Professional Documents
Culture Documents
Sri Mugianti
Poltekes Malang Prodi Keperawatan Blitar
Dari kedua pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan inventarisasi logistik
rumah sakit adalah merupakan kegiatan untuk memperoleh data atas seluruh logistik
yang dimiliki oleh rumah sakit, yang harus tertib administrasi guna mendukung proses
pengendalian dan pengawasan logistik dalam upaya pencapaian tujuan.
Manfaat Inventarisasi
Menurut Sanderson (2000) inventarisasi memiliki beberapa manfaat sebagai
berikut:
a. Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasahi unit organisasi/
departemen.
b. Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas
penguasaan dan pengelolaan aset organisasi/ negara.
c. Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset
organisasi atau negara.
d. Menyediakan informasi mengenai aset organisasi /negara yang dikuasahi
departemen sebagai bahan untuk perencanaan kebutuhan, pengadaan dan
pengelolaan perlengkapan departemen.
e. Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen untuk
menunjang perencanaan dan pelaksanaan tugas departemen.
Dasar Hukum
Untuk institusi pemerintahan baik pemerintahan pusat, pemerintah daerah dan
militer, kegiatan iventarias telah diatur dalam satu kebijakan perundang-undangan
sebagai dasar hukum dalam pengelolaan kekayaan/inventaris negara, yaitu :
a. Undang-Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
b. Undang-undang No. 1 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor : 4355)
3
4
Adapun cara pemberian dan penulisan nomor inventaris barang tersebut adalah
dengan urutan sebagai berikut: nomor jenis barang,nomor kelompok barang, nomor urut
barang/ kode unit kerja/ kode institusi/ tahun inventarisasi.
Tabel 2.2 Pegelompokan barang dan penomorannya.
Tehnik inventarisasi barang dengan kartu barang adalah cara pencatatan barang
dengan menggunakan kartu barang. Sedangkan kartu barang adalah suatu lembaran atau
formulir yang berisi informasi suatu barang dan secara fisik dibuat dari kertas yang
relatif tebal. Kartu barang sendiri dapat dibedakan atas kartu barang untuk barang habis
pakai dan kartu barang untuk baranf tahan lama. Teknik inventarisasi barangpun
berbeda anatara teknik inventarisasi untuk barang habis pakai dengan barang tahan
lama. Informasi-informasi logistik yang berada di dalamnya pun berbeda antara kartu
barang untuk barang habis pakai maupun barang tahan lama.
7
Tehnik inventarisasi logistik dengan kartu barang ini tidak sebatas untuk bagian
bagian penggudangan ataupun bagian distribusi logistik, tetapi penting dilakukan oleh
setiap unit kerja dalan organisasi untuk melakukan pengawasan dan pengendalian
logistik, baik berkaitan dengan keberadaan, perubahan dan mutasi barang (masuk
keluarnya logistik) dan sisa logistik yang ada, serta untuk mengetahui kondisi barang
(baik, rusak ringan, rusak berat), maupun informasi yang lain (sumber barang, cara
pengadaan barang, waktu pengadaan, harga, waktu pengecekan barang dan hasilnya,
biaya operasional suatu peralatan yang telah dikeluarkan dan cara penyingkiran barang).
Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan barang Inventaris dan Daftar
Inventaris Ruangan
No Tgl Kode Nama Spesifi Nama Jmlh Tahun Asal Tgl Kadaan Harga Ket
Urut Pembu Barang Barang kasi Satuan Pembelian Barang Penyera barang
kuan barang han
satuan, tahun pembuatan, keadaan barang, harga, lokasi dan keterangan. Kemudian
untuk melakukan pemntauan dan pengendalian terhadap masing-masing barang yang
tercantum dalam daftar buku golongan barang inventaris ini dapat dilakukan dengan
tehnik inventarisasi barang dengan kartu barang sebagaimana telah dibahas diatas,
khususnya tehnik inventaris dapat dilihat pada contoh berikut:
Penghapusan Logistik
Daftar Pustaka
Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh tiga bulan April tahun 2007
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Muhidin sebagai ketua
2. Vivi sebagai Skretaris
3. Sri.M sebagai anggota
4. Netha sebagai anggota
5. Suratun sebagai anggota
……………. . .…………..
Perlu dicatat bahwa apabila penghapusan logistik dilakukan dengan cara dujial
maka berita acara penghapusan logistik harus jelas ditulis kepada siapa logistik
tersebut dijual dan berapa nilai hasil penjualan. Disamping itu Berita Acara
Penghapusan Logistik tersebut harus dilampiri Baerita Acara Serah Terima
Barang. Apabila penghapusan logistik tersebut dilakukan dengan cara
ditukarkan, dalam berita acara penghapusan logistik juga harus jelas secara
tertulis logistik tersebut ditukar dengan logistik apa, dengan siapa dan berapa
nilai logistik tersebut. Barita Acara tersebut juga harus dilampiri dengan berita
acara serah terima barang. Bagitu juga dengan cara apapun harus ditulis dengan
jelas sperti tersebut diatas.