You are on page 1of 50

Makalah Fisika Tentang Alat Ukur

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena limpahan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, kami dapat membuat makalah ini berjudul Alat Ukur Panjang dan Alat Ukur Massa
kami dapat menyelesaikan dengan baik sesuai dan dengan waktu yang telah ditentukan,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini. Makalah ini dibuat dengan sedemikiaan rupa agar kalian dengan mudah
mempelajari dan memahami pelajaran yang ada dalam makalah ini.
Dan kami juga menyampaikan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, dan yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam
menyelesaikan tugas ini.. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus
dari Yang Maha Kuasa.
Kami menyadari, bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat berguna bagi pembuatan dan penyempurnaan selanjutnya. Selain
itu, ucapan terima kasih kami hanturkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Akhirnya, jazakumullahu khairan katsira.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sorong, 10 Oktober 2012

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

1. Alat Ukur Panjang
Alat ukur panjang yang biasa digunakan sebagai berikut: mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup.
a. Mistar
Mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat
berbagai macam mistar, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga
siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 3060). Mistar dapat terbuat dari plastik, logam,
berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat mistar yang dapat dilipat.

1. Tingkat ketelitiannya
Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm (0,1 cm) dan ketelitiannya setengah skala terkecil 0, 5 mm
(0,05 cm).
2. Cara menggunakan atau membacanya

Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala
mistar yang dibaca.
3. Sertakan Gambar
Gambar 1.1

Gambar 1.2


b. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri
dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung
pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi
dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka
sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.

1. Tingkat ketelitiannya
Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 sm sehingga ketidakpastian jangka sorong 0,005
cm.
2. Cara menggunakan atau membacanya
Bacaan skala utama yang berdekatan dengan nol skala nonius adala antara 2,1 cm dan 2,2 cm. Garis
nonius yag berimpit tegak dengan satu tanda garis skala utama adalah garis kelima.Bacaan jangka
sorong adalah 2,1 +0,05 = 2,15 cm. Pengukuran jangka sorong yang dilaporkan adalah (2,150
0,005).
3. Sertakan Gambar
Gambar 1.1 Jangka sorong digital dengan ketelitian 0,01 mm.


Gambar 1.2 Jangka sorong manual


c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang
memiliki ketelitian 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik
mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari
kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, dan studi dari
pengukuran.

Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan,
blok-blok dan batang-batang.
Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang
suatu benda
Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot.

1. Tingkat ketelitiannya
Jika selubung luar diputar lengkap sekali, rahang geser dan juga selubung akan maju atau mundur
0,5 mm. Satu kali putaran lengkap selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser
sejauh 0,5 mm / 50 = 0,01 mm. Berdasarkan perhitungan tersebut ketelitian mikrometer sekrup
adalah 0,01 mm. Jadi, ketidakpastian micrometer sekrup 0,005 mm.
2. Cara menggunakan atau membacanya
Bacaan skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar adalah 4,5 mm. Garis selubun luar
yang berimpit tepat dengan garis mendatar skala utama adalah garis ke-47. Bacaam mikrometer
sekrup adalah (4,5 mm + 47 bagian) = (4,5 + 0,47) mm = 4,97 mm. Pengukuran mikrometer sekrup
yang dilaporkan adalah (4,970 0,005) mm.
3. Sertakan Gambar

2. Alat Ukur Massa
Alat ukur massa yang biasa digunakan sebagai berikut: neraca.
a. Neraca
Neraca adalah alat mengukur massa yang dapat mengukur berat suatu objek dan dapat mengukur
massa benda atau logam.
1. Tingkat ketelitiannya
Batang pertama berskala ratusan
gram, batang kedua berskala puluhan gram, dan batang ketiga berskala satuan gram. Neraca ini
mempunyai ketelitian hingga 0,1 g. Benda yang akan ditimbang diletakkan di atas
piringan. Setelah beban geser disetimbangkan dengan benda, massa benda dapat dibaca pada skala
neraca.
2. Cara menggunakan atau membacanya
Untuk Neraca ohaus, yaitu:
Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser penunjuk pada lengan depan dan
belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala diarahkan pada angka nol!
Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang!
Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia pada neraca!
Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan, puluhan, dan
satuan sehingga tercapai keadaan setimbang!
Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan,
puluhan, satuan, dan sepersepuluhan!
Untuk Neraca Lengan Gantung, yaitu:
Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser
beban pemberat di sepanjang batang
3. Sertakan Gambar
Gambar 1.1 Neraca Ohauss

Gambar 1.2 Neraca Lengan Gantung


3. Alat Ukur Waktu
Alat ukur waktu yang biasa digunakan sebagai berikut: stopwatch.
a. Stopwatch
1. Tingkat ketelitiannya
Stopwatch mekanis memiliki ketelitian 0,1 sekon, stopwatch elektronik memiliki ketelitian 0,001
sekon
2. Cara menggunakan atau membacanya
Cara menggunakan jam sukat dengan memulai menekan tombol di atas dan berhenti sehingga suatu
waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua
pengguna dapat menyetel ulang jam sukat kembali ke nol. Tombol yang kedua juga digunakan
sebagai perekam waktu.
3. Sertakan Gambar
Gambar 1.1 Stopwatch analog


Gambar 1.2 Stopwatch digital


A.PENGERTIAN BESARAN

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Dalam
fisika dikenal dua jenis besaran utama yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok
adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dahulu.

Tabel Besaran Pokok, Satuan dalam SI, dan Alat Ukurnya .
No. Besaran Pokok Satuan Dalam SI Alat Ukurnya
1. Panjang Meter(m) Penggaris,Meteran,Jangka
Sorong,Mikrometer Sekrup.
2. Massa Kilogram(kg) Neraca Lengan, Neraca Pegas, Timbangan
duduk, Timbangan Lengan gantung, dan
Neraca Digital
3. Waktu Sekon(s) Arloji,Stopwatch,dan Jam Atom
4. Suhu Kelvin(K) Termometer
5. Kuat Arus Listrik Ampere(A) Amperemeter
6. Intesitas Cahaya Candele(kd) Light Meter
7. Jumlah Zat Mole(mol) Tidak diukur secara langsung
*jumlah zat tidak diukur secara langsung seperti mengukur panjang dengan mistar. Untuk
mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut.

besaran turunan adalah besaran yang tersusun dari besaran pokok.
Tabel besaran turunan, satuan dalam SI, dan alat ukurnya.
No. Besaran turunan Satuan dalam SI Alat ukurnya
1. Luas meter persegi(m
2
) Meteran
2. Volume Meter kubik (m
3
) Gelas Ukur
3. Kecepatan Meter persekon(m/s) Spedometer
4. Berat Newton Dinamometer
B.PENGERTIAN SATUAN
Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan
terbagi menjadi dua yaitu : satuan baku dan satuan tidak baku. Satuan baku adalah satuan yang
diakui secara internasional. contohnya meter, kilogram, sekon, newton, kilometer, dan lain lain.
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara umum atau internasional.
SATUAN SISTEM INTERNASIONAL (SI)
Pada tahun 1960 dibuat suatu sistem satuan yang dipakai secara internasional yang disebut dengan
satuan Sistem Internasional (SI) atau International System of Unit. Di tetapkan oleh suatu badan
internasional yang bernama General Conference on Weights and Meamsures yang berkantor dikota
Sevres,Prancis. Sistem Internasional (SI) harus memenuhi syarat syarat berikut ini
a. Bersifat tetap, tidak berubah dalam berbagai keadaan
b. Bersifat internasional , bisa digunakan di seluruh dunia
c. Mudah ditiru, dibuat, dan di perbanyak untuk di gunakan di manapun
Tujuan Penggunaan Satuan SI adalah untuk menyeragamkan penggunaan satuan oleh negara-negara
di seluruh dunia sehingga di peroleh suatu kesamaan dalam perhitungan
SATUAN SATUAN DALAM SI
SATUAN POKOK PANJANG
Satuan panjang pokok SI adalah Meter(m). Satu meter ditetapkan sama dengan sepuluh juta jarak
antara khatulistiwa dengan kutub utara yang di ukur melalui kota Paris, di ukurnya menggunakan
logam platina iridium yag suhunya Nol derajat celcius. Platina iridium satu meter disebut meter
standar, hanya saja pengaruh suhu, meter standar tersebut mengalami perubahan panjang.

SATUAN POKOK MASSA
Massa adalah jumlah (kuantitas) zat yang dikandung suatu benda massa Satu kilogram
dibakukan padasebuah silinder platina iridium di sebut kilogram standar, yang massa nya hampir
sama dengan massa satu liter air murni pada suhu 4
0
C.
SATUAN POKOK WAKTU
Satuan pokok waktu dalam SI adalah sekon. Satu sekon adalah waktu yang di perlukan atom cesium-
133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali
KONVERSI SATUAN
Konversi satuan adalah pengubahan satuan SI sebuah besaran ke satuan SI lainnya . untuk
mengonversi satuan-satuan tersebut diperlukan faktor pengali satuan.
PENGUKURAN BESARAN POKOK
a. Pengukuran panjang
1) Mistar adalah setengah dari skala terkecil pada mistar
2) Rolmeter biasa digunakan untuk mengatur panjang atau lebar tanah, dan bangunan.
3) Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0.1mm dan biasa digunakan untuk mengukur diameter
pipa, tebal plat logam, tabel kaca.
4) Micrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian tinggi
b. Pengukur massa
1) Neraca meja, ketelitian nya hanya 50 gram.
2) Neraca ohauss, ketelitiannya mencapai 0,1 gram
3) Neraca sama lengan, ketelitiannya sampai dengan 0,001 gram.
c. Pengukur waktu
1) Arloji, memiliki tiga jarum
2) Stopwatch, dibedakan menjadi 2 yaitu: stopwatch analog dan stopwatch digital
3) Jam atom, memiliki ketelitian paling tinggi.

