You are on page 1of 14

PERANAN INTERNET SEBAGAI SUMBER

BELAJAR ALTERNATIF BAGI SISWA

Hanung Manggala Putra

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat


pesat sekarang baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang
seperti Indonesia. Salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang
berkembang adalah Internet. Kehadiran internet telah merubah sebagian besar
cara hidup dan aktifitas manusia sehari-hari. Internet sebagai media interaktif
dapat digunakan setiap orang untuk mendapatkan informasi dari seluruh dunia.
Salah satu penggunanya adalah siswa/peserta didik. Peserta didik dapat
menggunakan internet sebagai sumber belajar alternatif selain buku untuk
mendapatkan informasi lebih banyak.

Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia,mulai


banyak situs-situs yang menyediakan content-content untuk belajar. Menurut
Dicky Moechtar,direktur Marketing First Media, jumlah pengguna internet di
Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yaitu sebesar 1150% pada
tahun 2000-2008. Maka dengan faktor tersebut mulai banyak bermunculan
penyedia hosting situs dalam negeri yang salah satunya adalah situs dengan
content berisi pendidikan. Hal ini membuat para pengguna internet yang sebagian
besar adalah pelajar dapat memanfaatkan sebagai sumber belajar apabila mereka
ingin mendapatkan informai lebih banyak daripada yang diajarkan di sekolah
maupun untuk membantu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Saat ini dengan jumlah perpustakaan umum sekitar 2500 unit serta
penyebarannya yang tidak merata dan koleksi bukunya yang terbatas membuat
pelajar harus lebih efektif lagi dalam mencari sumber belajarnya. Akan tetapi
dengan kehadiran internet membuat mereka tidak lagi kesulitan dalam mencari
sumber belajarnya. Mereka dapat mengambil referensi dari blog-blog atau situs

1
2

yang berisi pendidikan. Kendala jarak, waktu dan lokasi telah diminimalkan
dengan adanya internet. Selain itu keragaman jenis informasi yang terdapat
didalamnya kadang melebihi pengetahuan seorang guru maupun buku.

Dengan keberadaan internet telah mempermudah pelajar dalam memahami


sebuah materi karena internet adalah sebuah hasil dari perkembangan teknologi
dan informasi yang bertujuan mempermudah manusia dalam kegiatannya. Sebagai
pelajar, internet mempunyai kegunaan-kegunaan lain. Fenomena internet perlu
dikaji lebih mendalam tentang kegunaannya mengingat kegunaan yang sangat
banyak di masyarakat. Maka dari itu,pengajian kegunaan internet diperlukan
sebagai keakuratan informasi yang perlu dipertanggungjawabkan tanpa adanya
rekaan.

2. Pembahasan
2.1. Peranan dan Penggunaan Internet

Peranan dan penggunaan internet telah mulai dikenal pasti dapat


membantu pengurusan dalam sistem pendidikan negara khususnya dalam
pelaksanaan proses pengajaran pembelajaran di dalam dan luar yang secara
langsung melibatkan para pendidik, pelajar dan orangtua serta masyarakat yang
peduli dengan pendidikan.

Kajian oleh Christie (1996) terhadap penggunaan mail eletronik (e-mail)


dan penerkaan terhadap materi di kalangan para pelajar sekolah rendah mendapati
bahwa, selain daripada semangat belajar secara kumpulan (cooperative learning),
para pelajar juga semakin mesra dengan alat teknologi ini dan sentiasa berusaha
untuk menerka alam yang baru ditemui' (virtual reality). Mereka sentiasa
menemui materi dan bahan-bahan yang amat menarik perhatian. Nolan dan
Martin (1994) menyatakan bahawa pembelajaran dalam suasana baru seperti
menggunakan internet di sekolah telah membawa banyak perubahan kepada
pelajar. Pelajar didapati lebih mahir membuat kajian dan lebih berfikiran secara
kritis. Walau bagaimanapun jurang perbedaan sosial ekonomi di kalangan pelajar
harus diambil kira semasa pendalaman teknologi komputer dan internet diberikan
(Bier et. al, 1996).
3

