You are on page 1of 4

China

Bangsa China memiliki kekayaan budaya musical yang telah tumbuh dan
berkembang sejak dulu. Pada tahun 1999 ditemukan suling jiahu. Instrument musik
tertua di dunia yang terbuat dariu tulang yang dibuat kira-kira pada 7000 tahun SM.
Contoh lainnya adalah sebuah koleksi lonceng, drum, alat musik tiup, dana alat musik
dawai dari perunggu pada makam bangsawan Yi dari Zeng (abad 5 SM)
Bangsa Cina mempercayai suatu tradisi bahwa bunyi nada yang harmonis merupakan
keselarasan alam semesta. Selama lebih dari 2000 tahun Cina dikuasai oleh
pengajaran ahli filsafat Confusius yang percaya bahwa musik merupakan gambaran
sosial budaya masyarakat dan peribadatan suatu totalitas kegiatan terpelajar, meliputi
berpikir, bertindak, dan mengatur. Oleh karena itu, musik merupakan suaut syarat
mutlak yang harus dipenuhi seseorang yang terpelajar untuk berfungsi dengan baik di
dalam masyarakat.
Sekitar abad ke-19 tradisi musik Cina mulai terpengaruh tradisi musik Eropa. Mereka
mulai diperkenalkan instrument musik Barat, orkes simfoni, dan konser opera Barat.
Berbagai gedung pertujukkan mulai tumbuh di Cina. Sehingga , masuklah bangsa
Cina dalam modernisasi musik. Saat ini, musik tradisional Cina dimainkan seiring
dengan komposisi modern. Musik kontemporer popular Cina merupakan hasil
perpaduan musik tradisional Cina dengan musik popular.

Jepang
Musik Jepang pada zaman dahulu sangat terpengaruh perkembangan musik dari
daratan Cina dan Semenanjung Korea, tetapi lama kelamaan mempunyai sifat dan
cirri tersendiri. Ragam musiknya banyak digunakan di kuil-kuil, untuk memuja dewa,
di istana, dan untuk hiburan sosial.
Orkes gagaku (musik Jepang masa lampau) telah ada sejak abad ke-8. orkes gagaku
terdiri dari 17 musisi yang bermain instrument tiup kayu, petik, dan perkusi.
Instrument tiup meliputi flute(ryuteki), oboe(hichiriki), dan harmonica mulut (sho).
Instrument petik terdiri dari kecapi bengkok(shoko) dan drum besar(taiko).
Sekitar abad ke-15 musik instrument tunggal, shamisen dan koto menjadi popular
khususnya untuk memberikan iringan lagu dan drama musik. Perkembangan musik
drama mencapai keemasannya pada abad ke-17, dengan format kabuki dari musik
teater tradisional jepang.
Adanta restorasi Meiji pada pertengahan abad ke-18 membuat pengaruh Barat mulai
masuk dalam perkembangan musik Jepang. Banyak format musik tradisonal Jepang
dikembangkan berdasarkan format musik barat, sehingga Jepang telah memasuki
perkembangan musik modern.

India
Perkembangan musik India dimulai kira-kira semenjak abad ke-2 SM. Bangsa Arya
yang berimigrasi ke India mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
perkembangan musik di India. Musik bagi bangsa India mempunyai arti tersendiri,
yang sangat besar pengaruhnya pada magis, religius, kesusastraan, ilmu, dan seni
lainnya. Musik India adalah suatu mozaik dari gaya yang berbeda dan mencerminkan
tingkat sosial yang berbeda pula. Musik klasik banyak dipertunjukkan di kota-kota
untuk pertimbangan artistic. Sedangkan musik rakyat banyak ditampilkan di pedesaan
menemani jalan kehidupan dan upacara agrikultur.
Arab
Musik tradisi Arab diyakini telah ada sejak awal abad ke-3. Budaya musiknya
merupakan perpaduan dari tradisi musik dinasti Sassanid di Persia (224-641), tradisi
musik awal kerajaan Byzantium (awal abad ke-4- abad ke-6), dan nyanyian religi dari
daerah semenanjung Arab.
Berbagai tulisan musik (partitur) baru di temukan setelah berkembangnya agama
Islam di Arab, yakni sejak masa dinasti Umayyah pada abad ke-7. puncak
kejayaannya pada masa pemerintahan Harun al Rasyid (766-809) di Bagdad, Irak.
Beliau dikenal sebagai pelindung seni musik tradisi Arab. Ahli teori musik yang
terkenal adalah Al Farabi (900-950) dan Avicenna (980-1037).
Musik bagi bangsa Arab erat hubungannya dengan magis dan falakiah. Meskipun
tradisi musik Arab telah mengalami perubahan beribu-ribu tahun lamanya, mereka
tetap memiliki cirri khas tersendiri dalam format musiknya.

