You are on page 1of 10

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga akan

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati. Artinya data yang dianalisis di

dalamnya berbentuk deskriptif dan tidak berupa angka-angka seperti halnya

pada penelitian kuantitatif (Bogdan dan Tylor dalam Moleong, 2002:3).

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu suatu

pendekatan untuk mempelajari, menerangkan dan menginterpretasi suatu

kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi dari pihak luar

(Salim, 2001:89).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di dua lembaga pendidikan yaitu di

SMA Negeri 1 Semarang dan SMA Semesta Gunungpati Semarang. SMA

Negeri 1 Semarang beralamatkan di Jalan Menteri Supeno No. 1 Semarang

atau sebelah barat laut gedung DPRD Jawa Tengah. Sedangkan SMA

Semesta berada di Jalan Gunungpati Semarang, sebelah timut pasar

Gunungpati KM 5 Semarang.
56

C. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini mengetahui potensi dan kendala guru mata

pelajaran Sosiologi dalam mengembangkan proses belajar mengajar berbasis

multimedia. Dari fokus penelitian di atas dapat bagi menjadi beberapa sub

fokus, antara lain jenis sumber belajar dan media pembelajaran yang

digunakan, pengadaan sumber belajar dan media pembelajaran yang

digunakan, penggunaan sumber belajar dan media pembelajaran dan

keterampilan guru Sosiologi dalam mengembangkan proses belajar mengajar

berbasis multimedia di SMA Negeri 1 Semarang dan SMA Semesta

Gunungpati Semarang.

D. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan cara penelusuran

dokumentasi, observasi dan wawancara. Data yang dikumpulkan di lapangan

pada penelitian ini meliputi profil sekolah secara umum, model

pengembangan manajemen pendidikan sekolah, sumber belajar dan media

pengajaran yang tersedia dan yang digunakan, keterampilan guru dalam

mengembangkan PBM berbasis multimedia, pandangan siswa tentang

sumber belajar dan media pengajaran guru, dan pandangan siswa tentang

PBM berbasis multimedia.

Mengetahui keadaan umum sekolah yang diteliti, data diperoleh

dengan cara wawancara dengan Kepala Sekolah, para guru, humas dan

dokumen-dokumen yang relevan. Data tentang model pengembangan

manajemen pendidikan diperoleh dengan cara wawancara dengan Kepala


57

Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan Laporan Program

Kerja Sekolah. Data tentang model pengembangan PBM berbasis multimedia

diperoleh melalui wawancara dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kurikulum, guru pengajar mata pelajaran sosiologi dan para siswa-

siswi.

Mendapatkan data tentang sumber belajar dan media pengajaran yang

digunakan guru, dilakukan wawancara dengan guru dan siswa serta observasi

saat PBM berlangsung. Wawancara dilakukan pada pada saat istirahat, hal ini

dikarenakan padatnya jam pengajaran dan proses pengajaran berlangsung.

Terlebih guru Sosiologi yang bersangkutan mengampu dua mata pelajaran.

Selain dengan wawancara, teknik observasi di dalam kelas saat PBM

berlangsung juga dilakukan untuk mengetahui sumber belajar dan media

pengajaran yang digunakan. Untuk megetahui sumber belajar dan media

pengajaran guru Sosiologi, juga dilakukan wawancara dengan siswa pada

saat istirahat dengan model acak. Adapun data tentang pengadaan sumber

belajar dan media pembelajaran di sekolah, data diperoleh dengan cara

wawancara dengan guru Sosiologi dan kepala sekolah.

Mendapatkan pandangan siswa tentang PBM berbasis multimedia, di

SMA Negeri 1 Semarang dilakukan penjajakan dengan cara membentuk

kelompok forum diskusi. Kelompok forum diskusi ini diikuti oleh 28 siswa

dari kelas X, XI dan XII. Peserta diskusi ini dipilih secara acak dari setiap

perwakilan kelas. Berlangsungnya diskusi ini didukung oleh pihak sekolah,

khususnya Kepala Sekolah, guru Sosiologi dan guru pengajar di kelas pada
58

saat diskusi dilaksanakan. Untuk mengetahui pandangan siswa tentang PBM

berbasis multimedia, dilakukan pemutaran film dokumenter yang berjudul

“Tragedi Semanggi 1998: Gerakan Mahasiswa Indonesia”, “Profil Kartini”

dan “Surat dari Sahabat di Timur Lorosai” yang merupakan hasil rekaman

dari salah satu stasiun TV swasta yang telah telah disediakan sebelumnya

dengan memperhatikan substansi dari standar kompetensi dan kompetensi

dasar pada kurikulum Sosiologi tahun 2004 oleh Dinas Pendidikan Nasional.

