Professional Documents
Culture Documents
Pemilu adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi
jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari
Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada
konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti
ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering
digunakan.Sistem pemilu digunakan adalah asas luber dan jurdil. Dalam Pemilu, para
pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu
menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye
dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah
pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan
oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan
disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.
ASAS PELAKSANAAN PEMILU
waktu pelaksanaan, dan tujuan pemilihan diatur di dalam Pasal 22E ayat (1) dan ayat (2)
UUD 1945, dan bukan di dalam Pasal 22E ayat (6) yang mengatur tentang ketentuan
pemberian delegasi pengaturan tentang pemilihan umum dengan undang-undang.
Asas Pemilu Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia. Karena itu, asas jujur dan adil ini
seharusnya dijunjung tinggi oleh aparat pemerintah, termasuk aparat Polri yang dalam
pemilu harus bertindak netral dan tidak memihak. ''Penyimpangan terhadap asas ini yang
dilakukan oleh aparat pemerintah termasuk aparat Polri akan mengakibatkan timbulnya
keraguan masyarakat terhadap kemurnian hasil pemilu,'' katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan kajian panwas, pelanggaran terhadap asas pemilu pada
hakikatnya adalah penyimpangan yang lebih serius daripada penyimpangan administratif
dan pidana. Pelanggaran ini bisa disebut sebagai pelanggaran pemilu. Karena itu, panwas
merekomendasikan kepada Polri untuk menerima dengan baik hasil klarifikasi dan
pengkajian kasus VCD yang dilakuan panwas. Selanjutnya mengambil tindakan yang
tepat terhadap aparatnya yang melanggar asas pemilu.
SYARAT-SYARAT PEMILU
Pengertian Politik
stilah politik berasal dari kata Polis (bahasa Yunani) yang artinya Negara Kota. Dari kata
polis dihasilkan kata-kata, seperti:
1. Politeia
artinya segala hal ihwal mengenai Negara.
2. Polites artinya warga Negara.
3. Politikus artinya ahli Negara atau orang yang paham tentang Negara atau negarawan.
4. Politicia artinya pemerintahan Negara.
Secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu system politik
atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari system tersebut dan
bagaimana melaksanakan tujuannya.
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
Kekuasaan yaitu kemampuan sesorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Pembagian atau alokasi adalah pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat.
Jadi, politik merupakan pembagian dan penjatahan nilai-nilai secara mengikat.
Sistem pilitik suatu Negara selalu meliputi 2 suasana kehidupan. Yaitu:
a. Suasana kehidupan politik suatu pemerintah (the Govermental political sphere)
b. Suasana kehidupan politik rakyat (the sociopolitical sphere)
Suasana kehidupan politik pemerintah dikenal dengan istilah suprastruktur politik, yaitu
bangunan “atas” suatu politik. Pada suprastruktur poliyik terdapat lembaga-lembaga
Negara yang mempunyai peranan penting dalam proses kehidupan politik (pemerintah).
Suasana kehidupan politik pemerintahan ini umumnya dapat diketehuai dalam UUD atau
konstitusi Negara yang bersangkutan. Suprastruktur politik Negara Indonesia meliputi
MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, danDPA.
Suasana kehidupan politik rakyat dikenal istilah “Infrastruktur politik” yaitu bangunan
bawah suatu kehidupan politik, yakni hal-hal yang bersangkut paut dengan
pengelompokan warga Negara atau anggota masyarakat ke dalam berbagai macam
golongan yang biasa disebut sebagai kekuatan sosial politik dalam masyarakat.
Infrastruktur politik mempunyai 5 unsur diantaranya:
1. Partai politik
2. Kelompok kepentingan
3. Kelompok penekan
4. Alat komunikasi politik
5. Tokoh politik.