You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji syukur kahadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayahnya kepada penulis, sehingga
penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Harapan penulis semoga makalah dapat
menambah bekal bagi penulis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang atletik
di masa mendatang, serta bagi pihak lain yang ingin menambah wawasan dalam bidang
olahraga.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan
sederhana, karena kemampuan dan keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
untuk kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penukis harapkan.
Semoga makalah ini dapat berguna bagu penbaca.


Jambi, 07 Oktober 2014

Penulis










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atletik ......................................................................................... 2
2.2 Sejarah Atletik............................................................................................... 2
2.3 Macam-Macam Atletik ................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 7















BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olah raga yang lain.
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan
kitasehari-hari seperti contoh :betjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan
tersebut adalah gerakan-gerakan alami.
Melihat hal diatas jadi sewajarnya apabila atletik menjadi induk dari semua cabang
olahraga. Karena dari cabang yang lain sudah mengandung unsur-unsur pada gerakan
atletik.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dari atletik?
2. Bagaimana sejarah atletik?
3. Apa saja macam-macam atletik?





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ATLETIK
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu "athlon atau athlum" artinya
pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Kita dapat menjumpai pada
kata "pentahtlon" yang terdiri dari kata "panta" berarti lima atau panca athlon berarti
lomba. Arti selengkapnya adalah "panca lomba" atau perlombaan yang terdiri dari lima
nomor. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, atletik adalah salah satu cabang
olahraga yang dipertandingkan/diperlombakan yang meliputi nomor jalan, lari, lompat,
dan lempar. Istilah "athletic" dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman
mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat
perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, senam
dan lain-lain.
Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang
dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat,, dan lempar. Orang yang melakukannya
dinamakan "athleta" (atlet). Atletik juga merupakan sarana pendidikan jasmani dalam
rangka meningkatkan kemampuan biomorik, misalnya kekuatan, daya tahan, kecepatan,
kelenturan, koordinasi dan sebagainya.

2.2 SEJARAH ATLETIK
Sejarah atletik dimulai oleh bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan
perlombaan atletik. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama



Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani "Athios", artinya lomba. Pada
waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan
decathlon atau dasa lomba. Pada buku Odysus, karya Hemerun menerangkan bahwa
petualangan Odysus mengunjungi kepulauan di sebelah selatan Yunani, oleh kepala
suku diadakan upacara penyambutan. Dalam upacara tersebut diadakan perlombaan
yang terdiri dari: lari, lempar cakram, tinju, dan gulat. Pada tahun 776 SM, Yunani
mengadakan Olimpiade. Juara pentahlon atau pancalomba dinyatakan sebagai juara
Olimpiade.
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum
Masehi di mana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa
Games yang digelar selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game
(dimulai 6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun. The Isthmian Game
(dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The
Roman Games berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari
dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani,
olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum
Masehi digelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai
panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik,
dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan
dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan
dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan
pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun
tidak resmi.



Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan
olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst
mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti
nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh
Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60
tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838
sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah
kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan
digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua
even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di
dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern pada tahun 1896 dan
membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di
trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola
internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa
kejuaraan dunia outdoor pada tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti
kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan
ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan
kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut
memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain
kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat
sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan



baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track
and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural
yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk
mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang
dari balapan, mengakhiri sebutan amatirisme yang ada sebelumnya.

2.3 MACAM-MACAM ATLETIK
Atletik terdiri dari tiga macam, yaitu lari, lempar, dan lompat. Dari ketiga nomor
tersebut. masing-masing terbagi lagi menjadi beberapa nomor. Berikut ini adalah
macam-macam atletik.
1. Lari
Jika dulu yang dilombakan hanya jenis sprint (lari pendek), kini jenis lombanya
sudah terbagi menjadi tiga, yaitu lari sprint (jarak pendek), lari middie distance (jarak
sedang), dan lari long distance (lari jarak jauh). Tak cukup sampai disitu perubahannya.
Ketiga jenis lari di atas pun terbagi lagi. Berikut ini adalah nomor-nomor lari yang
diperlombakan.
Lari Jarak Pendek. Yang termasuk lari jarak pendek adalah : lari dengan
jarak100 m, 200 m, dan 400 m.
Lari Jarak Menengah. Yang termasuk lari jarak menengah adalah lari
denganjarak 800 m, 1500 m, dan 3000 m.
Lari Jarak Jauh. Yang termasuk lari jarakjauh adalah lari dengan jarak 5000 m
dan 10.000 m.



