Professional Documents
Culture Documents
memusatkan segala peraturan, kebijakan dan keputusan yang akan diambil dan
diterapkan dari seorang penguasa atau pemimpin secara penuh. Segala sesuatu
yang berhubungan tentang pembagian tugas mutlak hanya dipegang oleh
pemimpin, para bawahan pemimpin atau elemen masyarakat tidak memiliki hak
untuk mengintervensi dalam proses pengambilan keputusan. Para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah ditetapkan oleh pemimpin yang otoriter
tersebut. Mengacu pada dasar definisi ini, maka segala elemen masyarakat
harus mengikuti segala keputusan atau peraturan yang telah diterapkan oleh
sang pemimpin, tidak terkecuali pers. Pada awal kemunculnya, pers hadir untuk
mendukung segala bentuk pergerakan pemerintah dan negara. Atas dasar inilah
pers berkerja secara vertikal dan penguasa atau pemimpin berhak menentukan
isi dari berita yang akan diberitakan oleh pers, dengan kata lain penguasa atau
pemimpin memegang kendali atas segala gerakan yang akan dilakukan pers. Hal
ini dilakukan semata-mata untuk tetap mengendalikan opini masyarakat
terhadap penguasa karena tentu saja berita yang disebarluaskan merupakan
berita yang hanya menitiberatkan kebenaran hanya pada pemimpin untuk tetap
dapat mempertahankan kekuasaan yang sedang dipegangnya.
Selanjutnya, sehubungan dengan konsep otoriter sendiri dimana
kuasa atas segalanya dipegang oleh pemimpin atau penguasa maka
media, dalam hal ini pers, secara tidak langsung dikendalikan oleh
pemerintah. Dalam hal ini ada suatu kepentingan sendiri dari dalam pers
dalam memperebutkan kontrol dan akses dalam pemberitaan. Disamping
itu media pun memiliki fungsi tersendiri dalam membentuk opini publik,
sehingga para pemimpin pun menganggap bahwa media merupakan alat
kekuasaan yang efektif dalam mempertahankan kekuasaan.