C.KESIMPULAN
Jadi besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan memiliki satuan sistem internasional.
Sedangkan satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Besaran
sendiri dapat dibagi menjadi 2 yaitu : besaran pokok dan besaran turunan. Sedangkan satuan dapat
pula di bagi menjadi 2 yaitu : satuan baku dan satuan tidak baku.
Fisika SMA Kelas 10 : Besaran dan Satuan

Di SMP Kelas 7 kita sudah belajar tentang Besaran Pokok dan Besaran Turunan, tentunya kita sudah
punya sedikit pemahaman tentang besaran dan satuan. di SMA kelas 10 untuk bagian pertama kita
akan kembali mengingat pelajaran kita waktu SMP dan sedikit penambahan materi tentang besaran
dan satuan. Berikut ini penjelasan materi besaran dan satuan :
Pengertian Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan
mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan
sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan
besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika
adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2
1. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli
fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu
(s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran
pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai
satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada
banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang
dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain.
Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung
dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Saat membahas bab Besaran dan Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu kegiatan yaitu
pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Pengertian Satuan
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka
besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan
Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya
besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam
1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran
kecepatan, percepatan dan lain-lain.
2. Besaran sekalar adalah besaranyang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan,
perlajuan dan lain-lain.
Berikut daftar beberapa besaran skalar dan vektor :


Dua rumus matematika yang menjadi embahnya rumus fisika itu adalah :
1. Rumus dari Persamaan Garis Lurus (linier), bentuk umumnya y = mx + c
2. Rumus Persaman Kuadrat (Parabola), bentuk umumnya y = Ax + Bx + c
(kamu dah tau kan, y ma x itu variabel, sedang A, B, dan c, itu konstanta.)
Sekarang kamu lihat rumus-rumus fisika :
Rumus gerak lurus beraturan (GLB) : L = v.t ( jarak = kecepatan x waktu) itu
sama saja dengan
rumus persamaan garis lurus (pgl) L -> y, v ->m, t->x cuma c diaganti dengan 0 karena titik awal
benda bergerak itu dianggap sebagai titik acuan awal/titik 0.
Rumus gaya : g = m.L ( gaya = masa x panjang/lengan ) sama dengan rumus pgl
Rumus daya listrik w = v.i (watt = voltase x arus ) sama dengan rumus plg
Rumus tegangan listrik v = i.R ( voltase = arus x besar hambatan) sama dengan plg
Rumus kecepatan Vt = Vo + at (kecepatan saat t = kecepatan awal + (percepatan x waktu).
inipun sama dengan plg, y => Vt , a => m, t => x, dan Vo => c
Nah sekarang pada rumus daya listrik diatas, v kita ganti dengn i.R maka rumusnya akan menjadi
Rumus daya listrik W= v.i = (i.R).i = i.R ini menjadi sama dengan Persamaan Kuadrat di
matematika dengan B dan c nya di ganti dengan 0 ( y = m.x + 0.x + 0).
Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) : L = (Vo + Vt).t ( Jarak = jumlah besarnya
kecepatan awal dan kecepatan akhir dikalikan setengan dari waktu tempuh), ini sama
dengan pers garis lurus dimana y = L, m= (Vo+Vt) dan x = t
Nah sekarang pada rumus GLBB, Vt kita ganti dengan Vo + a.t, maka
Rumus GLBB L= (Vo+Vt). t = (Vo+(Vo+at)).t = (2Vo+at).t =Vo.t + .a.t (nah ini sama
dengan pers kuadrat)
Dalam ilmu fisika salah satu aspek yang paling penting yaitu tentang gerak, mengenai bagaimana
gerak dapat terjadi, gaya yang memengaruhinya, dan gerak juga sangat berhubungan dengan
kecepatan dan percepatan. Semoga postingan kali dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.
Gerak

Coba perhatikan benda-benda di sekitarmu. Mana yang bergerak dan mana yang diam. Batu yang
ada di jalanan diam terhadap jalan, kecuali jika ditendang oleh seseorang. Rumah-rumah diam
terhadap pepohonan. Orang yang sedang joging bergerak terhadap jalan, pepohonan, dan rumah-
rumah yang dilewatinya di sepanjang jalan. Dan, masih banyak contoh lainnya. Lalu, apa sih yang
disebut gerak itu?

Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan posisi terhadap titik acuan tertentu. Gerak juga
dapat dikatakan sebagai perubahan posisi dalam selang waktu tertentu.

Gerak bersifat relatif. Jadi, penempatan kerangka acuan menjadi hal yang penting. Misalnya, ada
seorang sedang berlari di atas treadmill (mesin lari fitness). Orang tersebut tidak dapat dikatakan
bergerak karena dia diam terhadap titik acuannya (lari di tempat).

Rumus untuk gerak lurus beraturan:

Rumus:

Dengan ketentuan:
= Jarak yang ditempuh (m, km)
= Kecepatan (km/jam, m/s)
= Waktu tempuh (jam, sekon)
Catatan:
1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah .
2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah .
3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah .

Jarak dan Perpindahan

Dalam Fisika Gerak, selain gerak benda, jarak dan perpindahan juga merupakan hal yang dipelajari.
Sebagai contoh, Rima berjalan 4 meter keBarat dari rumahnya, lalu ke timur 3 meter, maka jarak
yang telah ditempuh Rima adalah 4 meter ditambah 3 meter, yaitu 7 meter. Sementara itu,
perpindahan yang ditempuhnya adalah 1 meter (yang dihitung dari selisih posisi awal terhadap
posisi akhir).

Contoh lainnya adalah, Dian berlari mengitari lapangan yang berbentuk lingkaran berjari-jari 7
meter. Berapakah jarak dan perpindahan yang ditempuhnya? Jarak yang ditempuh Dian sama
dengan keliling lingkaran lapangan tersebut yaitu 44 meter. Sementara perpindahannya adalah 0
karena titik awal sama dengan titik akhir.

Kecepatan dan Kelajuan

Apa perbedaan antara kecepatan dan kelajuan? Kecepatan merupakan besaran vektor, sementara
kelajuan adalah besaran skalar. Besaran vektor memperhitungkan arah gerak, sementara skalar
hanya memiliki besarnya tanpa memperhitungkan arah geraknya.

Secara matematis, keduanya dapat ditulis sebagai berikut:

Kecepatan (v) = Perpindahan (s) / selang waktu (t)
Kelajuan (v) = jarak (s) / selang waktu (t)

Dengan catatan, satuan dari v (kecepatan atau kelajuan) adalah meter per sekon. Sementara s
(perpindahan atau jarak) adalah meter, dan t (selang waktu) satuannya detik.

Kecepatan dan Kelajuan Rata-Rata

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan dalam selang waktu tertentu. Sebagai
contoh, ada sebuah benda bergerak terhadap sumbu x. Secara matematis, kecepatan rata-rata dapat
ditulis sebagai berikut:

Kecepatan rata-rata = delta x / delta t

di mana:

delta x didefinisikan sebagai selisih x akhir, dikurangi x awal, atau x2 x1 (meter).
delta t adalah selisih waktu t akhir dikurangi t awal atau t2 t1 (sekon).

Kelajuan rata-rata adalah jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:

Kelajuan rata-rata = jarak / waktu

Percepatan

Suatu benda dikatakan mengalami percepatan jika kecepatannya makin lama makin bertambah.
Maka benda tadi dikatakan dipercepat. Sebagai contoh, kamu menaiki sepeda menuruni bukit
sehingga kamu tidak perlu mengayuh sepedamu karena tanpa dikayuh pun sepedamu akan
meluncur dengan cepat.

Secara matematis percepatan dirumuskan sebagai berikut:

Percepatan (a) = kecepatan (v) / waktu (t)

di mana:

a = percepatan (meter / sekon kuadrat)
v = kecepatan (meter)
t = waktu (sekon)

Percepatan merupakan besaran vektor sehingga dapat bernilai negatif dan positif, bergantung pada
arah perpindahan benda. Percepatan yang bernilai negatif disebut perlambatan. Dalam kasus
perlambatan, percepatan memiliki arah yang berlawanan terhadap kecepatan.

Percepatan Rata-Rata

Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

Percepatan rata-rata = perubahan kecepatan / selang waktu

atau

a = delta v / delta t

di mana:

a = percepatan rata-rata (meter per sekon kuadrat)
delta v = v akhir v awal atau v2 v1(meter per sekon)
delta t = t akhir t awal atau t2 t1 (detik atau sekon)
1.MATEMATIKA

Kesebangunan Dan Kongruensi
Pada bab ini, kamu akan diajak untuk memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya
dalam pemecahan masalah dengan cara mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan
kongruen, mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen, serta menggunakan
konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah.

Dua bangun dikatakan sebangun jika
a. panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut memiliki perbandingan senilai
b. sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut sama besar.
2. Bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama dikatakan bangun-bangun yang
kongruen.
3. Syarat dua segitiga sebangun adalah sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
4. Syarat dua segitiga kongruen:
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (s.s.s)
b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar (s.sd.s)
c. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di antaranya sama panjang (sd.s.sd)
d. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di hadapannya sama panjang
(sd.sd.s).

STATISKA
Statistika adalah cabang dari matematika terapan yang mempunyai cara-cara, maksudnya
mengkaji/membahas, mengumpulkan, dan menyusun data, mengolah dan menganalisis data, serta
menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagram, menarik kesimpulan, menafsirkan parameter,
dan menguji hipotesa yang didasarkan pada hasil pengolahan data. Contoh: statistik jumlah lulusan
siswa SMA dari tahun ke tahun, statistik jumlah kendaraan yang melewati suatu jalan, statistik
perdagangan antara negara-negara di Asia, dan sebagainya.
1. Menyajikan Data Dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi
2. Menghitung Ukuran Pemusatan, Letak, dan Penyebaran Data

PEMBAGIAN ALJABAR
Kalian telah mempelajari penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perpangkatan pada bentuk
aljabar. Sekarang kalian akan mempelajari pembagian pada bentuk aljabar.
Telah kalian pelajari bahwa jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi a = p x q dengan a, p, q
bilangan bulat maka p dan q disebut faktor-faktor dari a. Hal tersebut berlaku pula pada bentuk
aljabar.

Perhatikan uraian berikut:

Pada bentuk aljabar di atas, 2, x2, y, dan z2 adalah faktor-faktor dari 2x2yz2, sedangkan x3, y2, dan z
adalah faktor-faktor dari bentuk aljabar x3y2z. Faktor sekutu (faktor yang sama) dari 2x2yz2 dan
x3y2z adalah x2, y, dan z, sehingga diperoleh

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa jika dua bentuk aljabar memiliki faktor
sekutu yang sama maka hasil bagi kedua bentuk aljabar tersebut dapat ditulis dalam bentuk yang
lebih sederhana. Dengan demikian, pada operasi pembagian bentuk aljabar kalian harus
menentukan terlebih dahulu faktor sekutu kedua bentuk aljabar tersebut, kemudian baru dilakukan
pembagian.

