You are on page 1of 54

Laporan Prakerin

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yang melatar belakangi siswa-siswi melakukan kerja praktek lapangan adalah
agar siswa dapat belajar dan mencari pengalaman bekerja sesuai kondisi dan arahan
pembimbing di industri/institusi dan pembuatan laporan ini m erupakan suatu
pensyaratan khusus untuk menyelsaikan ujian akhir di SMK KESEHATAN YHB.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Prakerin ini dilaksakan sebagai salah satu pencapaian target kompetensi program
keahlian keperawatan dan sebagai media penilaian hasil penyerapan materi yang
diperoleh di SMK KESEHATAN YHB.
2. Tujuan Khusus
Prakerin ini dilaksanakan agar siswa mwndapatka pengalam bekerja dan untuk
menambah pengetahuan khususnya dibidang keperawatan
Praktek kerja indrustri (PRAKERIN)ini bertujuan untuk :
1. Menambah wawasan serta pengalaman di dunia kerja yang disesuaikan
dengan teori yang didapat di sekolah.
2. meningkatkan keahlian profesional di bidang keperawatan medik.
3. meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan belajar
menganalisa masalah untuk mengeluarkannya.
4. memberikan bekal keahlian yang bermakna bagi siswa dalam memasuki
dunia kerja.

Ruang lingkup praktek kerja lapangan yang dilaksanakan ditiga tempat yang
berada di lingkungan kota dan kabupaten sukabumi yang diantaranya :
1. RSUD SEKARWANGI
2. Panti lansia WISMA LANSIA
3. UPTD Puskesmas Cicantayan

SMK KESEHATAN (YHB) 1


Laporan Prakerin

D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pwlaksanaan PRAKERIN adalah 4 bulan yaitu:
1. Tiga bulan untuk praktek dilapangan yang diselenggarakan dari tanggal 1 Juli 2008
s/d 30 September 2008 yang dilaksanakan di 3 tempat yaitu:
a. RSUD SEKARWANGI dilaksanakan dari tanggal 1 Juli s/d 31 Juli 2008
b. Panti lansia WISMA ASISI dilaksanakan dari tanggal 17 Agustus s/d 25 Agustus
2008.
c. UPTD Puskesmas Cicantayan dilaksankan dari tanggal 26 Agustus s/d 30
September 2008
2. Satu bulan untuk membuat laporan dari tanggal 1 oktober s/d 31 oktober 2008

SMK KESEHATAN (YHB) 2


Laporan Prakerin

BAB II
Tijauan dan kajian teoritis

A.1 Tinjaun
A.1.2 Praktek kerja di RSUD SEKARWANGI
1 Alamat RSUD Sekarwangi
RSUD Sekarwngi terdapat di Jln. Selawangi No.49 Tlp (0266) 531261.
2 Sejarah RSUD SEKARWANGI
Pada tahun 1932 untuk pertama kalinya zaman belanda didirikan tempat
penampungankorban perang dengan jumlah 6 tempat tidur.
Kurun waktu 1345 sampai dengan 1950 tempat tersebut mengalami peralihan
menjadi rumah sakit pembantu.
Tahun 1966 rumah sakit pembantu berubah menjadi pusat kesehatan masyarakat
cibadak, beberapa tahun kemudian puskesmas menambah fungsinya menjadi
puskesmas dengan tempat perawatan tepatnya pada tahun 1968.
Dari tahun 1970 puskesmas dengan tempat perawatan berubah menjadi rumah
sakit umum sekarwangi kelas D dibawah pemerintah daerah kabupaten sukabumi
dengan jumlah tempat tidur sebanyak 35 buah.
Pada tahun 1994 status rumah sakit umum sekarwangi disyahkan oleh departemen
kesehatan menjadi rumah sakit kelas C sesuai dengan kepurusan mentri kesehatan
No. 95/Menkes/SK/11/1994.
Sampai pada tahun 2002 rumah sakit umum sekarwangi berubah menjadi rumah
sakit umum daerah kabupaten sukabumi.

Misi RSUD SEKARWANGI


1. Memberikan pelayanan secara professional, efektip dan efisien.
2. Menjadikan sebagai rumah sakitpusat rujukan di wilayah sukabumi
3. Menjadikan Rumah Sakit mandiri

SMK KESEHATAN (YHB) 3


Laporan Prakerin

Visi RSUD SEKARWANGI


Sebagai bagian dari program Rumah Sakit di jawa Barat mampu memberikan
pelayanan pertama yang terjangkau dengan pelayanan unggulan dibidang
traumatologi serta kesehatan ibu dan anak.

MOTO RUMAH SAKIT


“ Kepuasan anda adalah kebanggaan kami ”

Visi Keperawatan RSUD Sekarwangi


Sebagai bagian integral dari RSUD Sekarwangi mampu memberikan keperawatan
prima sesuai dengan wewenang tanggung jawab dan kode etik profesi perawatan.

Misi Keperawatan RSUD Sekarwangi


• Memberikan pelayanan keperawatan prima
• Meningkatkan kualitas dan kwntitas Sumber Daya Manusia perawat
• Menciptakan suasana kerja dinamis dan harmonis
• Meningjatkan kesejahteraan tenaga perawat
• Menngjkatkan perlindungan hokum bagi tenaga kerja perawat

Gambaran Umum RSUD SEKARWANGI


Rumah sakit umum daerah sekarwangi kabupaten sukabumi memiliki luas lahan
1.83 Ha dengan luas bangunan 6,580 m memiliki jumlah tempat tidur 149 dengan
didukung oleh farmasi, laboraturium, USG,EKG, mobil ambulance dan mobil
jenajah.
Dalam mengantisipasi dan agar tetap mampu bertahan dan berkembang, rumah
sakit sebagai suatu system yang dimotori oleh manajemennya harus melakukan
penyesuaian sedemikian rupa agar perubahan tersebut dapat dikelola dengan baik.
Oleh karena itu, kunci keberhasilan penyelenggaraan pelayan kesehatan di RSUD
Sekarwangi seperti tertuang dalam rencana strategisnya sangat tergantung pada
sarana gedung dan peralatan yang memadai agar mampu menjadi jendela sukabumi

SMK KESEHATAN (YHB) 4


Laporan Prakerin

untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat sukabumi dengan biaya


terjangkau.

Jenis pelayanan di RSUD Sekarwangi

Rawat Inap R Fsioterapi


UGD R Audiometri
Poly kandungan ( EKG dan USG ) R Instalasi umum
Poly mata Farmasi
Poly bedah R Security
Poly THT Instalasi Keuangan
Poly kulit ICU
Poly saraf R Bersalin (VK)
Poly penyakit dalam R OK
Poly gigi Radiologi
Poly umum Laboratorium

Jenis ruangan rawat inap


1. Cut Meutia
2. Rasuna Said
3. Nyi Ageng Serang
4. RA Kartini
5. Ahmad Dahlan
6. Cut Nyak Dien
7. Raden Dewi Sartika

A.1.3 Kajian Teoritis


Table panduan kompetensi praktek kerja di RSUD sekarwangi.