Sesungguhnya kehadiran internet dalam dunia pendidikan mempunyai arti


yang sangat luas. Internet telah merubah cara pendidikan tradisional menuju arah
yang lebih modern. Keaktifan seorang siswa dituntut lebih dalam memahami
sesuatu karena keterbatasan yang terdapat pada sistem pembelajaran tradisional
seperti keterbatasan jarak dan sumber informasi telah teratasi dengan kemunculan
internet. Peranan internet disini sendiri bagi pelajar guna pengembangan daya
atau kemampuan berpikir kritisnya yaitu sebagai berikut (Hardjito,2005) :

a. Akses ke sumber informasi

Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh dunia


pendidikan khususnya pada pelajar (diseluruh dunia) adalah akses
kesumber informasi. Perpustakaan konvensional merupakan sumber
informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan jurnal harus
dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik terhadap buku juga
tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi di
dunia yang tidak memiliki perpustaakaan yang lengkap. Adanya
internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang
mulai tersedia banyak. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber
informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibandingkan
dengan ditempat lain. Adanya internet merupakan satu solusi
pamungkas untuk mengatasi masalah ini daan juga bisa membantu
pelajar untuk menddapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk
keperluan pengembangan bagi diri mereka sendiri.

b. Akses ke pakar

Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas antara ruang dan


waktu sehingga memungkinkan seorang pelajar disatu tempat dapat
berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli yang mungkin bisa
membantu dalam pengembangan daya atau kemampuan berpikir
kritisnya.
4

c. Media kerjasama

Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam


bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih efisien.
Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disatu tempat dengan pelajar
ditempat lainnya dengan cara berdiskusi atau saling bertanya dan
bertukar informasi mengenai suatu hal. Dengan begini mereka akan
sama-sama mengalami perkembangan dalam kemampuan dan
wawasan yang dapat membantu proses berpikir kritis mereka.

Dari teori diatas dapat diketahui bahwa berpikir kritis adalah suatu proses
mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut dapat
diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi. Dengan
kata lain, berpikir kritis juga merupakan suatu ketetapan yang hati-hati dan tidak
tergesa-gesa untuk apakah sebaiknya kita menerima, menolak, atau
menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan, dan tingkat kepercayaan
mana kita menerima atau menolaknya (dari Critical Thingking Oleh Moore dan
Parker). Berpikir kritis tentunya tidak menjamin seseorang akan mencapai
kesimpulan yang tepat. Pertama, karena ada kemungkinan seseorang tidak
memiliki seluruh informasi yang relevan. Informasi yang penting mungkin belum
ditemukan atau bahkan informasi tersebut tidak akan ditemukan. Kedua, bisa saja
pemihakan (bias) dari seseorang dapat menghalangi pengumpulan dan penilaian
informasi secara efektif.

Seorang pemikir kritis memiliki karakteristik yang jujur terhadap diri


sendiri, mampu melawan manipulasi dan mengatasi masalah, sering bertanya,
mendasarkan penilaiannya pada suatu bukti , mampu mencari hubungan antar
topik, dan juga ia bebas secara intelektual.

Peran pemerintah disini dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis


bagi pelajar secara tidak langsung sangat diperlukan yaitu mungkin seperti
penyediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses belajar dan
pencarian sumber informasi yang jelas, pelaksanaan program pendidikan yang
mengacu pada kemampuan berpikir kritis pelajar, serta hal-hal lainnya yang juga
5

dapat membantu dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis. Selain dari


pada peran pemerintah, peran orang tua juga sangat berpengaruh pada kelancaran
proses belajar anak demi pengembangan kemampuan berpikir kritisnya. Peran
orang tua disini mungkin seperti penyediaan fasilitas dalam belajar. fasilitas yang
dimaksud adalah komputer sebagai suatu alat yang penting dalam penyediaan
pelayanan internet. tapi orang tua juga harus terus berhati-hati dan menjaga
anaknya dari situs-situs diinternet yang tidak baik.

