You are on page 1of 79

Hakekat Manusia dan

Dimensinya

Terminologi/ Pandangan Dimensi – Pengembangan Sosok Manusia


Pengertian: Tentang Dimensi Dimensi – Indinesia
Hakekat Kemanusiaan: dimensi seuutuhnya:
-Hakekat Manusia : -D. Individu kemanusiaan:
-Manusia Insan -D. Sosial
-Hak. Manusia -D. Kesusilaan
Menurut islam -D
-Beberapa .Keberagaman
pandangan
ilmuwan tentang
hakekat manusia
Hakikat Manusia dan Dimensi-dimensinya
A.Terminologi / Pengertian Istilah

1.Hakekat
ØHak atau kebenaran yang sesungguhnya (yang bersifat universal) datang
dari Tuhan atau tidak pernah bertentangan dengan aturan Tuhan.

2.Manusia atu Insan


ØManusia adalah makhluk yang diciptakan oleh “Khalik” yang
diciptakan sesuai dengan maksud atau tujuan yang menciptakannya

B.Beberapa Pandangan Tentang Hakikat Manusia


1.Hakikat Manusia Menurut Islam
a.Manusia makhluk yang paling mulia atau paling hina
ØManusia adalah makhluk yang konstruksi fisik (badaniah), dan roh
(rohaniahnya) paling kompleks serta paling ditinggikan derajatnya
dari makhluk lain. Sebaliknya, bila manusia yang telah diberi
perangkat fisik dan rohaniah sedemikian hebatnya dari makhluk
lain itu bertingkah lakunya bertentangan dengan aturan Tuhan,
maka jatuhlah ia ketingkat derajat makhluk yang paling hina
b.Hakekat kejadian manusia
1)Asal manusia
ØManusia diciptakan tuhan yang terdiri dari jasmani
dan rohani
a)Asal jasmaniah
ØTuhan menginformasikan bahwa jasad manusia berasal
dari tanah (Q. S. 32 : 7)
b)Asal usul rohaniah
ØRoh adalah sesuatu yang gaib yang ditiupkan Tuhan
kedalam janin sewaktu masih berada dalam rahim
ibunya (Q. S. 32 : 9)
2)Proses terwujudnya manusia
a)Manusia yang terwujud (ada) tanpa ibu dan bapak
ØManusia dapat diciptakan langsung dari tanah. Manusia inilah
yang disebut manusia pertama (Adam) (Q. S. 6 : 2)

b)Manusia yang terwujud (ada) tanpa ibu


ØTuhan menciptakan teman hidup Adam yaitu hawa yang
berasal dari tulang iga nabi Adam. Ia perempuan yang
terwujud tanpa ibu (Q. S. 6 : 2)
c)Manusia yang terwujud (ada) tanpa bapak
ØTanpa ada bapak, hanya dengan ibu saja Tuhan sanggup
menciptakan manusia yaitu Isa AS, anak dari Maryam

d)Manusia yang terwujud (ada) dari sepasang laki-laki dan


perempuan
ØManusia yang terjadi dari sepasang laki-laki dan
perempuan adalah manusia yang banyak seperti kita
sekarang ini.
e)Terwujudnya manusia menurut teori evolusi darwin
ØMengatakan manusia itu berasal dari makhluk yang
berevolusi dari reptil menjadi jenis kera, dan
seterusnya berubah menjadi manusia. Teori ini ditolak
oleh agama
2.Asal Usul Rohaniah
a.Pandangan psiko analitik
ØSuatu aliran dalam ilmu jiwa yang mencoba menganalisis
kejiwaan manusia atas bagian-bagiannya (S.Frued)
1)Id
ØSuatu aspek kejiwaan manusia yang berfungsi sebagai
sumber kekutan dan penggerak dari tingkah laku
manusia
2)Ego
ØBagian dari kepribadian manusia menjembatani antara
dunia luar dengan individu manusia
3)Super Ego
ØBagian dari kepribadian manusia yang mengontrol atau
mengawasi dorongan-dorongan dari id supaya tersalur
menurut : nilai-nilai, moral, adat, cara kehidupan sosial
yang telah diakui oleh individu yang bersangkutan

b.Pandangan humanistik
1)Pengertian humanistik
ØSuatu pandangan dalam filsafat yang melihat manusia itu
secara manusiawi
2)Telaah beberapa tokoh humanistik
a)Rongers
ØManusia menurut Rongers adalah makhluk yang terus
berubah atau diibaratkan dengan air mengalir yang
tanpa hentinya. Manusia itu tidaklah statis dan tidak
kaku, tetapi sesuatu yang ber evaluasi sepanjang masa.
Selain itu manusia sanggup mengontrol dan mengarahkan
dirinya, dan dalam batas tertentu dapat menentukan
nasibnya sendiri
b)Jean Jacues Rousseau (1712-1778)
ØPada dasarnya hakekat manusia itu adalah baik tetapi
dirusak oleh masyarakat atau lembaga. Oleh karena itu
pendidikan harus mencegah pengrusakan itu dengan cara
meningkatkan martabat dan menjunjung tinggi hakekat
manusia itu
c)Pandangan Martin Buber
ØManusia merupakan suatu keberadaan (eksistensi) yang
berpotensi. Perlu disadari bahwa potensi tersebut ada
batas atau limitnya. Oleh karena potensi yang dimiliki
dan unsur keterbatasan manusia itu, sulit untuk
memperkirakan bagaimana masa depan dari manusia
d)Pandangan Beahvioristik
ØTingkah laku manusia ditentukan oleh lingkungan dimana
individu itu berada.
C.Dimensi-dimensi Kemanusiaan
1.Dimensi Keindividualan
ØManusia sebagai makhluk individual dimaksudkan sebagai seseorang
yang utuh yang terdiri dari kesatuan pisik dan psikis
2.Dimensi Kesosialan
ØManusia tidak akan mengenali dirinya dan dapat mewujudkan
potensinya sebelum dia berinteraksi dengan manusia yang lain dan
manusia tidak akan mampu hidup tanpa batuan orang lain.