Film dokumenter dan teknik pemutaran film dokumenter ini sepenuhnya

dilakukan oleh peneliti dengan alat bantu laptop, hal ini dikarenakan guru

Sosiologi yang bersangkutan belum dapat mengoperasikan laptop saat

peneliti tawarkan untuk memutar film tesebut. Selain dengan diskusi,

pandangan siswa tentang PBM berbasis multimedia pada mata pelajaran

Sosiologi juga dilalukan wawancara dengan siswa pada waktu istirahat.

Mengetahui pandangan siswa di SMA Semesta Gunungpati

Semarang tentang PBM berbasis multimedia tidak dilakukan melalui

kelompok forum diskusi. Hal ini dikarenakan guru Sosiologi yang

bersangkutan tidak mengijinkan siswanya untuk peneliti ajak melakukan

kelompok forum diskusi. Untuk mengetahui pandangan siswa tentang PBM

berbasis multimedia, dilakukan pemutaran film dokumenter yang berjudul

“Surat dari Sahabat di Timur Lorosai”. Secara teknis, peneliti telah

melakukan kesepakatan dengan guru Sosiologi sebelumnya, dimana peneliti

hanya menyediakan film dokumenternya dan untuk pengoperasian peralatan

multimedia dilakukan oleh Guru Sosiologi yang bersangkutan. Saat


59

pemutaran film dokumenter, guru Sosiologi yang bersangkutan telah cakap

dalam mengoperasikan peralatan multimedia di ruang kelas tanpa bantuan

peneliti. Proses di atas hanya dilakukan di kelas X saja, dan tidak dapat

diikuti dari siswa-siswi kelas XI dan kelas XII, hal ini dikarenakan adanya

aturan tidak diperbolehkannya siswa keluar saat pelajaran berlangsung.

Selain itu juga kelas XI dan kelas XII telah dibagi menjadi kelas Ilmu Sosial

dan kelas Ilmu Alam. Sehingga tidak secara keseluruhan siswa-siswi

mendapatkan mata pelajaran Sosiologi. Selain itupula model pengajaran

dilakukan dengan cara semi moving class, sehingga ruang pengajaran yang

digunakan untuk mengajar mata pelajaran Sosiologi dari kelas X, XI dan XII

menempati satu ruang yang sama. Adapun siswa yang peneliti wawancarai

tentang pandangan mereka tentang PBM berbasis multimedia adalah siswi

kelas X reguler putri dan itupun dilakukan secara acak karena siswi yang

berjumlah 28 anak dan terbatasnya waktu yang ada. Dalam penelitian ini

digunakan alat bantu perekaman gambar dan wawancara seperti kamera, foto

digital dan ipot (alat perekam suara).

Menemui beberapa informan yang terpilih di SMA Semesta, peneliti

mengalami kesulitan. Kendala teknis ini tidak ditemui di SMA Negeri 1

Semarang. Kendala di atas bukan dipengaruhi faktor tidak bersedianya

informan yang bersangkutan, tetapi dikarenakan padatnya jam pelajaran

berlangsung, tidak diperbolehkannya pengajar dan siswa keluar kelas saat

mengajar di ruang kelas, waktu istirahat yang digunakan untuk

mempersiapkan pelajaran selanjutnya karena pemberlakukan pengajaran


60

moving class, model sekolah yang berasrama, dan waktu belajar aktif

dimulai jam 07.00 sampai 15.30 WIB. Untuk itu peneliti melakukan strategi

sebagai berikut; meminta waktu sebelumnya untuk dapat melakukan

wawancara, menemui informan di sela-sela jam istirahat dan jam sholat

Dzuhur serta selalu berkomunikasi dengan telepon.

E. Keabsahan Data

Keabsahan data pada penelitian ini di gunakan teknik triangulasi,

menurut Moleong (2004:178), teknik triangulasi digunakan untuk

pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data. Teknik triangulasi yang digunakan terdiri dari lima tahap.

Tahap pertama, membandingkan data hasil observasi dengan data

hasil wawancara dari informan. Tahap kedua, membandingkan apa yang

dikatakan informan pendukung (Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kurikulum, Humas, Staf Tata Usaha dan pengajar dan siswa) dengan

apa yang dikatakan oleh informan utama (Guru Sosiologi). Tahap ketiga,

membandingkan apa yang dikatakan oleh informan saat penelitian. Tahap

keempat, membandingkan keadaan dan perspektif informan dengan konsep-

konsep atau kerangka teoritis dari para ahli. Tahap kelima, membandingkan

hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait.