2.2. Akses Internet di Indonesia


Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena
dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh
dunia dengan cepat dan mudah. Kebutuhan internet yang sangat penting sehingga
peningkatan jumlah pemakainya setiap tahun yang selalu meningkat di seluruh
dunia. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan
penetrasi PC masih juga rendah nilainya sekitar 42% dari akses Internet melalui
fasilitas Public Internet akses seperti warnet , hotspot dll. Penggunaannya semakin
meningkat di negara kita walaupun tidaklah sehebat negara maju. Ini
menggambarkan keadaan realitas masyarakat kita yang semakin sadar akan
pentingnya komputer dan tidak lagi gaptek kepada teknologi baru. Ini jelas
terbukti apabila institusi pendidikan juga semakin berusaha ke arah meningkatkan
penggunaan teknologi moden ini terutamanya warga pendidik. Kalau dahulu,
tidak adapun guru di Indonesia yang mengetahui apa itu internet, apa lagi untuk
menggunakannya. Tetapi kini, bilangan guru yang mempunyai akses ke internet
sudah mencapai angka ratusan dan tidak mustahil akan meningkat kepada jumlah
yang lebih besar pada masa akan datang.

Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru.
Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah
mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan
budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi
masyarakat, terutama para pelajar yang menggunakan internet sebagai sumber
untuk pembelajarannya.. Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan
6

efisiensi para pelajar, terutama peranannya sebagai sarana untuk memperoleh


informasi yang up to date untuk kepentingan studinya.

Tingkat pertumbuhan pengguna internet juga menunjukan angka yang


sangat fantastik, bahkan internet telah menjadi bagian kebutuhan dalam sebuah
rumah tangga. Fenomena ini menunjukan bahwa 5 sampai 10 tahun yang akan
datang teknologi informasi akan menguasai sebagian besar pola kehidupan
masyarakat. Secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan bahwa internet
relatif baru dikenal oleh masyarakat Indonesia dan frekuensi pemakainyapun
belum terlalu banyak. Namun perkembangan internet di Indonesia telah
menunjukan perkembangan yang signifikan.

Tabel Peningkatan Jumlah


Pelanggan dan Pengguna Internet
TAHUN PELANGGAN PENGGUNA
1996 31000 110000
1997 75000 384000
1998 134000 512000
1999 256000 1000000
2000 760000 1900000
2001 1680000 4200000
Sumber: APJII

Namun dibanding dengan negara-negara asia yang lebih maju, seperti


Singapura, Taiwan dan hongkong, Indonesia masih ketinggalan jauh. Indikasi
yang kuat adalah masih terbatasnya jumlah pelanggan internet yang baru berkisar
1.680.000 pelanggan sampai dengan tahun 2001 (APJII) atau tidak lebih 5 persen
dari total jumlah rumah tangga di perkotaan. Dibandingkan dengan negara-negara
Asia yang tersebut di atas, yang lebih matang pasar internetnya seperti Singapura
yang telah memiliki pelanggan sebanyak 47,4 persen dari jumlah rumah tangga
maka kondisi pasar internet di Indonesia masih ketinggalan jauh. Sedangkan
sebagai pembanding yang lainnya adalah di Taiwan dan Hongkong yang masing-
masing 40 persen dan 26,7 persen dari jumlah rumah tangga (Newsbyte, 2001).
Contoh lainnya adalah di China yang berpenduduk lebih dari satu milyar telah
memiliki tidak kurang dari 24 juta pemakai internet dengan tingkat penetrasi
mencapai 7 persen terhadap penduduk di atas usia 5 tahun (Iamasia, 2001).
7

Ditinjau dari gambaran statistik di atas maka tidak berlebihan jika dikatakan
bahwa masyarakat pengguna internet di Indonesia masih baru taraf pengenalan
atau masih merupakan pasar yang baru muncul (mulai).

Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan pasar


internet, namun peningkatan jumlah pelanggan internet yang ada saat ini
menunjukan bahwa peluang pasar internet di Indonesia cukup besar. Memang
pada tahun 2001 terjadi kelesuan, namun itu bersifat sementara karena efek dari
krisis global yang sedang di alami, disamping pengaruh tragedy penghancuran
Gedung WTC sebagai simbul pusat perekonomian dunia. Efek dan pengarih
global ini bisa dilihat dengan penurunan jumlah registran untuk domain id yang
mencapai 17,9 % dari jumlah registran pada tahun 2000, yaitu dari angka 4264
registran turun menjadi 3501 registran. Namun penurunan permintaan domain id
tersebut tidak serta merta berbanding lurus dengan pengingkatan jumlah
pelanggan internet, karena justru pada tahun 2001 persentasi jumlah pelanggan
internet menunjukan kenaikan angka yang sangat tinggi, yaitu 121%, dari 760000
pelanggan meningkat menjadi 1680000 pelanggan.