3.Dimensi Kesusilaan
ØDalam pergaulan manusia diikat oleh nilai-nilai tertentu yang menjadi
patokan / ukuran bahwa suatu perilaku dianggap baik atau buruk

4.Dimensi Keberagamaan
ØManusia adalah makhluk yang religius yang mengakui bahwa ada
suatu zat yang menguasai alam besrta isinya yang dipuja dan
disembah yang disebut Tuhan. Manusia memerlukan agama untuk
keselamatan hidupnya kini dan untuk mada yang akan datang.
Agama merupakan sandaran vertikal dalam kehidupan manusia.
Agar manusia menjadi makhluk yang tunduk dan patuh pada
Tuhannya maka perlu diberikan pendidikan agama semenjak dini.
D.Pengembangan Dimensi-dimensi Kemanusiaan

ØManusia secara individual terlahir kemuka bumi dengan segenap


potensinya untuk berkembang. Diperlukan upaya dari manusia lain
untuk merangsang agar dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal.
ØIndividu harus mampu hidup dan menunjukkan kediriannya di tengah-
tengah pergaulan sosialnya dan mampu menerima keberadaan orang
lain dalam dirinya.
ØAgar dapat diterima dalam lingkungan sosialnya, manusia harus taat
pada nilai.
ØWalaupun manusia itu dinilai melalui sikap dan perilaku yang
ditunjukkannya namun manusia tidak akan bisa berperilaku secara
optimal tanpa didukung oleh kondisi pisik yang sehat
ØPendidikan yang diberikan harus dapat mengembangkan keempat
dimensi kemanusiaan itu secara seimbang
ØPotensi individual peserta didik dikembangkan dengan tidak
mengabaikan dimensi kehidupan sebagai makhluk sosial.
ØJika salah satu dimensi dari kehidupan manusia terabaikan dalam
proses pengembangannya maka hal ini akan menimbulkan masalah.
E.Sosok Manusia Indonesia Seutuhnya
ØManusia yang seutuhnya adalah manusia yang tidak hanya mengejar
kemajuan lahiriah, seperti sandang, pangan, papan, perumahan,
kesehatan dan sebagainya atau kepuasan batiniah seperti pendidikan,
rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab,
rasa keadilan dan lain sebagainya, melainkan keserasian, keselarasan
antara keduanya.
ØSikap hidup manusia
§Kepentingan Indonesia
pribadinya tetapadalah:
diletakkan dalam kerangka kesadaran
dan kewajiban sebagi makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat.
§Kawajiban terhadap masyarakat dirasakan lebih besar dari
kepentingan pribadinya.

ØPendidikan harus dilaksanakan di Indonesia pada setiap jenis dan


jenjang pendidikan harus mengacu kepada pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
ØUntuk menjadi manusia yang seutuhnya terlebih dahulu manusia perlu
dicerdaskan.
ØManusia Indonesia memerlukan kecerdasan dalam berfikir, merasa,
memahami nilai-nilai agama dan susila yang dianutnya yang dapat
diperolehnya melalui proses pendidikan
Hakekat Pendidikan
A.Pengertian Pendidikan
1.Secara Etimologi
ØPendidikan Paedagogie (Bahasa Yunani)
§Pais = Anak
§Again = Membimbing Bimbingan kepada anak
ØPendidikan Aducation (Bahasa Inggris)
§Membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk
dituntun agar tumbuh dan berkembang
2.Menurut Para Ahli
a.Langeveld
ØPendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan
oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cekapan
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan
orang lain
b.John Dewey
ØPendidikan diartikan sebagai proses pembentukan kecakapan-
kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional
kearah alam dan sesama manusia
c.Driyarkara
ØPendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan “tri tunggal”
ayah, ibu dan anak, dimana terjadi pemanusiaan anak , dengan
mana dia berproses untuk akhirnya memanusia sendiri sebagai
purnawan (Driyarkara 1980:129)
d.Ki Hajar Dewantara
ØPendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak
boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar kita memajukan
kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak
yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara
1977:14)
3.Tap MPR No.II/MPR/1988
ØPendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dengan kemampuan di dalam dan di
luar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan
dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah
ØImplikasi dari konsep pendidikan seumur hidup terlihat dari
kenyataan adanya perhatian pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah dan pembinaan serta pengembangan
terhadap pendidikan di luar sekolah yang meliputi pendidikan
dalam keluarga dan pendidikan dalam masyarakat
4.Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2
Tahun 1989 Bab I, Pasal I
ØPendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan / atau latihan bagi
perannya di masa depan.
Dari semua defenisi yang telah dijelaskan di atas dapat
disimpulkan bahwa pendidikan itu mengandung beberapa ciri / unsur
umum sebagai berikut
a.Pendidikan merupakan usaha sadar dari si pendidik yang mempunyai
tanggung jawab kepada masa depan anak atau peserta didik
b.Usaha itu mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yaitu pengembangan
diri individu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-
nilai sehingga bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang
pribadi dan sebagi seorang anggota masyarakat, serta mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah.
c.Dalam pencapaian tujuan pendidikan anak didik perlu diikutsertakan
untuk terlibat secara aktif sepenuhnya.
d.Pencapaian tujuan tersebut terlaksana dalam suatu proses dimana
diperlukan bimbingan yang terencana, teratur dan sistematis.
e.Kegiatan tersebut terselenggara dalam jalur pendidikan di sekolah dan
pendidikan di luar sekolah