PEMFAKTORAN ALJABAR
Di kelas VII kalian telah mempelajari materi mengenai KPK dan FPB. Pada materi tersebut kalian
telah mempelajari cara menentukan kelipatan dan faktor dari suatu bilangan. Coba ingat kembali
cara menentukan faktor dari suatu bilangan. Ingat kembali bahwa faktorisasi prima dari suatu
bilangan adalah perkalian faktor-faktor prima dari bilangan tersebut. Di bagian depan telah kalian
pelajari bahwa sifat distributif a(x + y) dapat dinyatakan sebagai berikut: ax + ay = a(x + y)

Dari bentuk di atas, tampak bahwa bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai bentuk perkalian
jika suku-suku dalam bentuk penjumlahan tersebut memiliki faktor yang sama. Dari bentuk ax + ay =
a(x + y), a dan (x + y) merupakan faktor-faktor dari ax + ay. Proses menyatakan bentuk penjumlahan
menjadi suatu bentuk perkalian faktor-faktornya disebut pemfaktoran atau faktorisasi.

Pemfaktoran atau faktorisasi bentuk aljabar adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu
bentuk perkalian dari bentuk aljabar tersebut. Sekarang, kalian akan mempelajari faktorisasi dari
beberapa bentuk aljabar. Perhatikan uraian berikut:
1. Bentuk ax + ay + az + ... dan ax + bx cx
Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku atau lebih dan memiliki faktor sekutu dapat difaktorkan
dengan menggunakan sifat distributif.
ax + ay + az + ... = a(x + y + z + ...)
ax + bx cx = x(a + b c)
2. Bentuk Selisih Dua Kuadrat x2 y2
Bentuk aljabar yang terdiri atas dua suku dan merupakan selisih dua kuadrat.
Dengan demikian, bentuk selisih dua kuadrat x2 y2 dapat dinyatakan sebagai berikut:
x2 - y2= (x + y).(x - y)
3. Bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 2xy + y2
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar x2 + 2xy + y2 dan x2 2xy + y2 perhatikan uraian berikut:
x2 + 2xy + y2 = (x + y) (x + y) = (x + y)2
x2 2xy + y2 = (x y) (x y) = (x y)2
4. Bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1
Langkah-langkah memfaktorkan bentuk aljabar x2 + bx + c dengan c positif sebagai berikut:
Pecah c menjadi perkalian faktor-faktornya.
Tentukan pasangan bilangan yang berjumlah b.
Contoh:
(x + 2) (x + 3) = x2 + 3x + 2x + 6 = x2 + 5x + 6 ........... (dihasilkan suku tiga)
Sebaliknya, bentuk suku tiga x2 + 5x + 6 apabila difaktorkan menjadi x2 + 5x + 6 = (x + 2) (x + 3).
Perhatikan bahwa bentuk aljabar x2 + 5x + 6 memenuhi bentuk x2 + bx + c.

Berdasarkan pengerjaan di atas, ternyata untuk memfaktorkan bentuk x2 + bx + c dilakukan dengan
cara mencari dua bilangan real yang hasil kalinya sama dengan c dan jumlahnya sama dengan b.
Misalkan x2 + bx + c sama dengan (x + m) (x + n).
x2 + bx + c = (x + m) (x + n) = x2 + mx + nx + mn = x2 + (m + n)x + mn

PERSAMAAN GARIS DAN GRADIEN
Persamaan garis lurus dapat ditulis dalam bentuk y = mx + c dengan m dan c suatu konstanta.
Persamaan garis yang melalui titik (0, c) dan sejajar garis y = mx adalah y = mx + c. Langkah-langkah
menggambar grafik persamaan y = mx atau y = mx + c sebagai berikut:
Tentukan dua titik yang memenuhi persamaan garis tersebut dengan membuat tabel untuk
mencari koordinatnya.
Gambar dua titik tersebut pada bidang koordinat Cartesius.
Hubungkan dua titik tersebut, sehingga membentuk garis lurus yang merupakan grafik persamaan
yang dicari.

Gradien suatu garis adalah bilangan yang menyatakan kecondongan suatu garis yang merupakan
perbandingan antara komponen y dan komponen x. Garis dengan persamaan y = mx memiliki
gradien m dan melalui titik (0, 0). Garis dengan persamaan y = mx + c memiliki gradien m dan melalui
titik (0, c). Garis dengan persamaan ax + by + c = 0 memiliki gradien (-a/b).

Gradien garis yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2) adalah (y2-y1)/(x2-x1). Gradien garis yang sejajar
sumbu X adalah nol. Gradien garis yang sejajar sumbu Y tidak didefinisikan. Garis-garis yang sejajar
memiliki gradien yang sama. Hasil kali gradien dua garis yang saling tegak lurus adalah 1.

Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan bergradien m adalah y y1 = m(x x1). Persamaan
garis yang melalui titik (x1, y1) dan sejajar garis y = mx + c adalah y y1 = m(x x1). Persamaan garis
yang melalui titik (x1, y1) dan tegak lurus garis y = mx + c adalah y y1 = (-1/m)(x x1).

Persamaan garis yang melalui dua titik dapat diselesaikan dengan substitusi ke fungsi linear y = ax +
b. Persamaan garis yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2)
adalah (y-y1)/(y2-y1)=(x-x1)/(x2-x1).

2.FISIKA


1. Listrik Statis
Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap kejadiannya energi yang
dilepaskan lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di
Amerika. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar
berdaya 100 watt. Hal lain yang menakjubkan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting
untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini.

Mengapa petir dapat membebaskan energi? Darimana petir mendapatkan energi listrik?

Berapa biaya listrik yang dapat kita hemat jika kita dapat mengumpulkan energi dari petir?

Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah
sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari
partikel bermuatan positif (proton) dan negatif (elektron) dari dalam sebuah atom, yang tak terlihat
oleh mata telanjang. Perbedaan jumlah proton dan elektron dalam sebuah atom mengakibatkan
atom bermuatan listrik. Karena semua benda tersusun oleh atom-atom, maka perubahan muatan
listrik pada atom akan mengakibatkan perubahan listrik pada benda.

Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral, oleh karena itu jika
benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan muatannya. Salah satu contohnya
adalah petir. Sifat-sifat muatan listrik antara lain: 1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan
positif dan negatif, 2)muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan
muatan tidak sejenis tarik-menarik. Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk
berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Benda dapat Bermuatan Listrik?
Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan demikian muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis
muatan listrik atom-atomnya. Jika atom-atom benda lebih cenderung melepaskaan elektron, maka
zat yang disusunnya lebih cenderung bermuatan positif. Sebaliknya jika atom-atom benda lebih
cenderung menangkap elektron, maka zat yang disusunnya cenderung bermuatan negatif. Dengan
demikian muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik atom-atom
penyusunnya.

Bagaimana cara membuat benda bermuatan listrik?

Suatu benda dapat dimuati listrik dengan dua cara yaitu:

1. Menggosok

a. Menggosok penggaris plastik dengan kain wool --> Penggaris menjadi bermuatan listrik jenis
negatif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera --> Kaca menjadi bermuatan listrik jenis positif.

Mengapa dengan menggosokkan benda ke benda lain dapat membuat benda bermuatan listrik?
Apakah semua benda jika digosokkan akan bermuatan listrik?

Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik atom-atom penyusunnya.
Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron, tetapi ada juga atom-atom yang cenderung
mengikat elektron. Jika dua benda tersusun dari atom-atom yang memiliki perbedaan sifat tersebut
saling digosokkan maka, maka interaksi itu akan lebih mudah membuat benda bermuatan listrik.

Dari animasi di atas. Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-elektron kaca akan
berpindah menuju sutera, sehingga kaca menjadi bermuataan positif. sementara itu kain sutera
menjadi bermuatan negatif karena mendapat tambahan elektron.

Jika kain wool digosokkan pada plastik, maka elektron-elektron kain wool akan berpindah menuju
plastik, sehingga plastik menjadi bermuataan negatif. sementara itu kain wool menjadi bermuatan
positif karena kehilangan elektron-elektronnya.

2. Induksi

Bagaimana proses pemuatan listrik dengan induksi?

Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda netral.
Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda netral yang telah terpolarisasi di hubungkan
dengan tanah (di ground kan), maka elektron-elektronnya akan mengalir menuju tanah. Setelah
penghantar yang menuju tanah di hilangkan dan benda bermuatan listrik dijauhkan, maka benda
netral akan menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif). Induksi dalam jumlah muatan tertentu
dapat mengakibatkan muatan listrik melompati gap (jarak pemisah), dalam hal ini dapat
menimbulkan lintasan bunga api. Salah satu peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.

Sifat Muatan Listrik --> Muatan listrik dapat menarik benda-benda kecil

Potongan kertas kecil-kecil dapat menempel pada penggaris yang bermuatan listrik karena adanya
gaya listrik. Jika gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi benda maka benda akan menempel pada
penggaris, sebaliknya jika gaya listrik kurang dari gaya gravitasi, maka benda tidak akan menempel.

Interaksi antara dua muatan listrik baik berupa gaya tolak atau gaya tarik dapat digambarkan
dengan menggunakan garis-garis gaya listrik berikut:

2. Besaran Dan Satuan
Kegiatan yang berhubungan dengan pengukuran sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya di pasar. Sebagai contoh, pedagang sembako dan sayur menimbang massa barang
sembako dan sayur untuk dijual secara eceran, pedagang kain mengukur panjang dan lebar kain
dengan meteran kain, serta pembeli sepulang dari pasar melihat jamnya untuk memperkirakan
waktu kedatangan angkutan umum. Massa, panjang, dan waktu termasuk besaran fisika. Karena
dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat kegiatan yang berhubungan dengan pengukuran
besaran fisika, maka sangatlah penting bagi kalian untuk mempelajari pengukuran tersebut secara
baik. Dapatkah kalian melakukan pengukuran secara benar dan teliti? Sudahkah kalian menjaga
keselamatan kerja ketika melakukan pengukuran?