Perkembangan tersebut juga telah menumbuhkan peningkatan jumlah


perusahaan penyedia jasa layanan internet / ISP (Internet Service Provider), yang
pada akhir tahun 2001 ini telah mencapai 68 ISP. Hal ini menunjukan bahwa
peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup besar. Pada tahun 2001 memang
secara global terjadi penurunan khususnya di bisnis cyberspace ini, namun hal itu
merupakan seleksi alam dimana ternyata justru peningkatan layanan customer
semakin meningkat, dan menunjukan juga bahwa pemain bisnis yang tetap
survive adalah para pemain yang serius akan model bisnis yang dikembangkannya
(berita detik).

Namun disamping kondisi yang postitif di atas, pada pertengahan kwartal


pertama tahun 2002, terjadi fenomena menarik, karena sebuah jaringn ISP terluas
yaitu WasantaraNet telah menutup sebagian kantor cabangnya. Kemudian
berikutnya, disusul ISP yang memiliki jaringan luas juga, yaitu MegaNet
mengumumkan bahwa perusahaannya telah menutup semua kantor
8

operasionalnya. Kondisi ini jelas kurang menguntungkan bagi perkembangan


akses informasi oleh masyarakat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak beroperasinya kembali


sebagian kantor cabang ISP tersebut, dianataranya, karena alasan cost
perasionalnya yang terlalu tinggi, yang tidak bisa dipenuhi oleh pendapatanya.
Namun pada perkembangan terakhir disebutkan bahwa alasan utamanya adalah
karena persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh TELKOM, dengan TelkomNet
Instantnya.

Dari semua kondisi di atas, yang utama bagi user internet Indonesia adalah
akses yang murah dan cepat, sehingga mereka bisa menikmati perkembangan
teknologi informasi, terutama user internet di tingkat masyarakat daerah. Semua
itu akan terwujud jika pengambil kebijkan di bidang ini bisa memiliki pandangan
yang seimbang, baik dari segi user internet (masyarakat), maupun dari segi
perusahaan penyedia jasa layanan internet dan teknologi informasi.

2.3. Manfaat Internet Sebagai Media Pendidikan

Penggunaan teknologi komputer dalam bidang pendidikan bukanlah


sesuatu yang baru, malah telah lama diperkenalkan di negara-negara maju seperti
Amerika dan Eropa sejak awal tahun 60 an lagi. Malaysia tidak ketinggalan dalam
menikmati arus pembangunan yang berasaskan komputer ini. Dalam konteks
pendidikan, ia bukan hanya mampu membantu tugas-tugas pengurusan dan
pelaksanaan, tetapi berpotensi sebagai alat untuk memperkaya lagi metode
pengajaran dan pembelajaran bagi hampir semua mata pelajaran. Penciptaan
mikro komputer pada awal tahun 70 an telah memberi kesan yang mendalam
kepada penggunaan teknologi tersebut dalam bidang pendidikan di Malaysia
(NorHashim, Mazenah & Rose Alinda, 1996).

Tetapi berbeda dengan keadaan di Indonesia, pada sekitar tahun 70 an


Indonesia masih tetap memakai sistem pendidikan yang tradisional. Arus
kemajuan informasi masih dirasa kurang karena pemerintah kurang memerhatikan
pendidikan. Pemerintah hanya mengejar ketertinggalan dengan negara lain hanya
9

dalam bidang perekonomian saja. Bahkan hal itu ditambah dengan politik
Indonesia yang sangat tertutup dan kurangnya kebebasan dalam memperoleh
informasi. Kemajuan dalam informasi baru dirasakan rakyat Indonesia setelah
adanya reformasi. Arus informasi yang deras masuk di Indonesia juga telah
membawa beberapa teknologi baru yang dapat mengubah sistem pendidikan cara
lama menjadi lebih modern lagi. Teknologi-teknolgi tersebut dapat lebih
memudahkan lagi dalam pembelajaran di Indonesia.

