Professional Documents
Culture Documents
Dimensinya
1.Hakekat
ØHak atau kebenaran yang sesungguhnya (yang bersifat universal) datang
dari Tuhan atau tidak pernah bertentangan dengan aturan Tuhan.
b.Pandangan humanistik
1)Pengertian humanistik
ØSuatu pandangan dalam filsafat yang melihat manusia itu
secara manusiawi
2)Telaah beberapa tokoh humanistik
a)Rongers
ØManusia menurut Rongers adalah makhluk yang terus
berubah atau diibaratkan dengan air mengalir yang
tanpa hentinya. Manusia itu tidaklah statis dan tidak
kaku, tetapi sesuatu yang ber evaluasi sepanjang masa.
Selain itu manusia sanggup mengontrol dan mengarahkan
dirinya, dan dalam batas tertentu dapat menentukan
nasibnya sendiri
b)Jean Jacues Rousseau (1712-1778)
ØPada dasarnya hakekat manusia itu adalah baik tetapi
dirusak oleh masyarakat atau lembaga. Oleh karena itu
pendidikan harus mencegah pengrusakan itu dengan cara
meningkatkan martabat dan menjunjung tinggi hakekat
manusia itu
c)Pandangan Martin Buber
ØManusia merupakan suatu keberadaan (eksistensi) yang
berpotensi. Perlu disadari bahwa potensi tersebut ada
batas atau limitnya. Oleh karena potensi yang dimiliki
dan unsur keterbatasan manusia itu, sulit untuk
memperkirakan bagaimana masa depan dari manusia
d)Pandangan Beahvioristik
ØTingkah laku manusia ditentukan oleh lingkungan dimana
individu itu berada.
C.Dimensi-dimensi Kemanusiaan
1.Dimensi Keindividualan
ØManusia sebagai makhluk individual dimaksudkan sebagai seseorang
yang utuh yang terdiri dari kesatuan pisik dan psikis
2.Dimensi Kesosialan
ØManusia tidak akan mengenali dirinya dan dapat mewujudkan
potensinya sebelum dia berinteraksi dengan manusia yang lain dan
manusia tidak akan mampu hidup tanpa batuan orang lain.
3.Dimensi Kesusilaan
ØDalam pergaulan manusia diikat oleh nilai-nilai tertentu yang menjadi
patokan / ukuran bahwa suatu perilaku dianggap baik atau buruk
4.Dimensi Keberagamaan
ØManusia adalah makhluk yang religius yang mengakui bahwa ada
suatu zat yang menguasai alam besrta isinya yang dipuja dan
disembah yang disebut Tuhan. Manusia memerlukan agama untuk
keselamatan hidupnya kini dan untuk mada yang akan datang.
Agama merupakan sandaran vertikal dalam kehidupan manusia.
Agar manusia menjadi makhluk yang tunduk dan patuh pada
Tuhannya maka perlu diberikan pendidikan agama semenjak dini.
D.Pengembangan Dimensi-dimensi Kemanusiaan
B.Hakekat Pendidikan
Asumsi dasar tentang hakikat pendidikan dinyatakan oleh
Raka Joni (1985:2), sebagai berikut:
1.Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan
pendidikan.
2.Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3.Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat
4.Pendidikan berlangsung seumur hidup
5.Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya
Pendidikan atau belajar harus mendorong manusia untuk terlibat
dalam proses mengubah kehidupannya kearah yang lebih baik,
mengembangkan kepercayaan diri sendiri, mengembangkan rasa ingin
tahu serta meningkatkan pengetahuan dan terampilan yang telah
dimilikinya sepanjang hayat
Seorang pendidik harus mengangsurkan prakarsa atau tanggung
jawab belajar kepada peserta didik.
Seorang pendidik (guru) menyadari sepenuhnya bahwa otoritas
profesional yang diberikan kepadanya hanya mempunyai satu tujuan,
yaitu untuk memandirikan subjek didik, bukan untuk menjinakkannya.
