Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas systema digestoria (gastrointestinal) yang terdiri
atas tractus digestivus (saluran pencernaan) dan glandula digestoria (kelenjar
pencernaan), proses defecatio, dan hubungan systema digestoria dengan organa
genitalia feminina pada waktu gravid dan partus. Pada bab ini juga akan dibahas
pembagian abdomen menjadi beberapa kuadran dan regiones.
Pemahaman materi bab ini akan membantu mahasiswa dalam mempelajari
mata kuliah lain yang berkenaan dengan systema digestoria.
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat:
1. Menjelaskan anatomi tractus digestivus
2. Menjelaskan anatomi glandula digestoria
3. Menjelaskan proses defecatio
4. Menjelaskan hubungan systema digestoria dengan organa genitalia feminina
pada waktu gravid dan partus
5. Menjelaskan pembagian abdomen menjadi 4 kuadran dan 9 regiones
Tractus Digestivus
Tractus digestivus merupakan saluran pencernaan yang dimulai dari labium
oris (bibir) sampai anus. Tractus digestivus terdiri atas:
1. Cavitas oris (rongga mulut)
2. Pharynx
3. Oesophagus (kerongkongan)
4. Ventriculus (gaster, lambung)
5. Duodenum (usus 12 jari)
6. Jejunum
7. Ileum
8. Cecum (usus buntu)
9. Appendix vermiformis (umbai cacing)
10. Colon: ascendens, transversum, descendens, dan sigmoideum
11. Rectum
12. Anus.
Di cavitas oris terjadi pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi.
Pencernaan secara mekanik (pengunyahan) di cavitas oris dilakukan oleh dens (gigi),
lingua (lidah), labium oris (bibir), bucca (pipi), gingiva (gusi), palatum durum (langit-
langit keras), palatum molle (langit-langit lunak), dan diaphragma oris (dasar mulut).
Melalui pengunyahan ini terbentuklah bolus makanan.
Bolus makanan selanjutnya ditelan ke dalam pharynx. Mulai di pharynx,
perjalanan bolus makanan terjadi secara otonom (di luar kehendak). Bolus makanan
terus berjalan ke oesophagus, ventriculus, intestinum tenue, dan intestinum crassum.
Intestinum tenue (usus halus) terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum.
Intestinum crassum (usus besar) terdiri atas cecum, appendix vermiformis, colon
ascendens, colon transversum, colon descendens, colon descendens, dan rectum.
Ada salah kaprah di masyarakat tentang istilah “usus buntu”. Masyarakat
menyatakan peradangan di appendix vermiformis sebagai usus buntu. Menurut istilah
kedokteran, usus buntu merupakan keadaan normal karena usus buntu adalah arti dari
cecum. Istilah yang benar untuk peradangan di appendix vermiformis adalah
appendisitis.
Glandula Digestoria
Glandula digestoria terdiri atas:
1. Glandula salivarius (kelenjar ludah)
Glandula salivarius menyekresi saliva (air ludah). Glandula salivarius major
terdapat di sekitar cavitas oris. Glandula salivarius major terdiri atas glandula
parotis, glandula submandibularis, dan glandula sublingualis
2. Glandula gastrica
Glandula gastrica terdapat di dinding ventriculus dan menyekresi getah
lambung. Getah lambung mengandung 0,4% asam hidroklorida (HCl) untuk
mediator pencernaan protein
3. Glandula intestinalis
Glandula intestinalis terdapat di dinding intestinum tenue dan menyekresi
berbagai enzim pencernaan
4. Pancreas
Pancreas terdiri atas pars exocrine dan pars endocrine. Pars exocrine tergolong
glandula digestoria, sedangkan pars endocrine tergolong organ endocrine. Pars
exocrine menyekresi tripsin, amilase pancreas, dan lipase pancreas. Tripsin,
amilase, dan lipase ini disalurkan ke duodenum melalui ductus Wirsungi dan
ductus Santorini
5. Hepar (liver, hati)
Hepar adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh dan terletak di cavitas
abdominis di regio superior dexter tepatnya di regio hypochondriaca dexter.
Hepar menyekresi bilus (empedu)
6. Vesica fellea (kantung empedu)
Vesica fellea terletak di inferior hepar dan berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bilus. Bilus disalurkan ke duodenum melalui ductus
choledochus.
Defecatio
Defecatio berarti buang air besar. Defecatio berlangsung sebagai gerakan
reflex. Rangsangan yang menimbulkan reflex defecatio tidak diketahui, tetapi diduga
rangasangan ini timbul di dalam rectum. Biasanya rectum dalam keadaan kosong,
sedangkan colon sigmoideum terisi feses. Keberadaan feses di dalam rectum
mencetuskan impuls afferent menuju pusat reflex defecatio di medulla spinalis
segmentum sacralia II-IV. Impuls efferent dari pusat reflex defecatio dihantarkan
menuju otot polos di colon sigmoideum dan rectum sehingga terjadi peristaltik di
colon sigmoideum dan rectum. Pada waktu defecatio, musculus sphincter ani externus
(otot lurik) mengalami relaksasi.
Apabila seseorang berkeinginan menghambat defecatio, maka m. sphincter ani
externus berkontraksi sehingga anus tertutup dan defecatio tidak terjadi. Berhubung
m. sphincter ani externus cepat lelah, maka seseorang tidak tahan terlalu lama
menghambat defecatio.
Latihan
1. Intestinum crassum terdiri atas
1. Duodenum
2. Cecum
3. Jejunum
4. Appendix vermiformis
2. Glandula digestoria yang terdapat di regio hypochondriaca dexter adalah
A. Glandula parotis
B. Pancreas pars exocrine
C. Hepar
D. Glandula submandibularis
E. Glandula sublingualis
3. Pusat reflex defecatio terdapat di medulla spinalis segmentum
A. Thoracalia I-V
B. Thoracalia VI-IX
C. Thoracalia X-XII
D. Lumbalia I-III
E. Sacralia II-IV
4. Tractus digestivus yang paling tertekan pada trimester I gravid adalah
A. Cecum
B. Colon ascendens
C. Colon transversum
D. Colon descendens
E. Colon sigmoideum
5. Daerah abdomen yang terletak di antara bidang medioclaviculare dexter dan
sinister adalah regio
1. Epigastrica
2. Umbilicalis
3. Suprapubica
4. Hypochondriaca dexter