Aspek teknologi telah digabungkan dalam kurikulum sekolah sebagai satu


daya usaha ke arah menyemai dan memupuk minat serta sikap yang positif
terhadap perkembangan teknologi. Budaya persekolahan seharusnya diubah
daripada sesuatu yang berdasarkan memori kepada yang berpengetahuan,
berpemikiran, kreatif dan penyayang dengan menggunakan teknologi terkini
( KPM, 1997 ). Atas alasan inilah pihak kerajaan melalui Kementerian Pendidikan
berhasrat untuk mengujudkan Sekolah Bestari yang sekali gus bertindak mengisi
agenda perancangan dan pelaksanaan Koridor Raya Multimedia ( Multimedia
Super Corridor atau MSC ). Pelaksanaan Sekolah Bestari akan membuka ruang
seluas-luasnya kepada teknologi komputer dan internet, yang akan membolehkan
fleksibiliti dan kepelbagaian dibina dalam sistem pendidikan (KPM, 1997).
Penggunaan dan perkembangan internet yang meluas dalam bidang perniagaan
dan komunikasi, akan memudahkan pelaksanaannya dalam bidang pendidikan.

Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi


melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan
chatting) atau secara masal, yang dikenal one to many communication (misalnya
mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada
metoda konvensional dengan adanya aplikasi teleconference.
Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang
dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Metoda talk dan chalk,
”nyantri”, ”usrah” dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail,
mailing list, dan chatting. Mailing list dapat dianalogikan dengan ”usrah”, dimana
pakar akan berdiskusi bersama anggota mailing list. Metoda ini mampu
menghilangkan jarak antara pakar dengan pelajar. Suasana yang hangat dan
10

nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif
seperti pada metoda ”usrah”.
Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi :
a. arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu
dan tempat,
b. kemudahan mendapatkan resource yang lengkap,
c. aktifitas pembelajaran pelajar meningkat,
d. daya tampung meningkat,
e. adanya standardisasi pembelajaran,
f. meningkatkan learning out take comes baik kuantitas/kualitas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah
pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan
pelengkap. Metoda konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi
ke bentuk lain. Metoda talk dan chalk dimodifikasi menjadi online conference.
Metoda ”nyantri” dan ”usrah” mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui
mailing list.
Internet merupakan satu sumber pengajaran dan pembelajaran dalam
pendidikan matematik. Terdapat berbagai bahan menarik yang meliputi berbagi
bentuk seperti aritmatik, geometri, statistik, kalkulus, algebra dan lain-lain yang
boleh dimanfaatkan oleh guru dan pelajar berhubung dengan pendidikan
matematik. Antara teori pembelajaran yang sering dibincangkan oleh warga
pendidik pada masa ini ialah konstruktivisme.
Penggunaan internet dalam proses pengajaran dan pembelajaran antara
lain sebagai berikut (Suryadi,1997) :
(1) Internet hanya akan bertindak sebagai sumber dan alat bantu dalam
P&P. Aktivitas pembelajaran hendaklah dirancang dengan teliti
oleh guru supaya internet dapat digunakan dengan berkesan
(2) Komputer dan internet tidak mengubah peranan guru. Malah
sebaliknya ,guru akan sentiasa berusaha untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemahiran mereka, khususnya dalam bidang IT.
Ketrampilan dan keperibadian yang mulia akan tetap menjadi
tunjang dan ikutan utama.
11