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan yang lainnya, misalnya teknologi elektronika, teknologi informasi, dan teknologi alat
ukur. Hal ini disebabkan di dalam fisika mengandung prinsip-prinsip dasar mengenai gejala-gejala
alam yang ada di sekitar kita. Fenomena dan gejala-gejala alam tersebut meliputi besaran-besaran
fisika di antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik, dan energi.

Penerapan besaran-besaran fisika dalam aktivitas kegiatan sehari-hari senantiasa berkaitan dengan
pengamatan dan pengukuran. Sebagai contoh, informasi kecepatan gerak pesawat terbang bagi
seorang pilot berguna untuk mengoperasikan pesawat yang dikendalikannya. Besarnya suhu badan
kita merupakan informasi untuk mengetahui apakah badan kita sehat atau tidak. Sepatu dan pakaian
yang kita gunakan mempunyai ukuran tertentu. Melihat betapa pentingnya pengukuran besaran
fisika, maka di dalam bab ini akan dipelajari pengertian besaran fisika, pengukuran besaran fisika
yang meliputi massa, panjang, waktu, dan suhu serta konversi satuannya.

Pengertian Besaran Fisika, Besaran Pokok, dan Besaran Turunan
Berapakah tinggi dan berat badanmu? Tentu saja kamu dapat mengukur secara langsung tinggi
badanmu dengan alat ukur meteran pita, misalnya 165 cm. Bagaimana dengan berat badanmu? Di
dalam pembicaraan kita sehari-hari yang dimaksud dengan berat badan adalah massa, sedangkan
dalam fisika pengertian berat dan massa berbeda. Berat badan dapat kita tentukan dengan
menggunakan alat timbangan berat badan. Misalnya, setelah ditimbang berat badanmu 50 kg atau
dalam fisika bermassa 50 kg. Tinggi atau panjang dan massa adalah sesuatu yang dapat kita ukur dan
dapat kita nyatakan dengan angka dan satuan. Panjang dan massa merupakan besaran fisika. Jadi,
besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas.

Selain besaran fisika juga terdapat besaran-besaran yang bukan besaran fisika, misalnya perasaan
sedih, gembira, dan lelah. Karena perasaan tidak dapat diukur dan tidak dapat dinyatakan dengan
angka dan satuan, maka perasaan bukan besaran fisika.

Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran
pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Adapun, besaran turunan merupakan
besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok. Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya
bersifat standar atau baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah
digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui
pertemuan para ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan
dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau
MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metrik
kecil atau CGS (Centimeter Gram Second). Besaran pokok beserta dengan satuannya dapat dilihat
dalam tabel berikut:

Besaran turunan dengan satuannya dapat dilihat dalam tabel berikut:

3.Usaha Dan Energi
A. Pengertian Energi
Setiap saat manusia memerlukan energi yang sangat besar untuk menjalankan kegiatannya sehari-
hari, baik untuk kegiatan jasmani maupun kegiatan rohani. Berpikir, bekerja, belajar, dan bernyanyi
memerlukan energi yang besar. Kamu membutuhkan berjuta-juta kalori setiap harinya untuk
melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, disarankan setiap pagi sebelum
berangkat sekolah, kamu harus makan terlebih dahulu. Dengan demikian, tubuhmu cukup energi
untuk melakukan kegiatan di sekolah dan untuk menjaga kesehatanmu.

Ketika kamu sakit dan nafsu makanmu hilang, tubuhmu akan lemas karena energi dalam tubuhmu
berkurang. Jika demikian, kegiatan rutin sehari-harimu akan terganggu bahkan kegiatan ibadahmu
pun akan terganggu. Menurutmu, apakah energi itu?

Berdasarkan jawabanmu, kemampuan untuk melakukan sesuatu itulah yang disebut energi. Sesuatu
itu dikatakan sebagai kerja atau usaha. Jadi, energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau
usaha. Satuan energi dalam Sistem Internasional (SI) adalah joule (J). Satuan energi dalam sistem
yang lain adalah kalori, erg, dan kWh (kilo watt hours). Kesetaraan joule dengan kalor adalah sebagai
berikut. 1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

B. Bentuk-Bentuk Energi
Energi yang paling besar adalah energi matahari. Tuhan telah menciptakan Matahari khusus untuk
kesejahteraan umat manusia. Jarak Matahari ke Bumi yang telah diatur pada jarak 149.600 juta
kilometer memungkinkan energi panas yang diterima manusia di Bumi tidak membahayakan. Energi
panas dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi Bumi dan dapat menghasilkan energi-energi yang
lain di muka Bumi ini. Caranya adalah dengan mengubah energi matahari menjadi energi yang lain,
seperti energi kimia, energi listrik, energi bunyi, dan energi gerak.

1. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam persenyawaan kimia. Makanan banyak
mengandung energi kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Energi kimia pun
terkandung dalam bahan minyak bumi yang sangat bermanfaat untuk bahan bakar. Baik energi kimia
dalam makanan maupun energi kimia dalam minyak bumi berasal dari energi matahari.

Energi cahaya matahari sangat diperlukan untuk proses fotosintesis pada tumbuhan sehingga
mengandung energi kimia. Tumbuhan dimakan oleh manusia dan hewan sehingga mereka akan
memiliki energi tersebut. Tumbuhan dan hewan yang mati milyaran tahun yang lalu menghasilkan
minyak bumi. Energi kimia dalam minyak bumi sangat bermanfaat untuk menggerakkan kendaraan,
alat-alat pabrik, ataupun kegiatan memasak.

2. Energi Listrik
Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak digunakan. Energi ini
dipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik melalui kawat logam konduktor yang disebut arus
listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain seperti energi gerak, energi
cahaya, energi panas, atau energi bunyi. Sebaliknya, energi listrik dapat berupa hasil perubahan
energi yang lain, misalnya dari energi matahari, energi gerak, energi potensial air, energi kimia gas
alam, dan energi uap.

3. Energi Panas
Sumber energi panas yang sangat besar berasal dari Matahari. Sinar matahari dengan panasnya yang
tepat dapat membantu manusia dan makhluk hidup lainnya untuk hidup dan berkembang biak.
Energi panas pun merupakan hasil perubahan energi yang lain, seperti dari energi listrik, energi
gerak, dan energi kimia. Energi panas dimanfaatkan untuk membantu manusia melakukan usaha
seperti menyetrika pakaian, memasak, dan mendidihkan air.

4. Energi Mekanik
Ketika kamu memerhatikan sebuah mangga yang bergantung di pohonnya, mungkin kamu
mengharapkan buah mangga tersebut jatuh dari pohonnya. Mengapa buah mangga itu dapat jatuh
dari pohonnya? Untuk melakukan kerja supaya dapat jatuh dari pohonnya, buah mangga harus
memiliki energi. Energi apakah itu? Ketika buah mangga jatuh, dia bergerak ke bawah sampai
mencapai tanah. Energi apakah yang terkandung ketika buah mangga bergerak jatuh?

Dari peristiwa tersebut terdapat dua buah jenis energi yang saling memengaruhi, yaitu energi yang
diakibatkan oleh ketinggian dan energi karena benda bergerak. Energi akibat perbedaan ketinggian
disebut energi potensial gravitasi, sedangkan energi gerak disebut energi kinetik (energi gerak).
Energi mekanik merupakan penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik. Secara matematis
persamaan energi mekanik dapat dituliskan sebagai berikut.
Em = Ep + Ek dengan:
Em = energi mekanik (J)
Ep = energi potensial (J)
Ek = energi kinetik (J)

a. Energi Potensial
Telah kamu ketahui bahwa energi potensial gravitasi adalah energi akibat perbedaan ketinggian.
Apakah energi ini diakibatkan oleh ketinggian saja? Buah kelapa yang bergantung di pohonnya
menyimpan suatu energi yang disebut energi potensial. Energi potensial yang dimiliki buah kelapa
diakibatkan oleh adanya gaya tarik bumi sehingga jatuhnya selalu menuju ke pusat Bumi.

Energi potensial akibat gravitasi Bumi disebut energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi
pun bisa diakibatkan oleh tarikan benda-benda lain seperti tarikan antarplanet. Adapun energi
potensial yang dimiliki suatu benda akibat pegas atau karet yang kamu regangkan disebut energi
potensial pegas.

Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan
bumi. Energi potensial pegas muncul akibat adanya perbedaan kedudukan dari titik
kesetimbangannya. Titik kesetimbangan adalah titik keadaan awal sebelum benda ditarik. Besarnya
energi potensial gravitasi sebanding dengan ketinggian (h) dan massa benda (m). Ep h dan Ep m.
Selain kedua besaran itu, energi potensial gravitasi dipengaruhi oleh percepatan gravitasi (g)
sehingga dapat dibuat persamaan energi potensial gravitasi sebagai berikut.
Ep = mgh dengan:
Ep = energi potensial (J)
m = massa benda (kg)
g = konstanta gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)

b. Energi Kinetik
Suatu ketika, ada seorang pelaut malang yang terdampar di pulau kecil. Dia berpikir hanya dengan
tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia dapat menerbangkan layang-layang dan berharap
ada kapal yang melihat layang-layang tersebut. Kedua, dia menyimpan pesan dalam botol dan
membiarkannya mengapung di atas air sampai ada orang yang menemukannya. Ketiga, dia
membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau itu.

Gagasan pelaut itu bergantung pada satu jenis energi yang bekerja, yaitu energi akibat gerakan angin
yang akan membuat layangan dapat mengapung, botol dapat bergerak dibawa ombak, dan rakit
dapat melaju. Sesuatu yang bergerak, misalnya angin dan air, memiliki kemampuan yang dapat
digunakan untuk menarik atau mendorong sesuatu.

Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak disebut energi kinetik. Kamu pun memiliki energi
kinetik apabila bergerak. Ketika kamu menaiki sepeda dengan laju yang besar, tiba-tiba
dihadapanmu terdapat batu besar yang menghalangi jalan. Tanpa ragu-ragu, kamu akan segera
mengerem sepedamu. Sesaat badanmu terhentak sampai akhirnya berhenti. Hentakan yang kamu
rasakan pada saat mengerem sepedamu itu disebut energi kinetik. Jika kamu mengajak temanmu
menaiki sepeda tersebut, tentu kamu akan lebih keras lagi mengerem sepedamu. Oleh karena massa
orang yang menaiki sepeda lebih besar dari sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa energi
kinetik bergantung pada massa benda dan kecepatan benda tersebut. Secara matematis, energi
kinetik suatu benda dapat ditulis sebagai berikut: Ek = mv dengan:
Ek = energi kinetik (J)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)

C. Perubahan Bentuk-Bentuk Energi
Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Pada umumnya, manfaat energi akan terlihat setelah berubah bentuk
menjadi energi yang lain. Misalnya, energi listrik akan bermanfaat ketika berubah bentuk menjadi
energi cahaya atau panas.