Jenis musik:

a. Negara Cina
Menurut perkembangannya, musik Cina dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
musik tradisional dan musik modern.
• Musik Tradisional
Musik tradisional Cina secara mayoritas mempergunakan bahasa Cina,
meliputi nyanyian rakyat, nyanyian bercerita, dan opera. Terdapat lebih dari
400 opera local dan 300 nyanyian bercerita yang dipengaruhi oleh budaya
local. Berbagai ragam musik tradisional kerakyatan, seperti nyanyian
kepahlawanan, cinta, kerja, anak-anak, dan religius menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari yang terintegrasi ke dalam aktivitas sosial, seperti
perkawinan, pemakaman, pemujaan, upacara religius, festival, dan perayaan
lainnya.
• Musik Modern
Pada permulaan abad ke-19, pengaruh musik Eropa mulai masuk. Western
Style Conversatories didirikan pada tahiun 1920, dengan tujuan untuk
melestarikan musik Cina dan musik Eropa. Mereka menyediakan progam
musik Cina dan Barat baik tradisional maupun modern, dengan memadukan
instrument musik, tehnik bernyanyi, gaya tradisional, dan estetika ke dalam
harmoni dan orkestrasi. Musik Cina modern tetap menjaga karakteristik
bangsa Cina dengan mempertahankan instrumen tradisional mereka ke dalam
permainan musiknya.

b. Negara Jepang
Musik Jepang dapat dikelompokkan dalam dua katagori, yaitu:
• Musik Tradisional
Musik tradisional Jepang pada umumnya berbentuk musik festival religius,
nyanyian bekerja, dan pengiring tarian. Pertujukkan rakyat, seperti tarian
bertopeng, teater rakyat dan tarian rakyat merupakan bagian tak terpisahkan
dalam musik tradisional.

• Musik Modern
Musik modern jepang dimulai pada tahun 1867, setelah Matsuhito Meiji
menjadi kaisar Jepang. Satu guru yang bertanggung jawab untuk mengenalkan
gaya musik Eropa adalah Suzuki Shin’Ichi. Beliau menemukan metode
pengajaran biola untuk anak-anak yang diadopsi dari sekolah musik di
Amerika Serikat.
c. Negara India
• Musik Klasik
Musik klasik India dapat diketahui dari dokumen Natya Sastra, suatu risalah
drama berbahasa sansekerta yang ditulis kira-kira abad ke dua SM. Terdapat 2
tradisi klasik, yaitu Hindustani di India Utara dan Karnatik di India Selatan.
Pembedaan tradisi ini terjadi mulai abad ke 16 sebagai hasil pengaruh orang
Islam di India Utara.
• Musik Rakyat dan Populer
Sekitar 75% populasi India hidup di desa. Di sini tradisi tetap bertahan dan
banyak orang terbebas dari pengaruh nyanyian modern. Mereka menikmati
dan bermain musik dari daftar lagu-lagu yang mandiri. Nyanyian para wanita
banyak digunakan pada acara perkawinan, kelahiran bayi, festival Agrikultur,
dan aktifitas rumah tangga. Nyanyian laki-laki sering diiringi dengan
instrument perkusi dan berhubungan dengan praktek yang bersifat kebaktian,
festival tertentu, dan bekerja. Khusus musisi daerah, kebanyakan
melaksanakan pertunjukkan untuk upacara agama, kebaktian, pendidikan, dan
pertunjukkan. Yang termasuk mereka ini diantaranya adalah para imam,
penghibur, tukang cerita, dan rombongan teater. Peran penghibur lama-
kelamaan terkikis oleh adanya film musik, yang sangat berpengaruh pada
perkembangan musik di India. Terutama film-film musik yang didukung oleh
orkes studio besar yang memanfaatkan musik klasik, musik rakyat, dan
instrument barat. Ini membuat musik dari film atau soundtrack tersebut
menjadi musik populer.
d. Negara Arab
• Nyanyian Religi
Menurut sejarahnya, cara musik arab erat hubungannya dengan nyanyian ayat-
ayat suci dalam Al-Qur’an. Dalam hal ini, nyanyian tersebut merupakan isi
dari firman Tuhan yang dilantunkan dengan hafalan. Sehingga, perhatian
utama dalam nyanyian tersebut adalah teks lagu. Kefasihan berpidato dan
menghafal Al-qur’an sangat diperhatikan dalam budaya Arab. Karenanya,
mulai dibentuk nyanyian Kasidah dengan berbagai tema seperti keindahan
alam, peristiwa politik, pengalaman religius, dan cerita tradisi klasik pra-
islam.
• Musik Rakyat
Banyak musik tradisi rakyat yang dapat ditemukan di sepanjang daerah Arab.
Musik Negara-negara jazirah Arab yang kaya dengan permainan drum,
menunjukkan hubungannya yang luasdengan pedagang dari Afrika. Tradisi
Gnawa dari Moroko, mengambil nama dari para budak Guinean yang dibawa
ke Maroko dari Afrika Barat. Musik Nubian di Mesir menggambarkan musik
Arab yang unik dengan sistem nada pentatonic dan irama khusus.
• Nyanyian popular
Musik Arab Populer merupakan perpaduan dari kedua ragam musik di atas.
Keyboard elektrik yang disesuaikan dengan maqamat mengiringi para
penyanyi di dalam penampilannya. Drum dan irama musik rakyat menjadi
bagian paling pokok dalam pertunjukkan musik yang sebagian besar
dilakukan oleh kaum muda. Dalam hal lirik lagu, penyanyi berusaha untuk
mempertahankan tradisi mereka sesuai dengan gaya dan bahasanya.
Sistem musik:

