You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan


Pada umumnya keberadaan Pemerintah memiliki pengaruh perekonomian
pada tingkat yang berbeda-beda. Ada pemerintahan yang mengatur
perekonomiannya secara ketat atau intensif dan ada pula yang membatasi sebagai
pendukung saja dalam suatu perekonomian. Beberapa peran pemerintah dalam
perekonomian adalah pemerintah membantu perkembangan bisnis secara umum,
mendorong persaingan usaha yang sehat, membanatu kelompok ekonomi lemah,
dan sebagai stabilizer.
Tugas-tugas kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara
diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut adalah
sebagai funsi regular dan fungsi sebagai agent of development. Sebagai agent of
development pemerintah memiliki peran dan fungsinya untuk mengatur
perekonomian suatu negaa.
Melalui teorinya Adam Smith mengemukakan bahwa pemerintah hanya
mempunyai tiga funsi yaitu :
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan
pertahanan.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak
disediakan oleh pihak swasta seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan
sebagainya.

Dalam suatu perekonomian suatu Negara, pemerintah mempunyai peranan


untuk mengatur, memperbaiki atau mengaahkan aktivitas ekonomi dari
pemerintah maupun sektor swasta. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan
pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam
mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian.

1
Kebutuhan barang publik seperti barang, jasa, atau system merupakan
sesuatu yang harus disiapkan oleh pemerintah dalam rangka memberikan
pelayanan kepada warga negaranya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut
dapat berpengaruh pada tingkat perekonomian suatu Negara.
Dalam menjalankan perannya pemerintah terbentur dalam beberapa
kegagalan untuk menjalankan fungsinya. Factor-faktor tersebut berpengaruh pada
kebijakankebijakan yang akan diambil oleh pemerintah suatu Negara.

1.2 Identifikasi Masalah


Dari latar belakang penulisan di atas maka dapat diperoleh identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tugas-tugas dan kewajiban Pemerintah dalam mengurus rumah
tangga Negara ?
2. Bagaimana bentuk fungsi pemerintah dalam suatu perekonomian ?
3. Bagaimana dampak fungsi pemerintah terhadap kesejahteraan msyarakat
suatu Negara ?
4. Apa saja bentuk kegagalan pemerintah menjalankan fungsinya dalam
suatu perekonomian ?.

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, rumusan
masalah pada penulisan ini adalah “ Bagaimana fungsi pemerintah dalam suatu
perekonomian dan bentuk kegagalan yang dihadapi oleh pemerintah”.

1.4 Batasan Masalah


Tulisan ini membatasi permasalahan mengenai bagaimana fungsi
pemerintah dalam suatu perekonomian dan bentuk kegagalan yang dihadapi oleh
pemerintah.

1.5 Tujuan Penulisan

2
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui tugas-tugas atau kewajiban pemerintah dalam
mengurus rumah tangga Negara.
2. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam suatu perekonomian.
3. Untuk mengetahui hambatan dan kegagalan yang dihadapi pemerintah
dalam menjalankan fungsinya.
4. Untuk mengetahui dampak peran dan fungsi pemerintah terhadap
kesejahteraan masyarakat.

1.6 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca :
1. Sebagai pengetahuan mengenai peranan pemerintah dalam suatu
perekonomian.
2. Sebagai pengetahuan mengenai fungsi alokasi, distribusi dan stabilitas
pemerintah dalam menjalankan rumah tangga negaa.
3. Sebagai pengetahuan factor-faktor penyebab kegagalan pemerintah dalam
menjalankan fungsinya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tugas dan Kewajiban Pemerintah


Tugas-tugas atau kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga
Negara diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Reguler
Fungsi regular adalah fungsi pemerintah dalam menjalankan fungsi
utamanya, yaitu melaksanakan tugas yang mempunyai akibat langsung dan
dirasakan oleh seluruh masyarakat, antara lain :
a. Fungsi Political state, meliputi segi-segi sebagai berikut :
1) Pemeliharaan ketenangan dan ketertiban.
2) Pertahanan dan keamanan.
b. Fungsi diplomatic, pemerintah menjalankan fungsi ini dimaksud agar
adanya persahabatan dengan Negara-negara lainnya terutama Negara-
tetangga.
c. Fungsi sebagai sumber hukum, fungsi Negara sebagai sumber hokum
adalah pemerintah harus bertindak adil terhadap warga negaranya dan
melindungi hak/harta benda setiap warganya terhadap gangguan anggota
masyarakat lainnya.
d. Fungsi administrasi (administrative), Negara sebagai administrative apda
hakikatnya menitikberatkan pada kekuatan ditangan rakyat dan pemerintah
hanyalah menerima pendelegasian yang diberikan rakyat melalui wakil-
wakilnya di MPR dan DPR.
2. Fungsi sebagai Agent Of Development
a. Pemerintah sebagai stabilitator
Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilitator antara lain dilakukan
dalam hal sebagai berikut :