B.Hakekat Pendidikan
Asumsi dasar tentang hakikat pendidikan dinyatakan oleh
Raka Joni (1985:2), sebagai berikut:
1.Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan
pendidikan.
2.Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3.Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat
4.Pendidikan berlangsung seumur hidup
5.Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya
Pendidikan atau belajar harus mendorong manusia untuk terlibat
dalam proses mengubah kehidupannya kearah yang lebih baik,
mengembangkan kepercayaan diri sendiri, mengembangkan rasa ingin
tahu serta meningkatkan pengetahuan dan terampilan yang telah
dimilikinya sepanjang hayat
Seorang pendidik harus mengangsurkan prakarsa atau tanggung
jawab belajar kepada peserta didik.
Seorang pendidik (guru) menyadari sepenuhnya bahwa otoritas
profesional yang diberikan kepadanya hanya mempunyai satu tujuan,
yaitu untuk memandirikan subjek didik, bukan untuk menjinakkannya.
Dengan kata lain, ia harus sewaktu-waktu siap menarik diri, begitu
petunjuk-petunjuk kemandirian subjek didik mulai bertumbuh
Priyitno (2000:18) mengemukakan bahwa pendidikan hendaklah
terselenggara dalam ketiga dimensinya yaitu
a.Dimensi demokratik
ØPenyelenggaraan pendidikan hendaklah dapat memupuk wawasan
dan sikap peserta didik untuk menghargai orang lain sebagai
mana ia menghargai dirinya sendiri
b.Dimensi Ispiratif
ØPendidikan hendaknya memuat segenap hal yang dapat
mengembangkan potensi diri peserta didik, memupuk mereka
untuk menjunjung tinggi nilai, moral dan budi pekerti luhur
c.Dimensi Produktif
ØPeranan dinamis dari pendidik akan memungkinkan keterlibatan
mental subjek didik yang maksimal di dalam aktualisasikan
pengalaman belajar
C.Faktor-faktor Pendidikan
1.Faktor Tujuan
a.Tujuan umum pendidikan
ØDijabarkan dalam pancasila tujuan pendidikan nasional adalah
membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam
konteks kehidupan pribadinya, kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta berkehidupan sebagai makhluk
yang beragama (Ketuhanan Yang Maha Esa)

b.Empat jenjang tujuan pendidikan


1)Tujuan umum pendidikan
2)Tujuan institusional (tujuan lembaga pendidikan, misalnya
tujuan Sekolah Dasar tujuan Universitas Negeri Padang)
3)Tujuan kurikuler (tujuan bidang studi atau mata pelajaran,
misalnya tujuan IPA, IPS, agama
4)Tujuan instruksional (tujuan untuk setiap kegiatan) proses
belajar mengajar
2.Faktor Pendidik
vPendidik adalah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam
melahsanakan pendidikan.
vPendidik dapat dibedakan atas dua kategori:
a.Pendidik menurut kodrat yaitu orang tua
ØPendidik pertama dan utama
b.Pendidik menurut jabatan yaitu guru
ØKewajiaban pendidik adalah menyelenggarahan praktek
pendidikan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung
jawabnya untuk memperkembangkan semua potensi yang
dikaruniakan Allah kepada anak secara optimal (Prayitno
vPendidik2000:9)
itu harus:
a.Memahami potensi anak untuk dikembangkan secara optimal
b.Memahami kondisi anak untuk mengadakan penyesuaian
program-program pendidikan bagi anak
c.Melakukan kegiatan dan memberikan pelayanan pendidikan
sesuai dengan potensi dan kondisi anak untuk
memperkembangkan potensi anak secara optimal
d.Memberikan laporan dan bertanggung jawab tentang
perkembangan dan hasil-hasil pendidikan anak kepada orang
tua dan pihak-pihak lain yang berhak memperoleh laporan
e.Bekerjasama dengan orang tua anak dan pihak-pihak lain yang
terkait dengan pendidikan anak demi menyelenggarakan
pendidikan anak seoptimal mungkin
f.Memahami dan menjalankan dengan sebaik-baiknya segenap
peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak-pihak
berwenang dalam penyelenggaraan pendidikan anak
g.Menyelenggarakan praktek pendidikan secara profesional sesuai
dengan penugasan yang diberikan oleh pihak-pihak berwenang

3.Faktor Subjek Didik


vSubjek didik ialah manusia yang memiliki potensi yang selalu
mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal
dunia dan perubahan-perubahan terjadi secara wajar.

vSubjek didik didasarkan kepada:


a.Subjek didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri
sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidupnya.
b.Subjek didik memiliki potensi, baik fisik maupun psikologis yang
berbeda-beda, sehingga masing-masing subjek didik
merupakan insan yang unik
c.Subjek didik memerlukan pembinaan individual serta perlakuan
yang manusiawi
d.Subjek didik pada dasarnya merupakan insan yang aktif
menghadapi lingkungan
vHak anak ialah memperoleh pendidikan yang layak
memperkembangkan segenap potensi yang dikaruniai Allah
kepadanya secara optimal “Prayitno (2000)”
4.Faktor Isi / Materi Pendidikan
vKriteria atau syarat utama yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan materi adalah:
a.Bahan / materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
b.Bahan / materi harus sesuai dengan peserta didik

vDalam pemilihan bahan ajar guru harus mempertimbangkan hal-hal


sebagai berikut
a.Bahan harus menjunjung tercapainya tujuan
b.Urgensi bahan, yaitu bahan itu penting untuk diketahui oleh
peserta didik
c.Nilai praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna bahan
itu bagi kehidupannya sehari-hari
d.Bahan tersebut merupakan bahan wajib, sesuai dengan tuntutan
kurikulum
e.Bahan yang susah diperoleh sumbernya, perlu diupayakan untuk
5.Faktor Metode dan Alat Pendidikan
vMetode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai
tujuan.
Untuk menetapkan suatu metode dapat ditentukan oleh
beberapa faktor:
a.Tujuan yang ingin dicapai
b.Faktor murid (peserta didik) ikut menentukan efektif tidaknya
suatu metode
c.Faktor guru juga menentukan efektif tidaknya suatu metode
vAlat pendidikan adalah segala sesuatu yang secara langsung
membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan.
Alat pendidikan ada dua macam yaitu:
a.Alat pendidikan yang bersifat tndakan
ØYaitu berupa upaya atau siasat dalam kaitan kewibawaan.
ØBerfungsi prefentif (pencegahan) mencakup teladan,
anjuran, suruhan, pengarahan dan penbinaan
ØBerfungsi represif (reaksi setelah ada perbuatan) mencakup
syarat, pujian, hadiah / ganjaran, teguran dan hukuman.

