You are on page 1of 15

ELEMEN MESIN II

169
ELEMEN MESIN II






















PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
ELEMEN MESIN II

170
BAGIAN VII

PEGAS (Spring)


Pegas adalah suatu benda elastis, yang jika diberi beban
maka akan berubah bentuknya, dan jika beban itu dihilangkan
maka bentuknya akan kembali seperti semula.
Contoh penggunaan pegas :
- untuk menghantarkan gaya, seperti pada rem dan
kopling
- untuk mengukur besar gaya
- untuk menyimpan energi, seperti pada jam
- untuk menyerap getaran dan beban kejut, seperti
pada suspensi kendaraan
Macam-macam pegas berdasarkan arah bebannya :
1. Pegas tekan/kompresi
2. Pegas tarik
3. Pegas puntir
Macam-macam bentuk pegas :
1. pegas ulir (helical spring)
Pegas ulir terbuat dari kawat (baik yang
berpenampang bulat ataupun segi empat) yang
dililitkan membentuk ulir. Ada dua tipe pegas ulir,
yaitu pegas ulir tekan (gambar 7.1), dan pegas ulir
tarik (gambar 7.2).
ELEMEN MESIN II

171

Gambar 7.1 Pegas ulir tekan (compression helical spring)


Gambar 7.2 Pegas ulir tarik (Tension helical spring)

2. pegas kerucut & volut (conical/volute spring)
Pegas ini digunakan untuk aplikasi dimana jika beban
bertambah, maka nilai pegas (spring rate) juga akan
bertambah. Dalam penggunaan pegas ini, jumlah
lilitan yang bekerja akan berkurang jika semakin
mendekati puncak pegas. Pegas kerucut (conical
spring) ditunjukkan pada gambar 7.3.a, sedangkan
pegas volut, ditunjukkan pada gambar 7.3.b.
ELEMEN MESIN II

172

Gambar 7.3 Pegas kerucut & volut

3. pegas torsi (torsion spring)
Pegas torsi ini dapat berupa pegas ulir (seperti pada
gambar 7.4.a), atau bentuk spiral (seperti pada
gambar 7.4.b). Pegas ini digunakan untuk menahan
beban puntiran/torsi.

Gambar 7.4 Pegas torsi

4. pegas daun (laminated/leaf spring)
Pegas jenis ini banyak digunakan pada mobil. Pegas
ini menggunakan lapisan-lapisan plat yang disatukan
ELEMEN MESIN II

173
dengan baut dan klem. Bentuk pegas ini dapat dilihat
pada gambar 7.5.

Gambar 7.5 Pegas daun

5. pegas cakram (disc/bellevile spring)
Pegas ini menggunakan beberapa cakram yang
dijadikan satu dengan baut/silinder di tengahnya.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 7.6.

Gambar 7.6 Pegas cakram

ELEMEN MESIN II

174
Istilah-istilah pada pegas tekan :
1. Panjang padat (solid length)
Jika suatu pegas tekan diberi beban sehingga seluruh
lilitannya saling bersentuhan, maka kondisi pegas
seolah-olah menjadi padat, panjang dimana pegas
menjadi padat/solid dinamakan panjang padat/solid.
Untuk menghitung panjang padat suatu pegas
digunakan suatu persamaan :
Panjang padat = n x d
Dimana : n = jumlah lilitan pegas; d = diameter kawat
2. Panjang bebas (free length)
Panjang bebas adalah panjang pegas dengan kondisi
tanpa beban.
Ilustrasi tentang panjang padat dan panjang bebas
dapat dilihat pada gambar 7.7.

Gambar 7.7 Panjang pegas tekan

3. Index pegas (spring index)
Indeks pegas adalah perbandingan antara diameter
lilitan kawat, dengan diameter kawatnya.
ELEMEN MESIN II

175
Indeks pegas = D/d
Dimana : D = diameter lilitan; d = diameter bahan
4. Nilai pegas (spring rate)
Nilai pegas (atau disebut juga kekakuak pegas atau
konstanta pegas) adalah beban yang bekerja per
satuan panjang defleksi/lendutan. Secara matematis
dapat ditulis :
Nilai pegas = W / o
Dimana : W = besar beban; o = besar
lendutan/defleksi
5. Jarak bagi (pitch)
Pitch adalah jarak antar lilitan saat pegas tidak diberi
beban (kondisi bebas).
n'-1
bebas panjang
pitch =
Bahan pegas
Untuk memilih bahan pegas, perlu dipertimbangkan jenis
penggunaannya, apakah untuk kerja berat (perubahan
panjang pegas terjadi secara cepat, dan perbandingan
tegangan maksimum dan minimumnya sebesar 1,5 atau
kurang), kerja sedang, atau kerja ringan (beban statis atau
beban yang tidak bervariasi).

ELEMEN MESIN II

176
Contoh bahan pegas :
Material Tegangan geser ijin (kg/cm
2
) Modulus
kekakuan
Modulus
elastisitas Kerja
Berat
Kerja
sedang
Kerja
ringan
Baja
karbon
diameter <
2,125 mm
4200 5250 6510 8 x 10
4
2,1 x 10
6

Kawat
musik
3920 4900 6120 8 x 10
4
2,1 x 10
6

Monel 1960 2450 3060 7 x 10
5
1,96 x 10
6


Bentuk ujung pegas
Dalam menahan beban, pegas harus dapat menumpu dengan
baik, sehingga bagian ujung pegas dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat menumpu dengan beban yang lebih merata.