1) Menyiapkan tempat tidur


2) Membersihkan meja pasien
3) Membantu pasien di tempat tidur
4) Mengganti alat – alat tenun dengan pasien di tempat tidur
5) Memandikan pesien di tempat tidur
6) Menggunting dan membersihkan kuku pasien di tempat tidur

SMK KESEHATAN (YHB) 5


Laporan Prakerin

7) Menyisir rambut pasien di tempat tidur


8) Menggossok gigi pasien di tempat tidur
9) Membersihkan mulut pasien di tempat tidur
10) Menyiakan tempat tidur pasca bedah
11) Menyiapkan alat – alat perawatan medis
12) Memasang
a) Buli – buli panas
b) Kirbat es
c) Kompres dingin
d) Kopres panas
13) Memberikan makan dan minum melalui mulut
14) Memobilisasi pasien miring kiri, miring kanan
15) Mengukur tand – tanda vital
a) Suhu
b) Nadi
c) NapasT
d) ekanan darah
16) Menolong BAB dan BAK
17) Mengantar pasien
a) Kamar roentgen
b) Laboratorium
c) Kamar bedah
d) Apotek
18) Membersihkan alat kelamin dan daerah sekitar
19) Melakukan perawatan perineum
20) Mengetahui tentang insfeksi nasokomial
21) Mengenal da menyiapkan alat – alat medis
22) Cara menyiapkan alat – alat dengan menggunakan langkah-
langkah penyiapan alat dan perlengkapan
23) Diskusi tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)
24) Pemahaman prinsip – prinsip pelaksanaan sterilisasi

SMK KESEHATAN (YHB) 6


Laporan Prakerin

25) Cara penyiapan kesterilan alat untuk orang sakit diruangan


26) Perawatan dan perbaikan kerusakan alat untuk OS di
ruangan
27) Penyiapan, penataan dan penjagaan lingkungan yang
nyaman
28) Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum
29) Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi
kebutuhan berpakaian
30) Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi personal
hygiene
31) Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi
kebutuhan eliminasi
32) Membantu terhadap OS untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman
33) Membantu terhadap OS untuk memenuhi kebutuhan
sosialisasi
34) Pembacaan instruksi pengobatan orang sakit diruangan
a) Nama dan jenis obat
b) Waktu pemberia obat
c) Takaran dosis obat
d) Format instruksi
35) Membantu menyiapkan obat untuk orang sakit
a) Kebutuhan obat
b) Penyiapan obat sesuai dengan kebutuhannya
c) Kemasan obat
36) Membantu penjagaan OS untuk minum obat
a) Pengenalan orang sakit untuk minum obat
b) Pengkoordinasian OS untuk minum obat
37) Membantu kelancaran pemahaman OS tentang obat
a) Pengenalan fungsi, indikasi dan efek samping obat

SMK KESEHATAN (YHB) 7


Laporan Prakerin

b) Metode dan teknik pengenalan obat


38) Membantu penyiapan OS untuk dirawat
a) Karakteristik OS membutuhkan layanan rawat inap
b) Langkah – langkah bantuan penyiapan mental, fisik dan sosial
39) Laporan reaksi OS setelah mendapat pengobatan
a) Pencatatan dan pelaporan
b) Teknik evaluasi
40) Penjelasan kepada OS tentang nasehat atau instruksi
tenaga kesehatan untuk kesembuhan
41) Membantu upaya pemberian ketenangan
a) Pengertian kecemasan
b) Bantuan menganalisa kecemasan sesuai standar
42) Membantu dalam mengupayakan orang sakit agar mampu
menganalisa masalah kesehatannya
a) Pengenalan masalah orang sakit
b) Motivasi penyembuhan
43) Membantu dorongan terhadap keluarga untuk kesembuhan
anggota keluarga orang sakit
a) Pengertian
b) Pengaruh keluarga terhadap orang sakit
c) Motivasi keluarga untuk penyembuhan orang sakit
44) Membantu dalam mengupayakan orang sakit agar mampu
mengatasi masalahnya
a) Pengetahuan potensial rumah sakit
b) Motivasi penyembuhan
45) Membantu dorongan terhadap keluarga kesembuhan
anggota keluarga yang sakit
46) Membantu mobilisasi orang sakit sesuai intruksi
47) Membantu merawat pasien penyakit dalam seperti :
 Hepatitis  Tipus
abnominalis

SMK KESEHATAN (YHB) 8


Laporan Prakerin

 Gastro enteritis  Chirosis hepatic


 Amobiasis  Nephpritis
 Peneomonia  Hipertensi
 Asma bronchiale  Apopleksi
 Haemapto  Meningitis
 Haema temisis  Dermatitis
 Melena  Diabetes mellitus
 Anaemia TBC  coma
 Decompensatio  Pleuritis
cords

51) Membantu perawatan pasien bedah


 Luka steril  Peritonitis
 Luka infeksi  Sectioalta
 Luka tetanus  Prostatectomia
 Fraktura humeri  Amputasi
 Fraktura femori  Combustion
Apendictomia  spondilitis
 Laparatomi  Fractura cruris
51) Combostio cerebri Membatu merawat pasien kecelakaan di
UGD
a) Mengerjakan ganti perban
b) Membuka jahitan
c) Menolong pasien kecelakaan ringan
d) Membantu menjahit luka –luka kecil
e) Memasang spalek
f) Membantu mempersiapkan pemasangan infuse
g) Membantu mempersiapkan pemasangan infuse
h) Membantu persiapan dan menyaksikan pemberian obat melalui
- intra muscular (IM)

SMK KESEHATAN (YHB) 9


Laporan Prakerin

- subcutan (SC)
- intracutan (IC)
- intravena (IV)
i) membantu memberikan oksigen.

A.1.4 Prakek Kerja Di Puskesmas Cicantayan


. Keadaan umum puskesmas Cicantayan
Puskesmas cicantayan beralamt di Jln KH Damanhuri Km 2 Kab Sukabumi,
yang mmiliki pegawai sebanyak:
1) Dr.Hj eny Lestari w (kepala puskesmas cicantayan).
2) Wahyu parmadi Am.kep (kepala TU)
3) Heny Uswara (bidan coordinator)
4) Enjang syafe’I (pengelola obat)
5) Mamay komarudin, SH (pelaksana gizi)
6) Sri tami Am.kg (perawat gigi)
7) Hj. Yuyu huparmah (bendahara puskesmas)
8) Erniwati (pelaksana kebidanan)
9) Sumiati (pelaksana keperawatn)
10) Nia siti Q AM.keb (pelaksana kebidanan)
11) Nurlaela (peaksanan kebidanan)
12) Adrian maulana (pelksana kperawatan)
13) Dede marlina (tenaga administrasi)
14) Imas siti s Am.keb (pelaksana kebidanan)
15) Iriyanti m Am.keb (pelaksasa kbidanan)
16) Amida sari am.keb (pelaksana kebidanan)
17) Setia b Am.kp (piñatalaksana keperawatan)
18) Dedi suryadi Am.kl (sanitarian)
19) Aas Ssmita (rr/tenaga administrasi)
20) Ira rinawati SKM (rr/tenaga administrasi)
21) Ayi nuraeni (pelaksana kebidanan)
22) Dr.ferry sudarsoni (dr PTT provinsi jabari pkm cicantayan)

B.Visi dan Msi puskesmas cicantayan


1. visi
Teruudnya sukabumi sehat 2010
2. Misi
- Meningkatkan sumberdaya manusia yang berakhlak mulia dan jujur.
- Memantapkan kinerja karyawan.
- Meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
- Meningkatkan ksadaran dan kepdulian hiup sehat bagi masyarakat.

C. Fasilitas

SMK KESEHATAN (YHB) 10


Laporan Prakerin

 Ruang pendaftaran
 Ruag periksa
 Ruang obat
 Ruang gigi
 Ruang KIA
 Ruang lab
 Kantor TU
 Gudang obat

D Program Puskesmas
 KIA
 Perbaikan gizi
 Kesling
 P2M
 Promkes
 Pengobatan
 UKS
 Perawatan kesehatan masyarakat
 Kesehatan jiwa
 Pelayanan laboraturium
 Pencatatan dan pelaporan

A.1.5 Kajian Teoritis


Prakerin di Pusat Kesehatan Masyarakat
Umum
1) Membantu pertemuan dengan toma dan kader
2) Membantu melaksanakan wawancara dengan
keluarga dan masyarakat
3) Membantu melaksanakan pra lokmin dan lokmin
4) Membantu menggerakan peran serta masyarakat
5) Membatu melaksanaan pembinaan kesehatan
keluarga
6) Membantu melakukan penyuluhan kesehatan
kepada keluarga dan masyarakat
7) Membantu mengidentifikasi kegiatan puskesmas