b.Alat pendidikan yang berupa kebendaan (alat bantu)


ØYaitu berupa sarana pengajaran seperti alat pengajaran
6.Faktor Lingkungan Pendidikan
vLingkungan merupakan sesuatu yang ada di luar diri individu.
Para ahli membedakan jenis lingkungan menjadi:

a.Lingkungan alam
ØYaitu segala sesuatu yang ada di dunia ini yang berada di
luar diri anak yang bukan manusia, seperti binatang,
tumbuh-tumbuhan, iklim, air, gedung, dan rumah

b.Lingkungan sosial
ØYang temasuk lingkungan sosial adalah semua manusia yang
berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri
orang tersebut, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung
ØLingkungan dibedakan atas:
1)Keluarga
= Pertama dan utama
2)Sekolah
= Bertanggung jawab melaksanakan pendidikan di
lembaga
3)Masyarakat
= Pendidikan diluar keluarga dan persekolahan
ALIRAN – ALIRAN PENDIDIKAN
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
DUNIA PENDIDIKAN
A. Aliran Klasik
2. Aliran Empirisme

Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha kuasa dalam
membentuk anak didik menjadi apa yang diinginkannya.
Maksudnya lingkungan 100% mutlak mempengaruhi
perkembangan anak didik.

2. Aliran Nativisme

Menurut aliran nativisme pendidikan adalah membiarkan
seseorang tumbuh berdasarkan pembawaannya dan
lingkungan tidak berpengaruh terhadap perkembangan
peserta didik.


3. Aliran Naturalisme

Aliran ini juga dinamakan nagativisme yaitu aliran yang
meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena
dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.

Ciri utama aliran ini adalah mendidik seseorang agar kembali
kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak
dirusak oleh pendidik.


4. Aliran Konvergensi

Aliran yang menggabungkan dua aliran antara empirisme dan
nativisme, yaitu perkembangan seseorang tergantung kepada
pembawaan dan lingkungan.

B. Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap
Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia.
1. Pengajaran Alam Sekitar

Prinsip – prinsip pengajran alam sekitar:

1). Dengan paengajaran alam sekitar guru dapat memperakgakan
secara langsung.

2) Memberikan kesempatan yang sebesar – besarnya supaya anak
aktif.

3). Memungkinkan memberikan pelajaran totalitas karena tidak
mengenal mata pelajaran, tapi dalam belajarnya terdapat
unsur – unsur dari setiap mata pelajaran yang berbeda.

Keuntungan pengajaran alam sekitar:

1). Pelajaran ini menentang verbalisme dan intelektualisme.

2). Objek alam sekitar akan membangkitkan perhatian spontan dari anak
yang akan mendorong melakukan kegiatan dengan sepenuh hati

3). Anak didorong untuk aktif dan kreatif.

4). Bahan yang diajrkan mempunyai nilai praktis bagi anak.

2. Pengajaran Pusat Perhatian

Ciri Khas pusat pengajaran:

1). Metode global (keseluruhan), dari hasil yang didapat
observasi dan tes, bahwa anak – anak mengamati dan
mengingat secara global ( keseluruhan).

2).Centre d interst(pusat – pusat minat) bahwa anak – anak
mempunyai minat yang spontan.

Asas – asas pengajaran pusat perhatian:
a. Didasarkan atas kebutuhan anak.
b. Setiap bahan ajar harus merupakan suatu keseluruhan.
c. Hubungan keseluruhan adalah hubungan simbiosis, yaitu
hubungan salaing membutuhkan.
d. Anak didorong untuk selalu aktif dan mandiri.
e. Harus ada hubungan yang erat antara sekolah dan dirumah.



3. Sekolah Kerja

Dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan – pandangan
yang mementingkan pendidikan keterampilan. Pendidikan ini
menekankan agar pendidikan mengembangkan: pikiran,
ingatan, bahasa dan tangan.

Dasar – Dasar Sekolah Kerja:
a. Anak aktif berbuat, mengamati sendiri dan mencari jalan
keluar sendiri.
b. Pusat kegiatan pelajaran adalah anak didik.
c. Mendidik anak menjadi pribadi mandiri dan bertanggung
jawab.
d. Bahan pelajaran disusun dalam suatu totalitas.
e. Mementingkan pengetahuan fungsional yang dapat
dipergunakan untuk memprakarsa, mencipta, berbuat.
f. Bentuk masyarakat kecil dimana anak mendapat latihan dan
pengalaman yang amat penting artinya bagi pendidikan
moral, sosial, kecerdasan.

4. Pengajaran Proyek

Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya,
merancang serta memimipinnya. Proyek yang ditentukan
anak, mendorongnya mencari jalan pemecahan bila
menemukan kesukaran. Pengajran berkisar disekitar pusat –
pusat kewajaran .


C. Lembaga Pendidikan yang Berjiwa Nasional
1. Perguruan Taman Siswa
Didirikan oleh ki Hajar Dewantara dengan latar belakang

berdirinya adalah sekolah yang didirikan olkeh pemerintah


Hindia Belanda sesungguhnya tidak diperuntukkan bagi
kepentingan dan kemajuan rakyat Indonesia melainkan untuk
kepentingan politik belanda.