Matahari sebagai sumber energi terbesar yang diciptakan Tuhan telah mengalami beberapa
perubahan bentuk energi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Misalnya, energi
panas dan energi cahaya matahari menyinari tumbuhan sehingga tumbuhan dapat melakukan
fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan memiliki energi kimia. Tumbuhan dimakan manusia atau
hewan sehingga manusia atau tumbuhan memiliki energi untuk melakukan usaha.

Energi dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Energi kimia yang
terkandung dalam batu baterai dapat mengalirkan muatan listrik jika dihubungkan dengan kabel.
Jika aliran listrik tersebut melalui sebuah lampu, lampu akan menyala dan lama kelamaan lampu
menjadi panas. Pada peristiwa tersebut, telah terjadi beberapa perubahan energi, antara lain energi
kimia, energi listrik, energi cahaya, dan energi panas. Ketika kedua telapak tanganmu digosok-
gosokkan, lama-kelamaan telapak tanganmu akan terasa panas. Hal ini menunjukkan bahwa pada
telapak tanganmu telah terjadi perubahan energi dari energi gerak menjadi energi panas.

D. Hukum Kekekalan Energi
Berasal dari manakah energi yang kamu gunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari? Berubah
menjadi energi apakah yang telah kamu gunakan tersebut? Apakah manusia dapat membuat mesin
yang dapat melakukan kerja terus menerus tanpa menggunakan bahan bakar? Pertanyaan-
pertanyaan tersebut merupakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan energi yang
mungkin sering kamu tanyakan pada dirimu sendiri.

Coba kamu lemparkan sebuah bola vertikal ke atas dan amati sampai jatuh lagi ke lantai. Ketika bola
bergerak ke atas, kecepatan bola semakin lama semakin melambat dan ketinggian bola semakin
besar. Pada ketinggian tertentu, bola berhenti sesaat dan kembali lagi ke bawah dengan kecepatan
yang semakin besar. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa energi gerak semakin lama semakin
kecil sampai menjadi nol ketika berhenti sesaat pada ketinggian tertentu. Ke manakah energi gerak
tersebut?

Energi gerak (Ek) tersebut ternyata berubah menjadi energi potensial gravitasi (Ep) sampai akhirnya
mencapai maksimum. Begitu pula sebaliknya, energi potensial gravitasi semakin kecil ketika bola
tersebut bergerak ke bawah. Adapun energi geraknya semakin besar dan mencapai maksimum
ketika sampai di lantai, tetapi energi potensial gravitasinya menjadi nol ketika sampai di lantai.
Setelah diam di lantai, semua energi mekanik benda habis. Tahukah kamu, kemana perginya?
Apakah yang dapat kamu simpulkan? Adakah energi yang hilang?

Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa energi bersifat kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain.
Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi. Telah kamu ketahui bahwa energi
mekanik merupakan penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik: Em = Ep + Ek

Apabila benda selama bergerak naik dan turun hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, besar energi
mekanik selalu tetap. Dengan kata lain, jumlah energi potensial dan energi kinetik selalu tetap.
Pernyataan itu disebut Hukum Kekekalan Energi Mekanik.

E. Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari, pengertian usaha identik dengan kemampuan untuk meraih sesuatu.
Misalnya, usaha untuk bisa naik kelas atau usaha untuk mendapatkan nilai yang besar. Namun,
apakah pengertian usaha menurut ilmu Fisika?

Ketika benda didorong ada yang berpindah tempat dan ada pula yang tetap di tempatnya. Ketika
kamu mendorong atau menarik suatu benda, berarti kamu telah memberikan gaya pada benda
tersebut. Oleh karena itu, usaha sangat dipengaruhi oleh dorongan atau tarikan (gaya). Menurut
informasi tersebut, jika setelah didorong benda itu tidak berpindah, gayamu tidak melakukan usaha.
Dengan kata lain, usaha juga dipengaruhi oleh perpindahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa usaha dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan pada suatu benda sehingga benda itu berpindah
tempat.

Bagaimanakah ketika kamu mendorong dinding kelasmu? Apakah dinding berpindah tempat?
Walaupun kamu telah sekuat tenaga mendorongnya, tetapi dinding tetap ditempatnya. Oleh sebab
itu, menurut Fisika gayamu dikatakan tidak melakukan usaha.

Apabila gaya disimbolkan dengan F dan perpindahan dengan s, secara matematis usaha dituliskan
dalam persamaan berikut: W = F s dengan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)

Usaha memiliki satuan yang sama dengan energi, yaitu joule. Dengan ketentuan bahwa 1 joule sama
dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar 1 N dengan perpindahan 1 m.

Kamu sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah
horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda
ke arah vertikal? Memindahkan benda secara vertikal memerlukan gaya minimal untuk mengatasi
gaya gravitasi bumi yang besarnya sama dengan berat suatu benda. Secara matematis gaya tersebut
dapat ditulis sebagai berikut: F = m g

Karena perpindahan benda ke arah vertikal sama dengan ketinggian benda (h), usaha yang dilakukan
terhadap benda tersebut sebagai berikut.
W = F s
W = m g h dengan:
W = usaha (J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
h = perpindahan atau ketinggian (m)

F. Hubungan antara Usaha dan Energi
Kamu sudah mengetahui bahwa energi adalah kemampuan melakukan usaha. Definisi tersebut
menunjukkan bahwa usaha memiliki kaitan yang erat dengan energi.

Ketika gayamu berusaha mendorong mobil sehingga bergerak, berarti telah terjadi perubahan energi
dari energi yang dikeluarkan olehmu menjadi energi gerak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketika
gaya melakukan usaha pada sebuah benda maka akan terjadi perubahan energi pada benda
tersebut. Usaha yang dilakukan pada sebuah benda yang bergerak horisontal menyebabkan
perubahan energi kinetik. Dengan demikian, besarnya usaha sama dengan perubahan energi kinetik
benda. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
W = Ek
W = Ek2 Ek1 dengan:
W = usaha (J)
Ek = perubahan energi kinetik (J)
Ek2 = energi kinetik akhir (J)
Ek1 = energi kinetik awal (J)

Ketika kamu mengangkat sebuah balok, kamu akan memberikan gaya dorong terhadap balok. Pada
saat ke atas, berlaku:
Wtangan = Ftangan . s = m g h

Saat ke bawah:
Wgravitasi = Fgravitasi . s = m g h
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi bumi (benda yang bergerak vertikal) sama dengan
perubahan energi potensial gravitasi. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
W = Ep
W = Ep2 Ep1
W = m g (h2 h1) dengan:
W = usaha (J)
Ep = perubahan energi potensial (J)
Ep1 = energi potensial awal (J)
Ep2 = energi potensial akhir (J)

4.Pesawat Sederhana
Setiap hari kamu pasti selalu melakukan usaha. Ada yang mudah dan ada pula yang sulit. Oleh
karena itu, kadang-kadang kamu memerlukan suatu alat sederhana yang dapat membantumu
melakukan usaha. Alat itu disebut dengan pesawat sederhana. Misalnya, kamu akan menancapkan
paku pada kayu, tentu akan sulit tanpa palu. Begitu pula ketika kamu akan membuka baut, akan
kesulitan apabila tanpa bantuan kunci pembukanya. Pesawat sederhana banyak sekali jenisnya dan
semuanya dibuat untuk memudahkan kamu melakukan usaha. Prinsip kerja pesawat sederhana
dikelompokkan menjadi beberapa bagian, di antaranya tuas, katrol, dan bidang miring. Marilah kita
bahas satu persatu.

1. Tuas
Beberapa anak yang sedang bermain jungkat-jungkit. Jungkat-jungkit adalah sejenis pesawat
sederhana yang disebut pengungkit atau tuas. Tuas memiliki banyak kegunaan, di antaranya adalah
untuk mengangkat atau memindahkan benda yang berat.

Tuas yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang berat. Berat beban yang akan
diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang digunakan untuk mengangkat batu atau beban
disebut gaya kuasa (Fk). Jarak antara penumpu dan beban disebut lengan
beban (lb) dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa (lk).

Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian gaya kuasa dan lengan
kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan beban (Fblb). Artinya besar usaha
yang dilakukan kuasa sama dengan besarnya usaha yang dilakukan beban. Oleh sebab itu, pada tuas
berlaku persamaan sebagai berikut:
Fk.lk = Fb.lb dengan:
Fk = gaya kuasa (N)
Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m)
lb = lengan beban (m)

Keuntungan pada pesawat sederhana disebut Keuntungan Mekanis (KM). Secara umum keuntungan
mekanis didefinisikan sebagai perbandingan gaya beban dengan gaya kuasa sehingga keuntungan
mekanis pada tuas atau pengungkit bergantung pada panjang masing-masing lengan. Semakin
panjang lengan kuasanya, semakin besar keuntungan mekanisnya. Secara matematis keuntungan
mekanis ditulis sebagai berikut:

Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas atau pengungkit diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu
sebagai berikut:
a. Tuas Golongan Pertama
Titik tumpu berada di antara titik beban dan titik kuasa. Contohnya gunting, tang, pemotong,
gunting kuku, dan linggis.
b. Tuas Golongan Kedua
Titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh tuas jenis ini, di antaranya adalah
gerobak beroda satu, pemotong kertas, dan pelubang kertas.
c. Tuas Golongan Ketiga
Titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban. Contoh tuas jenis ini adalah lengan, alat
pancing, dan sekop.

