You are on page 1of 20

MANAGING DIVERSITY

Aziz Fuadi
Pengertian Diversity
(Keragaman)
Diversity dapat didefinisikan sebagai perbedaan
antara anggota sebuah unit sosial (Jackson,
May dan Whitney, 1995). Sedangkan Deresky
(1994) mendefinisikan diversity sebagai
perbedaan antara anggota kelompok yang
diilustrasikan dalam segi asal negara, bahasa,
agama, keperacayaan, budaya, umur,
kemampuan fisik, status sosial ekonomi, status
perkawinan, orientasi seksual, ras, kondisi
keluarga dan gender.
Cont……
Harris and Morgan (1995) menguraikan secara
terinci dimensi dari diversity dan memasukkan
karakteristik lain yang tidak diidentifikasi oleh
Deresky, yaitu penampilan fisik, warisan budaya,
latar belakang pribadi, pengalaman fungsional,
latar belakang pendidikan, kesukaan, pola pikir,
latar belakang politis, kota, daerah, tingkat IQ,
kesukaan merokok, berat badan, tinggi badan,
pekerjaan, kebangsawanan.
Tiga Kategori Diversity
Diversity dapat dikategorikan menjadi tiga (Jackson,
1995), yaitu demographic diversity, organisational
diversity dan socio-cognitif diversity.
Demographic diversity adalah perbedaan berdasarkan
ciri-ciri demografi seperti umur, jenis kelamin, suku dan
asal negara.
Organnisational diversity; kategori ini tidak hanya
terbatas pada ciri fisik dan atribut sosial anggota
organisasi melainkan perbedaan individu yang dilihat
dari konteks organisasi, yaitu: 1) kedudukan, jabatan
fungsional dari karyawan seperti bagian marketing,
keuangan, akuntansi, produksi dan bagian-bagian lain.;
2) senioritas dalam perusahaan; 3) tingkatan hiraikhi
(seperti senior management, middle management atau
lower management); 4) profesionalisme atau
pengalaman kerja.
Cont….
Socio-cognitif diversity; meliputi nilai-
nilai agama dan budaya,
kepercayaan, tingkat pengetahuan,
karakter kepribadian. Atribut ini tidak
mudah untuk diidentifikaasi.
Manfaat Diversity
Diversity meningkatkan customer relation dan
market share (Fernandez, 1991, Cox and Blake
1991).
Diversity meningkatkan employee relation (Wood
and Sciarini, 1995).
Diversity meningkatkan kualitas karyawan, kinerja
dengan skill yang berbeda, kreativitas, problem
solving pada organisasi (Fernandez, 1991, Cox
and Blake 1991).
Dampak Negatif Diversity
Deversity ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif yaitu timbulnya konflik,
moral kerja yang rendah, kebingungan,
keterasingan dan masalah komunikasi
sehingga mengurangi keefektifan
organisasi (chevrier, 2003, Warton and
Baron 1987, Robbins 2001). Hal ini terjadi
jika diversity yang ada dalam organisasi
tidak dikelola dengan baik.
Mengapa Managing Diversity
Penting?
Untuk mendapatkan tenaga kerja dengan kualitas
baik dan berpotensi.
Menciptakan service excellent untuk semua
customer dengan tingkat diversity dalam hal nilai-
nilai, kebiasaan dan budaya.
Perusahaan beroperasi dalam masyarakat yang
beragam.
Meningkatkan motivasi karyawan dan komitmen
pada organisasi karena merasa dinilai dan
diperlakukan dengan adil.
Policy Perusahaan dalam
Managing Diversity
Porter (1990) menyatakan bahwa perbedaan dalam
karakter dan budaya akan menjadi kunci sukses
perusahaan karena keragaman akan meningkatkan
inovasi, karenanyya lebih baik perusahaan menerima
budaya daripada bertoleransi terhadap budaya.
Adler (1980) menekankan bahawa sinergi budaya dapat
digunakan sebagai pendekatan untuk mengelola
diversity yang melibatkan proses di mana para manajer
membangun policy organisasi, strategi, struktur dan
praktik-praktik yang memberikan keleluasaan pada
keunikan karakteristik dari
Beberapa hal yang bisa diterapkan
perusahaan:
Menciptakan kesadaran dan kepedulian sesama
anggota organisasi.
Mengurangi rasa keterasingan bagi kelompok
minoritas dalam perusahaan.
Secara aktif memastikan bahwa manajemen
diversity sebagai bagian integral dari proses
perubahan dan pengembangan organisasi secara
keseluruhan.
Memberdayakan manajemen dan para karyawan
sehingga mereka terlibat dalam proses
pengorganisasian diversity dalam tempat kerja.
Cont…..
Menciptakan visi dan komitmen yang kuat
antara manajemen dan karywan tentang
diversity.
Menciptakan sistem pendukung internal yang
mendorong diversity baik dalam pemikiran
maupun tindakan dari para karyawan dari latar
belakang sosial budaya yang berbeda.
Meninjau ulang infrastruktur, sistem dan
kebijakan yang membiasakan diversity.
Implementasi Managing
Diversity
Recruitment & Selection
Proses rekrutmen haruslah menerapkan
prinsip keadilan jabatan dan spesifikasi dari
kandidat adalah relevan dan tidak
diskriminatif.
Kalimat yang dipakai dalam iklan lowongan
merefleksikan semua kelompok dalam
masyarakat (tidak dibatasi kelmpok tertentu).
Menggunakan media yang dapat mencapai
semua bagian masyarakat.
Cont……….
Mengkomunikasikan policy perusahaan
tentang diversity (juka memakai agen
untuk rekrutmen)
Bertanya secara fair dan konsisten pada
saat interview.
Memonitor rekrutmen dan seleksi agar
memebrikan kesempatan yang sama dan
mengeliminasi praktik diskriminasi
Training