SMK KESEHATAN (YHB) 11


Laporan Prakerin

8) Membantu mengidentifikasi mengikuti lokakarya


mini puskesmas
9) Membatu mengidentifikasi kegiatan penilaian
cakupan program
10) Membantu mengidentifikasi sistem rujukan
11) Membantu melakukan pemeriksaan
12) Membantu melakukan penyakit kesehatan ibu dan
anak
13) Membantu dan menyaksikan pemberian imunisasi

SMK KESEHATAN (YHB) 12


a) d)
BCG Campak
b) e)
DPT Hepatitis
c) f)
Polio Tetanus
14) Membatu pencatatan dan pelaporan di
KIA
15) Membantu mengidentifikasi masalah
kesehatan lingkungan
16) Membantu mengidentifikasi program
a) c)
Pengolahan air limbah Sanitasi umum
b) d)
Penyediaan air bersih Pengolahan sampah

17) Membantu melakukan penyuluhan


kesehatan lingkungan (kesling)
18) Membantu mengidentifikasi masalah
binaan
19) Membantu melakukan pembinaan KK
rawan, resti dan kroniis
20) Membantu pembinaan kelompok
khusus
21) Membantu tindak lanjut kasus rumah
22) Membantu pelaporan puskesmas
23) Membantu mengidentifikasi sasaran
program UKS
24) Membantu mengidentifikasi status
gizi balita
25) Mengikuti kegiatan posyandu
26) Membatu melakukan penyuluhan gizi
27) Membantu melakukan pengisian
KMS dan grafik SKDN
28) Membantu melakukan pemeriksaan
fisik
29) Membantu mengidentifikasi jenis
penyakit dan pengobatannya
30) Membantu membantu
mengidentifikasi jenis penyakit menular
31) Membantu mengidentifikasi system
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Keluarga
1) Membantu mengobservasi kontraksi uterus
2) Ikut melaksanakan tong kemih
3) Turut mengatur posisi ibu hamil
4) Memnatu menyiapkan alat – alat persalinan
5) Membantu menyiapkan alat untuk pemeriksaan dalam
6) Membantu menyaksikan pemeriksaan dalam
7) Membantu menilai kemajuan persalinan
8) Membantu menyiapkan alat – alat untuk bayi baru lahir
9) Membantu menolong kelahiran bayi
10) Membantu menetapkan nilai AFGAR
11) Membantu melakukan pembersihan jalan napas bayi
12) Membantu dan menyaksikan pemotongan tali pusar
13) Membantu memberikan identitas
14) Membantu melaksanakan teknik pencegahan pada mata
15) Membantu mengukur panjang badan bayi
16) Membantu menimbang berat badan bayi
17) Mengukur lingkar kepala
18) Membantu mengukur lingkar dada
19) Membantu melaksanakan insfeksi pada bayi
20) Membantu memandikan bayi
21) Membantu memberikan pakaian bayi
22) Membantu memeriksa tanda – tanda vital bayi
23) Membantu mengidentifikasi ada tidaknya kelainan konginital
24) Membantu mengidentifikasi tanda – tanda pelepasan tali pusar
25) Membantu menyaksikan pengosongan kantung kemih
26) Membantu menyaksikan mengukur fundus uteri dan kontraksi uterus
27) Membatu menyaksikan pelepasan plasenta
28) Membantu menyaksikan kelahiran plasenta
29) Membantu menyaksikan identifikasi plasenta
30) Membantu melakukan pemeriksaan tanda – tanda alat vital
A.1.6 Panti Lansia (Wisma Asisi)
Panti lansia ini berada di Jln veteran II No. 10 Sukabumi 43114, wiama
asisi merupakan tempat kediaman para lanjut usia tangkarena kemauannya sendiri
memilih utk tinggal disini, Panti inidiresmkan oleh bp.Uskuup Bogor dan Bapak
wali kot kodya sukabumi pada tanggal 18 januari 1996 denagn pasilitas :
 Ruang Anna : 10 kamar,maing-masing untuk 1 orang
 Ruang Rufinus : 10 kamar, asng-masing untuk 2 orang.
 Ruang Fransiskus I : 2 kamar, masing-masing untuk3 orang.
 Ruang Fransikus II : 1 kamar, masing-masing untuk 5 orang.
 Ruang Lidwina I dan II masing-masing di isi oleh 3 orang.
Setiap kamar di lengkapi dengan kamar mandi dan toilet.
Pantilansia ini mempunyai :
• 1 kamr sakit khusus
• 1 ruang makan
• 1 ruang aula
• 1 ruang tamu
• 1 ruan pertemuan dan
• 2 set pemanas air ariston
Jenis kegiatan yang sudah menjadi rutinitas :
- Pagi hari berjemur / senam
- Waktu iuntuk pribadi,noton tv, membaca dl
- beRdoa brsama pukul 16.00 WIB
A.1.7 kajian teoritis
Tabel panduan kompetensi praktek kerja indrustri di wisma asisi
sukabumi.
No. Kompetensi/Sub Kompetensi
1. Penyiapan alat makan dan minum untuk lansia
2. Pemberian makan dan minum untuk lansia
3. Membersihkan alat makan dan minum
4. Merapihkan alat makan dan minum
5. Penyiapan pakaian untuk lansia
6. Kerapihan berpakaian untuk lansia
7. Penyiapan dan pelaksanaan kebutuhan personal hygiene
• Kebersihan mulut dan gigi
• Kebersihan kulit dan badan
• Kebersihan rambut dan kuku
• Kebersihan Tempat tidur dan posisi tidur
8. Penyiapan alat BAK dan BAB
9. Metode tehnik BAK dan BAB
10. Karakteristik nyeri
11. Stresor
12. Metode tehnik relaksasi
13. Pengenalan lingkungan social
14. Tehnik beradaptasi
15. Kerjasama kelompok
16. Pengenalan penyakit
• Susah BAK dan BAB kembung dan mudah muntah
• Kegiatan otak terlambat
• Gangguan jantung dan pembuluh darah
• Tuberculosis
• Kencing manis
• Kandung empedu
• Pendengaran
• Jiwa
• Otot dan jantung
• Gizi
• Saluran seni
• Penglihatan
• Kulit
17. Mengisi KMS lansia
18. Mengajarkan dan melakukan senam lansia
19. Pengenalan kelompok POSBINDU di masyarakat
20. Penyuluhan kesehatan kepada lansia
BAB III
Hasil Kegiatan Lapangan

Di RSUD Sekarwangi

Hasil kegiatan lapangan selama prakerin di RSUD sekarwangi kompetensi


yang telah tercapai yaitu sebagai berikut :

NO KOMPETENSI / SUB KOPETENSI


1. Menyiapkan tempat tidur
2. Membersihkan meja pasien
3. Membantu pasien di tempat tidur
4. Mengganti alat – alat tenun dengan pasien di tempat tidur
5. Memandikan pesien di tempat tidur
6. Menggunting dan membersihkan kuku pasien di tempat tidur
7. Menyiapkan alat – alat perawatan medis
8. Memasang
a. Buli – buli panas
b. Kirbat es
c. Kompres dingin
d. Kopres panas
9. Memberikan makan dan minum melalui mulut
10. Memobilisasi pasien miring kiri, miring kanan
11. Mengukur tand – tanda vital
a. Suhu
b. Nadi
c. NapasT
d. ekanan darah
12. Menolong BAB dan BAK
13. Mengantar pasien
a. Kamar roentgen
b. Laboratorium
c. Kamar bedah
d. Apotek
14. Membersihkan alat kelamin dan daerah sekitar
15. Mengenal da menyiapkan alat – alat medis
16. cara menyiapkan alat – alat dengan menggunakan langkah- langkah
penyiapan alat dan perlengkapan
17. Diskusi tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)
18. Pemahaman prinsip – prinsip pelaksanaan sterilisasi
19. Cara penyiapan kesterilan alat untuk orang sakit diruangan
20. Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi kebutuhan makan
dan minum
21. Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi kebutuhan
berpakaian
22. Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi personal hygiene
23. Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi kebutuhan
eliminasi
24. Membantu terhadap OS untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman
25. Pembacaan instruksi pengobatan orang sakit diruangan
a. Nama dan jenis obat
b. Waktu pemberia obat
c. Takaran dosis obat
d. Format instruksi
26. Membantu mobilisasi orang sakit sesuai intruksi
27. Membantu emberikan oksigen
28. Membantu persiapan dan menyaksikaan pembrian obat mlalui IV
29. Membantu persiapan dan menyaksikan pemberian obat melalui IC
30. Membantu paersiapan dan menyaksikan pemberian obat melalui IM
31. Memasag Spalk