2. Katrol
Katrol digunakan untuk mengambil air atau mengangkat beban yang berat. Katrol merupakan
pesawat sederhana yang dapat memudahkan melakukan usaha. Katrol dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu katrol tetap, katrol bergerak, dan katrol berganda.

a. Katrol Tetap
Bagian-bagian katrol tetap diperlihatkan pada gambar berikut:

keterangan:
Fb = gaya beban
Fk = gaya kuasa
lb = AO = lengan beban
lk = OB = lengan kuasa

Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya
tetapi dapat dilakukan dengan mudah. Keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan satu. Katrol
tetap digunakan untuk menimba air.
Fk.lk = Fb.lb
Oleh karena
lk = lb
Fk = Fb
sehingga keuntungan mekanisnya adalah 1

b. Katrol Tunggal Bergerak
Prinsip katrol tunggal bergerak hampir sama dengan tuas jenis kedua, yaitu titik beban berada di
antara titik tumpu dan titik kuasa. Dengan demikian, berlaku persamaan sebagai berikut: lk = 2 lb
Jadi, keuntungan mekanis katrol tunggal bergerak adalah 2

c. Katrol Majemuk atau Katrol Berganda
Manusia selalu berusaha mencari tahu bagaimana caranya agar benda-benda yang relatif besar dan
berat dapat diangkat dengan kerja yang dilakukan lebih mudah. Dengan prinsip katrol bergerak, hal
tersebut mudah dilakukan. Katrol majemuk merupakan gabungan dari beberapa katrol sehingga
kerja yang dilakukan semakin mudah.

Keuntungan mekanis dari katrol majemuk bergantung pada banyaknya tali yang dipergunakan untuk
mengangkat beban. Pada Gambar di bawah ini dapat kamu lihat empat tali digunakan untuk
mengangkat beban. Jadi, keuntungan mekanisnya sama dengan 4. Jika kamu akan mengangkat
beban 100 N, cukup dengan gaya 25 N saja benda sudah terangkat.

3. Bidang Miring
Ketika di pasar, mungkin kamu pernah melihat orang yang sedang menaikkan drum berisi minyak ke
atas sebuah truk. Pesawat sederhana apakah yang mereka gunakan? Bidang miring merupakan alat
yang sangat efektif untuk memudahkan kerja.

Keuntungan mekanis bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya.
Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil
gaya kuasa yang harus dilakukan. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang
(l) dan tinggi bidang miring (h).

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bidang miring terdapat pada tangga, lereng gunung, dan
jalan di daerah pegunungan. Semakin landai tangga, semakin mudah untuk dilalui. Sama halnya
dengan lereng gunung, semakin landai lereng gunung maka semakin mudah untuk menaikinya,
walaupun semakin jauh jarak tempuhnya. Jalan-jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok dan
sangat panjang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan mekanis yang cukup besar agar
kendaraan dapat menaikinya dengan mudah.

a. Baji
Baji adalah pesawat sederhana yang prinsip kerjanya sama dengan bidang miring. Baji merupakan
dua bidang miring yang disatukan. Baji terbuat dari bahan keras, misalnya besi atau baja. Baji
digunakan untuk membelah kayu, membelah batu, atau benda keras lainnya. Semakin tipis bentuk
baji, semakin mudah kerja yang dilakukan.

b. Sekrup
Sekrup adalah alat yang digunakan untuk memudahkan kerja. Sekrup merupakan bidang miring yang
dililitkan pada sebuah tabung sehingga lilitannya berbentuk spiral. Jarak antara ulir-ulir lilitan sekrup
disebut interval sekrup. Untuk membuktikan bahwa sekrup merupakan penerapan bidang miring,
kamu bisa mempraktikkan cara berikut. Buatlah bidang miring dengan kertas, lalu gulung kertas
tersebut pada sebuah pensil. Bagaimanakah hasilnya?

Pesawat sederhana yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang prinsip kerjanya
berdasarkan sekrup adalah dongkrak mobil mekanik, paku ulir, dan baut.

5.Getaran Dan Gelombang
Gejala getaran banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Getaran bandul jam dinding, senar
gitar yang dipetik, dan pita suara yang bergetar hingga menimbulkan bunyi, merupakan beberapa
contoh benda yang melakukan getaran. Apakah yang dimaksud dengan getaran? Apakah ciri-ciri
suatu benda mengalami getaran?

Pada bab ini akan dipelajari pengertian getaran dan ciri-ciri suatu getaran, pengertian gelombang,
jenis gelombang, dan besaran yang berkaitan. Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan
mampu memahami konsep getaran dan prinsip dasar teori gelombang untuk selanjutnya
mempelajari fenomena bunyi yang erat dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pengertian Getaran
Pernahkah kamu melihat jam dinding yang memakai bandul? Jarum jam tersebut bergerak akibat
adanya gerak bolak-balik bandul. Gerakan bandul itu disebut getaran. Marilah kita selidiki apa
sebenarnya getaran itu.

Jadi, getaran adalah gerak bolak-balik melalui titik setimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai satu
kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut. Satu kali getaran adalah ketika
benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik B-C-B-A-B. Bandul tidak pernah melewati lebih dari
titik A atau titik C karena titik tersebut merupakan simpangan terjauh.

Simpangan terjauh itu disebut amplitudo. Di titik A atau titik C benda akan berhenti sesaat sebelum
kembali bergerak. Contoh amplitudo adalah jarak BA atau jarak BC. Jarak dari titik setimbang pada
suatu saat disebut simpangan.

B. Ciri-Ciri Suatu Getaran
Getaran merupakan jenis gerak yang mudah kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik gerak
alamiah maupun buatan manusia. Semua getaran memiliki ciri-ciri tertentu. Apa ciri-ciri getaran itu?

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode getar yang
dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f). Suatu getaran
akan bergerak dengan frekuensi alamiah sendiri. Hubungan frekuensi dan periode secara matematis
ditulis sebagai berikut:

dengan: T = periode (s)
f = banyaknya getaran per sekon (Hz)

Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi adalah getaran per sekon atau disebut juga
dengan hertz (Hz), untuk menghormati seorang fisikawan Jerman yang berjasa di bidang gelombang,
Hendrich Rudolf Hertz. Jadi, satu hertz sama dengan satu getaran per sekon.

C. Pengertian Gelombang
Pernahkah kamu pergi ke pantai? Tentu sangat menyenangkan, bukan? Demikian indahnya ciptaan
Tuhan. Di pantai kamu bisa melihat ombak. Ombak tersebut terlihat bergelombang dari tengah
menuju pantai dan semakin lama semakin kecil, lalu akhirnya menerpa pesisir pantai. Jadi, apa
sebenarnya ombak itu?

Ketika kamu mengikuti upacara pengibaran bendera di sekolahmu, kamu melihat bendera berkibar
diterpa angin. Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana gerak bendera tersebut? Peristiwa ombak
laut ataupun berkibarnya bendera merupakan contoh dari gelombang. Jadi, apa sebenarnya
gelombang itu?

Pada saat kamu menggerakkan tali ke atas dan ke bawah, dikatakan bahwa kamu memberikan
usikan pada tali. Jika usikan itu dilakukan terus menerus, akan terjadi getaran. Setelah memberi
usikan atau getaran, kamu akan melihat ada sesuatu yang merambat pada tali. Sesuatu itu disebut
gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat atau usikan yang merambat.

D. Gelombang Mekanik Memerlukan Medium untuk Merambat
Gelombang merupakan salah satu konsep Fisika yang sangat penting untuk dipelajari karena banyak
sekali gejala alam yang menggunakan prinsip gelombang. Sebagai makhluk yang paling pandai,
manusia memiliki kewajiban untuk selalu mempelajari gejala alam ciptaan Tuhan untuk mengambil
manfaat bagi kehidupan manusia. Kamu dapat berkomunikasi dengan orang lain sebagian besar
dengan memanfaatkan gelombang suara atau gelombang bunyi. Kamu dapat mendengarkan radio
atau menonton televisi karena adanya gelombang radio.

Berdasarkan medium perambatnya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang
dalam perambatannya memerlukan medium, misalnya gelombang tali, gelombang air, dan
gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa
medium, misalnya gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar. Dari kedua jenis
gelombang tersebut, yang akan kamu pelajari adalah gelombang mekanik. Apakah yang dirambatkan
oleh gelombang tersebut?

Pada saat kamu menggetarkan tali, gelombang akan merambat pada tali ke arah temanmu, tetapi
karet gelang yang diikatkan pada tali tidak ikut merambat bersama gelombang. Jika demikian,
bagian-bagian tali tidak ikut merambat bersama gelombang. Jadi apakah yang dirambatkan oleh
gelombang? Jika kamu meminta temanmu untuk menggetarkan salah satu ujung tali, kamu akan
merasakan sesuatu pada temanmu akibat merambatnya gelombang tersebut. Tentu kamu masih
ingat pelajaran pada bab terdahulu bahwa sesuatu yang memiliki kemampuan untuk melakukan
usaha disebut energi. Jadi, yang dirambatkan oleh gelombang adalah energi. Berdasarkan arah
perambatannya, gelombang mekanik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang transversal
dan gelombang longitudinal.

1. Gelombang Transversal
Pada saat kamu menggetarkan slinki ke arah samping, ternyata arah rambat gelombangnya ke
depan, tegak lurus arah rambatnya. Gelombang seperti ini disebut gelombang transversal. Jadi,
gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh lain dari gelombang transversal adalah gelombang pada permukaan air, dan
semua gelombang elektromagnetik, seperti gelombang cahaya, gelombang radio, ataupun
gelombang radar.

Sumber getaran untuk gelombang air berada pada tempat batu jatuh sehingga gelombang menyebar
ke segala arah. Dari gambar tersebut tampak bahwa semakin jauh dari sumber, gelombang semakin
kecil. Hal tersebut disebabkan energi yang dirambatkan semakin berkurang.

2. Gelombang Longitudinal
Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatan. Bagaimanakah arah getar pada gelombang longitudinal?

Pada saat kamu mendorong slinki searah dengan panjangnya, gelombang akan merambat ke arah
temanmu berbentuk rapatan dan renggangan. Jika kamu perhatikan, arah rambat dan arah getarnya
ternyata searah. Gelombang seperti itu disebut gelombang longitudinal. Jadi, gelombang
longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya.

Gelombang bunyi dan gelombang pada gas yang ditempatkan di dalam tabung tertutup merupakan
contoh gelombang longitudinal. Pernahkah kamu memompa ban sepeda atau menggunakan alat
suntik mainan? Pada saat kamu menggunakan pompa, kamu mendorong atau menekan alat
tersebut. Partikel-partikel gas dalam pompa membentuk pola rapatan dan renggangan sehingga
mendorong udara keluar.