Dengan kata lain, ia harus sewaktu-waktu siap menarik diri, begitu
petunjuk-petunjuk kemandirian subjek didik mulai bertumbuh
Priyitno (2000:18) mengemukakan bahwa pendidikan hendaklah
terselenggara dalam ketiga dimensinya yaitu
a.Dimensi demokratik
ØPenyelenggaraan pendidikan hendaklah dapat memupuk wawasan
dan sikap peserta didik untuk menghargai orang lain sebagai
mana ia menghargai dirinya sendiri
b.Dimensi Ispiratif
ØPendidikan hendaknya memuat segenap hal yang dapat
mengembangkan potensi diri peserta didik, memupuk mereka
untuk menjunjung tinggi nilai, moral dan budi pekerti luhur
c.Dimensi Produktif
ØPeranan dinamis dari pendidik akan memungkinkan keterlibatan
mental subjek didik yang maksimal di dalam aktualisasikan
pengalaman belajar
C.Faktor-faktor Pendidikan
1.Faktor Tujuan
a.Tujuan umum pendidikan
ØDijabarkan dalam pancasila tujuan pendidikan nasional adalah
membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam
konteks kehidupan pribadinya, kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta berkehidupan sebagai makhluk
yang beragama (Ketuhanan Yang Maha Esa)
a.Lingkungan alam
ØYaitu segala sesuatu yang ada di dunia ini yang berada di
luar diri anak yang bukan manusia, seperti binatang,
tumbuh-tumbuhan, iklim, air, gedung, dan rumah
b.Lingkungan sosial
ØYang temasuk lingkungan sosial adalah semua manusia yang
berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri
orang tersebut, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung
ØLingkungan dibedakan atas:
1)Keluarga
= Pertama dan utama
2)Sekolah
= Bertanggung jawab melaksanakan pendidikan di
lembaga
3)Masyarakat
= Pendidikan diluar keluarga dan persekolahan
ALIRAN – ALIRAN PENDIDIKAN
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
DUNIA PENDIDIKAN
A. Aliran Klasik
2. Aliran Empirisme
Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha kuasa dalam
membentuk anak didik menjadi apa yang diinginkannya.
Maksudnya lingkungan 100% mutlak mempengaruhi
perkembangan anak didik.
2. Aliran Nativisme
Menurut aliran nativisme pendidikan adalah membiarkan
seseorang tumbuh berdasarkan pembawaannya dan
lingkungan tidak berpengaruh terhadap perkembangan
peserta didik.
3. Aliran Naturalisme
Aliran ini juga dinamakan nagativisme yaitu aliran yang
meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena
dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.
Ciri utama aliran ini adalah mendidik seseorang agar kembali
kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak
dirusak oleh pendidik.
4. Aliran Konvergensi
Aliran yang menggabungkan dua aliran antara empirisme dan
nativisme, yaitu perkembangan seseorang tergantung kepada
pembawaan dan lingkungan.
B. Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap
Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia.
1. Pengajaran Alam Sekitar
Prinsip – prinsip pengajran alam sekitar:
1). Dengan paengajaran alam sekitar guru dapat memperakgakan
secara langsung.
2) Memberikan kesempatan yang sebesar – besarnya supaya anak
aktif.
3). Memungkinkan memberikan pelajaran totalitas karena tidak
mengenal mata pelajaran, tapi dalam belajarnya terdapat
unsur – unsur dari setiap mata pelajaran yang berbeda.
Keuntungan pengajaran alam sekitar:
1). Pelajaran ini menentang verbalisme dan intelektualisme.
2). Objek alam sekitar akan membangkitkan perhatian spontan dari anak
yang akan mendorong melakukan kegiatan dengan sepenuh hati
3). Anak didorong untuk aktif dan kreatif.
4). Bahan yang diajrkan mempunyai nilai praktis bagi anak.
2. Pengajaran Pusat Perhatian
Ciri Khas pusat pengajaran:
1). Metode global (keseluruhan), dari hasil yang didapat
observasi dan tes, bahwa anak – anak mengamati dan
mengingat secara global ( keseluruhan).