3.2 di puskesmas Cicantayan


Hasil dari kegiatan laangan selama prakerin di puskesma,kopetensi yang tercapai sebaai
berikut :
KOMPETENSI / SUB KOPETENSI
1) Membantu pertemuan dengan toma dan kader
2) Membantu mengidentifikasi sistem rujukan
3) Membantu mengidentifikasi kegiatan puskesmas
4) Membantu melakukan pemeriksaan
5) Membantu melakukan penyakit kesehatan ibu dan anak
6) Membantu dan menyaksikan pemberian imunisasi
• BCG
• DPT
• Campak
• Hepatitis
• Tetanus
• Polio
7) Membantu mengidentifikasi sasaran program UKS
8) Membantu mengidentifikasi status gizi balita
9) Mengikuti kegiatan posyandu
10) Membatu melakukan penyuluhan gizi
11) Membantu melakukan pengisian KMS dan grafik SKDN
12) Membantu melakukan pemeriksaan fisik
13) Membantu mengidentifikasi jenis penyakit dan pengobatannya
14) Membantu membantu mengidentifikasi jenis penyakit menular
15) Membantu mengidentifikasi system penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB)
16) Belajar cara menghecting
Mengukur TTV pasien

3.3 Di lansia
Hasil dari kegiatan lapangan selam prakerin di panti lansia (wisma asisi) yang tercapai
adlah Sbb :
• Melihat pemakaian salep pada oma-opa
• Membantu oma-opa berjemur
• Melihat dan membantu oma-opa mandi
• Melihat dan membantu penyiapan alat makan dan minum
• Membantu pemberian nutrisi per oral oma-opa
• Membantu membersihkan alat makan dan minum
• Membantu merapihkan alat makan dan minum
• Melihat dan membantu pemotongan kuku pada oma-opa
• Melihat teraphy tangan dan kaki
• Mengantar lansia ke poliklinik
• Membantu merapihkan tempat tidur
• Mengantar oma-opa beribadah
BAB IV
PEMBAHASAN

Di RSUD Sekarwangi Cibadak


Dari 32 kompetensi yang tercapai di RSUD Sekarwangi Cidak yang akan dibahas yaitu:
Menyiapkan tempat tidur
pengertian :
menyiapkan tempat tidur dengan segala perlengkapannya, agar siap pakai untuk pasien.
Tujuan :
Menyiapkan tempat tidur dalam keadaan siap pakai
Dilakukan pada waktu :
1. akan menerima pasien baru
2. setelah pasien pulang atau meninggal dunia
3. setelah pembersihan besar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Persiapan
Persiapan alat :
1. tempat tidur, kasur dan bantal
2. sprei besar ( laken )
3. sprei kecil ( stik laken )
4. sarung bantal
5. perlak
6. selimut
Persiapan pasien :
Jika tempat tidur sedang digunakan oleh pasien, maka pasien diberi penjelasan tentang
hal – hal yang akan dilakukan.

Pelaksanaan :
1. kasur diratakan
2. sprei besar dipasang dengan ketentuan :
a. garis tengah lipatannya harus tepat di tengah kasur
b. bagian atas sprei dimasukkan rata dibawah kasur sekurang – kurangnya

30 cm, demikian juga sprei pada bagian kaki, setelah ditarik setegang
mungkin.
c. pada ujung tiap sisi kasur dibuat sudut setinggi ( 90 ), lalu seluruh tepi sprei
besar dimasukkan ke bawah kasur dengan rapih dan tegang.
3. perlak dipasang sekurang – kurangnya 30 cm dari sisi tempat tidur bagian kepala.
4. sprei kecil dipasang rata di atas perlak dengan tiap sisinya dimasukkan bersama
perlak ke bawah kasur setegang mungkin.
5. selimut dilipat 4 secara terbalik dan dipasang pada kasur bagian kaki, sedangkan
bagian atas yang terbalik dimasukkan ke bawah kasur sekurang – kurangnya 10 cm.
Ujung sisi – sisi selimut dimasukkan ke bawah kasur.
6. bantal dipasang sarungnya dengan sudut bantal dimasukkan benar – benar ke dalam
sudut – sudut sarungnya. Bagian sarung bantal yang terbuka tidak mengahadap ke
arah pintu.
Membersihkan meja pasien
Pengertian :
Membersihkan meja pasien dari segala kotoran – kotoran ( sampah ), dengan cara
membersihkannya.
Tujuan :
Memberi rasa nyaman
Dilakukan pada waktu :
Pada saat waktu – waktu tertentu
Persiapan
Persiapan alat :
1. kantong plastik
2. hand scoon
Pelaksanaan :
1. perawat memakai hand scoon
2. membersihkan meja
Membantu pasien di tempat tidur
Pengertian :
Membantu pasien di tempat tidur sesuai kebutuhannya

Tujuan :
Memberikan rasa nyaman pada pasien
Mengganti alat – alat tenun dengan pasien di tempat tidur
Pengertian :
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan pasien, karena pasien
harus beristirahat mutlak ( total bedrest ), menderita sakit parah, atau tidak sadar.
Tujuan :
1. memberikan rasa nyaman pada pasien
2. mencegah terjadinya luka baring ( decubitus )
3. mempertahankan kebersihan dan kerapihan
Persiapan
Persiapan alat :
1. alat tenun bersih yang diperlukan dan disusun menurut urutan penggunaannya
2. kursi atau bangku
3. tempat bertutup untuk kain kotor
4. ember berisi larutan desinfektan
5. lap kerja, sehelai kering dan sehelai basah
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. sama dengan cara mengganti dan memasang alat tenun pada tidur tanpa pasien di
atasnya, tetapi dikerjakan secara bergilir pada sisi kiri dan kanan tempat tidur.
2. selimut dan bantal yang tidak perlu diganti, diletakan di atas kursi atau bangku.
3. tahap pertama :
a. pasien dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur ( bila perlu pasien
diganjal dengan bantal supaya tidak jatuh ).
b. lakukan segera prosedur ini pada tempat tidur bagian yang kosong.
c. lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur, lalu digulung satu persatu
sampai di bawah punggung pasien, yaitu :
- Sprei kecil digulung ketengah sejauh mungkin
- Perlak dibersihkan dengan lap larutan desinfektan lalu dikeringkan
dan digulung ketengah sejauh mungkin.
- Sprei besar digulung ketengah sejauh mungkin.
d. alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap yang dibasahi larutan
desinfektan, kemudian dikeringkan dengan lap kering.