4
1) Standar Politik, pemerintah menciptakan suasana politik yang
aman dan tentram dan menghilangkan rongrongan, baik yang
berasal dari factor ekonomi maupun idiologi.
2) Stabilitas ekonomi, pemerintah menstabilkan perekonomian
melalui :
- Penekanan laju inflasi,
- Peningkatan pendapatan masyarakat,
- Peningkatan produktivitas masyarakat,
- Stabilisasi harga, dan
- Penciptaan lapangan kerja.
3) Stabilitas Sosial Budaya, pemerintah menghilangkan kebiasaan/
kebudayaan yang dapat menghambat pembangunan dan
menggantikannya tetapi tidak mengurangi kepribadian bangsa
Indonesia.
b. Pemerintah sebagai Inovator, peranan pemerintah sebagai Inovator sangat
diperlukan, baik secara makro maupun mikro. Melalui peranan inilah dapat
diciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan pembangunan.
Dalam pemerintahan modern, fungsi Pemerintah dapat diklasifikasikan
dalam tiga golongan besar :
1. Fungsi Alokasi, yaitu fungsi pemerintah dalam alokasi sumber-sumber
ekonomi.
2. Fungsi Distribusi, dan
3. Fungsi Stabilisasi.

2.2 Fungsi Alokasi


Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu Negara adalah terbatas.
Pemerintah harus menentukan seberapa besar dari sumber daya yang dimiliki
akan dipergunakan untuk memproduksi barang-barang public, dan seberapa besar
akan digunakan untuk memproduksi barang-barang individu.
Pemerintah harus menentukan dari barang-barang public yang diperlukan
warganya, seberapa besar harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar

5
yang dapat disediakan oleh rumah tangga perusahaan.
Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor
swasta. Barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh system pasar ini disebut
barang public, yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara
penjual dan pembeli.sistem pasar tidak dapat menyediakan barang/jasa tertentu
oleh karena manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara
pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang lain.
Barang public adalah barang yang baik secara teknis maupun secara
ekonomis tidak dapat ditetapkan prinsip pengecualian, atas barang tersebut.
Barang yang termasuk dalam barang public walaupun mempunyai sifat
pengecualian, misalnya jalan-jalan dpat disediakan melalui system pasar.

Perbedaan antara barang swasta dan barang public ditunjukkan :

Dapat Dikecualikan Tidak dapat dikecualikan


Barang swasta murni : Barang campuran (quasi public)
1. biaya pengecualian rendah 1. barang yang manfaatnya dirasakan bersama dan
2. dihasilkan oleh swasta dikonsumsikan bersama tetapi dapat terjadi
3. dijual melalui pasar kepadatan.
Rival
4. dibiayai oleh hasil penj. Dijual melalui pasar aau langsung oleh pemerintah.
Dihasilkan swasta/pemerintah Contoh : Taman.
Contoh : sepatu, pensil dll

Barang campuran (quasi Barang Publik Murni


private) 1. biaya pengecualian besar,

1. barang swasta yang 2. dihasilkan oleh pemerintah,

menimbulkan eksternalitas, 3. disalurkan oleh pemerintah,


Non
2. dibiayai dan hasil penjualan 4. dijual melalui pasar atau langsung oleh
Rival
atau dibiayai dengan APB pemerintah.

Contoh : rumah sakit, Contoh : pertahanan dan peradilan.

transportasi umum, pemancar


TV

6
Dari table di atas dapat dilihat bahwa barang public dapat dibedakan
antara barang public murni dan barang public campuran (quasi public), begitu
juga dengan barang swasta dibedakan antara barang awasta murni dan barang
swasta campuran (quasi private).
Barang campuran adalah barang yang tidak mempunyai dua karekteristik
sekaligus, yaitu pengecualian rival, yang dimaksud dengan rival adalah
penggunaan yang bersaingan. Apabila seseorang mengkonsumsikan dalam jumlah
yang lebih sedikit.