Training yang diberikan perusahaan


tidaklah membedakan jenis kelamin atau
atribut sosial yang lain, namun lebih
terfookus pada kebutuhan pengembangan
pada individu untuk mencapai kinerja
yang terbaik. Materi dalam training juga
harus merefleksikan diversity semua
karyawan.
Promotion
Ketika memutuskan dalam promosi dan
pengembangan karir, manajer harus
memfokuskan pada karywan sebagai
individu dengan talenta khusus dan
pengealaman yang dimiliki, tidak
berdasarkan pada asumsi tentang umur,
ras, gender, status perkawinan.
Diversity dalam Bisnis Global
Pada perusahaan multinasional, HR
manajer dihadapkan pada permasalahan
praktik-praktik manajemen SDM yang
harus disesuaikan dengan kondisi lokal.
Banyak perusahaan multinasional menjadi
“global HR disconnect” karena mereka
menggunakan satu sistem untuk semua
negara, padahal masing-masing negara
mempunyai karakteristik yang berbeda
dalam penerapan manajemen SDM.
Perusahaan dengan Multikultural
Ada lima kunci yang bisa diterapkan oleh perusahaan
dengan multikultural agar sukses dalam managing
diversity:
 Leadership
Training yang bisa diterapkan perusahaan untuk
implementasi diversity adalah awareness training
dan skill-building training. Awareness training
difokuskan pada penciptaan pengertian dan
kesadaran dan arti dari manajemen diversity.
Skill- building training mengajarkan tentang
perbedayaan budaya dan bagaimana merespon
perbedaan tersebut dalam tempat kerja.
Riset
Riset yang berhubungan dengan diversity
akan menunjukkan data tentang
bagaimana sikap dan persepsi dari
karyawan tentang pengalaman karir dari
masing-masing kelompok dengan budaya
yang berbeda. Di samping itu, riset ini juga
bermanfaat untuk mengidentifikasi isu-isu
aktual tentang diversity.
Audit Sistem Manajemen dan
Budaya
Analisa yang menyeluruh tentang budaya
organisasi dan sistem penerapan manajemen
sumber daya manusia harus dilakasanakan, seperti
sistem rekrutmen, penilaian kinerja, promosi dan
kompensasasi. Hal ini bertujuan untuk:
 Mencegah adanya bias yang tidak menguntungkan
pada kelompok tertentu.
 Mengidentifikasi budaya perusahaan yang tidak
menguntungkan bagi sebagian anggota organisasi.
Follow-up
Foollow-up ini meliputi memonitor
kebijakan diversity yang tidak akan
memberi tempat pada praktik-praktik
diskriminasi.

You might also like