e. sprei besar yang bersih digulung setengah bagian, kemudian gulungannya


diletekan dibawah punggung pasien dan yang setengah bagian lagi diratakan
serta dipasang pada kasur.
f. perlak yang digulung tadi dirataka kembali.
g. sprei kecil digulung sebagian dan diletakkan di bawah pungung pasien, sprei
yang sebagian lagi diratakan di atas perlak, kemudian dimasukkan bersama –
sama kebawah kasur.
4. tahap ke dua :
a. setelah tahap pertama selesai, pasien dimiringkan ke bagian yang bersih
dengan
bantal pengganjalnya.
b. lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur.
c. sprei kecil diangkat dan dimasukkan ke tempat alat tenun kotor.
d. perlak dibersihkan dan digulung ke tengah.
e. sprei besar yang kotor diangkat dan dimasukkan ke tempat alat tenun kotor.
f. alas tempat tidur dan kasur di bersihkan seperti pada tahap pertama.
g. sprei besar dibuka dari gulungannya, di ratakan dan di pasang pada kasur.
h. perlak dan sprei kecil dipasang seperti pada tahap pertama.
i. sarung bantal yang kotor dilepaskan dan diletakkan pada tempat alat tenun
kotor, bantal diratakan isinya, kemudian sarung bantal yang bersih di pasang.
j. bantal disusun, pasien dibaringkan dalam posisi yang nyaman.
k. selimut kotor di ganti dengan yang bersih.
l. peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
Perhatian :
Bila keadaan umum pasien payah, sebaiknya prosedur ini dilaksanakan oleh 2 orang.
Menyisir rambut pasien di tempat tidur
Pengertian :
Mengatur rambut agar rapi dengan menggunakan sisir, dilakukan pada pasien yang tidak
dapat menyisir sendiri.
Tujuan :
1. memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri dalam diri pasien
2. memelihara rambut agar tetap rapi
3. merangsang kulit kepala
4. mencegah adanya kutu kepala dan kotoran lain
5. mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala
Persiapan
Persiapan alat :
1. sisir
2. kain penadah atau handuk
3. karet gelang untuk pasien yang berambut panjang
4. air atau minyak bila perlu
5. kertas untuk membungkus kotoran atau rambut yang rontok
6. bengkok ( nierbekken ) berisi larutan desinfektan, khusus untuk pasien yang berkutu
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan
Pelaksanaan :
1. menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi duduk atau berbaring.
2. kain penadah atau handuk diletakkan pada bahu atau di bawah belikat.
3. rambut panjang dan kusut dibelah 2, kemudian disisir secara bertahap, dimulai dari
bagian bawah ( ujung rambut ). Setelah rapi rambut diikat atau dijalin.
4. rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.
5. rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas, kenudian dibuang ke
tempat yang tersedia.
6. peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
Perhatian :
1. rambut yang kusut diberi air atau minyak dahulu dan diuraikan dengan tangan. Bila
tidak bisa disisir sama sekali, dengan persetujuan pasien atau keluarganya rambut
dipotong.
2. bila ada kutu atau ketombe dan rambut selalu rontok, harus segera dilaporkan kepada
penanggung jawab ruangan atau yang bersangkutan.
3. untuk menghindari rasa sakit atau lelah, sambul menyisir peganglah pangkal rambut.
4. sebaiknya setiap pasien mengguanakan sisir sendiri.
Membersihkan alat – alat perawatan medis
Pengertian :
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
membersihkan. Mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya
Tujuan :
1. menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai
2. mencegah peralatan cepat rusak
3. mencegah terjadinya infeksi silang
Jenis peralatan
Misalnya :
1. pisau operasi
2. gunting
3. pinset
4. kocher
5. korentang
Persiapan :
1. peralatan yang akan dibersihkan
2. tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom berisi air bersih
3. sabun cuci
4. sikat halus
5. bengkok ( nierbekken )
6. lap kering
7. larutan desinfektan
8. kain kasa
9. stalisator dalam keadaan siap pakai
Pelaksanaan :
1. peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air ( sebaiknya di bawah air mengalir )
untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam di dalam larutan
desinfektan sekurang – kurangnya 2 jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan
pada pasien yang berpenyakit menular, harus direndam sekurang – kurangnya 24
jam.
2. peralatan disabuni satu persatu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan
cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai
mendidih. Setelah air mendidih sekurang – kurangnya 15 menit baru diangkat.
3. peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril
ke tempat penyimpanan yang steril.
4. setelah selesai, peralatan dibersihkan. Dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.
Perhatian :
Khusus peralatan logam yang tajam ( misalnya pisau, gunting, jarum dan lain – lain )
harus dibungkus dulu dengan kain kassa, kemudian barulah dimasukkan ke dalam
sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu antara 3 – 5 menit, baru diangkat.
memasang kompres dingin dan kompres hangat
kompres dingin :
Pengertian :
Memberikan kompres dingin kepada pasien yang memerlukannya dengan menggunakan
kassa.
Tujuan :
1. membantu menurunkan suhu tubuh
2. mengurangi rasa sakit atau nyeri
3. membantu mengurangi pendarahan
4. membatasi peradangan
Dilakukan pada :
1. pasien yang suhunya tinggi
2. pasien dengan pendarahan hebat ( misalnya epitaxis )
3. pasien yang kesakitan ( misalnya infiltrat appendikuler, sakit kepala yang hebat dll )
persiapan
persiapan alat :
1. kassa secukupnya
2. bengkok
3. pingset
4. perlak kecil
5. mangkok berisi cairan dingin
Persiapan pasien :
1. salam terapeutik disampaikan pada pasien
2. jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Pelaksanaan :
Kain kasa diambil dengan pingset kemudian di celupkan kedalam cairan diperes sedikit
selanjutnya diletakkan pada bagian yang dikompres
Kompres hangat :
Pengertian :
Memberi rasa hangat pada pasien dengan menggunakan cairan atau alat yang
menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan
Tujuan :
1. memperlancar sirkulasi darah
2. mengurangi rasa sakit
3. memperlancar pengeluaran cairan
4. merangsang peristaltik usus
5. memberi rasa nyaman dan tenang pada pasien
Persiapan
Persiapan alat :
1. kassa secukupnya
2. bengkok
3. pingset
4. perlak kecil
5. mangkok berisi cairan hangat
6. plester
7. gunting perban
Persiapan pasien :
1. salam terapeutik disampaikan pada pasien
2. jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Pelaksanaan :
Kain kasa diambil dengan pingset kemudian di celupkan kedalam cairan diperes sedikit
selanjutnya diletakkan pada bagian yang dikompres
Memberikan makan minum pasien melalui mulut
Pengertian :
Pemberian makan dan minum melalui oral yang diberikan kepada pasien yang tidak
mampu melakukannya
Tujuan :
1. menghidangkan makanan dan minuman pasien tepat pada waktunya dan sesuai
dengan kebutuhan atau diitnya
2. membantu membangkitkan selera makan
Dilakukan pada :
1. pasien yang dapat makan sendiri
2. pasien yang tidak dapat makan sendiri ( disuapi )
3. pasien khusus, tidak sadar dan lain – lain
Persiapan alat :
1. peralatan makan menurut kebutuhan ( plakon )
2. makanan dan minuman disiapkan dan dibawa ketempat pasien
3. lingkungan disekitar pasien dirapihkan
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan, dan pasien disiapkan
dalam keadaab nyaman dengan posisi kepala lebih tinggi dari pada tangan.
Pelaksanaan :
1. serbet di bentangkan di bawah dagu pasien
2. perawat duduk dengan posisi yang memudahkan pekerjaan
3. pasien di tawari minum, jika perlu dengan menggunakan sedotan
4. suapkan makanan sedikit demi sedikit sambil berkomunikasi dengan pasien.
Perhatikan apakah makanan sudah di telan habis oleh pasien sebelum menyuapkan
makanan berikutnya
5. setelah selesai makan, pasien diberi minum, dilanjutkan dengan pemberian obat
6. mulut pasien dan sekitarnya di bersihkan, kemudian pasien di rapihkan kembali
7. peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
Perhatian :
1. ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien
2. sebelum dihidangkan, makanan diperiksa apakah sudah sesuai dengan daftar
makanan atau diit pasien
3. usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat, kecuali bagi pasien yang
diharuskan makan makanan dingin
4. sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak terlalu sedikit
5. peralatan makan dan minum harus bersih
6. untuk pasien anak – anak usahakan menggunakan peralatan yang menarik
perhatiannya
7. dalam hal pasien dapat makan sendiri, perawat harus memperhatikan apakah
makanan di makan habis atau tidak
8. pada pasien yang harus diit, usahakan agar makanan habis dimakannya
9. perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah
makan
Mobilisasi pasien miring kiri, miring kanan
Pengertian :
Banyak kondisi patologi yang memengaruhi kesejajaran dan mobilitas tubuh.
Abnormalitas postur kongenital atau dapat memengaruhi efisiensi sistem
muskuloskeletal, serta kesejajaran, keseimbangan, dan penampilan tubuh. Selama
pengkajian fisik, perawat mengobservasi kesejajaran tubuh dan rentan gerak abnormalitas
postur dapat menghambat kesejajaran, mobilitas, atau keduanya sehingga membatasi
rentan gerak pada beberapa sendi, perawat mempertahankan rentan gerak maksimum
pada sendi yang tidak sakit.
Sebelum melakukan semua tindakan yang berkenaan dengan mobilitas, perawat harus
mwlakukan persiapan termasuk mengkaji kekuatan otot, mobilitas sendi pasien, adanya
paralisis atau paresis, hipotensi ortostastiik, toleransi aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat
kenyamanan, dan kemampuan untuk mengikuti intruksi. Selain itu menyiapkan alat yang
diperlukan untuk melakukan mobilisasi ( kursi roda, tongkat, kruk dan lain – lain ).
Perawat juga harus memahami prinsip ,mekanika tubuh dalam membantu pasien
bermobilisasi. Ini diperlukan untuk mempertahankan fungsi sendi dan muskuloskeletal
perawat.
Mengukur tanda – tanda vital pasien
Mengukur suhu :
Tujuan :
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh
Alat dan bahan :
1. termometer
2. 3 buah botol
a. Botol pertama berisi larutan sabun
b. Botol kedua berisi larutan desinfektan
c. Botol ketiga berisi air bersih
3. bengkok
4. kertas/tisu
5. vaselin
6. buku catatan suhu
7. sarung tangan
Prosedur kerja :
Pemeriksaan suhu aksila :
1. jelaskan prosedur pada pasien
2. cuci tangan
3. gunakan sarung tangan
4. atur posisi pasien
5. tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu
6. turunkan termometer dibawah suhu 34 - 35 C
7. letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas dada
8. setelah 3 – 10 menit termometer diangkat dan dibaca hasilnya
9. catat hasil
10. bersihkan termometer dengan kertas tisu
11. cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan
12. cuci tangan setelah prosedur dlakukan
Mengukur nadi :
Tujuan :
1. mengetahui denyut nadi ( irama, frekuensi, dan kekuatan ).
2. menilai kemampuan fungsi kardiovaskular.
Alat dan bahan :
1. arloji ( jam ) atau stop – watch
2. buku catatan nadi
3. vena
Prosedur kerja :
1. jelaskan prosedur pada pasien
2. cuci tangan
3. atur posisi pasien
4. letakan kedua lengan terlentang disisi tubuh
5. tentukan letak arteri ( denyut nadi yang akan dihitung )
6. periksa denyut nadi ( arteri ) dengan menggunakan ujung jaru telunjuk, jaru tengah,
dan jari manis. Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan irama, dan kekuatan
denyutan.
7. catat hasil
8. cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Mengukur pernapasan :
Tujuan :
1. mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan
2. menilai kemampuan fungsi pernapasan
Alat dan bahan :
1. arloji ( jam ) atau stop – watch
2. buku catatan
3. vena
Prosedur kerja :
1. jelaskan prosedur pada pasien
2. cuci tangan
3. atur posisi pasien
4. hitung frekuensi dan irama pernapasan
5. catat hasil
6. cuci tangan setelah prosedur dilaksanakan
Mengukur tekanan darah :
Tujuan :
Mengetahui nilai tekanan darah
Alat dan bahan :
1. sfigmomanometer ( tensi meter ) yang terdiri dari
a. manometer air raksa + klep penutup dan pembuka
b. manset udara
c. selang karet
d. pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup
2. stetoskop
3. buku catatan
4. vena
Prosedur kerja :
Cara auskultasi :
1. jelaskan prosedur pada pasien
2. cuci tangan
3. atur posisi pasien
4. letakan lengan yang hendak diukur dalam posisi terlentang
5. buka lengan baju
6. pasang mangset pada lengan kanan atau kiri atas sekitar 3 cm diatas fossa cubiti
( jangan terlalu ketat maupun longgar )
7. tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra atau sinistra
8. pompa balon udara mangset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
9. pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmhg dari titik radialis tidak teraba
10. letakan diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan dengarkan
11. kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam
12. catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar kembali denyut nadi
13. catat tinggi air raksa pada manometer
a. suara korotkoff I : menunjukan besarbya tekanan sistolik secara auskultasi
b. suara korotkoff IV / V : menunjukkan besarnya tekanan distolik secara
auskultasi
14. catat hasilnya pada catatan pasien
15. cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Mengantarkan pasien
Pengertian :
Membantu mengantar pasien ke poli, ruang rawat atau unit – unit rawat lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
Tahapannya :
1. mengidentifikasi program pasien yang perlu konsul atau diantar ke/dari unit rawat
inap
2. menyampaikan salam
3. melakukan persiapan alat
4. melakukan persiapan pasien
5. mengantar pasien
a. posisi pasien diatur sesuai dengan kondisinya dengan blankar atau kursi roda
Mengetahui tentang infeksi nosokomial
Pengertian :
Yaitu setiap infeksi yang didapat selama perawatn di Rumah Sakit, tetapi bukan timbul
ataupun pada stadium inkubasi, pada saat masuk dirawat di Rumah Sakit, atau merupakan
infeksi yang berhubungan dengan perawatan Rumah Sakit sebelumnya.
Mengenal dan menyiapkan alat – alat medis
Cara penyiapan kesterilan alat untuk orang sakit diruangan
Penyiapan, penataan dan penjagaan lingkungan yang nyaman