Dasar – dasar taman siswa
- Kebudayaan
- Kemerdekaan
- Kodrat Alam
- Kemanusiaan
- Kebangsaan
-

Jenis – Jenis Pendidikan Taman Siswa
1) Taman Indriya (Taman kanak, umur 5 tahun)
2) Taman anak (kelas 1 – 3 SD, umur 8-10 tahun)
3) Taman Muda (Kelas IV – VI SD umur 11-14 tahun)
4) Taman Dewasa ( SLTP, umur 15-18 tahun)
5) Taman Dewasa raya/ Taman Madya( SLTA, umur 19-21 tahun)
6) Taman Guru (B1, B2, B3 dan taman guru indriya)

2. Perguruan Muhammadiyah
Didirikan tanggal 18 november 1912 di yogyakarta, oleh KH

Ahmad Dahlan merupakan gerakan islam amal ma’ruf nahi


munkar beraqidah islam dan bersumber pada alquran dan
sunah serta menjunjung tinggi ajaran agama islam sehingga
tercipta masyarkat islam yang sebenarnya – benarnya.


Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah:
1) Kerusakan di bidang kepercayaan/ agama (aqidah)
2) Kebekuan dalam bidang hukum fiqih.
3) Kemunduran dalam pendidikan islam
4) Kemajuan zending kristen dan misi katolik.

Tujuan Pendidikan Muhammadiyah
- Aqidah yang lurus
- Akhlaqul karimah( Budi pekerti yang terpuji).
- Akal yang sehat dan cerdas.
- Keterampilan
- Pengabdian pada masyarakat.


Dasar Pendidikan Muhammadiyah:
1. Tajjdid, ialah kesetiaan kiwa berdasarkan pemikiran baru
untuk mengubah cara berfikir .
2. Kemasyarakatan,yaitu antara individu dan masyarakat
diciptakan suasana yang salaing mebutuhkan.
3. Aktivitas, artinya anak didik harus mengamalkan semua yang
diketahui.

3. INS Kayu Tanam

Didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober
1926.

Tujuan Pendidikan INS Kayu Tanam:
1. Mendidik rakyat kearah kemerdekaan.
2. Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat.
4. Menanamkan keprcayaan terhadap masyarakat diri sendiri
dan berani bertangung jawab.
5. Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan dengan semboyan
“Cari sendiri dan kerjakan sendiri”

6.

4. Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang

Didirika pada tanggal 1 November 1923 oleh Rahmah El
Yunusiyah.

Latar Belakang Berdirinya Diniyah Putri:

Karena ketidak puasan terhadap rahmah el yunusiyah terhadap
diniyah school yang melayani kebutuhan wanita yang tidak
terjangkau baik yang berkaitan dengan persoalan agama,
maupun yang berkaitan dengan kebutuhan keterampilan
keputrian sebagai istri, anak.

Tujuan Pendidikan Diniyah:

Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan islam
dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa islam dan ibu
pendidik yang cakap arif serta bertanggung jawab.

Dasar Pendidikan Diniyah Putri:

Didasarkan pada ajaran agama islam dengan berpedoman
Permasalahan Pendidikan
A.Masalah Pokok Pendidikan

1. Masalah pemerataan Pendidikan

Diharapkan( ideal): ‘Pendidikan formal dapat
menyederhanakan kesempatan yang seluas – luasnya bagi
seluruh warga negara indonesia untuk memperoleh
pendidikan.

Kenyataanya( realita): “Masih banyak warga negara khusus
warga usia sekolah tidak tertampung di lembaga pendidikan
(sekolah) yang ada”

2. Masalah Mutu Pendidikan

Mutu pendidikan umumnya dapat dilihat dari output
pendidikan itu sendiri. Kriteria untuk hasil ini adalah kadar
ketercapaian tujuan pendidikan itu. Kadar ketercapaian
tujuan tersebut tergantung pada unit/ lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan itu yaitu unit terkecil adalah

guru,tapi masalhnya kadar ketercapaian tujuan

3. Permasalahan Efisiensi dan efektifitas pendidikan

Pendidikan dikatakan efisiensi (ideal) apabila pendidikan itu
hemat waktu, tenaga dan biaya serta tepat sasaran. Tapi
pada kenyataanya kurang memfungsikan tenaga dan waktu
yang ada serta biaya yang dikeluarkan banyak.

Pendidikan dikatakan efektif (ideal) bila hasil yang dicapai
sesuai dengan rencana, tapi sebaliknya tidak akan efektif
jika jika rencana tidak terlaksana secara sempurna.

4. Masalah Relevansi Pendidikan

Pendidikan dikatakan relevan jika bila sistem pendidikan
menghsilkan output (keluaran) yang sesuai dengan
kebutuhan pemabngunan.

5. Saling keterkait antar masalah

Permasalahan yang timbul selanjutnya adalah keterkaitan/
penggabungan antar masalah yang sudah disebutkan
sebelumnya.


B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Berkembangnya Permaslahan
Pendidikan

1. Pengaruh IPTEK
v Ilmu Pengetahun
v Kemajuan Teknologi
v Seni

2. Laju Pertumbuhan Penduduk

3. Aspirasi Masyarakat

4. Keterbelakangan Budaya dan sarana kehidupan
C. Penanggulangan Masalah

Pendidikan

1. Pendidikan harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan


perkembangan zaman.
2. Pendidikan berusaha menahan laju pertumbuhan
penduduk.
3. Aspirasi masyarkat terhadap dunia pendidikan didukung
dan didorong terus agar lebih meningkat lagi
4. Sistem pendidikan meningkatkan peran atau fungsinya
sebagai pengembang kebudayaan di seluruh pelosok
tanah air.
Upaya Pembaharuan Pendidikan
Nasional
A. Program dan Pengelolaan Pendidikan

Konsep pengelolaan pendidikan nasional direalisasikan
melalui kurikulum. Perbaikan kurikulum dilakukan secara
periode sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan zaman.

B. Ketenagaan Pendidikan

Pembaharuan tenaga kependidikan terlihat antara lain pada
peningkatan kualifikasi, kuantitas dan keprofesionalannya.

C. Dana

Kebutuhan dana untuk penyelenggaraan pendidikan semakin
meningkat karena biaya pendidikan semakin mahal.

D. Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal didirikan dan dikelola oleh
masyarakat. Semula berstatus swasta kemudian dikelola
pemerintah dan masyarakat.

