menciptakan medan magnet yang cukup besar.
Medan magnet itu diperhadapkan dengan medan magnet lain yang akan menciptakan
gaya tarik, jika kedua kutub magnet yang berhadapan berlawanan arah atau gaya
tolak jika kedua kutub magnet tersebut.

Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat
magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong
dihasilkan oleh motor induksi Linear. Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan
sampai 650 km/jam jauh lebih cepat dari kereta biasa. Kereta Maglev mengambang
kurang lebih 10 mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui
interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan
magnetik di dalam kereta (lihat gambar).




Gambar Prinsip Kerja Maglev

10

Kumparan magnet berjalan di sepanjang trek, disebut guideway, repels magnet
besar di kereta bawah mobil, yang memungkinkan kereta untuk melayang antara 0,39
dan 3,93 inci (1 sampai 10 cm) di atas relnya. Setelah kereta yang levitated, listrik
dipasok ke kumparan di dalam dinding guideway untuk menciptakan sebuah sistem
unik medan magnet yang menarik dan mendorong kereta sepanjang guideway. Arus
listrik yang dipasok ke kumparan di dinding guideway terus bolak mengubah
polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas menyebabkan medan magnet di
depan kereta untuk menarik kendaraan ke depan, sementara medan magnet di
belakang kereta menambahkan dorongan lebih maju.


Gambar. Komponen Maglev

Kereta Maglev mengapung di atas bantalan udara, menghilangkan gesekan.
Kereta maglev bisa bergerak di karenakan di bagian bawah masing-masing kaki
kereta maglev ada 2 bagian magnet yaitu magnet penyokong (support magnet)
adalah magnet yang menarik kereta agar mengambang dan menggerakkannya
sedangkan di bagian sisi-sisinya adalah magnet penuntun (guidance magnet)
menjaga kereta tetap di jalur rel. Magnet penyokong dan penuntun ini di pasang pada
kedua sisi sepanjang kaki kereta dan sistem kontrol elektronik memastikan kereta
melayang di ketinggian 10mm dengan stabil.

11


Gambar. karakteristik Maglev


2.4 Kelebihan dan Kekurangan Maglev

Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di
atas rel, sehingga tidak menimbulkan gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak
akan ada penggantian rel atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya
perawatan dapat dihemat). Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya
resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu
dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis. Dikarenakan bentuk dan
kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat kereta
ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan lebih
mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan suara yang
ditimbulkan oleh kereta meglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising sekitar
5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah di mahalnya investasi terutama
pengadaan relnya.

12

Perbedaan mendasar antara MAGLEV dengan kereta konvensional biasa adalah :
Maglev tidak memiliki mesin seperti kereta konvensional biasanya yang
menggunakan mesin untuk membuat bergerak.
Maglev tidak menggunakan bahan bakar untuk bergerak tetapi
menggunakan magnetic rel.
Maglev tidak menggunakan mesin.














13

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kereta api jenis maglev adalah kereta api modern yang bergerak tidak
menggunakan roda tetapi menggunakan magnet. Kereta api maglev bergerak
melayang di atas rel yang terbuat dari magnet. Oleh karena itu kereta api ini disebut
maglev, singkatan dari magnetic levitation yang artinya mengapung di atas magnet.

3.2 SARAN
Semoga kita dapat lebih memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk sesuatu yang
bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.












14

DAFTAR PUSTAKA

http://groupeenergy.blogspot.com/2012/12/v-behaviorurldefaultvmlo_15.html
http://science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/maglev-train.htm

You might also like