2.3 Fungsi Distribusi


Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan
agar supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah
mudah karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran factor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur
tangan.
Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi
sumber daya ekonomi dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus membuat
kebijakan-kebijakan agar kekayaan terdistribusi secara baik dalam masyarakat,
misalnya melalui :
1. Perpajakan,
2. Subsidi,
3. Pengentasan kemiskinan,
4. Transfer penghsilan dari daerah kaya ke daerah miskin,
5. Bantuan pendidikan,
6. Bantuan kesehatan, dll

Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan factor-faktor produksi


permintaan dan penawaran factor produksi system warisan dan kepemampuan
memperoleh pendapatan. Kemampuan memperoleh pendapatan tergantung dari

7
pendidikan, bakat dan sebagainya sedangkan warisan tergantung dari hokum yang
berlaku.
Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem pasar
mungkin dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah keadilan dalam
distribusi pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam ilmu ekonomi. Ada
sebagian ahli ekonomi yang berpendapat bahwa masalah efisiensi harus
dipisahkan dari masalah keadilan, atau arti kata lain, masalah keadilan dan
masalah efisiensi merupakan kebalikan.
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan
agar supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah
mudah karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran factor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur
tangan.
Efisiensi adalah objek ekonomi namun keadilan merupakan objek politik.
Efisiensi terjadi apabila perubahan tidak memperburuk keadaan golongan lain
namun ini mustahil dilakukan di dalam dunia nyata, kecuali bila yang terkena
pengaruh memperoleh kompensasi. Dengan demikian pemerintah harus
mengambil kebijaksanaan untuk membantu mereka yang menghadapi
ketidakadilan ini dengan (progresif), memberikan subsidi yang dananya
diambilkan dari pajak yang dikenakan pada mereka yang memperoleh pendapatan
atau kekayaan tertentu.

2.4 Fungsi Stabilitas


Pemerintah dengan kebijaksanaan fiscal perlu mempertahankan atau
mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga,
rekening luar negeri yang baik serta tingakt pertumbuhan yang memadai.
Pada pemerintahan modern saat ini, hamper semua Negara menyerahkan
roda perekonomian kepada pihak swasta/ perusahaan. Pemerintah lebih berperan

8
sebagai stabilisator, untuk menjaga agar perekonomian berjalan normal yaitu
dengan cara :
1. Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian
tidak merembet ke sektor lain.
2. Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem keamanan
terjamin, dan kepastian hukum terjaga ).

Tanpa adanya campur tangan pemerintah perekonomian akan tidak


terkendali sehingga nantinya akan menimbulkan penganguran tenaga kerja yang
akan mengganggu stabilitas ekonomi. Untuk itu Pemerintah dapat melakukan
kebijaksanaan moneter dengan menerapkan sarana persyaratan cadangan, tingkat
diskonto, kebijakan pasar terbuka, dan lain-lain.

2.5 Kegagalan Pemerintah


Pasar yang gagal menimbulkan intervensi pemerintah dengan program-
programnya. Adapun factor-faktor penyebab kegagalan pemerintah adalah :
1. Campur tangan pemerintah kadang-kadang menimbulkan dampak yang
tidak diperkirakan terlebih dahulu.
2. Pemerintah tidak dapat mengantisipasi akibat kebijakan yang diambilnya.
Sering kebijakan yang diambil menimbulkan reaksi masyarakat yang tidak
sesuai dengan harapan pemerintah.
3. Campur tangan pemerintah memerlukan biaya yang tidak murah, oleh
kaena itu maka campur tangan pemerintah harus dipertimbangkan manfaat
dan biayanya secara cermat agar tidak lebih besar dari pada biaya
masyarakat tanpa adanya campur tangan pemerintah.
4. Pemerintah terbatas di dalam mengendalikan akibat kebijaksanaan.
Misalnya saja, pemerintah mengendalikan harga sewa rumah yang
dimaksudkan agar yang miskin dapat menyewa rumah secara murah.
Ternyata pengembang mengalihkan investasinya pada proyek lain.
5. Adanya kegagalan dalam pelaksanaan program pemerintah. Pelaksanaan
program pemerintah memerlukan tender, dan system yang kompleks.