2).Centre d interst(pusat – pusat minat) bahwa anak – anak
mempunyai minat yang spontan.
Asas – asas pengajaran pusat perhatian:
a. Didasarkan atas kebutuhan anak.
b. Setiap bahan ajar harus merupakan suatu keseluruhan.
c. Hubungan keseluruhan adalah hubungan simbiosis, yaitu
hubungan salaing membutuhkan.
d. Anak didorong untuk selalu aktif dan mandiri.
e. Harus ada hubungan yang erat antara sekolah dan dirumah.
3. Sekolah Kerja
Dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan – pandangan
yang mementingkan pendidikan keterampilan. Pendidikan ini
menekankan agar pendidikan mengembangkan: pikiran,
ingatan, bahasa dan tangan.
Dasar – Dasar Sekolah Kerja:
a. Anak aktif berbuat, mengamati sendiri dan mencari jalan
keluar sendiri.
b. Pusat kegiatan pelajaran adalah anak didik.
c. Mendidik anak menjadi pribadi mandiri dan bertanggung
jawab.
d. Bahan pelajaran disusun dalam suatu totalitas.
e. Mementingkan pengetahuan fungsional yang dapat
dipergunakan untuk memprakarsa, mencipta, berbuat.
f. Bentuk masyarakat kecil dimana anak mendapat latihan dan
pengalaman yang amat penting artinya bagi pendidikan
moral, sosial, kecerdasan.
4. Pengajaran Proyek
Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya,
merancang serta memimipinnya. Proyek yang ditentukan
anak, mendorongnya mencari jalan pemecahan bila
menemukan kesukaran. Pengajran berkisar disekitar pusat –
pusat kewajaran .
C. Lembaga Pendidikan yang Berjiwa Nasional
1. Perguruan Taman Siswa
Didirikan oleh ki Hajar Dewantara dengan latar belakang
Dasar – dasar taman siswa
- Kebudayaan
- Kemerdekaan
- Kodrat Alam
- Kemanusiaan
- Kebangsaan
-
Jenis – Jenis Pendidikan Taman Siswa
1) Taman Indriya (Taman kanak, umur 5 tahun)
2) Taman anak (kelas 1 – 3 SD, umur 8-10 tahun)
3) Taman Muda (Kelas IV – VI SD umur 11-14 tahun)
4) Taman Dewasa ( SLTP, umur 15-18 tahun)
5) Taman Dewasa raya/ Taman Madya( SLTA, umur 19-21 tahun)
6) Taman Guru (B1, B2, B3 dan taman guru indriya)
2. Perguruan Muhammadiyah
Didirikan tanggal 18 november 1912 di yogyakarta, oleh KH
Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah:
1) Kerusakan di bidang kepercayaan/ agama (aqidah)
2) Kebekuan dalam bidang hukum fiqih.
3) Kemunduran dalam pendidikan islam
4) Kemajuan zending kristen dan misi katolik.
Tujuan Pendidikan Muhammadiyah
- Aqidah yang lurus
- Akhlaqul karimah( Budi pekerti yang terpuji).
- Akal yang sehat dan cerdas.
- Keterampilan
- Pengabdian pada masyarakat.
Dasar Pendidikan Muhammadiyah:
1. Tajjdid, ialah kesetiaan kiwa berdasarkan pemikiran baru
untuk mengubah cara berfikir .
2. Kemasyarakatan,yaitu antara individu dan masyarakat
diciptakan suasana yang salaing mebutuhkan.
3. Aktivitas, artinya anak didik harus mengamalkan semua yang
diketahui.
3. INS Kayu Tanam
Didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober
1926.
Tujuan Pendidikan INS Kayu Tanam:
1. Mendidik rakyat kearah kemerdekaan.
2. Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat.
4. Menanamkan keprcayaan terhadap masyarakat diri sendiri
dan berani bertangung jawab.
5. Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan dengan semboyan
“Cari sendiri dan kerjakan sendiri”
6.
4. Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang
Didirika pada tanggal 1 November 1923 oleh Rahmah El
Yunusiyah.