E. Panjang Gelombang
Kamu sudah mengetahui bahwa pola gelombang transversal berbentuk bukit dan lembah
gelombang, sedangkan pola gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan renggangan. Panjang
satu bukit dan satu lembah atau satu rapatan dan satu renggangan didefinisikan sebagai panjang
satu gelombang. Pada pembahasan tentang getaran kamu sudah mengetahui tentang periode
getaran.

Besaran tersebut identik dengan periode gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh satu panjang gelombang. Jadi, satu gelombang dapat didefinisikan
sebagai yang ditempuh panjang satu periode. Panjang gelombang dilambangkan dengan lamda.
Satuan panjang gelombang dalam SI adalah meter (m). Marilah kita pelajari panjang gelombang
transversal dan panjang gelombang longitudinal.

1. Panjang Gelombang Transversal
Jika kamu menggerakkan slinki tegak lurus dengan arah panjangnya, terbentuklah bukit dan lembah
gelombang. Pola tersebut adalah pola gelombang transversal. Bukit gelombang adalah lengkungan a-
b-c sedangkan lembah gelombang adalah lengkungan c-d-e. Titik b disebut puncak gelombang dan
titik d disebut dasar gelombang. Kedua titik ini disebut juga perut gelombang.

Adapun titik a, c, atau e disebut simpul gelombang. Satu panjang gelombang transversal terdiri atas
satu bukit dan satu lembah gelombang. Jadi, satu gelombang adalah lengkungan a-b-c-d-e atau b-c-
d-e-f. Satu gelombang sama dengan jarak dari a ke e atau jarak b ke f. Amplitudo gelombang adalah
jarak b-b atau jarak d-d. Kamu dapat menyebutkan panjang gelombang yang lain, yaitu jarak f-j
atau jarak i-m.

2. Panjang Gelombang Longitudinal
Jika kamu menggerakkan slinki searah dengan panjangnya dengan cara mendorong dan menariknya,
akan terbentuk pola-pola gelombang. Satu panjang gelombang adalah jarak antara satu rapatan dan
satu renggangan atau jarak dari ujung renggangan sampai ke ujung renggangan berikutnya.

F. Cepat Rambat Gelombang
Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki kecepatan tertentu, dengan
menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu pula. Dengan demikian, secara matematis, hal itu
dituliskan sebagai berikut.

G. Pemantulan Gelombang
Pada saat kamu berteriak di lereng sebuah bukit, kamu akan mendengar suaramu kembali setelah
beberapa saat. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Bunyi merupakan salah satu
contoh gelombang mekanik.

Berdasarkan uraian sebelumnya dan dari hasil diskusimu, dapat disimpulkan bahwa salah satu sifat
gelombang adalah dapat dipantulkan. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering melihat
pemantulan gelombang air kolam oleh dinding kolam, ataupun gelombang ombak laut oleh pinggir
pantai. Dapat diterimanya gelombang radio dari stasiun pemancar yang sedemikian jauh juga
menunjukkan bahwa gelombang radio dapat dipantulkan atmosfer bumi.

Sebuah gelombang merambat pada tali, jika ujung tali diikat pada suatu penopang, gelombang yang
mencapai ujung tetap tersebut memberikan gaya ke atas pada penopang. Penopang memberikan
gaya yang sama tetapi berlawanan arah ke bawah pada tali. Gaya ke bawah pada tali inilah yang
membangkitkan gelombang pantulan yang terbalik. Ujung yang bebas tidak ditahan oleh sebuh
penopang. Gelombang cenderung melampaui batas. Ujung yang melampaui batas memberikan
tarikan ke atas pada tali dan
a. Vektor satuan






b. Besar panjang vektor





c. Penjumlahan maupun pengurangan vektor
















e. Perkalian skalar






g. Gambar proyeksi vektor a pada b













h. Proyeksi orthogonal skalar






i. Proyeksi orthogonal vektor





j. Titik p pembagi AB dengan perbandingan m:n







k. Sudut vektor

a. Vektor satuan






b. Besar panjang vektor





c. Penjumlahan maupun pengurangan vektor
















e. Perkalian skalar






g. Gambar proyeksi vektor a pada b













h. Proyeksi orthogonal skalar






i. Proyeksi orthogonal vektor





j. Titik p pembagi AB dengan perbandingan m:n







k. Sudut vektor

Contoh Soal Fisika 1.1
Sebuah bola kasti bergerak pada bidang xy. Koordinat x dan y bola tersebut dinyatakan oleh
persamaan x = 18t dan
y
= 4t 5t
2
dengan xdan y dalam meter serta t dalam sekon. Tuliskan
persamaan vektor posisi r dengan menggunakan vektor satuan i dan j.

Pembahasan Soal Fisika 1.1:
Vektor posisi r dalam ungkapan vektor satuan i dan j dapat dituliskan sebagai
r = xi + yj
karena x = 18t dan y = 4t 5t
2
, maka
r = (18t)i + (4t 5t
2
)j meter


Contoh Soal Fisika 1.2
Posisi partikel sebagai fungsi waktu dinyatakan oleh persamaan vektor posisi r(t) = (at
2
+ bt)i + (ct +
d)j dengan a, b, c, dan d adalah konstanta yang memiliki dimensi yang sesuai. Tentukanlah vektor
perpindahan partikel tersebut antara t = 1 sekon dan t = 2 sekon serta tentukan pula besar
perpindahannya.

Pembahasan Soal Fisika 1.2:
vektor posisi partikel:
r(t) = (at
2
+ bt)i + (ct + d)j
Pada saat t = 1 s, vektor posisi partikel adalah
r
1
= [a( 1)
2
+ b(1)]i + [c(1) + d]j
= (a + b)i + (c + d)j
Pada saat t = 2 s, vektor posisi partikel adalah
r
2
= [a(2)
2
+ b(2)]i + [c(2) + d]j
= (4a + 2b)i + (2c + d)j
Vektor perpindahan partikel:
r = r2 ri
r = [(4a + 2b) (a + b)]i + [(2c + d) (c + d)]j
r = (3a + b)i + cj
Besar perpindahan partikel:
Ar = (3a + b)2 + c
2
= 9a
2
+ 6ab + b
2
+ c
2




Contoh Soal Fisika 1.3
Jarum panjang sebuah jam mempunyai panjang 6 cm. Tentukan vektor kecepatan rata-rata ujung
jarum tersebut dalam interval waktu 20 menit dari angka 12 ke angka 4. Nyatakan dalam sistem
koordinat, di mana sumbu x ke arah angka 3 dan sumbu y ke arah angka 12.
Pembahasan Soal Fisika 1.3
r
1
= 6j cm
r
2
= (6 cos 30 i+ 6 sin 30 j) cm
= (33 i + 3 j) cm
Vektor perpindahan:
r = r
2
r
1
= = 33 i + (3 6) j
= (3 3 i 3 j) cm
Kecepatan rata-rata
V
r= r = (33 i 3 j) cm
t 20 menit
= (0,15 3 i 0,15 j) cm/menit


Contoh Soal Fisika 1.4
Tentukan posisi partikel sebagai fungsi waktu jika persamaan kecepatan partikel adalah sebagai
berikut.
1. v = 4ti + 3j
2. v = 2t + 6t2
3. c. v
x
= 31
1/2
+ 5
3/2
dan v
y
= sin 5t
Diketahui bahwa pada awal gerakan, partikel berada di pusat koordinat.
Pembahasan Soal Fisika 1.4:
1. a. r = v dt = 4ti +3j)dt = 2t
2
i+ 3tj
1. s = v dt = (2t + 6t
2
) dt = t
2
+ 2t
3

c. x = v
x
dt = (3t

+ 5t
3/2
)dt = 2t
3/2
+ 2t
5/2

y = v
y
dt = sin 5t dt = [ - cos 5t]
t
0

= (cos 5t cos 0)
= (cos 5t 1) = cos 5t +


Contoh Soal Fisika 1.5
Persamaan kecepatan sebuah partikel adalah v = (v
X
i+ v
y
j) m/s dengan v
x
= 2t m/s dan v
y
= (1+ 3t
2
)
m/s. Pada saat awal, partikel berada di titik pusat koordinat (0,0).
1. Tentukan percepatan rata-rata dalam selang waktu t = 0 sampai t = 2 sekon.
2. Nyatakan persamaan umum vektor percepatan sebagai fungsi waktu.
3. Tentukan posisi partikel pada saat t = 2 sekon.
Tentukan besar dan arah percepatan dan kecepatan pada saat t = 2 sekon.

Pembahasan Soal Fisika 1.5:
1. v = [2ti + (1 + 3t
2
)j] m/s
t
1
= 0 V
1
= 2(0)i + [1 + 3(0)
2
]

j = 1 j m/s
t
2
= 2 s v
2
= 2(2)i + [1 + 3(2)
2
]j = (4i + 13j) m/s
V = V
2
v
1
= 4i + (13 1)j = (4i + 12j) m/s
t =t
2
t
1
=2-0=2s
a
r
= V
4i + 12j
= (2i + 6j) m/s
2

t 2
1. Persamaan umum vektor percepatan sebagai fungsi waktu
a(t) = = [2ti + (1 + 3t
2
)j]
= (2i + 6tj) m/s
2

c. r = v dt = [2t1 + (1 + 3t
2
)j] dt
= t
2
i + (t + t
3
)j
t = 2 s r = (2)
2
I + [(2) + (2)
3
] j = (4i + 10j) m

d. t = 2 s a = 2i + 6(2)j = (2i + 12j) m/s
2

a= |a| = = = 12,6 m/s
2

tan = = = 6
= 80,54
v = 2(2)i + [1+3(2)
2
]j = (4i + 13j) m/s
v = |v| = = = 13,6 m/s
tan = = = 3,25
= 72,90


Contoh Soal Fisika 1.6
Meisya berlari sejauh 60 m ke arah selatan, kemudian berbelok ke timur sejauh 25 m, dan akhirnya
ke tenggara sejauh 10 m. Hitung besar dan arah perpindahan Meisya.
Pembahasan Soal Fisika 1.6:
x Komponen x:
s
1x
= S
1
Cos
1
= (60 m) [cos (-90
0
)] = 0
S
2x
= S
2
cos
2
= (25 m)(cos 0) = 25 m
S
3x
= S
3
COS
3
=(10 m) [cos (-45)] = 7,07 m
S
x
= S
1x
+ S
2x
+ S
3x

= 0 + 25 m + 7,07 m = 32,07 m
s
x
= s
1x
+ s
2x
+ s
3x

= 0 + 25m + 7,07m
= 32,07m
Komponen y
S
1y
= s
1
sin
1
= (60m) [cos (-90)] = -60m
S
2y
= s
2
sin
2
= (25m) (sin 0) = 0
S
3y
= s
3
sin
3
= (10m) [cos (-45)] = -7,07 m
s
y
= S
1y
+ S
2y
+ S
3y

= -60m + 0 + (-7,07m)
= -67,07 m
Besar perpindahan dapat kita hitung dengan rumus phytagoras
S = =
S = 74,34m
Arah perpindahan dapat kita hitung dengan rumus trigonometri
= arc tan = arc tan = arc tan (-2,09)
= -64,43


Contoh Soal Fisika 1.7
Seorang tentara berenang menyeberangi sungai yang lebarnya 500 m dengan kecepatan 3 km/jam
tegak lurus terhadap arah arus air. Kecepatan arus air sungai sama dengan 4 km/jam.
(a) Tentukan resultan kecepatan tentara tersebut.
(b) Berapa jauh tentara tersebut menyimpang dari tujuan semula?