Lari Berintang. Pads nomor lari ini, sang pelari harus berlari dengan melewati
rintangan setinggi 110 m.
Lari Estafet. Lari yang sering disebut lari sambung ini adalah lari yang terdiri
dari empat orang pelari dengan membawa tongkat yang diserahkan secara
bergantian.

2. Lempar
Pada zaman Yunani kuno, melempar cakram adalah sesuatu yang wah. Sesuatu
yang dibutuhkan dalam kehidupan pada saat itu. Ketepatan, ketangkasan, dan
keseimbangan ketika melempar, dilihat sebagai sesuatu yang menunjukkan kekuatan
fisik seseorang. Tapi kini, hal tersebut tidak lagi dianggap seperti itu. Sudah banyak
olahraga lain yang lebih berkelas dalam artian yang lebih memberikan nilai tambah
lebih, seperti, mendapatkan sponsor dan hadiah yang lebih menarik. Berikut ini nomor
lempar yang diperlombakan.
Lempar Cakram. Pada nomor ini, sang atlet harus melempar oakram seberat 2 kg
dengan diameter 220 mm. Cakram dilempar 30 derajat lepas dari pegangan.
Lempar Cakram merupakan nomor lempar yang dilombakan di Olimpiade
Athena, Yunani pada 1896.
Lempar Lembing. Jenis atletik ini sama dengan lempar cakram. Lembing yang
dilempar terbuat dari logam seberat 600 gr dengan panjang 2,30 m (untuk putri)
dan 800 gr dengan panjang 2,70 m (untuk putra).
Tolak Peluru. Pada nomor ini sang atlet harus melempar sebuah bola logam
seberat4 kg (untuk putri) den 7 1/4 kg.



3. Lompat

Meskipun event lompat tinggi diikutsertakan dalam kompetisi pada Olimpiade awal
Yunani kuno, kompetisi pertama lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-
19, tepatnya di Skotlandia, dengan ketinggian hingga 1,68 meter.

Pelompat pada masa itu menggunakan metode pendekatan langsung atau teknik
gunting. Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gaya-gaya tertentu
yang harus dikuasai oleh para atlet agar terhindar dari kecelakaan.
Pada abad ke-19, peserta lompat tinggi melompat dan mendarat di atas tanah
yang berumput dengan menggunakan gaya gunting, yaitu dengan cara membelakang.
Gaya ini ternyata banyak mengakibatkan cedera para peserta. Sementara kini, lompat
tinggi dilakukan dengan mendarat di sebuah matras. Atlet lompat tinggi sekarang
banyak mengunakan teknik fosbury flop. Berikut ini beberapa nomor lompat yang
diperlombakan.
Lompat tinggi. Jenis atletik ini mengharuskan sang atlet melompat melewati
mistar yang dibentangkan di kedua tiang. Posisi tubuh telungkup saat melewati
mistar dan mendarat dengan sikap berdiri.
Lompat Jauh. Lompat ini merupakan keterampilan di mana sang atlet harus
melompat sejauh mungkin demi mendapatkan jarak yang terjauh. Tempat
mendaratnya berisi pasir agar bisa diukur panjang lompatan.
Lompat Galah. Pada nomor ini sang atlet harus melompati tiang galah setinggi 6
meter.



BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi
kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : berjalan, berlari, melompat dan
melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan-gerakan alami. Melihat hal
diatas jadi sewajarnya apabila atletik menjadi induk dari semua cabang olahraga.
Atletik terdiri dari tiga macam, yaitu lari, lempar, dan lompat. Dari ketiga nomor
tersebut. masing-masing terbagi lagi menjadi beberapa nomor.

You might also like