Pengertian :
Mempertahankan kebersihan ruang perawatan pasien dan lingkungannya dengan cara
membersihkannya setiap hari dan pada waktu – waktu tertentu
Tujuan :
1. ruang dan peralatannya tetap bersih, terpelihara dan enak dipandang
2. memberi rasa nyaman dan aman
3. mencegah terjadinya infeksi silang
Lingkup kegiatan :
Pemeliharaan ruang perawatan pasien dilingkungannya meliputi kegiatan :
1. memelihara tempat tidur yang meliputi penyiapan, merapihkan dan membersihkannya
2. membersihkan peralatan lain
3. membersihkan langit – langit, dinding, pintu, jendela, lubang angin, lampu, dan lain –
lain
4. menyapu, menyikat, dan mengepel lantai
5. membersihkan kamar mandi dan wc
6. membersihkan spulbok ( slobzink )
Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi kebutuhan berpakaian
Penyiapan, penataan dan penjagaan lingkungan yang nyaman
Pengertian :
Mempertahankan kebersihan ruang perawatan pasien dan lingkungannya dengan cara
membersihkannya setiap hari dan pada waktu – waktu tertentu
Tujuan :
4. ruang dan peralatannya tetap bersih, terpelihara dan enak dipandang
5. memberi rasa nyaman dan aman
6. mencegah terjadinya infeksi silang
Lingkup kegiatan :
Pemeliharaan ruang perawatan pasien dilingkungannya meliputi kegiatan :
7. memelihara tempat tidur yang meliputi penyiapan, merapihkan dan
membersihkannya
8. membersihkan peralatan lain
9. membersihkan langit – langit, dinding, pintu, jendela, lubang angin, lampu, dan
lain – lain
10. menyapu, menyikat, dan mengepel lantai
11. membersihkan kamar mandi dan wc
12. membersihkan spulbok ( slobzink )
Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum
Pesiapan
Persiapan alat :
1. peralatan makan sesuai kebutuhan ( misalnya piring, sendok, garpu, gelas minum,
serbet
dan jika perlu pisau dan mangkuk untuk cuci tangan atau plakon )
2. makan dan minuman disiapkan dan dibawa ketempat pasien
3. lingkungan disekitar pasien dirapihkan
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan, dan pasien dibantu untuk
duduk di tempat tidur atau kursi
Pelaksanaan :
1. pasien diberi serbet atau alas
2. makanan dan minuman yang telah disiapkan dihidangkan kepada pasien
3. pasien diingatkan untuk berdo’a sesuai agama/kepercayaannya
4. pasien dipersilahkan makan
Menggunting dan membersihkan kuku di tempat tidur
merawat kuku merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak
mampu merawat kuku secara sendiri
Tujuan :
Menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku yang
panjang
Alat dan bahan :
1. alat pemotong kuku
2. handuk
3. baskom berisi air hangat
4. bengkok
5. kapas
6. sikat kuku
7. aceton (bila perlu)
8. sabun dalam tempatnya
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal – hal yang akan dilakukan
Pelaksanaan :
1. memotong jari tangan :
a. tangan direndam di dalam air hangat selama 2 menit untuk melunakkan kuku,
bila kuku sangat kotor harus disikat dengan sikat tangan dan sabun, lalu dibilas
dengan air hangat, dan dikeringkan dengan handuk
b. tangan diletakkan di atas bengkok, supaya potongan kuku tidak berserakan. Cara
memotong kuku jari tangan disesuaikan dengan lengkungan kuku
c. peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula

