You are on page 1of 9

ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]

54

ELEMEN MESIN II






















PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]




55
POROS
(SHAFT)

Poros adalah suatu elemen mesin yang digunakan untuk
mentransmisikan/menghantarkan daya dari suatu tempat ke tempat lain,
dengan perantaraan elemen mesin lain seperti roda gigi, sabuk, dan lain-
lain.
Material yang digunakan untuk poros adalah baja lunak atau baja dengan
paduan nikel, nikel-kromium, atau kromium-vanadium. Contoh material
yang dapat digunakan sebagai poros dapat dilihat pada tabel 6.1 & 6.2.
Poros biasanya dibuat dengan cara pengerolan panas, pengerolan dingi,
untuk poros dengan diameter besar dapat digunakan cara pengecoran.
Macam-macam poros :
1. poros transmisi
2. poros mesin, contohnya poros engkol
Tegangan-tegangan yang terjadi pada poros :
1. tegangan geser yang terjadi karena beban torsi
2. tegangan lentur yang terjadi karena gaya yang bekerja pada
elemen mesin (seperti roda gigi, puli, dan lain-lain), serta karena
berat dari poros itu sendiri
3. perpaduan antara beban torsi dan beban lentur
Tegangan izin maksimum untuk poros transmisi
1. Tegangan izin maksimum untuk beban tarik dan tekan, dapat diambil
nilai-nilai sebagai berikut :
a. 1120 kg/cm
2
untuk poros tanpa alur pasak
b. 840 kg/cm
2
untuk poros dengan alur pasak
Untuk pemilihan material, tegangan tarik izinnya adalah 60% dari
tegangan tarik elastis, tetapi tidak boleh melebihi 36% UTS.
2. Tegangan geser izin maksimum :
a. 560 kg/cm
2
untuk poros tanpa alur pasak
b. 420 kg/cm
2
untuk poros dengan alur pasak
ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]




56
Untuk pemilihan material, tegangan geser izinnya adalah 30% dari
tegangan tarik elastis, tetapi tidak boleh melebihi 18% UTS.
Tabel 6.1. Baja karbon untuk poros

Perencanaan poros harus disesuaikan dengan jenis bebannya, yaitu :
1. poros dengan beban torsi
2. poros dengan beban lentur(momen)
3. poros dengan beban gabungan antara beban torsi dan lentur
4. poros dengan beban gabungan antara beban torsi dan lentur, serta
beban aksial

ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]




57

Tabel 6.2 Baja paduan untuk poros


Perencanaan poros dengan beban momen torsi
Untuk poros yang padat, maka persamaan yang digunakan adalah :
3
16
d f T
s
t
=
Untuk poros yang berlubang, persamaan yang digunakan adalah :
( )
4 3
1
16
k d f T
s
=
t

Dimana : k=perbandingan diameter dalam dan diameter luar poros
Besarnya momen torsi dapat dihitung dengan persamaan :
4500
2 NT
P
t
= atau
N
P
T
t 2
4500
=
ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]




58
Dimana : P = daya yang dihantarkan (HP)
T = momen torsi (kg.m)
N = kecepatan putaran (rpm)
Contoh : Suatu poros berputar pada putaran 200 rpm, menghantarkan daya
sebesar 25 HP. Bahan poros adalah baja lunak dengan tegangan
geser izin 420 kg/cm
2
. Hitunglah diameter poros tersebut !
Penyelesaian :
5 , 89
200 2
4500 25
2
4500
=

=
t tN
P
T kg
.
m = 8950 kg
.
cm
Karena
3
16
d f T
s
t
= , maka :
5 77 , 4 5 , 108
420
8950 16 16
3
3
3 ~ = =

= = cm
f
T
d
s
t t
cm

Perencanaan poros dengan beban momen lentur
Contoh penggunaan dari poros jenis ini adalah poros kendaraan rel (tanpa
elemen mesin pemutar/transmisi), nama lainnya adalah gandar (axle)
Untuk poros yang padat, maka persamaan yang digunakan adalah :
3
32
d f M
b
t
=
Untuk poros yang berlubang, persamaan yang digunakan adalah :
( )
4 3
1
32
k d f M
o b
=
t

Contoh : Suatu poros kereta membawa beban 5 ton, pada jarak 10 cm dari
rodanya (lihat gambar). Jarak antar roda adalah 140 cm. Carilah
diameter poros, jika tegangan izinnya adalah 1000 kg/cm
2
.


