Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
Menghitung kandungan air nisbi daun suatu tanaman.
III. METODOLOGI
Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan acara VI yang berjudul Pengukuran
Kandungan Air Nisbi dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Mei 2009 di Laboratorium
Ilmu Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : air, daun tanaman
kedelai. Sedangkan alat yang digunakan antara lain plastik, timbangan, oven.
Cara kerja dari praktikum ini adalah daun tanaman kedelai dirompes, kemudian
ditimbang sebagai bobot segar (BS). Kemudian daun dimasukkan ke dalam plastik yang
berisi air dan didiamkan selama 24 jam. Daun yang telah disimpan dalam air kemudian
diambil dan dikibaskan sebanyak 3 kali kibasan kemudian ditimbang sebagai (BJ*). hasil
penimbangan BJ* dimasukkan ke dalam persamaan regresi bobot daun basah untuk
mendapatkan bobot jenuh air (BJ). Daun yang telah ditimbang kemudian dioven hingga
bobotnya konstan (BK). Kandungan air nisbi dihitung dengan cara :
IV.HASIL PENGAMATAN
No. Perlakuan KAN (%)
Luas Daun
No Perlakuan
(cm2)
Cukup
1 531.4
Air
Kurang
2 277.5
Air
Contoh Perhitungan
1. Mencari BJ
Persamaan regresi = 0,6963x-0,262
4,36 = (0,6963. BJ*) – 0,262
= (4,36-0,262)
0,6963
= 2,77 gram
2. Mencari KAN
V.PEMBAHASAN
Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam
jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85-90 % dari
bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air. Air memiliki fungsi bagi
tanaman yaitu :
a. sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma
b. sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke
tanaman dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel
ke bagian sel lain
c. sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik
d. sebagai rektan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam trikarboksilat
e. sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis
f. menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel
g. mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata,
membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu
h. berperan dalam perpanjangan sel
i. sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi
j. digunakan dalam proses respirasi.
Kehilangan air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel, meningkatkan
konsentrasi makro molekul serta senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah,
mempengaruhi membran sel dan potensi aktivitas kimia air dalam tanaman. Peran air yang
sangat penting tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung
kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses metaboliknya sehingga
dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.
Kandungan air nisbi merupakan ukuran yang menunjukkan kandungan air rata-rata
yang terdapat pada suatu organ tanaman, misalnya daun. Kandungan air nisbi merupakan
kandungan air aktual tanaman jika dibandingkan dengan kandungan air saat jenuh. Fungsi
kandungan air nisbi adalah untuk mengetahui kandungan air aktual pada tanaman,
sehingga pada nantinya akan diketahui intensitas air yang ada pada tanaman tersebut
apakah dalam keadaan berlebih atau dalam keadaan cekaman kekeringan. Jika dalam
keadaan berlebih berarti proses transpirasinya harus digiatkan kembali, tetapi jika dalam
keadaan kekeringan berarti kegiatan pengairan ( penyiraman ) yang harus digiatkan
kembali.
Tinggi rendahnya kandungan air nisbi pada tanaman dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu :
a. Suhu atau temperatur udara
Semakin tinggi suhu udara maka nilai kandungan air nisbinya semakin tinggi. Suhu
yang tinggi dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga kandungan air nisbinya
meningkat.
b. Kelembaban udara
Kelembaban udara yang rendah dapat berpengaruh pada laju transpirasi yang tinggi
sehingga kandungan air nisbi pada tanaman akan meningkat.
c. Radiasi matahari
Semakin lama penyinaran (radiasi) matahari maka akan meningkatkan suhu
lingkungan. Semakin tinggi suhu maka akan berpengaruh pada kandungan air nisbi
tanaman yang berbanding lurus dengan laju transpirasi.
d. Berat segar daun
Semakin berat segar daun tanaman maka kandungan air nisbinya semakin banyak.
e. Kandungan air dalam tanah.
Semakin banyak air yang diserap oleh tanaman maka semakin besar pula kandungan
air nisbi tanaman tersebut.