a. Negara Cina
Menurut teori musik Cina (kira-kira 2700 SM) satu oktaf dibagi menjadi 12 nada,
tetapi dalam permainan musiknya menggunakan 5 nada yang disebut pentatonic
(penta = 5, tonik/tone = nada). Nada-nada tersebut kalau ditulis dalam notasi musik
sebagai berikut:

b. Negara Jepang
Tangga nada yang digunakan dalam bermain musik adalah tangga nada
pentatonic. Susunan nada-nada yang dipergunakan dapat dituliskan sebagai berikut:

c. Negara India
Semenjak abad ke-19 musik India memiliki susunan tangga nada yang tetap. Dalam
satu oktaf telah ditetapkan terbagi menjadi 22syruti (interval) yang tidak sama.
Deretan nada pokok ada dua, yakni sa-grama dan me-grama. Masing-masing deretan
nada pokok tersebut mempunyai tujuh nada yaitu: sa-ri-ga-ma-pa-da-ni, yang dapat
dinaikkan atau diturunkan dengan berbagai cara.

d. Negara Arab
Musik Arab memiliki cirri khas yang berbeda dengan musik lainnya. Musiknya
secara umum sangat kaya akan melodi sehingga memberi nuansa halus dan
kesempatan untuk membuat berbagai variasi. Cara berolah musiknya sering memakai
variasi dan improviasi dengan dasar melodi sebelumnya. Cara ini disebut maqamat.
Melodi lagu terdiri dari sejumlah variasi melodi (sekitar 52 variasi0. nada-nada yang
dipakai secara umum lebih banyak daripada yang dikenal dalam musik Barat. Di
antaranya terdapat nada-nada yang memiliki jkarak interval yang sangat kecil
(microtones).
Sistem tangga nada dalam musik Arab dapat dituliskan seperti berikut ini :

Catatan : tanda turun ¼ nada dan A2 memiliki interval augmented (lebih dari ½ nada)
Struktur pola ritme musik Arab cukup kompleks, tidak berdasarkan pola birama
yang pasti dan konstan seperti musik barat (2/4, 3/4, 6/8), atau disebut nonmetris.
Dalam permainan musiknya terdapat sekitar 48 pukulan dan secara khas sudah
meliputi dum (ketukan beraksen, tesis), taks(ketukan tak beraksen, arsis), dan tanda
diam atau istirahat. Pola ritme sederhananya dapat digambarkan seperti berikut ini.
Pola ritme pada baris pertama merupakan pengembangan pola ritme dari baris kedua
yang ditulis dengan skala musik.

You might also like