61

F. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, kemudian

dilakukan pengolahan data yang ada yaitu analisis data. Analisis data

dilakukan dengan cara mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam

pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga tema dapat ditemukan dan

dirumuskan.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis data secara induktif.

Alasan penggunaan analisis data induktif, merujuk pendapat Moleong

(2004;5) yaitu sebagai berikut; Pertama, proses induktif lebih banyak

menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam

data. Kedua, analisis induksi lebih dapat membuat hubungan peneliti-

informan menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel. Ketiga, lebih dapat

menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan

tentang dapat tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya. Keempat, lebih

dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajamkan hubungan-

hubungan. Kelima, dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit

sebagai struktur analitik .

Dalam melakukan analisis data pada penelitian dilakukan beberapa

tahapan antara lain tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap

penyajian data, dan terakhir tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara,

observasi, dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang lengkap.

Wawancara dan observasi dilakukan di lokasi penelitian seperti yang telah di


62

sajikan pada bagian sumber data dan metode pengumpulan data. Adapun

pengumpulan data dalam bentuk dokumen diperoleh dari laporan program

kerja sekolah yang bersangkutan. Proses pengumpulan data dalam bentuk

dokumen ini telah dilakukan jauh sebelum penelitian dilaksanakan.

Penjajakan awal untuk mengenal lokasi dan tema yang diangkat diantaranya

dilakukan dengan membuka informasi dari surat kabar dan internet. Waktu

penelitian di SMA Negeri 1 dilakukan sejak tanggal 20 November 2006

sampai dengan tanggal 2 Desember 2006. Sedangkan waktu penelitian di

SMA Semesta Gunungpati Semarang dilakukan sejak tanggal 19 Oktober

2006 sampai dengan tanggal 4 Desember 2006.

Reduksi data adalah proses pemilihan pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang didapat

dari lapangan. Tahap reduksi data dilakukan setelah data penelitian

terkumpul. Data yang direduksi yaitu data yang diperoleh melalui wawancara

yang meliputi; sumber belajar yang digunakan, media pembelajaran yang

dipakai dan keterampilan guru Sosiologi dalam mengembangkan PBM

berbasis multimedia. Setelah data diperoleh, kemudian digolongkan

berdasarkan sub-sub kajian yang dipelajari. Hal ini dilakukan karena data

yang didapat tidak urut. Data hasil wawancara dari beberapa informan

terpilih seringkali tidak mengena, sehingga beberapa hasil wawancara tidak

semuanya disajikan dalam hasil penelitian. Kegiatan yang reduksi data yang

dilakukan antara lain menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara


63

sedemikian rupa hingga kesimpulan akhir dapat dicapai berdasarkan fokus

kajian yang dipelajari yang kemudian dapat ditarik kesimpulan dan

verifikasi.

Tahap penyajian data merupakan seni menampilkan hasil penelitian

dari permasalahan pokok yang dikaji. Penyajian data ini menggunakan sajian

deskriptif yang ditampilkan dengan jenis kutipan langsung, gambar, bagan,

tabel dan pointers. Data disajikan dengan narasi dan kutipan langsung dari

beberapa informan. Kemudian pada bagian analisis data disederhanakan

sajiannya dalam bentuk tabel untuk pengklasifikasian atau perbandingan agar

mudah dipahami.

Kemudian tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan

dengan cara mengumpulkan data baru dalam mengambil keputusan yang

didasarkan pada reduksi data dan penyajian data yang merupakan jawaban

atas masalah yang diangkat dalam penelitian.

Adapun ketiga alur di atas, bila digambarkan dengan skema adalah

sebagai berikut;

Pengumpulan
Data

Penyajian
Data Reduksi Data

Penafsiran
Verifikasi &
Kesimpulan

Gambar 3. Komponen-komponen
Komponen-komponen Analisa
Analisa Data Model Data
Interaktif Model
(Miles Interaktif
&Huberman (Miles dan
, 2000:20)
Huberman, 2000:20)
64

G. Prosedur Penelitian

Untuk kemudahan penelitian di lapangan, dilakukan desain prosedur

penelitian. Adapun desain prosedur penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap,

yaitu tahap pralapangan, tahap pekerjaan dan tahap analisis data. Tahap pra

lapangan yang dilakukan meliputi; kegiatan menyusun rancangan penelitian,

memilih lapangan penelitian, mengurus perijinan, menjajaki dan menilai

keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan

perlengkapan penelitian, dan persoalan etika penelitian. Tahap kedua yaitu

pekerjaan lapangan meliputi tiga bagian, yaitu; memahami latar penelitian

dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta mengumpulkan

data. Kemudian tahap analisis data meliputi pengkajian konsep dasar,

menemukan dan merumuskan tema utama.

You might also like