E. Inovasi dalam Kurikulum.
1. Kurikulum 1968

Masih tahap penyempurnaan dari kurikulum kolonial penjajah
belanda.

2. Kurikulum 1975, ciri – cirinya:
Ø Menganut pendekatan yang beriorentasi pada tujuan.
Ø Menganut Pendekatan Integratif
Ø Pendidikan Moral Pancasila
Ø Menekankan efisiensi dan efektifitas penggunaan daya dan waktu
yang tersedia.
Ø Teknik Penyusunan program belajar , dikenal dengan prosedur
pengembangan Intruksional
Ø Sistem Evaluasi.

Prinsip kurikulum 1975:
a. Prinsip Fleksibilitas program
b. Prinsip efisiensi dan efektifitas.
c. Prinsip beriorentasi pada tujuan
d. Prinsip Kontinuitas
e. Prinsip Pendidikan seumur hidup

3. Kurikulum 1983, karakteristiknya:

1). Landasan Pengembangan
a. Nilai dasar (basic value), landasan pengembangan kurikulum
ini adalah pancasila.
b. Fakta empiris, dapat dicari dari sumner ketentuan yang
berlaku(GBHN), hasil penelitian dan pengembangan,
dan hasil penilaian kurikulum.
c. Segi teoritis.
d.

2). Prinsip Pengembangan
a. Prinsip relevansi, upaya penyesuaian kurikulum dengan
kebutuhan anak dan lingkungannya.
b. Pendekatan pengembangan yang mengharuskan penilaian
kurukulum secara terus menerus.
c. Perkembangan masyarakat, Illu pengetahuan dan teknologi.
d. Prinsip efektifitas.

3). Kegiatan Kurikulum

Kegiatan Intrakulikuler(dalam struktur program),
kokurikuler(di luar struktur program), ektraklikuler.

4). Pendekatan dalam proses belajar mengajar.

5). Sistem Penilaian.

6). Sistem Kredit.

Yaitu ukuran/ satuan belajar siswa yang ditentukan oleh kumlah
jam peljaran tatap muka dan di rumah perminggu tiap
semester.

4. Kurikulum 1994

Ciri yang membedakan kurikulum 1994 dengan kurikulum
sebelumnya adalah ada pada pelaksanaan tentang pendidikan
dasar sembilan tahun, memberlakukan kurikulum muatan
lokal serta meyempurnakan tiga kemampuan dasar: membaca,
menulis dan menghitung.

5. Kurikulum Suplemen.

Kurikulum 1994 mendapat tangapan kritis dari berbagai pihak
karena dianggap tidak dapat menjaga komodasi keragaman
potensi peserta didik, aspirasi dan peran serta masyarakat
serta padatnya isi kurikulum. Oleh karena itu penyesuaian
yang diperoleh adalah suplemen GBPP 1994 dan
dimplementasikan awal tahun 1999/2000, dengan tujuannya:
- Meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajran.
- Meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Kurikulum Berbasisi Kompetensi

Kurikulum yang menekankan pada pencapaian yang dikuasai oleh
siswa, dimana materi atau pengetahuan diperlakukan sebagai
alat dalam pencapaian kemampuan. Artinya kerikulum
merupakan serangkaian pemberian pengalaman belajar,
secara autentik kepada setiap siswa itu baik ayng diberikan
melalui berbagai kegiatan sekolah maupun luar sekolah.

Yang menjadi sasaan utama KBK adalah dimana pemebelajaran
bukan hanya sekadar tahu(know) tapi juga mampu untuk
berbuat (to do) mampu membangun jati diri (to be) serta
mampu hidup dalam kebersamaan ( to libe together).

F. Sistem Persekolahan
1. SD Pamong

PAMONG, singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat,
orang tua dan guru. Tujuannya adalah membantu anak – anak
yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan sekolah
atau membantu siswa yang drop out.

2. SD Kecil

Tujuannya untuk pemerataan pendidikan anak – anak di daerah
terpencil dengan menggunakan sistem guru kunjung.

3. Sekolah Terbuka

Adalah sekolah yang terbuka tanpa batasan umur dan syarat
– syarat akademik serta terbuka dalam memilih program
belajar untuk mencapai ijazah formal untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek yang bersifat praktis, insidental
dan perorangan.

4. Proyek perintis Sekolah Pembangunan

Proyek ini dimaksudkan untuk mencoba mencoba bentuk sistem
persekolahan yang komprehensif. Adapun pokok pemikiran
sekolah pemabgunan ini adalah supaya adanya integrasi
antara sekolah dan masyarakat serta menghasilkan tenaga
terdidik sehingga dapat merupakan tenaga kerja yang
produktif, dan menghasilkan tenaga terdidik dengan
pengertian kesadaran ekologi, baik lingkungan sosial, fisik
maupun biologis.

5. Universitas Terbuka

Lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan pendidikan jarak
jauh. Tujuan utmanya adalah meningkatkan partisipasi
perguruan tinggi dari 5% menjadi 8,2%.

6. Sekolah Unggul

Sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam
keluaran pendidikan. Masukan diseleksi ketat, sarana
dilengkapi, lingkungan belajar mendukung, guru dan tenaga
pandidikan terpilih, kurikulum diperkaya, waktu belajar lebih
panjang, pembinaan kepemimpinan, menjadi pusat keunggulan.


7. Pendidikan Pesantren

Pendidikan tradisional islam untuk mempelajari, memahami,
mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam
dengan menekankan pentingya moral keagamaan sebagai
pedoman prilaku sehari – hari.

G. Inovasi Dalam Pendekatan Belajar Mengajar.
1. Belajar Tuntas

Yaitu suatu cara dalam proses belajar yang menuntut siswa
untuk menguasai materi pelajran secara tuntas dengan
hasil yang memuaskan, dengan tujuan siswa mendapat
kesempatan mencapai angka tertinggi.

Ciri – ciri belajar tuntas:
- Belajar Individual dengan kecepatan masing masing.
- Pokok bahasan diakhiri dengan tes
- Hasil tes langsung diketahui siswa
- Tidak mengenal adanya tinggal kelas.

