Professional Documents
Culture Documents
Makalah ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang
apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan
sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun
pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya
dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan
harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan
tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.
Pada zaman sekarang ini etik perlu di pertahankan karena tanpa etik dan tanpa
diperkuat oleh hukum, manusia yang satu dianggap sebagai saingan oleh sesama yang
lain. Saingan yang dalam arti lain harus dihalangkan sebagai akibat timbulnya nafsu
keserakahan manusia. Kalau tidak ada etik yang mengekang maka pihak yang satu
bisa tidak segan-segan untuk melawannya dengan segala cara. Segala cara akan
ditempuh untuk menjatuhkan dan mengalahkan lawannya sekedar dapat tercapai
tujuan.
Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa
itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan
sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun
pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya
dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan
harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan
tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.
Pengkajian dan pembahasan tentang etika tidak selalu hubungannya dengan
moral dan norma. Kadang etika diidentikkan dengan moral, walaupun sebenarnya
terdapat perbedaan dalam aplikasinya. Moral lebih menunjuk pada perbuatan yang
sedang dinilai, sedangkan etika dipakai sebagai kajian terhadap sistem nilai yang
berlaku. Etika juga sering dinamakan filsafat moral yaitu cabang filsafat sistematis
yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya tindakan manusia yang
dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban yang seharusnya
dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan norma moral maka
akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan yang melanggar
norma moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai punishment-nya.
Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan dengan
falsafah moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat
dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan perubahan/perkembangan norma/nilai.
Dikatakan kurun waktu tertentu karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya
waktu.
Pada zaman sekarang ini etik perlu dipertahankan karena tanpa etik dan tanpa
diperkuat oleh hukum, manusia yang satu dapat dianggap sebagai saingan oleh
sesama yang lain. Saingan yang dalam arti lain harus dihilangkan sebagai akibat
timbulnya nafsu keserakahan manusia. Kalau tidak ada etik yang mengekang maka
pihak yang satu bisa tidak segan-segan untuk melawannya dengan segala cara. Segala
cara akan ditempuh untuk menjatuhkan dan mengalahkan lawannya sekadar dapat
tercapai tujuan.
PENGERTIAN ETIKA
Etika diartikan ”sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan
dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak
dan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan”.
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik dan buruk sikap tindakan manusia.
Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau
tidak (Jones, 1994).
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai :
YUNANI á Ethos, kebiasaan atau tingkah laku
INGGRIS á Ethis, tingkah laku / perilaku manusia yang baik → tindakan yang harus
dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Sedangkan dalam koteks lain secara luas dinyatakan bahwa : ETIK adalah
aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal
ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar dan konsep yang membimbing
makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.
(Shirley R. Jones – Ethics in Midwifery)
TEORI MORAL
Teori moral mencoba memformulasikan suatu prosedur dan mekanisme untuk
pemecahan masalah-masalah etik.
Terdapat beberapa pendapat apa yang dimaksud dengan moral.
1. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Tim Prima Pena)
- Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak
- Akhlak dan budi pekerti
- Kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap
bersemangat, berani, disiplin, dll.
2. Ensiklopedia Pendidikan (Prof. Dr. Soeganda Poerbacaraka)
- Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat, corak-corak,
maksud-maksud, pertimbangan-pertimbangan, atau perbuatan-perbuatan
yang layak dapat dinyatakan baik/buruk, benar/salah.
- Lawannya amoral
- Suatu istilah untuk menyatakan bahwa baik-benar itu lebih daripada yang
buruk/salah.
Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral sekuler.
Moral keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal ini orang
tinggal mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di bidang moral.
Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama
dan hanya bersifat diniawi semata-mata. Bagi kita umat beragama, tentu moral
keagamaan yang harus dianut dan bukannya moral sekuler.
Karma etik berkaitan dengan filsafat moral maka sebagai filsafat moral, etik
mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara rasional teori yang
berlaku tentang apa yang benar atau salah, baik atau buruk, yang secara umum dapat
dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tindakan
manusia. Dan moral diartikan mengenai apa yang dinilainya seharusnya oleh
masyarakat dan etik dapat diartikan pula sebagai moral yang ditujukan kepada
profesi. Oleh karena itu etik profesi sebaiknya juga berbentuk normatif.
Hubungan antara filsafat, etika dan moral sebagai berikut :
”Pada hakikatnya moral menunjuk pada ukuran-ukuran yang telah diterima
oleh suatu komunitas dan moral juga bersumber pada kesadaran hidup yang
berpusat pada alam pikiran” (Maman Rachman, 2003).
Moral tidak hanya berhubungan dengan larangan seksual, melainkan lebih
terkait dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari.
SISTEMATIKA ETIKA
Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan
ragamnya antara lain :
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang
tingkah laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal mana
yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan
manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi :
a. Etika Umum : yang membahas berbagai hal
yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk
bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan
teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika Khusus : terdiri dari etika sosial, etika individu dan etika terapan.
- Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antar
sesama manusia dalam aktivitasnya,
- Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia
sebagai pribadi.
- Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi
Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dengan ketetapakn MPR-RI No.
VI/MPR/ 2001 tentang Etika Kehidupan Bangsa. Etika kehidupan bangsa bersumber
pada agama yang universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yaitu Pancasila. Etika
kehidupan berbangsa antara lain meliputi : Etika Sosial Budaya, Etika Politik dan
Pemerintahan, Etika Ekonomi dan Bisnis, Etika Penegakkan Hukum yang
Berkeadilan, Etika Keilmuan, Etika Lingkungan, Etika Kedokteran dan Etika
Kebidanan.
2. Kewajiban Pasien
a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata
tertib rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat
yang merawatnya.
c. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan
atas jasa pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter,
bidan dan perawat.
d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
3. Hak Bidan
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat
jenjang pelayanan kesehatan.
c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan
dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi.
d. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan
baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.
e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui
pendidikan maupun pelatihan.
f. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan
jabatan yang sesuai.
g. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
4. Kewajiban Bidan
a. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum
antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan
dimana ia bekerja.
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar
profesi dengan menghormati hak-hak pasien.
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau
keluarga.
e. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan
ibadah sesuai dengan keyakinannya.
f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien.
g. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan
dilakukan serta risiko yang mungkin dapat timbul.
h. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan
yang akan dilakukan.
i. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
j. Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal.
k. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara
timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan.
KESIMPULAN
Bahwa pengkajian dan pembahasan tentang etika tidak selalu ada
hubungannya dengan moral dan norma. Kadang etika diidentikkan dengan moral,
walaupun sebenarnya terdapat perbedaan dalam aplikasinya moral lebih menunjuk
pedas perbuatan yang sedang.
Etika dan moral ini jika dapat menerapkannya dalam praktik kebidanan
sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan ataupun pelanggaran moral
yang sedang berkembang di hadapan publik.
Posted by :
Home Statistics
Jl. AR. Saleh Nganjuk
0358 – 7683708
Melayani :
- Olah dan analisis data SPSS / manual
- Konsultan penelitian, makalah, skripsi dan tesis
- Penyusunan macam-macam makalah, skripsi, tesis, RPP, Askep, jurnal KTI, dll
- Desain kuesioner dan metodologi riset
- Tim surveyor dan intelijen pasar
- Desain sistem informasi dan database
- Audit laporan keuangan
- Pembuatan buku profil (personal, perusahaan dan region)
- Terjemahan Inggris untuk Pendidikan, Ekonomi dan Kedokteran (non transtool).