(3) Penggunaan komputer dan internet dapat mengurangkan beban


tugas guru dan murid di samping setiap kerja dapat dilakukan
dengan cermat, teratur dan sistematik.
(4) Internet amat bermanfaat kepada guru dan murid serta orang tua
khususnya dalam menghadapi kemajuan IT dan era globalisasi.
Industri berasaskan maklumat yang akan mencorakkan kehidupan
pada masa hadapan , perlu diberi perhatian sewajarnya oleh setiap
ahli masyarakat, khususnya warga pendidik dan para orang tua.
Berdasarkan semua kemudahan di atas boleh dimanfaatkan dalam proses
pengajaran dan pembelajaran. Para guru harus bijak memilih aplikasi yang sesuai
digunakan. Oleh karena itu, perancangan aktivitas yang terkemas dan teratur
amatlah penting, supaya murid-murid dapat menggunakan internet secara
maksimum dan optimum. Semua aplikasi tersebut boleh digunakan sama ada
sebagai sumber maklumat atau pun sebagai bahan bantu yang diintegrasikan terus
dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
2.4. Internet Sebagai Sumber Belajar Alternatif
Teknologi informasi mutakhir yang kini banyak dikenal, bahkan sudah
menjadi salah satu kebutuhan manusia, adalah internet. Teknologi ini dapat
menjadi ruang pertemuan virtual seluruh warga yang tinggal di muka bumi. Lewat
internet, dunia seakan tak berjarak. Internet serasa telah menihilkan lokasi dan
waktu. Komunitas penduduk dunia dapat tergabungkan secara maya melalui
teknologi yang luar biasa ini. Akan tetapi, di Indonesia, fenomena ini rupanya
belum dikenal luas oleh masyarakat. Sebagai peranti teknologi yang memiliki
manfaat di kebidangan yang beragam, internet belum banyak digunakan
masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun
2005 yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik, hanya ada 2,9 persen rumah
tangga Indonesia yang di kediamannya memiliki komputer. Dari jumlah itu, tak
sampai 1 persen rumah tangga yang menggunakan sambungan internet di
komputernya. Salah satu penyebab kurangnya antusiasme berinternet di
masyarakat boleh jadi karena jumlah rumah tangga yang memiliki telepon, baik
telepon kabel maupun telepon genggam, masih terbatas. Baru 12 persen rumah
tangga yang tercatat memiliki telepon kabel dan 18 persen yang anggota
12

keluarganya memiliki telepon genggam. Selain itu, jangkauan wilayah yang sudah
terlayani penyedia jasa layanan internet belum merata di seluruh wilayah negeri
ini.

Sebenarnya internet bisa jadi sumber belajar alternatif yang cukup efektif
dan efisien. Selama ini, yang umum dikenal sebagai sumber belajar adalah buku
dan guru. Padahal, semakin lama sumber belajar tradisional ini semakin terbatas,
baik jumlah maupun distribusi. Dalam hal ini internet bisa jadi substitusi yang
sifatnya lebih untuk melengkapi, bukan menggantikan peran guru secara
keseluruhan. Pemanfaatan sumber belajar menggunakan alat bantu berbasis
teknologi dengan media elektronik saat ini sangat umum digunakan di dunia
pendidikan. Misalnya, penyebaran ilmu pengetahuan melalui pemutaran sebuah
program pelajaran atau film edukasi dari sebuah kaset video atau keping cakram
video, juga penggunaan media audio seperti kaset, hingga penggunaan media
proyeksi dengan alat bantu komputer. Kesemua media ini sebenarnya berfungsi
hampir sama dengan buku, yakni program yang diputar sesuai kebutuhan.
Bedanya, visualisasi pada buku sangat kurang dan tidak semenarik jika
dibandingkan visualisasi yang ditampilkan media elektronik. Paling mutakhir,
media komputer berbasis internet menjadi sumber belajar acuan yang cukup
digemari sekarang ini. Selain berfungsi sebagai sumber informasi melalui situs-
situs yang menyediakan beragam materi, internet adalah media diskusi ilmiah
online. Dengan internet, diskusi yang diadakan dapat berlangsung kapan saja dan
oleh siapa saja yang tidak berada dalam satu lokasi.

