Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dr. H.R.Abdussalam,Sik,SH,MH ,2006, Kemerdekaan menyampaikan Pendapat dimuka umum, Jakarta,
Restu Agung
WARSONO / 6863 / BINKAM A / ANGKATAN LV Page 1
MANAJEMEN SAMAPTA
1.2. Permasalahan
Dalam pelaksanaan penanganan unjuk rasa selama ini Polri masih sering
dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang belum dapat memberikan
kontribusi yang positif, yang dapat menyelesaikan masalah dilapangan tanpa
adanya upaya kekerasan sehingga menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM, oleh
karena itu penulis tertarik untuk membahas bagaimana penerapan penanganan
Unjuk rasa yang akan terjadi di gedung DPRD Cilacap dengan mengedepankan
Hak asasi Manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
Penyampaian pendapat dimuka umum adalah hak setiap warga negara utk
menyampaikan pikiran dengan lisan dan atau tulisan secara bebas dan
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (UU No. 9
Tahun 1998).
b. Kerusuhan Massa.
c. Pengendalian massa.
Dalam menangani suatu unjuk rasa atau demonstrasi Polri perlu melakukan
suatu tindakan yaitu pengendalian massa. Adapun yang dimaksud dengan
pengendalian massa tersebut berdasarkan Peraturan Kapolri No. Pol : 16 Tahun
2006 Tentang Pedoman Pengendalian Massa. Pengendalian massa adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh satuan Polri dalam rangka menghadapi
massa pengunjuk rasa. Pengendalian massa sering disebut dengan Dalmas.
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara,
2.2. Tindakan Polres Cilacap dalam menangani Unjuk rasa yang akan terjadi Di
Gedung DPRD Cilacap berdasarkan Perkap No. 16 Tahun 2006.
Di dalam menangani suatu unjuk rasa atau demonstrasi Polri perlu melakukan
suatu tindakan yaitu pengendalian massa. Berdasarkan Peraturan Kapolri No. Pol :
16 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengendalian Massa, ada beberapa point yang
perlu diketahui yaitu :
1. Dalmas Awal
Adalah satuan Dalmas yang tidak dilengkapi dengan alat-alat
perlengkapan khusus kepolisian, digerakkan dalam menghadapi
kondisi massa masih tertib dan teratur/situasi hijau.
2. Dalmas Lanjut
Adalah satuan Dalmas yang dilengkapi dengan alat-alat
perlengkapan khusus kepolisian, digerakkan dalam menghadapi
massa sudah tidak tertib/situasi kuning.
3. Lintas ganti adalah kegiatan peralihan kendali dari satuan Kompi
Dalmas lanjut kepada satuan Kompi/Detasemen PHH Brimob.
Unjuk rasa yang akan dilakukan oleh masyarakat Cilacap (pedagang kaki Lima)
di gedung DPRD Cilacap memang sudah dipersiapkan sebelumnya. Hal tersebut
diketahui dari pemberitahuan secara tertulis yang diterima oleh Polres Cilacap.
Sesuai dengan pemberitahuan tersebut bahwa unjuk rasa atau demonstrasi akan
dilaksanakan di halaman Gedung DPRD Cilacap. Hal tersebut dilakukan dengan
suatu alasan adanya wacana bahwa akan ada penggusuran terhadap Pedagang
Kaki Lima yang berjualan di dalam Alun-alun Cilacap, dan masyarakat sangat
dirugikan karena kehilangan mata pencaharian mereka.
1. Prosedur
Sat Dalmas bergerak atas perintah dan dalam ikatan satuan.
Sat dalmas dilarang membawa sajam / senpi / amunisi.
Anggota dalmas dilarang debat dengan massa.
Gunakan tongkat “T” untuk mendorong massa bukan untuk memukul.
Cek perlengkapan perorangan / satuan.
2. Tahapan-tahapan pengendalian massa di gedung berdasarkan Perkap No.
16 Tahun 2006.
Tahap Persiapan
- Menyiapkan Surat Perintah
- Menyiapkan kekuatan Dalmas yang memadai untuk dihadapkan
dengan jumlah karakteristik massa.
- Melakukan pengecekan personel, perlengkapan / perlengkapan
Dalmas, konsumsi,kesehatan.
- Menyiapkan rute pasukan Dalmas menuju obyek dan rute
penyelamatan (escape) bagi pejabat VVIP/VIP dan pejabat penting
anggota DPRD Cilacap.
- Menentukan Pos Komando Lapangan / Pos aju yang dekat dan
terlindung dengan obyek unjuk rasa.
Tahap Pelaksanaan
Apabila Unjuk rasa dalam tingkatan situasi hijau maka cara bertindak
yang dilakukan dalam pengendalian massa adalah :
Merekam jalannya unjuk rasa dengan video kamera
Melakukan himbauan kepolisian kepada pengunjuk rasa.
Melakukan perundingan yang dilakukan oleh negosiator polri
dengan Korlap untuk menampung dan menyampaikan aspirasi.
Pasukan Dalmas sudah berada di area pengamanan diluar
pagar membentuk formasi lurus bersaf dengan sikap siaga
menggunakan tali Dalmas.
Negosiator melaporkan kepada pimpinan tentang tuntutan
pengunjuk rasa untuk diteruskan pada pihak yang dituju.
Negosiator mendampingi perwakilan pengunjuk rasa menemui
pihak yang dituju untuk menyampaikan aspirasi.
Menggunakan mobil penerangan Dalmas yang berada
dibelakang pasukan dalmas untuk melakukan himbauan
kepolisian.
Dan apabila situasi meningkat menjadi situasi kuning, maka,
mengambil cara bertindak sebagai berikut :
Menggunakan unit satwa dengan membentuk formasi lurus
bersaf didepan dalmas awal untuk melindungi saat melakukan
proses lapis ganti dengan Dalmas lanjut.
Beberapa tahapan tindakan tersebut diatas seyogya nya harus dilakukan dalam
kegiatan penanganan unjuk rasa, dan yang perlu diingat dalam melakukan kegiatan
pengendalian massa semaksimal mungkin menghindari terjadinya pelanggaran Hak
Asasi Manusia.
BAB III
WARSONO / 6863 / BINKAM A / ANGKATAN LV Page 9
MANAJEMEN SAMAPTA
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Untuk menghindari terjadinya pelanggaran HAM saat kegiatan
penanganan unjuk rasa, maka disarankan bagi Polres Cilacap agar melakukan
Langakah-langkah tindakan sebagai berikut :
1) Melakukan sosialisasi terhadap anggota Dalmas Polres cilacap
mengenai UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM.
2) Melakukan sosialisasi terhadap anggota Dalmas Polres cilacap
mengenai Peraturan Kapolri Nomor 16 tahun 2006 tentang Dalmas.
3) Melakukan pelatihan mengenai cara pengendalian massa yang sesuai
prosedur dan tidak melanggar HAM.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Kapolri No. Pol : 16 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengendalian Massa.