Professional Documents
Culture Documents
layanan perpustakaan secara merata di seluruh pelosok tanah air termasuk memfasilitasi
mengembangkan perpustakaan umum berdasar kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan
rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya. Sebagai akibatnya akan terjadi
daerah/wilayah sesuai dengan kondisi sosial budaya dan kekhasan daerah bersangkutan.
dengan pemerintah adalah pemerintah pusat (Presiden RI) dan pemerintah daerah, baik
gubernur, bupati, walikota, dan perangkat daerah yang merupakan unsur penyelenggara
kelurahan/desa.
1
Meskipun demikian masyarakat juga memiliki hak yang sama untuk mendirikan,
karena hal ini sesuai dengan asas penyelenggaraan perpustakaan. Disamping itu tentunya
ketentuan ini akan turut membantu pemerintah dalam menjamin ketersediaan layanan
Asas lain yang sangat penting namun kurang mendapat perhatian selama ini adalah
perpustakaan. Terutama sekali diharapkan kontribusi sosial dari perusahaan swasta berskala
besar, baik nasional maupun internasional apalagi perusahaan asing yang mengeksploitasi
kekayaan alam tempatan dan menjalankan usahanya di daerah tersebut. Sudah menjadi
melalui program dan kegiatan yang bermanfaat. Ini adalah salah satu bentuk konkrit
Selama ini peran perusahaan swasta dalam tanggung jawab pelayanan masyarakat
(community service responsibility) masih dibatasi oleh program atau kegiatan yang sifatnya
bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak seperti pengadaan air bersih,
pelayanan kesehatan, pembangunan jalan dan jembatan, dan sebagainya. Paradigma seperti
ini harus dirubah. Pelayanan kepada masyarakat pada masa kini semakin luas bidangnya,
apalagi kemajuan internet dan ICT sudah memasuki wilayah pedesaan. Hal yang sama juga
sudah sepatutnya berlaku bagi pelayanan perpustakaan agar sampai ke tingkat desa bahkan
2
Perpustakaan Desa
terletak di pedesaan, tetapi secara luas juga mencakup semua perpustakaan yang ada di
wilayah desa/kelurahan dalam sebuah kota. Perpustakaan desa bisa dipandang sebagai basis
akan informasi atau buku bisa langsung dipenuhi oleh perpustakaan desa tanpa harus pergi ke
perpustakaan umum di pusat kota. Semakin banyak berdiri perpustakaan desa, maka akan
semakin besar kemungkinan rakyat dilayani yang artinya akan semakin merata pula layanan
perpustakaan
misalnya taman bacaan masyarakat (TBR), rumah baca, sudut baca, atau apapun namanya
yang dikelola atas swakarsa dan swadaya masyarakat. Hanya dengan bermodal 300 – 1000
judul buku atau 1000 eksemplar buku sudah bisa didirikan sebuah rumah baca atau sudut
baca. Sesungguhnya potensi buku-buku yang dimiliki atau tersimpan di rumah-rumah warga
apabila dikumpulkan, jumlahnya sudah lebih dari cukup untuk mendirikan sebuah
perpustakaan desa, taman bacaan masyarakat ataupun sudut baca. Yang menjadi persoalan
Nantinya perpustakaan tersebut menjadi kebanggan warga dan sebagai tempat alternatif
perpustakaan desa, taman bacaan masyarakat, ataupun sudut-sudut baca adalah tersedianya
bahan bacaan sebagai koleksi dasar pustaka. Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus
kepada perpustakaan desa ini agar mampu menjawab kebutuhan informasi sesuai dengan
perkembangan ICT di era globalisasi. Oleh sebab itu sudah saatnya pemerintah berinisiatif
3
untuk mendirikan percontohan perpustakaan desa di setiap kabupaten/kota sebagai pilot
project untuk lebih membantu pemerataan layanan perpustakaan. Kalau selama ini layanan
dengan adanya perpustakaan desa bisa menjadi alternatif atau pelengkap pemenuhan
kebutuhan informasi tanpa mengurangi sedikitpun peran dan fungsi perpustakaan umum.
Sebab lokasi perpustakaan desa yang terletak di tengah-tengah pemukiman masyarakat relatif
lebih mudah dijangkau oleh sebagian besar kelompok pengguna ketimbang perpustakaan
apresiasi dari semua pihak yang benar-benar berkomitmen terhadap upaya mencerdaskan
masyarakat melalui kegiatan membaca. Sebab kegiatan membaca yang dilakukan secara
benar dan efektif telah terbukti mampu meningkatkan kwalitas hidup manusia yang pada
Budaya baca biasanya diawali dari tumbuhnya minat baca, kemudian menjadi gemar
dan cinta membaca, akhirnya memelihara dan mengembangkan minat baca itu menjadi suatu
yang bermanfaat. Paling tidak bagi individu yang bersangkutan akan menambah
meningkat kwalitas hidupnya maka negara akan serta merta menjadi maju. Diantara ciri
negara maju adalah masyarakatnya berbudaya baca tinggi yang ditandai dengan besarnya
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan upaya meningkatkan minat baca dan
43/2007). (2). Adanya stake holder perpustakaan (pemilik modal atau pemangku
4
kepentingan) seperti pemerintah, lembaga, institusi, ataupun pribadi (3). Tersedianya SDM
perpustakaan yang profesional. (4). Tersedianya koleksi, layanan, dan fasilitas perpustakaan
sesuai standar nasional perpustakaan. (5). Wujudnya partisipasi aktif masyarakat baik sebagai
Kita bisa mencontoh beberapa praktek yang sudah dilaksanakan oleh negara-negara
Membangun fasilitas sudut baca (reading corner) di tempat-tempat umum seperti terminal,
bandara, pelabuhan, pusat perbelanjaan, mal, tempat ibadah, klinik kesehatan, taman kota,
terhadap buku semenjak dini kepada anak-anak dengan mendirikan perpustakaan pribadi di
Tidak ada salahnya mencontoh sesuatu yang baik dari manapun datangnya asalkan
terbukti membawa manfaat. Bukanlah hal mustahil suatu saat nanti pustaka, buku dan budaya
baca akan menjadi gaya hidup masyarakat (lifestyle). Seperti halnya handphone yang dulu
hanya dimiliki oleh beberapa gelintir orang, sekarang sudah menjadi barang biasa dan