Perhatian :
1. memotong kuku jangan terlalu dalam, karena dapat menimbulkan luka atau infeksi
2. pasien yang dapat memotong kukunya tetapi tidak sempurna harus dibantu oleh
perawat
3. bila perlu cat kuku dibersihkan dengan aceton
Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi personal hygiene

Membantu terhadap orang sakit untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman

Pembacaan intruksi pengobatan orang sakit diruangan


a. nama dan jenis obat
b. waktu pemberian obat
c. takaran dosis obat
d. format intruksi
Membantu menyiapkan obat untuk oaring sakit
a. kebutuhan obat
b. penyiapan obat sesuai dengan kebutuhannya
c. kemasan obat
Membantu mobilisasi orang sakit sesuai intruksi
Membantu merawat pasien penyakit dalam seperti :
a. hepatitis
b. gastro enteritis
c. TBC
d. meningitis
e. dibetes mellitus
f. hipertensi
Membantu merawat pasien bedah
a. luka infeksi
b. herniotomi
c. apendictomia
Penjelasan kepada OS tentang nasehat atau intruksi tenaga kesehatan untuk
kesembuhan
Membantu mobilisasi orang sakit sesuai intruksi
Membantu merawat pasien yang kecelakaan
a. mengerjakan ganti perban
b. membantu mempersiapkan pemasangan infuse
c. membantu persiapan dan menyaksikan pemberian obat melalui
- intra muscular ( IM )
- subcutan ( SC )
- intracutan ( IC )
- intra vena ( IV ), dll.
4.3 Di puskesmas ci Cantayan
 Membantu pertemuan dengan toma dan kader
 Membantu mengidentifikasi sistem rujukan
 Membantu mengidentifikasi kegiatan puskesmas
 Membantu melakukan pemeriksaan
 Membantu melakukan penyakit kesehatan ibu dan anak
 Membantu dan menyaksikan pemberian imunisasi
 BCG
 DPT
 Campak
 Hepatitis
 Tetanus
 Polio
 Membantu mengidentifikasi sasaran program UKS
 Membantu mengidentifikasi status gizi balita
 Mengikuti kegiatan posyandu
 Membatu melakukan penyuluhan gizi
 Membantu melakukan pengisian KMS dan grafik SKDN
 Membantu melakukan pemeriksaan fisik
 Membantu mengidentifikasi jenis penyakit dan pengobatannya
 Membantu membantu mengidentifikasi jenis penyakit menular
 Membantu mengidentifikasi system penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
 Belajar cara menghecting
 Mengukr TTV pasien

4.4 Di Wisma Asisi


 Melihat pemakaian salep pada oma-opa
 Membantu oma-opa berjemur
 Melihat dan membantu oma-opa mandi
 Melihat dan membantu penyiapan alat makan dan minum
 Membantu pemberian nutrisi per oral oma-opa
 Membantu membersihkan alat makan dan minum
 Membantu merapihkan alat makan dan minum
 Melihat dan membantu pemotongan kuku pada oma-opa
 Melihat teraphy tangan dan kaki
 Mengantar lansia ke poliklinik
 Membantu merapihkan tempat tidur
 Mengantar oma-opa beribadah
1.RSUD Sekarwangi

No Kompetensi Pelaksanaan Presentasi


Belum Sudah 25% 50% 75% 100%
1 Menyiapkan tempat tidur
2 Membersihkan meja pasien
3 Membantu pasien di tempat
tidur
4 Mengganti alat-alat tenun
dengan pasien di tempat
tidur
5 Memandikan pasien di
tempat tidur
6 Menggunting dan
membersihkan kuku pasien
di tempat tidur
7. Menyisir rambut pasien di
tempat tidur
8. Menggosok gigi pasien di
tempat tidur
9. Membersihkan mulut pasien
di tempat tidur
10. Menyiapkan tempat tidur
pasca bedah
11. Membersihkan alat-alat
perawatan medis
12. Memasang
• Buli-buli
• Kirbat es
• Kompres dingin
• Kompres hangat
13. Memberikan makan minum
pasien melalui mulut
14. Memobilisasi pasien miring
kanan miring kiri
15. Mengukur tanda-tanda vital
pasien
• Suhu
• Nadi
• Napas
• Tensi
16. Menolong BAK dan BAB
17. Mengantar pasien
• Kamar rontgen
• Laboratorium
• Kamar bedah
• Apotek
18. Membersihkan alat kelamin
dan daerah sekitar
19. Melakukan perawatan
perineum
20. Mengetahui tentang infeksi
nosokomial
21. Mengenal dan menyiapkan
alat-alat medis
22. Cara penyiapan alat-alat
dengan menggunakan
langkah-langkah penyiapan
alat dan perlengkapan
23. Diskusi tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP)
24. Pemahaman prinsip-prinsip
pelaksanaan sterilisasi
25. Cara penyiapan kesterilan
alat untuk orang sakit di
ruangan
26. Perawatan dan perbaikan
kerusakan alat untuk OS di
ruangan
27. Penyiapan, penataan dan
penjagaan lingkungan yang
nyaman
28. Membantu terhadap OS
untuk memenuhi kebutuhan
makan minum
29. Membantu terhadap OS
untuk memenuhi kebutuhan
berpakaian
30. Membantu terhadap OS
untuk memenuhi personal
hygine
31. Membantu terhadap OS
untuk memenuhi kebutuhan
eliminasi
32. Membantu terhadap OS
untuk memenuhi kebutuhan
rasa nyaman
33. Membantu terhadap OS
untuk memenuhi kebutuhan
sosialisasi
34. Pembacaan instruksi
pengobatan OS di ruangan
• Nama dan jenis obat
• Waktu pemberian
obat
• Takaran dosis obat
• Format instruksi
35. Membantu menyiapkan obat
untuk OS
• Kebutuhan obat
• Penyiapan obat
sesuai dengan
kebutuhannya
• Kemasan obat
36. Membantu pencagaan OS
untuk minum obat
• Pengenalan OS untuk
minum obat
• Pengkoordinasian
OS untuk minum
obat
37. Membantu kelancaran
pemahaman OS tentang obat
• Pengenalan fungsi,
indikasi dan efek
samping obat
• Metode dan tehnik
pengenalan obat
38. Membantu penyiapan OS
untuk dirawat
• Karakteristik OS
membutuhkan
layanan rawat inap
• Langkah-langkah
bantuan penyiapan
mental, fisik dan
social
39. Laporan reaksi OS setelah
mendapat pengobatan
• Pencatatan dan
pelaporan
• Tehnik evaluasi
40. Penjelasan kepada OS
tentang nasehat atau intruksi
tenaga kesehatan untuk
kesembuhan
41. Membantu upaya pemberian
keterangan
• Pengertian
kecemasan
• Bantuan menganalisa
kecemasan sesuai
standar
42. Membantu dalam
mengupayakan OS agar
mampu menganalisa
masalah kesehatannya
• Pengenalan potensi
OS
• Motifasi
penyembuhan
43. Membantu dorongan
terhadap keluarga untuk
kesembuhan anggota
keluarga OS
• Pengertian
• Pengaruh keluarga
terhadap OS
• Motifasi keluarga
untuk kesembuhan
OS
44. Membantu dalam
mengupayakan OS agar
mampu mengatasi
masalahnya
• Pengetahuan
potensial rumah sakit
• Motifasi
penyembuhan
45. Membantu dorongan
terhadap keluarga
kesembuhan anggota
keluarga OS
46. Membantu mobilisasi OS
sesuai intruksi
47. Membantu merawat pasien
dalam seperti:
• Hepatitis
* Pleuritis
• Tifus abdominalis
* TBC
• Gastro enteritis
* Decompensatio
coords
• Amubiasis
* Chirosis hepatis
• Peneumonia
* Nephpritis
• Asma bronkiale
* Hipertensi
• Haemaptoe
* Apopleksi
• Haema temisis
* Meningitis
• Malena
* Dermatitis
• Anemia
* Diabetes melitus
• Coma
48. Membantu merawat pasien
bedah
• Luka steril
* Laparotomi
• Luka infeksi
* Peritonitis
• Luka tetanus
* Sectioalta
• Fraktura humeri
* Prostatectomia
• Fraktura femori
* Amputasi
• Fraktura cruris
* Combustio
Comotio cerebri
* Spondilitis
Herniotomi
* Apendictomia
49. Membantu merawat pasien
kecelakaan di UGD
Mengerjakan ganti perban
Membuka jahitan
Menolong pasien kecelakaan
ringan
Membantu menjahit luka-
luka kecil
Memasang spalk
Membantu mempersiapkan
pemasangan infus
Membantu persiapan dan
menyaksikan pemberian
obat melalui
• intra muscular (IM)
• intra vena (IV)
• intra cutan (IC)
• subcutan (SC) dll
- Membantu
memberikan oksigen