2. Cara Belajar Siswa Aktif

Suatu cara atau usaha mempertinggi atau mengoptimalisasi
kegiatan siswa dalam proses belajar. Dengan tujuan siswa
mampu mengubah prilaku/ sikap lebih efisien.

Karakteristik CBSA:
a. Situasi kelas menantang, bebas tapi terkendali.
b. Guru tidak mendominasi pembicaraan tapt hanya memberikan
rangsangan.
c. Guru menyediakan sumber belajar bagi siswa
d. Kegiatan siswa bervariasi dan kegiatan yang dilakukan secara
berkelompok dalam bentuk diskusi.
e. Hubungan guru dan siswa mencerminkan hubungan manusiawi.

3. Keterampilan Proses.

Yaitu suatu pendekatan yang mengacu kepada bagaimana siswa
belajar, dan apa yang ia pelajari yang menuntut siswa
aktif.

Karakteristik Keterampilan psoses:
1. Mengajak para guru serta pembina pendidikan untuk turut
aktif dalam pengembangan CBSA.
2. Mendorong siswa untuk melihat dan memecahkan masalah
yang dirasakan bersama dalam mengembangkan CBSA
3. Menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk bertanya ,
mengamati dan berkekperimen.

H. Contoh Inovasi dalam Penggunaan Teknologi.
i. Komputer, merupakan alat yang:
- Menerima input
- Memproses input sesuai dengan programnya.
- Menyiapkan perintah dan hasil pengolahan
- Menyediakan output dalam bentuk inforamasi

ii. Alat – alat elektronik
Sistem adalah suatu totalitas yang terpadu dari semua
elemen/ unsur dan kegiatan yang satu dengan kegiatan lainnya
saling berkaitan secara fungsional untuk mencapai tujuan.
Pendidikan sebagai suatu sistem berarti bahwa

pendidikan itu terdiri dari elemen-elemen atau unsur-
unsur pendidikan yang dalam kegiatannya saling terkait
secara fungsional, sehingga merupakan satu kesatuan
yang terpadu dan dengan keterpaduan itu diharapkan
tujuan pendidikan dapat dicapai.

Menurut sunarya w. (1963), pendidikan nasional
adalah suatu sistem pendidikan yang berlandaskan dan
dijiwai oleh suatu falsafah hidup suatu bangsa dan
bertujuan mengabdikan pada kepentingan dan cita-cita
nasional bangsa tersebut.

Dalam UUSPN bab 1 ayat (2)
dicantumkan: “Pendidikan nasional
ialah pendidikan bangsa yang
berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 dan berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman”.
Sistem pendidikan nasional merupakan
salah satu bagian dari pembangunan
nasional diantara bidang kehidupan
lainnya seperti: idiologi, politik, hukum,
ekonomi, dan pertahanan keamanan
nasional
INPUT SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
INDONESIA

Sumber masukan sistem pendidikan nasional adalah


masyarakat dengan ciri-ciri:
a. Lahir melalui perjuangan kemerdekaan melawan
penjajah.
b. Negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
c. Majemuk dalam suku, agama, budaya,sosial, ekonomi,
dsb yang masih belum mantap terpadu.
d. Sedang berkembang yang menghadapi
keterbelakangan dan institusibaru yang belum
mantap.

OUTPUT SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL INDONESIA

Hasil yang diharapkan dari sistem
pendidikan nasional Indonesia dewasa ini
adalah manusia Indonesia yang bertaqwa
terhadap Tuh dan Yang Maha Esa,
cerdas dan terampil, tinggi budi
pekertinya, kuat kepribadiannya, tebal
semangat kebangsaan dan cinta tanah
air, sehingga tumbuh menjadi manusia
pembangunan Pancasila.
PENYELENGGARAAN
SISITEM PENDIDIKAN
NASIONAL
1. Satuan dan Jalur
Pendidikan

Sebagai penyelenggaraan dari satuan
pendidikan , dilaksanakan melalui 2
(dua) jalur yaitu:
1. Jalur pendidikan sekolah
2.Jalur pendidikan luar sekolah

2. Kelembagaan Jenjang
dan Program Pendidikan
a. Pendidikan Umum dan Kejuruan

Lembaga pendidikan umum dan kejuruan
terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah , pendidikan tinggi dan pendidikan
khusus (pendidikan luar biasa) .

Yang termasuk pendidikan umum adalah:
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan
Universitas. Yang termasuk sekolah
kejuruan adalah: Sekolah Menengah
Kejuruan (SMEA,STM,SKKA,SMIK).
3. Hak dan Kewajiban
Peserta Didik dan Pendidik
a. Peserta Didik

Hak dari setiap peserta didik pada satuan pendidikan sebagai berikut:

- mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama.

- mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya.

-mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya.

-mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya.

-pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang
setara.

-menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar
masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang
ditetapkan.
Kewajiban peserta didik:

- Menjaga norma-norma pendidikan untuk


menjamin keberlangsungan proses dan
keberhasilan pendidikan.
- Ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan, kecuali bagi peserta didik
yang di bebaskan dari kewajiban
tersebut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

b. Tenaga kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan berhak
memperoleh:

- penghasilan dan jaminan kesejahteraan
sosial yang pantas dan memadai.

-penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja.

-pembinaan karier, sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas.

- perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual.

-kesempatan untuk menggunakan sarana,
prasarana dan fasilitas pendidikan untuk

Pendidik dan tenaga kependidikan
berkewajiban:

-menciptakan suasana pendidikan
yang bermakna menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.

-mempunyai komitmen secara
profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.