Jika keterbatasan akan sumber belajar tradisional menjadi kendala


pemerataan kualitas pendidikan, sumber referensi pengetahuan lain harus dicari.
Untuk masa ini, internet bisa jadi jawaban alternatif bagi sumber belajar siswa.
Kendala jarak, waktu, dan lokasi telah dinihilkan dengan adanya internet. Selain
itu, keragaman jenis informasi yang terdapat di dalamnya kadang melebihi
pengetahuan seorang guru atau buku. Akan halnya biaya, pemerintah seharusnya
bersedia mengalokasikan dana untuk memasang minimal satu komputer yang
memiliki jaringan internet di tiap sekolah. Saat ini di kebanyakan sekolah berlabel
plus sudah mulai mewajibkan komputer berbasis internet sebagai salah satu
13

fasilitas meski belum tersedia di setiap kelas. Namun, sayang, untuk kondisi
nasional, jangankan fasilitas komputer, perpustakaan konvensional pun belum
bisa ditemukan di seluruh sekolah di Indonesia. Jika keberadaan ruang komputer
saja masih sulit ditemukan di tiap sekolah, jangan harap bisa menghadirkan
jaringan internet di dalam sekolah saat ini. Siswa di Indonesia tampaknya masih
harus bersabar untuk dapat melek informasi secara cepat dan mudah.

3. Penutup

3.1. Kesimpulan

Dunia pendidikan saat ini sudah sangat maju, apalagi hal itu juga didukung
oleh perkembangan dunia teknologi khususnya teknologi informasi yang
membantu dalam proses pembelajaran para pelajar dalam menggali informasi
untuk kebutuhannya. Sekarang ini, kebanyakan dari para pelajar sudah
mengetahui bagaimana cara mengambil informasi lewat komputer. Komputer
sebagai sarana informasi menyediakan layanan internet sebagai program penyedia
informasi dan bisa juga dikatakan sebagai perpustakaan besar karena hampir
seluruh informasi mengenai apapun ada dalam internet. Selain daripada itu,
internet juga masih mempunyai program lain didalamnya seperti E-Mail,
Chatting, Browsing, Mailist, dan Hosting, yang bisa membantu pelajar dalam
menggali informasi sebanyak-banyaknya tanpa batasan waktu dan tempat.

3.2. Saran

Para pelajar yang mempelajari internet sudah sepatutnya diberikan contoh


yang baik dalam membuka situs yang patut mereka buka oleh guru pembimbing
mereka dalam hal ini guru mata pelajaran komputer. Biasanya, pelajaran
komputer mulai diajarkan pada tingkat SMP dan SMA ataupun yang sederajat.
Sebagai seorang pelajar, kita harus bisa memperkaya wawasan kita dengan
berbagai informasi agar tidak tertinggal. Karena kurangnya informasi bisa
berakibat pada kebodohan dan timbulnya sifat kemalasan dalam belajar. Itu
merupakan sebagian kecil dari banyaknya akibat yang bisa ditimbulkan dari
kurangnya informasi. Informasi dapat diperoleh dari suatu buku bacaan ataupun
14

dari internet, yang sekarang ini mulai digemari oleh para pelajar daripada dibuku
bacaan.

Daya berpikir kritis seseorang mulai meningkat ketika ia bisa memahami


apa saja yang sebelumnya ia tidak ketahui dan berani dalam menanyakannya bila
ia tidak tahu. Beserta itu juga sejalan dengan seberapa besar tingkat pengetahuan
yang dimilikinya. Karena semakin besar dan luas pengetahuan seseorang, maka
pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikirannya mengenai suatu hal akan
semakin banyak, sehingga ide-ide atau gagasan-gagasan tentang suatu
pengetahuan yang berdasarkan atas informasi bisa muncul dan mungkin juga
mampu menciptakan suatu pengetahuan yang baru yang sebelumnya belum
diketahui.

RUJUKAN

Anonim. 2009. Peranan Internet Terhadap Pengembangan Kemampuan/Daya


Berpikir Kritis Pelajar. (Online),
(http://phicumbritz.blogspot.com/2009/06/peranan-internet-terhadap-
pengembangan.html, diakses 29 November 2009).

Anonim. 2002. Kebaikan Internet. (Online),


(http://www.angelfire.com/bug/rangkaian0/kelebihan_internet.htm,
diakses 29 November 2009.

Hardjito. 2005. Internet Untuk Pembelajaran, (Online),


(http://nayel.multiply.com/journal/item/11/INTERNET_untuk_PEMBEL
AJARAN , diakses 29 Nopember 2009).

Suryadi, MT. 1997. TCP/IP dan Internet Sebagai Jaringan Komunikasi Global
Satu Referensi Internet. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

You might also like