Professional Documents
Culture Documents
lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde.
Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu ekonomi
dan berbagai macam disiplin ilmu alin.
Persamaan diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana
hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara kontinu
(dimodelkan oleh fungsi matematika) dan laju perubahannya (dinyatakan sebagai
turunan) diketahui atau dipostulatkan. Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik, di
mana gerakan sebuah benda diperikan oleh posisi dan kecepatannya terhadap waktu.
Hukum Newton memungkinkan kita mengetahui hubungan posisi, kecepatan, percepatan
dan berbagai gaya yang bertindak terhadap benda tersebut, dan menyatakannya sebagai
persamaan diferensial posisi sebagai fungsi waktu. Dalam banyak kasus, persamaan
diferensial ini dapat dipecahkan secara eksplisit, dan menghasilkan hukum gerak.
Penggolongan
Teori persamaan diferensial sudah cukup berkembang, dan metode yang digunakan
bervariasi sesuai jenis persamaan.
Baik persamaan diferensial biasa maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier atau
nonlinier. Sebuah persamaan diferensial disebut linier apabila fungsi yang tidak
diketahui dan turunannya muncul dalam pangkat satu (hasilkali tidak dibolehkan). Bila
tidak memenuhi syarat ini, persamaan tersebut adalah nonlinier.
1. PENDAHULUAN
Tinjau persamaan diferensial linier tak homogen orde dua dengan koefisien variabel :
Banyak masalah fisika-matematika yang menggunakan persamaan diferensial di atas
seperti persamaan Bessel:
Disamping itu dapat juga fungsi tersebut didekati dengan suatu fungsi yang merupakan
kombinasi linear dari fungsi-fungsi yang saling tegak lurus.
Dalam tulisan ini disamping akan dibahas cara pertama akan dibahas juga cara kedua
dengan menggunakan fungsi-fungsi yang saling tegak lurus,polinom-polinom Legendre.
oniz
2. DERET PANGKAT
Deret pangkat adalah bentuk khusus dari deret fungsi semua sifat-sifat deret
fungsi berlaku bagi deret kuasa (pangkat).
Definisi:
Barisan fungsi {Sn(x)} dikatakan konvergen ke S(x) pada selang I, jika untuk setiap dari
setiap dapat ditentukan sehingga untuk semua berlaku:
, ditulis, atau .
Pada umumnya N tergantung pada dan x. dalam hal N hanhya bergantung pada ,
deret dikatakan konvergen seragam.Deret kuasa (pangkat) adalah deret yang
berbentukdengan adalah konstanta.
Dalil I
Dalil 2
Dalil 3
Jika deret kuasa konvergen di titik ujung selang kekonvergenannya, maka selang
kekonvergenan seragam deret tersebut memenuhi juga titik tersebut.
Dua deret kuasa (pangkat) dengan jari-jari kekonvergenan positif, dapat dijumlahkan
suku demi suku didalam selang kekonvergenan yang sama.
konvergen untuk
dan
konvergen untuk
Dua deret kuasa (pangkat) dengan jari-jari kekonvergenan positif dapat dikalikan suku
demi suku didalam daerah kekonvergenan yang sama.
Dari(5.1) diperoleh :
konvergen untuk .
Jika suatu deret kuasa identik nol didalam selang kekonvergenannya, maka koefisien
deret tersebut sama dengan nol.
Dalil 5
analitik pada dan karena itu dapat dinyatakan oleh suatu deret kuasa atas
dengan jari-jari kekonvergenan .
CONTOH 1
Penyelesaian
Maka
dan
atau
diperoleh
Dari di dapat
Dari di dapat
Dari ( 5 .9 ) di dapat ,Yang di sebut rumus rekursi ,di peroleh rumus umur, dalam
dan ,yaitu :
dan seterusnya akan di dapat di nyatakan dalam dan di nytakan dalam .Jika
hasil-hasil di atas di subtitusikan ke dalam persamaan , di peroleh
Kedua deret dalam selesaian tersebut merupakan dua selesaian yang bebas linear dari
persamaan di ferensial (5.3). dan adalah konstanta-konstanta sebarang .Jadi
(5.10)adalah selesaian umum persamaan di ferensial (5.5).untuk x di dalam selang ke
konvergennya.
Definisi
di katakan titik singular dari persamaan di ferensial (5.2)apabila dan tidak analitik
pada .