Pembahasan Soal Fisika 1.7:
Resultan kecepatan tentara akibat pengaruh arus sungai dihitung berdasarkan rumus Pythagoras,
karena arahnya saling tegak lurus.
v = =
= 5 km/jam
Menurut rumus geometri untuk perpindahan dan kecepatan, diperoleh:
Arah perpindahan, tan =
Arah kecepatan, tan =
Maka, =
x = =
x = 666,67m

(Tentara tersebut menyimpang 666,67 m dari titik tepat di depannya di seberang sungai saat is mulai
berenang.)


Contoh Soal Fisika 1.8
Kompas pesawat terbang menunjukkan bahwa pesawat bergerak ke utara dar indikator kelajuan
menunjukkan bahwa pesawat sedang bergerak dengan kelajuan 240 km/jam. Jika ada angin
berhembus dengan kelajuan 100 km/jam dari barat ke timur, berapakah kecepatan pesawat terbang
relatif terhadap Bumi?
Pembahasan Soal Fisika 1.8:
Kecepatan pesawat relative terhadap arah angin
v
pa
= 240 km/jam ke utara
kecepatan angin relative terhadap bumi
v
ab
= 100 km/jam ke timur
kecepatan pesawat relative terhadap bumi
v
pb
= v
pa
+ v
ab

besar kecepatan
v
pb
= =
= 260
Arah kecepatan
= arc tan = arc tan
= 22,6
(Arah kecepatan pesawat relatif terhadap Bumi adalah 22,6 search jarum jam dari utara.)


Contoh Soal Fisika 1.9
Dalam suatu perlombaan, seorang pemanah melepas anak panah dari busurnya dengan kecepatan
30 m/s.
a) Berapakah jarak jangkauan maksimum?
b) Tentukan dua sudut elevasi di mana anak panah mencapai target yang jaraknya 70 m.
Pembahasan Soal Fisika 1.9:
1. Jarak jangkauan dapat dihitung dengan persamaan (1-35)
R =
Untuk jarak jangkauan maksimum, berarti sin 2 = 1, maka:
R
maks
= = = 91,84 m
1. Kita masih menggunakan persamaan (1-35) untuk mencari dua sudut elevasi yang
memberikan jarah jangkauan sama
R =
Sin 2 = = = 0,762
2 = arc sin 0,762
2 = 49,66 atau 130,34

1
= 24,83 atau 65,17


Contoh Soal Fisika 1.10
Sebuah bola dilempar dengan kelajuan 20 m/s pada sudut elevasi 60. Bola lepas dari tangan
pelempar pada ketinggian 1,8 m. Pada ketinggian berapa bola akan mengenai dinding yang jarak
mendatarnya
10 m?


Pembahasan Soal Fisika 1.10:
Kita awali dengan menyelidiki gerak 60 horizontal.
Komponen horizontal dari kecepatan awal bola, yaitu:
V
0x
= v
0
cos = (20m/s) (cos60)
=10m/s
Jarak horizontal, x = 10m
X= V
0x
t (gerak lurus beraturan)
t = = = 1 s
selanjutnya, kita tinjau gerak vertical :
komponen vertical dari kecepatan awal bola yaitu:
V
0y
= v
0
sin = (20m/s)(sin60) = 17,32 m/s
Ketinggian dimana bola menyentuh dinding
y = y
0
+ v
0y
t gt
2

= 1,8m + (17,32 m/s)(1 s) (9,8 m/s
2
)(1s)
2

= 14,22 m


Contoh Soal Fisika 1.11
Seorang pemain akrobat akan meloncat ke bawah dengan menggunakan motornya dari atas gedung
bertingkat yang tingginya 35 m. Sejauh 80 m dari gedung tersebut, terdapat sebuah danau. Pemain
akrobat tersebut harus mendarat di danau jika tidak ingin terluka parch. Berapakah kecepatan mini-
mum sepeda motor pemain akrobat tersebut agar is mendarat di danau?
Pembahasan Soal Fisika 1.11:
Pada gerak vertical, komponen kecepatan awal sama dengan nol (v
0y
= 0)
y = v
0y
t gt
2

y = gt
2

kita masukkan angka-angka yang diketahui
-35m = (9,8m/s
2
) t
2

-35m = (-4,9m/s
2
) t
2

t
2
= =
t = = 2,67 s
pada gerak horizontal
x = v
0x
t = v
0
t
v
0
= = = 29,96m/s


Contoh Soal Fisika 1.12

Sebuah bola ditendang ke udara sehingga lintasannya berbentuk parabola. Bila kecepatan awal bola
30 m/s dan sudut elevasinya 30, tentukan:
a) ketinggian maksimum dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian tersebut,
b) jarak jangkauan dan waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut.
c) kecepatan setelah bola bergerak 3/4 bagian dari waktu terbangnya. (g =
10
m/s
2
)
Pembahasan Soal Fisika 1.12:
a) Ketinggian maksimum,

H = =
= 11,25 m
Waktu yang diperlukan untuk mencapai H
t
H
= =
1. Jarak jangkauan
R = =
= 77,94m

Waktu yang diperlukan untuk mencapai R
t
R
= 2t
H
= 2 (1,5 s)
= 3 s

1. Waktu terbang dalam hal ini sama dengan aktu yang digunakan untuk mencapai jarak
jangkauan, sehingga:
t = t
H
= (3s)
= 2,25 s
Gerak horizontal v
x
= v
0x
= v
0
cos = (30 m/s) (cos 30)
= 25,98 m/s
Gerak vertical v
y
= v
0y
- gt = v
0
sin gt
= (30m/s)(sin30) (9,8m/s
2
)(2,25s)
= -7,05 m/s
Besar kecepatan v= =
= 26,92 m/s
Arah kecepatan = arc tan = arc tan
= 15,18


Contoh Soal Fisika 1.13
Seorang atlet tembak akan menembak sasaran yang berada pada ketinggian yang sama dengan
ketinggian senjata di tangannya langsung secara horizontal. Sasaran tersebut berupa lingkaran kecil
yang digambar pada sebuah papan. Jarak atlet terhadap sasaran adalah 120 m. Jika kecepatan
peluru yang keluar dari senjata 300 m/s, pada jarak berapa di bawah titik sasaran, peluru akan
menumbuk papan? (g = 10 m/s2)
Pembahasan Soal Fisika 1.13:
Gerak horizontal
x = v
0x

t = v
0
t
t = = = 0,4 s
nilai t = 0,4 s ini kita masukkan ke persamaan gerak vertical
y = v
0y
t gt
2

Karena v
0y
= 0 maka
y = gt
2

y = (10 m/s
2
)(0,4s)
2

y = -0,8 m = -80 cm


Contoh Soal Fisika 1.14
Sebuah roda berputar pada suatu poros yang tetap sehingga suatu titik pada roda memenuhi
persamaan e(t) = 3t + 29 dengan 0 dalam radian dan t dalam sekon. Tentukan posisi sudut titik
tersebut untuk (a) t 2 sekon dan (b) t = 5 sekon.
Pembahasan Soal Fisika 1.14:
(t) = (3t + 2t
2
) rad
1. t=2s
=3(2) + 2(2)
2
= 14 rad
1. t=5s
=3(5) + 2(5)
2
= 65 rad



Contoh Soal Fisika 1.15
Posisi sudut titik pada rods dinyatakan oleh 0 = (4 + 2t
2
) rad dengan tdalam sekon. Tentukanlah:
1. posisi sudut titik tersebut pada t = 2 s,
2. kecepatan sudut rata-rata dalam selang waktu t 0 hingga t 2 s,
3. kecepatan sudut pada saat t = 2 s.
Pembahasan Soal Fisika 1.15:
1.
r
= = = = 4rad/s
1. kecepatan sudut sesaat
= = (4 + 2t
2
) = 4t rad/s
t = 2s
= 4 (2) = 8 rad/s


Contoh Soal Fisika 1.16
Hitunglah posisi sudut suatu titik sebagai fungsi waktu jika persamaan kecepatan sudut titik tersebut
adalah co = (2t + 6t
2
) rad/s dengan tdalam sekon dan pada saat awal posisi sudutnya adalah nol.
Pembahasan Soal Fisika 1.16:
kecepatan sudut
= (2t + 6t
2
) rad/s
posisi sudut
= dt = (2t + 6t
2
) dt = (t
2
+2t
3
) rad



Contoh Soal Fisika 1.17
Sebuah roda gerinda mula-mula dalam keadaan diam, kemudian berotasi dengan percepatan sudut
konstan = 5 rad/s
2
selama 8 s. Selanjutnya, roda dihentikan dengan perlambatan konstan dalam 10
putaran. Tentukan:
(a) perlambatan roda,
waktu yang diperlukan sebelum roda berhenti.

Pembahasan Soal Fisika 1.17
1. gerak dipercepat

1
=
1
t
1
= (5)(8) = 40 rad/s
gerak diperlambat

2
2
=
1
2
+ 2
2

roda berhenti berarti
2
= 0 maka
0 = 40
2
+ 2
2
(62,8)

2
= = -12,74 rad/s
1. =
2
t
2

t = = =
t = 3,14 s


Sumber Refrensi : http://www.dykrullah.com/2012/12/contoh-soal-fisika-dan-
pembahasannya.html#ixzz3CD3wVKNw

You might also like