Hubungan antara tanaman dengan dua kondisi yang berbeda yaitu cukup air dan
kurang air serta kandungan air nisbinya ditunjukkan dalam histogram di bawah ini :
Dari hasil yang ada dapat dilihat bahwa kandungan air nisbi pada tanaman kedelai
cukup air nilainya lebih rendah daripada tanaman kedelai kurang air. Hal tersebut tidak
sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa tanaman dengan kondisi optimum ( cukup
air ) memiliki kandungan air nisbi yang lebih tinggi daripada tanaman dengan kondisi
cekaman kekeringan ( kurang air ). Air dapat membatasi pertumbuhan, jumlahnya terlalu
banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi. Jumlahnya terlalu
sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan. Cekaman kekeringan pada tanaman
disebabkan oleh kekurangan suplai air di daerah perakaran dan permintaan air yang
berlebihan oleh daun dalam kondisi laju evapotranspirasi melebihi laju absorbsi air oleh
akar tanaman. Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan disekitar
tanaman tersebut. Pada pengamatan terlihat bahwa tanaman kedelai cukup air ulangan satu
mempunyai daun yang sangat rimbun (subur) sedangankan pada ulangan kedua daun tidak
begitu rimbun dan tanaman tumbuh kerdil. Kemungkinan tanaman pada ulangan kedua
terkena penyakit sehingga penyerapan air tidak optimum. Dapat juga disebabkan karena
intensitas cahaya yang mengenai tanaman kurang air lebih tinggi sehingga transpirasinya
lebih tinggi yang menandakan kandungan air nisbi lebih besar.
Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melalui pembuatan
saluran drainase (mencegah terjadinya genangan) maupun saluran irigasi (mencegah
cekaman kekeringan). Mekanisme adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan antara
lain dengan melakukan penyesuaian osmotik membentuk senyawa osmotikum. Asam
absisik adalah salah satu senyawa osmotik yang berperan dalam mekanisme toleransi
terhadap cekaman kekeringan. Tanaman yang mengalami cekaman kekeringan akan
mengakibatkan terjadinya penurunan kandungan air nisbi pada daun. Hal tersebut
dikarenakan tanaman dengan kondisi cukup air memiliki asupan air yang banyak bagi
tubuhnya, sehingga kandungan air yang ada di dalamnya atau kandungan air nisbi di
dalamnya juga bernilai tinggi.
VI.KESIMPULAN
1. Kandungan air nisbi pada tanaman kedelai kurang air adalah 42,32% dan
kandungan air nisbi pada tanaman kedelai cukup air adalah 40,68%.
2. Kandungan air nisbi merupakan kandungan air aktual tanaman jika dibandingkan
dengan kandungan air saat jenuh.
LAMPIRAN
Data Mentah
No. Perlakuan Ulg BS BJ* BJ BK KAN
1 Cukup Air 1 2.85 4.36 6.64 0.6 37.25
2 10.36 14.09 20.61 2.27 44.11
χ 6.605 9.225 13.62 1.44 40.68
2 Kurang Air 1 3.86 5.01 7.57 0.96 44.53
2 3.44 4.73 7.17 0.88 40.70
χ 3.65 4.87 7.37 0.92 42.32
Perhitungan
Persamaan regresi BJ* = 0,6963x-0,262
BJ = (BJ*+0,262)
0,6963
=
III.METODOLOGI
Praktikum Pengukuran Kandungan Air Nisbi ini dilaksanakan hari Selasa, tanggal 19
Mei 2009 di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Alat-alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini
antara lain Plastik dan timbangan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air dan daun
tanaman.
Cara kerja dari praktikum pengukuran kandungan air nisbi ini adalah sebagai berikut
daun tanaman dirompes, kemudian ditimbang sebagai bobot segar (BS). Kemudian daun
dimasukkan dalam plastic yang berisi air dan didiamkan selama 24 jam. Daun yang telah
disimpan dalam air kemudian diambil dan dikibaskan sebanyak tiga kali kibasan,
kemudian ditimbang sebagai (BJ*). Hasil penimbangan BJ* dimasukkan dalam persamaan
regresi bobot jenuh air (BJ). Daun yang telah ditimbang kemudian dioven hingga bobotnya
konstan (BK). Kemudian kandungan air nisbi dihitung.
IV.HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan KAN
Cukup
1 40.50%
Air
Kurang
2 42.50%
Air
Luas
No Perlakuan
Daun
Cukup
1 531.4
Air
Kurang
2 277.5
Air
Contoh perhitungan :
Perhitungan
Persamaan regresi BJ* = 0,6963x-0,262
BJ = (BJ*+0,262)
0,6963
=