Penyelesaian :
ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]




59

Momen yang bekerja pada titik C dan D adalah :
cm kg M M
D C
= = = 50000 10 5000
Karena
3
32
d f M
b
t
= , maka 3
32
b
f
M
d
t
=
8 984 , 7 509
1000
50000 32 32
3
3
3 ~ = =

= =
t t
b
f
M
d cm

Perencanaan poros dengan beban momen torsi dan lentur
Karena jenis bebannya gabungan, maka digunakan persamaan gabungan
pula, antara beban momen torsi dan beban momen lentur.
Persamaan yang digunakan adalah :
3 2 2
16
d f M T T
s e
t
= + =
Dimana : Te = torsi ekuivalen/gabungan
( )
3 2 2
32 2
1
d f T M M M
b e
t
= + + =
Dimana : Me = momen lentur ekuivalen
Untuk poros yang berlubang, persamaan di atas berubah menjadi :
( )
4 3 2 2
1
16
k d f M T T
o s e
= + =
t

( ) ( )
4 3 2 2
1
32 2
1
k d f T M M M
o b e
= + + =
t

Contoh : Suatu poros dengan roda gigi terpasang (seperti gambar),
diameter roda gigi 12,5 cm, dan menghantarkan daya 5 HP
pada 120 rpm. Jika tegangan geser izin 420 kg/cm
2
, hitunglah
diameter porosnya !
ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]




60

Penyelesaian :
Torsi yang ditransmisikan oleh poros :
85 , 29
120 2
4500 5
2
4500
=

=
t tN
P
T kg
.
m = 2985 kg
.
cm
Gaya tangensial pada roda gigi :
5 , 477
5 , 12
2985 2 2
=

= =
D
T
F kg 480 kg
Momen lentur pada tengah roda gigi :
3000
2
5 , 12
480 = = M kg
.
cm
4232 3000 2985
2 2 2 2
= + = + = M T T
e
kg
.
cm
3
16
d f T
s e
t
=
3
420
16
4232 d =
t

4 7 , 3 4 , 51
420
16 4232
3
3
~ = =


=
t
d cm

Perencanaan poros dengan beban berfluktuasi
Dalam perencanaan poros di atas, kita hanya memperhitungkan satu nilai
beban saja, baik beban torsi ataupun beban momen lentur. Akan tetapi
dalam aplikasi nyata, beban-beban tersebut berfluktuasi. Oleh karena itu
perlu dimasukkan faktor kejut dan kelelahan material (fatigue) dalam
perhitungan poros. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 6.3
berikut.
Tabel 6.3. Faktor kejut & fatigue terhadap torsi dan momen
ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]




61
Jenis beban Km Kt
1. Poros tetap
a. beban berfluktuasi 1 1
b. beban kejut 1,5 - 2 1,5 2
2. Poros berputar
a. beban berfluktuasi 1,5 1
b. beban kejut kecil 1,5 2 1,5 2
c. beban kejut besar 2 - 3 1,5 - 3
Km = faktor kejut dan fatigue terhadap momen lentur
Kt = faktor kejut dan fatigue terhadap momen torsi
Dengan adanya faktor tersebut maka persamaan momen dan torsi berubah
menjadi :
( ) ( )
2 2
T K M K T
t m e
+ =
( ) ( ) ( )
(

+ + =
2 2
2
1
T K M K M K M
t m m e

Contoh : Suatu poros dengan bahan baja lunak menghantarkan daya
sebesar 25 HP pada 200 rpm. Poros ini membawa beban pada
tengah-tengahnya sebesar 90 kg, dan ditumpu oleh dua bantalan
yang berjarak 2,5 m. Tegangan geser izin adalah 420 kg/cm
2
, dan
tegangan tarik izin adalah 560 kg/cm
2
. Hitunglah diameter poros
jika bebannya berfluktuasi !
Penyelesaian :
Momen torsi (T) :
5 , 89
200 2
4500 25
2
4500
=

=
t tN
P
T kg
.
m = 8950 kg
.
cm
5625
4
250 90
4
=

= =
WL
M kg
.
cm
Untuk beban yang berfluktuasi : Km = 1,5 dan Kt = 1, maka :
( ) ( )
2 2
T K M K T
t m e
+ =
ELEMEN MESIN II (POROS) [Publish Date]




62
( ) ( ) 12300 8950 1 5625 5 , 1
2 2
= + =
e
T kg
.
cm
3
16
d f T
s e
t
=
3
420
16
12300 d =
t

5 , 5 3 , 5 149
420
16 12300
3
3
~ = =


=
t
d cm

You might also like