You are on page 1of 6

Pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan konsumesi

Nama : Tri Ayu Widianingsih


Kelas : 3EA26
Npm : 17212445
Dosen : Ririn Yulianti
Tugas (pertemuan 9 softskill)







Program Sarjana Ekonomi
Universitas Gunadarma
2014
1. Pengertian kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal,
kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal
yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan
atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari
akal dan ikhtiar manusia.
Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada
pengertian sebagai berikut :
- Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
- Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering
disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan
tindakan.
Pengertian Kebudayaan Menurut para Ahli :
a. Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir,
berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
b. Croydon (1973: 4)
Budaya adalah suatu sistem pola terpadu, yang sebagian besar berada di
bawah ambang batas kesadaran, namun semua yang mengatur perilaku
manusia sepasti senar dimanipulasi dari kontrol boneka gerakannya.
c. Ralph Linton (1945: 30)
Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan Dari Masyarakat Yang manapun
dan regular tidak Hanya mengenai sebagian Dari cara Hidup Name of ITU
yaitu Masyarakat Yang dianggap lebih diinginkan Dibuat Tinggi atau lebih.


2. Dimanakah seseorang menemukan nilai-nilai yang dianutnya?
Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh dan
berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang
perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai-
nilai mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai
kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan
berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain:
(1) Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau
buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat
lingkungannya dimana dia bergaul;
(2) Moralitas, diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya
bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk
mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda.
(3) Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat
tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta
mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini
lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan
atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi
individu tersebut.
(4) Penghargaan dan Sanksi : Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan
penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat
sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik.
(5) Tanggung jawab untuk memilih : adanya dorongan internal untuk menggali nilai-
nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping
itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan
perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.
3. Pengaruh keudayaan terhadap perilaku konsumen
Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol yang
mempunyai makna, yang membantu individu berkomunikasi, memberikan tafsiran
serta melakukan evaluasi. Budaya tidak hanya bersifat naluriah saja, namun budaya
memberikan dampak pada perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat.
Beberapa sikap dan perilaku yang dipengaruhi budaya, meliputi : (James Engel,2002
:70).
a. Rasa dan ruang
b. Komunikasi dan bahasa
c. Pakaian, penampilan
d. Makanan dan kebiasaan makan
e. Waktu
f. Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah, dsbnya)
g. Nilai dan norma
h. Kepercayaan dan sikap
i. Proses mental dan pembelajaran
j. Kebiasaan kerja
4. Struktur konsumsi
Struktur konsumsi (struktur konsumsi) berada dalam kondisi sosial-ekonomi tertentu,
orang (termasuk berbagai jenis konsumen dan kelompok sosial) dalam proses
konsumsi mengkonsumsi berbagai jenis informasi konsumen (termasuk buruh) rasio
antara . Ada baik dan nilai dari dua bentuk. Jenis bahwa orang-orang di konsumsi,
konsumsi beberapa jenis informasi konsumen, serta nomor masing-masing. Mengacu
pada nilai moneter dinyatakan dalam bentuk orang dalam proses konsumsi berbagai
jenis data belanja konsumen hubungan proporsional. Dalam kehidupan nyata, kinerja
spesifik dari berbagai biaya hidup.

Pengetahuan dasar
Struktur konsumsi penduduk seiring dengan meningkatnya pengeluaran total
konsumsi bervariasi, meskipun berita tentang struktur konsumsi telah banyak
digunakan, namun ulama definisi yang tepat yang memiliki pemahaman yang
berbeda, pandangan perwakilan adalah: Orang-orang dalam proses konsumsi
mengkonsumsi berbagai jenis hubungan proporsional konsumsi, proses dalam
perilaku konsumen, barang-barang dan jasa dalam jumlah dan persentase kerja sama
mereka, alternatif hubungan proporsional Zhu; permintaan dan menyediakan segala
macam kontradiksi dalam bentuk konsumsi (tenaga kerja) total pengeluaran konsumsi
secara proporsional dengan hubungan mereka, orang-orang hidup dan konsumsi
berbagai faktor alam, faktor sosial dan faktor sosial dalam dan di antara faktor-faktor
alami hubungan dan total rasio nomor. Studi mendalam ide-ide untuk orang-orang
meletakkan dasar bagi struktur konsumsi, tetapi ada juga beberapa kelemahan dari
definisi ini, konsep struktur konsumsi hanya menyediakan hubungan proporsional,
tidak mencerminkan isinya tidak mencerminkan persyaratan konfrontasi dan
koordinasi antara kualitas dan kuantitas .
5. Dampak nilai-nilai inti terhadap pemasar
Kebutuhan
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan
manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak
kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan
hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri,
sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat
konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk atau jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan tersebut.
Keinginan
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian individual
dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan
memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan
yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin
luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan
perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia
dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan
sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan
lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya.
Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya
manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling
memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan
produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.
6. Perubahan nilai
Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya
perluasan perubahan budaya yaitu :
1. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut
termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya.
Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis
seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan
memberi kepuasan.
2. Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon
dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.
3. Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang
jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.
Sumber :
http://id.swewe.net/word_show.htm/?441651_1&Struktur_konsumsi
http://esty.staff.uns.ac.id/pengaruh-budaya-terhadap-perilaku-konsumen/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian-dan-
konsumsi/

You might also like