Contoh bentuk ujung pegas dapat dilihat pada gambar 7.8.

Gambar 7.8. Macam-macam bentuk ujung pegas

ELEMEN MESIN II

177
Perlu diketahui bahwa lilitan pada ujung pegas dianggap tidak
menerima beban, karena fungsinya hanya menjadi tumpuan.
Tegangan-tegangan pada pegas ulir
Misalkan pada suatu pegas ulir tekan seperti gambar 7.9
berikut ini, diberi suatu beban W.

Gambar 7.9 Bagian dari pegas ulir tekan

Dimana :
D = Diameter pegas rata-rata
d = diameter kawat
n = jumlah lilitan aktif/yang bekerja
G = modulus kekakuan dari bahan pegas
W = beban aksial
fs = tegangan geser karena adanya momen pada lilitan
C = indeks pegas = D/d
p = jarak bagi pegas (pitch)
o = defleksi pegas karena adanya beban W
Torsi pada lilitan :
3
16 2
d fs
D
W T = =
t

ELEMEN MESIN II

178
Tegangan geser pada lilitan :
3
8
d
WD
fs
t
=
Tegangan geser maksimum yang terjadi mengikuti persamaan
:
|
.
|

\
|
+ =
C d
WD
fs
maksimum
2
1
1
8
3
t

Persamaan tegangan geser maksimum di atas berlaku
dengan asumsi mengabaikan kelengkungan dari lilitan, tetapi
kalau kita ingin memperhitungkannya, maka digunakan suatu
faktor tegangan geser (K) yang ditemukan oleh A.M Wahl,
oleh karena itu biasanya disebut konstanta Wahl, dengan
persamaan sebagai berikut :
2 3
8 8
d
WC K
d
WD K
fs
maksimum
t t

=

=
C C
C
K
615 , 0
4 4
1 4
+

=
Nilai konstanta Wahl untuk beberapa indeks pegas dapat
dilihat pada gambar 7.10

Gambar 7.10 Grafik konstanta Wahl
ELEMEN MESIN II

179

Defleksi pegas ulir
Karena pegas diberi beban, maka pegas tersebut akan
mengalami lendutan/defleksi, yang besarnya dapat dihitung
dengan persamaan :
G d
n WD
dG
n WC
4
3 3
8 8
= = o
Konstanta pegas :
n C
Gd
n D
GD W
3 3
4
8 8
= =
o

Energi yang tersimpan dalam pegas (U)
Pegas kadang-kadang digunakan untuk menyimpan energi
potensial.
Energi yang tersimpan dalam pegas dapat dihitung dengan
persamaan :
V
G K
fs
W U = =
2
2
4 2
1
o
Dimana V = volume kawat pegas =
2
4
d Dn
t
t
Contoh perencanaan pegas ulir tekan
Suatu pegas ulir dibuat dari kawat yang diameternya 6 mm,
dan diameter lilitannya adalah 7,5 cm. Jika tegangan geser
yang diijinkan sebesar 3500 kg/cm
2
dan modulus kekakuan
8,4 x 10
5
kg/cm
2
. Hitunglah beban maksimal yang dapat
dikenakan pada pegas tersebut, dan berapa besar defleksi
yang terjadiper lilitan dengan kondisi :
1. tanpa mempertimbangkan kelengkungan lilitan
2. mempertimbangkan kelengkungan lilitan
ELEMEN MESIN II

180
Penyelesaian :
Dari soal diketahui d = 6 mm, dan D0 = 7,5 cm
Maka diameter rata-rata dari pegas = D0 d = 7,5 0,6 = 6,9
cm
1. tanpa mempertimbangkan kelengkungan lilitan
Dengan persamaan torsi yang terjadi pada lilitan,
maka :
3
16 2
d fs
D
W =
t

kg 43
9 , 6 16
6 , 0 3500 2
16
2
3 3
=


=

=
t t
D
d fs
W
Untuk mencari defleksi per lilitan, digunakan
persamaan :
G d
n WD
dG
n WC
4
3 3
8 8
= = o , maka :
cm 038 , 1
10 4 , 8 6 , 0
9 , 6 43 8 8
5 4
3
4
3
=


=

=
G d
D W
n
o

2. dengan mempertimbangkan kelengkungan lilitan
Indeks pegas = D/d = 6,9 / 0,6 = 11,5
Faktor tegangan Wahl (K)
( )
( )
123 , 1
5 , 11
615 , 0
4 5 , 11 4
1 5 , 11 4 615 , 0
4 4
1 4
= +


= +

=
C C
C
K
Dengan menggunakan persamaan :
2 3
8 8
d
WC K
d
WD K
fs
maksimum
t t

=

= , maka :
kg 3 , 38
5 , 11 123 , 1 8
6 , 0 3500
8
2 2
=


=

=
t t
KC
d fs
W
ELEMEN MESIN II

181
cm 9245 , 0
10 4 , 8 6 , 0
9 , 6 3 , 38 8 8
5 4
3
4
3
=


=

=
G d
D W
n
o



IIustrasi Gambar Lain




















ELEMEN MESIN II

182





ELEMEN MESIN II

183

You might also like