-memberi teladan dan nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
BAB 7
Pendidikan dan Pembangunan Nasional

Peranan Manusia Dalam Pembangunan


Peranan Pendidikan dalam Pembang
Konsep pembangunan
sebagai
peranan usaha tidak hanya pengelola
manusianya atau manajer
1.Peranan Pendidikan dalamtetapi dalam kedudukannya
pembangunan se
perubahan masyara
perubahan yang 2.Peranan pendidikan dalam pengembangan sumberdaya men
terencana 3.Peranan Pendidikan dalam pemeliharaan Lingkungan Hidup

ng antara pembangunanmaterial dengan pembangunan manusia itu sendiri.


Pendidikan dan Pembangunan
Nasional

• A. Konsep Pembangunan Sebagai Usaha


Perubahan yang Terencana

Konsep pembangunan terencana harus seimbang antara


pembangunan material dengan pembangunan manusia itu sendiri.


Dalam GBHN, hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan


manusia dan masyarakat Indonesia, yang dilakukan secara


berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global
B. Peranan Manusia Dalam Pembangunan

Kunci pembangunan suatu bangsa adalah tertuju kepada


peranan manusianya tidak hanya pengelola atau manajer tetapi


dalam kedudukannya sebagai manusia utuh dalam menggerakkan
pembangunan.

Setiap pembangunan yang diaktualisasikan melalui pendidikan


selalu berurusan dengan manusia karenan manusia yang dapat


dididik dan membangun.

Dr. Emil Salim (1987) Menyatakan pembangunan harus
didasarkan atas prinsip moral dan memuat pokok -pokok
sebagai berikut:
1. Pembangunan adalah ibadah pada ALLAH SWT.
2. Pembangunan memuat kegiatan mengejar kemajuan lahiriah
dan bathiniah.
3. Dalam melaksanakan pembangunan manusia harus memiliki
tanggung jawab selaku pengelola di muka bumi.
4. Pembangunan tertuju pada pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang memuat ciri keselarasan hubungan
antara manusia dengan masyrakat lingkungannya.
5. Pembangunan adalah pembebasan diri manusia dari berbagai
hambatan parbuatan manusia, seperti: Kemiskinan,
ketidaktahuan, ketidak adilan,ketidak bebasan dan
ketimpangan sosial agar tercapai kaulitas dan martabat
yang setinggi - tinginya.
C. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan
Nasional

1. Peranan Pendidikan dalam pembangunan perubahan


masyarakat pada umumnya.

Peranan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari
berbagai segi:
v Segi sasaran pendidikan
v Lingkungan pendidikan
v Lingkungan sekolah
v Lingkungan masyarakat
v Jemjang Pendidikan

C. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan
Nasional


2. Peranan pendidikan dalam pengembangan sumberdaya
menusia
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Membangun manusia sebagai pelaksana transformasi
3. Membina manusia menjadi tenaga produktif
4. Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada
prestasi
5. Memperhitungkan dimensi sumberdaya manusia dan
pengembangan lapangan kerja
6. Merubah pola pikir masyarkat yang masih taraf rendah
7.
C. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan
Nasional

3. Peranan Pendidikan dalam pemeliharaan Lingkungan Hidup


a. Memberikan arahan pada manusia bahwa memlihara,


mengelola dan melestarikan lingkungan hidup adalah
suatu keharusan
b. Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam harus
bersifat rasional dan tidak merusak tata lingkungan
hidup manusia
c. Supaya pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga
keseimbangan dan pembinaan ekosistem.
d. Untuk mengolah sumber daya alam masyarakat dapat
memberikan manfaat bagi manusia
e. Untuk menselaraskan antara kebutuhan masyarakat
dengan daya dukung alam yang ada.
f. Membudayakan pola hidup yang serasi dengan
ekosistemnya.

Pendiikan dan pemabangunan di daerah
Masyarakat Masa Depan
A.Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Ciri masyarakat masa depan:

1. Adanya kecendrungan globalisasi


b. Bidang IPTEK

Globalisasi IPTEK memberi orientasi baru dalam bersikap dan
berfikir.

b. Bidang Ekonomi

Globalisasi ekonomi tidak mengenal batas negara, seperti: MEE,
NAFTA, AFTA.

c. Bidang Lingkungan Hidup

d. Bidang Pendidikan

Berkembangnya dunia pendidikan disebababkan oleh adaanya
kemajuan teknologi di dunia telekomunikasi, misaknya: TV,
Radio, Media cetak, Buku, Internet, dll.
A.Perkiraan Masyarakat Masa Depan


2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dampak positif: Memudahkan dalam memenuhi kebutuhan
pembangunan

Dampak negatif: Jikan kondisi sosial budaya belum siap
menerima pengaruh IPTEK tersebut.

3. Perkembangan Arus Komunikasi dan Inforamasi yang
semakin cepat.

Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi saat
ini dan masa depan seakan – akan telah mengatasi dimensi
ruang dan waktu. Penggunaan satelit komunikasi dan
komputer telah membuka peluang adanya surat elektronik,
surat kabar elektronik, Televisi, telepon, dll.


A.Perkiraan Masyarakat Masa Depan

4. Tuntutan Layanan profesional, ciri – cirinya:

- Lebih mengutamakan kemanusiaan yang ideal.


- Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan
dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik.
- Terdapat mekanisme saringan bersasarkan kualifikasi
tertentu.
- Terdapat kode etik profesi.
- Terdapatnya informasi profesi yang yang berfungsi
menjaga atau meningkatkan layanan prifesi.
- Pemangku profesi, menganggap profesi sebagai karier
hidup dan anggota yang relatif permanen, serta
mempunyai kemandirian.


B. Upaya Pendidikan Dalam Mengantisipasi
Masa Depan
1. Tuntutan Bagi Manusia Masa Depan
b. Tanggap Terhadap berbagai permasalahan sosial,
politik , kultural dan lingkungan.
c. Kreatif dalam menemukan alternatif pemecahan masalah
d. Memiliki etos kerja yang tinggi dan efisien.


2. Upaya Mengantisipasi Masa depan
a. Pemebentukan atau perubahan nilai sikap.
b. Pengembangan kebudayaan.
c. Pengambangan sarana pendidikan

You might also like