Contoh 1
Contoh 2
Jadi titik x=0 adalah titik singular tak regular dari persamaan diferensial yang bi berikan,
Sedang dan
Jadi titik x=2 adalah titik singular yang regular dari persamaan di ferensial yang di
berikan .
Dalil 6
Persamaan di ferensial
(5.22)
………………….. ( 1 )
Jawab ;
Jadi
Dan
atau r2 = 0
atau
atau
5. TEOREMA FROBENIUS
di mana parameter v merupakan bilangan yang diberikan. Persamaan ini timbul dalam
soal-soal tentang getaran (vibrasi), medan elektrostatik, rambatan (konduksi) panas, dan
sebagainya, pada sebagian besar kasus persoalan tersebut menunjukkan sifat simetri
silinder.
Kita asumsikan bahwa parameter v di dalam persamaan diferensial di atas (*) adalah
bilangan riil dan taknegatif. Perhatikan bahwa persamaan diferensial ini mempunyai titik
singular reguler di x = 0. Jadi Persamaan (*) mempunyai penyelesaian yang berbentuk
y(x) =
= dengan a0 ≠ 0
turunan-turunannya adalah
y′ (x) =
y″ (x) =
Bagi persamaan ini dengan xr dan kemudian kumpulkan koefisien dari xm, maka didapat
(r2 – v2)a0 = 0
r2 – v2 = 0 ⇔ r = ± v
dengan syarat v ≠ - m.
a2m-2 =
dengan demikian
a2m =
apabila proses ini dilanjutkan, maka didapat
a0 =
dimana Γ adalah fungsi Gamma. Untuk keperluan di sini cukup kita ketahui bahwa
Γ (α ) didefinisikan oleh integral
(α > 0)
pernyataan pertama di ruas kanan adalah nol dan integral di ruas kanan adalah Γ (α ). Ini
menghasilkan hubungan dasar
Γ (α +1) = α Γ (α ) (4)
karena
Γ (1) =
dan umumnya
Γ (k+1) = k! untuk k = 0, 1, 2, ….
Ini menunjukkan bahwa fungsi gamma dapat dipandang sebagai generalisasi dari fungsi
faktorial yang diketahui dari kalkulus elementer.
Kita kembali pada masalah yang kita tinjau,
, m = 0, 1, 2, …. (5)
y(x) = =
fungsi ini dikenal sebagai fungsi Bessel jenis pertama orde v dan ditulis dengan notasi
Jv(x). Jadi
Jv(x) = (6)
atau
Jv(x) =
atau
Jn(x) =
Deret di ruas kanan pada (6) konvergen mutlak untuk setiap x (uji dengan tes hasil bagi).
Fungsi ini merupakan solusi persamaan diferensial (6) untuk v bukan bilangan bulat
negatif.
Khususnya untuk v = 0, dari (6) diperoleh
J0(x) =
J-v(x) = (7)
Karena persamaan Bessel memuat v2, maka fungsi-fungsi Jv dan J-v merupakan
penyelesaian-penyelesaian dari persamaan Bessel untuk v yang sama. Bila v bukan
bilangan bulat, maka Jv dan J-v adalah bebas linear karena suku pertama di (6) dan suku
pertama di (7) berturut-turut adalah kelipatan hingga yang tak nol dari xv dan x-v. Ini
memberikan hasil berikut.
Jika v bukan bilangan bulat, maka penyelesaian umum persamaan Bessel untuk setiap x
≠ 0 adalah
Tetapi jika v suatu bilangan bulat, maka y(x) = c1 Jv(x) + c2 J-v(x) bukan penyelesaian
umum. Ini diperoleh dari teorema berikut.
Untuk bilangan bulat v = n, fungsi-fungsi Bessel Jn(x) dan J-n(x) adalah bergantung linear
karena
Persamaan diferensial legendre banyak muncul dalam terapan, misalanya dalam masalah
persamaan potensial pada bola berjari-jari R dan berpusat di O.
Jika persamaan potensial diubah kedalam kordinat bola yaitu x,y, dan z berturut-turut
diubah menjadi
…………………………….( 1 )
dan …………………………….( 2 )
………………………… ( 3 )
dan
jadi didapat
atau
persamaan terakhir ini merupakan identitas dalam x, jadi setiap koefisien dari x0 , x1, x2,
…. Sama dengan nol. Di dapat.
s = 2,3,4,… ( 4 )
………………………………… ( 5 )
dengan (6)
dan (7)