Latar Belakang Berdirinya Diniyah Putri:
Karena ketidak puasan terhadap rahmah el yunusiyah terhadap
diniyah school yang melayani kebutuhan wanita yang tidak
terjangkau baik yang berkaitan dengan persoalan agama,
maupun yang berkaitan dengan kebutuhan keterampilan
keputrian sebagai istri, anak.
Tujuan Pendidikan Diniyah:
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan islam
dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa islam dan ibu
pendidik yang cakap arif serta bertanggung jawab.
Dasar Pendidikan Diniyah Putri:
Didasarkan pada ajaran agama islam dengan berpedoman
Permasalahan Pendidikan
A.Masalah Pokok Pendidikan
1. Masalah pemerataan Pendidikan
Diharapkan( ideal): ‘Pendidikan formal dapat
menyederhanakan kesempatan yang seluas – luasnya bagi
seluruh warga negara indonesia untuk memperoleh
pendidikan.
Kenyataanya( realita): “Masih banyak warga negara khusus
warga usia sekolah tidak tertampung di lembaga pendidikan
(sekolah) yang ada”
2. Masalah Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan umumnya dapat dilihat dari output
pendidikan itu sendiri. Kriteria untuk hasil ini adalah kadar
ketercapaian tujuan pendidikan itu. Kadar ketercapaian
tujuan tersebut tergantung pada unit/ lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan itu yaitu unit terkecil adalah
guru,tapi masalhnya kadar ketercapaian tujuan
3. Permasalahan Efisiensi dan efektifitas pendidikan
Pendidikan dikatakan efisiensi (ideal) apabila pendidikan itu
hemat waktu, tenaga dan biaya serta tepat sasaran. Tapi
pada kenyataanya kurang memfungsikan tenaga dan waktu
yang ada serta biaya yang dikeluarkan banyak.
Pendidikan dikatakan efektif (ideal) bila hasil yang dicapai
sesuai dengan rencana, tapi sebaliknya tidak akan efektif
jika jika rencana tidak terlaksana secara sempurna.
4. Masalah Relevansi Pendidikan
Pendidikan dikatakan relevan jika bila sistem pendidikan
menghsilkan output (keluaran) yang sesuai dengan
kebutuhan pemabngunan.
5. Saling keterkait antar masalah
Permasalahan yang timbul selanjutnya adalah keterkaitan/
penggabungan antar masalah yang sudah disebutkan
sebelumnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Berkembangnya Permaslahan
Pendidikan
1. Pengaruh IPTEK
v Ilmu Pengetahun
v Kemajuan Teknologi
v Seni
2. Laju Pertumbuhan Penduduk
3. Aspirasi Masyarakat
4. Keterbelakangan Budaya dan sarana kehidupan
C. Penanggulangan Masalah
Pendidikan
2. Peranan pendidikan dalam pengembangan sumberdaya
menusia
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Membangun manusia sebagai pelaksana transformasi
3. Membina manusia menjadi tenaga produktif
4. Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada
prestasi
5. Memperhitungkan dimensi sumberdaya manusia dan
pengembangan lapangan kerja
6. Merubah pola pikir masyarkat yang masih taraf rendah
7.
C. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan
Nasional
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dampak positif: Memudahkan dalam memenuhi kebutuhan
pembangunan
Dampak negatif: Jikan kondisi sosial budaya belum siap
menerima pengaruh IPTEK tersebut.
3. Perkembangan Arus Komunikasi dan Inforamasi yang
semakin cepat.
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi saat
ini dan masa depan seakan – akan telah mengatasi dimensi
ruang dan waktu. Penggunaan satelit komunikasi dan
komputer telah membuka peluang adanya surat elektronik,
surat kabar elektronik, Televisi, telepon, dll.
A.Perkiraan Masyarakat Masa Depan
4. Tuntutan Layanan profesional, ciri – cirinya:
2. Upaya Mengantisipasi Masa depan
a. Pemebentukan atau perubahan nilai sikap.
b. Pengembangan kebudayaan.
c. Pengambangan sarana pendidikan