2.UPTD Puskesmas Cicantayan

No Kompetensi Pelaksanaan Presentasi


Belum Sudah 25% 50% 75% 100%
1 Membantu
mengadakan
pertemuan dengan
toma dan kader
2 Membantu melekukan
wawancara dengan
keluarga dan
masyarakat
3 Membantu
melaksanakan pra
lokmin dan lokmin
4 Membantu
menggerakan peran
serta masyarakat
5 Membantu
melaksanakan
pembinaan kesehatan
keluarga
6 Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
kepada keluarga dan
masyarakat
7. Membantu
mengidentifikasi
kegiatan puskesmas
8. Membantu
mengidentifikasi dan
mengikuti loka karya
mini puskesmas
9. Membantu
mengidentifikasi
kegiatan penilaian
cakupan program
10. Membantu
mengidentifikasi
system rujukan
11. Membantu melakukan
pemeriksaan
12. Membantu melakukan
penyakit kesehatan ibu
dan anak
13. Membantu dan
menyaksikan
pemberian imunisasi
a. BCG c. Polio
e.Hepatitis
b. DPT
d.Campak
f.Tetanus
14. Membantu pencatatan
dan pelaporan di KIA
15. Membantu
mengidentifikasi
masalah kesehatan
lingkungan
16. Membantu
mengidentifikasi
program
a. Pengelolaan air
limbah
b. Penyediaan air
bersih
c. Sanitasi umum
d. Pengelolaan Sampah
17. Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
lingkungan
(KESLING)
18. Membantu
mengidentifikasi
sasaran binaan
19. Membantu melakukan
pembinaan KK rawan,
resti, dan kronis
20. Membantu pembinaan
kelompok khusus
21. Membantu tindak
lanjut di rumah
22. Membantu pelaporan
Puskesmas
23. Membantu
mengidentifikasi
sasaran program UKS
24. Membantu
mengidentifikasi status
gizi balita
25. Mengikuti kegiatan
POSYANDU
26. Membantu melakukan
penyuluhan gizi
27. Membantu melakukan
pengisian KMS dan
grafik SKDN
28. Membantu melakukan
pemeriksaan fisik
29. Membantu
mengidentifikasi jenis
penyakit dan
pengobatannya
30. Membantu
mengidentifikasi jenis
penyakit menular
31. Membantu
mengidentifikasi
system
penanggulangan
Kejadian Luar Biasa
(KLB)
32. Membantu
mengobservasi
kontraksi uterus
33. Ikut melaksanakan
tong kemih
34. Turut mengatur posisi
ibu hamil
35. Membantu penyiapan
alat-alat persalinan
36. Membantu penyiapan
alat untuk pemeriksaan
dalam
37. Membantu
menyaksikan
pemeriksaan dalam
38. Membantu menilai
kemajuan persalinan
39. Membantu
menyiapkan alat-alat
untuk bayi baru lahir
40. Membantu menolong
kelahiran bayi
41. Membantu menetapkan
nilai AFGAR
42. Membantu melakukan
pembersihan jalan
nafas bayi
43. Membantu
menyaksikan
pemotongan tali pusar
44. Membantu
memberikan identitas
45. Membantu
melaksanakan tehnik
pencegahan pada mata
46. Membantu mengukur
panjang badan bayi
47. Mengfukur lingkar
kepala
48. Mengukur lingkar
kepala
49. Membantu mengukur
lingkar dada
50. Membantu
melaksanakan infeksi
pada bayi
51. Membantu
memendikan bayi

3. Panti Lansia Wisma Assisi


No Kompetensi Pelaksanaan Presentasi
Belum Sudah 25% 50% 75% 100%
1 Penyiapan alat makan
dan minum untuk lansia
2 Pemberian makan dan
minum untuk lansia
3 Membersihkan alat
makan dan minum
4 Merapihkan alat makan
dan minum
5 Penyiapan pakaian untuk
lansia
6 Kerapihan berpakaian
untuk lansia
7. Penyiapan dan
pelaksanaan kebutuhan
personal hygiene
• Kebersihan mulut
dan gigi
• Kebersihan kulit
dan badan
• Kebersihan
rambut dan kuku
• Kebersihan
Tempat tidur dan
posisi tidur
8. Penyiapan alat BAK dan
BAB
9. Metode tehnik BAK dan
BAB
10. Karakteristik nyeri
11. Stresor
12. Metode tehnik relaksasi
13. Pengenalan lingkungan
social
14. Tehnik beradaptasi
15. Kerjasama kelompok
16. Pengenalan penyakit
• Susah BAK dan
BAB kembung
dan mudah
muntah
• Kegiatan otak
terlambat
• Gangguan
jantung dan
pembuluh darah
• Tuberculosis
• Kencing manis
• Kandung empedu
• Pendengaran
• Jiwa
• Otot dan jantung
• Gizi
• Saluran seni
• Penglihatan
• Kulit
17. Mengisi KMS lansia
18. Mengajarkan dan
melakukan senam lansia
19. Pengenalan kelompok
POSBINDU di
masyarakat
20. Penyuluhan kesehatan
kepada lansia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan, dalam Praktek Kerja Lapangan yang telah saya lakukan
antara lain di RSUD. SEKARWANGI sesuai dengan buku panduan adalah : 37 :
49*100 =75,5.dan hasil pencapaian saya di Panti Lansia Wisma Asisi adalah : 14 : 20
* 20 = 70. Setelah itu saya praktek di UPTD PKM Cicantaian, dan pencapaian yang
telah saya capai adalah : 21 : 30 * 100 = 70.

B. Saran

Setelah saya dan teman-teman saya praktek di berbagai instalasi, saya sangat
bersyukur karena saya di beri banyak wawasan, baik di RS.SEKARWANGI, PANTI
LANSIA, dan UPTD PKM Cicantaian yang akan saya terapkan di lingkungan
keliuarga dan di lingkungan masyarakat.
Semoga di tahun-tahun selanjutnya SMK.Kesehatan akan memberikan pendidikan
yang terbaik pada semua siswa-siswi selanjutnya.

You might also like