9
6. Pemerintah pada hakikatnya memberikan pelayanan pada kelompok
tertentu atau kepentingan tertentu (vested interest) dan mungkin memiliki
kepentingan sendiri (self interest), serta sering bertentangan kepentingan
(conflict of interest).
7. Perilaku pemegang kebijakan pemerintah yang bersifat mengejar
keuntungan pribadi atau rent seeking behavior.

Hal-hal di atas akan menyebabkan bahwa tidak selamanya campur tangan


pemerintah menyebabkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian seyogyanya pemerintah berhati-hati untuk tidak terlalu jauh
mengintervensi hal-hal yang dapat diselesaikan melalui mekanisme pasar, kecuali
pemerintah telah memikirkan akibat kebijaksanaannya secara cermat.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapar disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Tugas-tugas atau kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga
Negara adalah terdiri dari fungsi regular dan fungsi sebagai agent of
development.
2. Dalam perekonomian modern, peranan pemerintah dapat diklasifikasikan
dalam fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilitas.
3. Pada fungsi alokasi pemerintah harus menentukan menentukan dari
barang-barang public yang diperlukan warganya, seberapa besar harus
disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar yang dapat disediakan
oleh rumah tangga perusahaan.
4. Pada fungsi distribusi pemerintah berupaya untuk mendistribusikan
pendapatan atau kekayaan agar masyarakat sejahtera.
5. Pada fungsi stabilitas pemerintah dengan kebijakan fiskal perlu
mempertahankan atau mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang
tinggi, stabilitas tingkat harga, rekening luar negeri serta tingkat
pertumbuhan yang memadai.
6. Tidak selamanya campur tangan pemerintah menyebabkan terjadinya
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas dapat disarankan berupa :
1. Pemerintah harus berupaya menjalankan fungsinya secara adil,
transparansi, dan menyeluruh.
2. Kebijakan-kebijakan/ program ekonomi hendaknya sesuai dengan kondisi
masyarakat.
3. Kegagalan pasar merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah untuk
dapat memperbaiki ekonomi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mangkoesoebroto, Guritno. 1993. Ekonomi Publik. Yogyakarta :BPF3.


Reksohadiprodjo, Sukanto. 1999. Ekonomika Publik. Yogyakarta: BPFE.
Wardani, dkk. 2008. Teknik menulis karya ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.
www.Google.com

12
FUNGSI PEMERINTAH
DALAM PEREKONOMIAN

TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH EKONOMI PUBLIK

Dosen Pengampu : Drs. M. Arief Liputo, M.Pd

Disusun Oleh :
ROBIN PRATAMA
NIM : A1A108030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2009

13
KATA PENGANTAR

‫السلم عليكم ورحمة الله وبركاته‬

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah perorangan pada mata kuliah
Ekonomi Publik. Yang membahas tentang “Fungsi Pemerintah Dalam
Perekonomian”

Shalawat serta salam sejahtera semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan


junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan para
sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Tersusunnya makalah ini berkat usaha saya, dan saya ucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah Ekonomi public Bapak Drs. M. Arief Liputo,
M.Pd yang telah memberikan penjelasan dan pengarahan kepada saya. Saya
menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena
itu saya mengharapkan saran dan kritiknya agar demi kesempurnaan makalah
yang saya buat selanjutnya.

Semoga makalah yang saya buat bermanfaat bagi saya khususnya dan para
pembacanya.

Jambi, November 2009

Penulis

ii
14
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Penulisan........................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................. 2
1.3 Perumusan Masalah................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah...................................................................... 2
1.5 Tujuan Penulisan...................................................................... 2
1.6 Manfaat Penulisan.................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 4
2.1 Tugas dan Kewajiban Pemerintah........................................... 4
2.2 Fungsi Alokasi......................................................................... 5
2.3 Fungsi Distribusi...................................................................... 7
2.4 Fungsi Stabilitas....................................................................... 8
2.5 Kegagalan Pemerintah............................................................. 9

BAB III PENUTUP................................................................................. 11


4.1 Kesimpulan....................................................................... 11
4.2 Saran................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 12

iii
15

You might also like