You are on page 1of 8

PERAN TUTOR DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PAPER
Diajukan untuk memenuhi tugas
Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Zaim Elmubarok

Disusun oleh :
ALFIAN FEBRIYANTO
3501408006
Rombel 16

JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
PERAN TUTOR DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Universitas Negeri Semarang sebagai lembaga yang besar tengah bekerja


keras untuk menuju Universitas sehat unggul dan sejahtera (SUTERA). Oleh
karena itu peran dan partisipasi seluruh civitas akademika sangat penting. Kita
telah bertekat agar Universitas kita dapat berkiprah dan memiliki keunggulan
komopetitif ditingkat Nasional dan Internasional. Oleh karena itu diperlukan kerja
keras dan kerja cerdas untuk mewujudkan tekad itu baik dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu pilar
penting dalam mewujudkan tekad itu adalah bidang kemahasiswaan. Bidang
kemahasiswaan yang didalamnya terdapat berbagai kelembagaan dan program
kegiatan pembinaan dan pengembangan potensi mahasiswa, Mahasiswa harus
mampu memberikan pencitraan kebesaran Universitas Negeri Semarang yang
sehat unggul dan sejahtera. Pencitraan tersebut dilakukan melalui berbagai
aktifitas Mahasiswa yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas, juga melaui
pencapaian prestasi-prestasi monumental.
Pengembangan kemasiswaan di Perguruan Tinggi yang merupakn bagian
terpadu dari pembangunan pendidikan tinggi harus merujuk pada Higher
Education Long Term (HELTS) 2003-2010 yang telah ditetapkan oleh Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas. Untuk itu kegiatan Mahasiswa didalam
kampus harus mencakupi pengembangan organisasi mahasiswa yang sehat, dan
pembinaan sumber daya manusia berkualitas yang berkelanjutan. Salah satu
wadah yang efektif untuk mengarahkan dan mengoptimalkan potensi mahasiswa
melalui organisasi kemahasiswaan yang sah di Perguruan Tinggi. Organisasi
kemahasiswaan di perguruan tinggi merupakan wahana dan sarana pengembangan
diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecerdasan serta
integrasi kepribadian. Universitas Negeri Semarang telah dan terus melakukan
berbagai upaya untuk mewujudkan pribadi-pribadi mahasiswa yang unggul dan
handal dalam berbagai bidang yang bergayut dengan selogan UNNES yang sehat,
unggul dan sejahtera (SUTERA). Agar arah dan pembinaan kegiatan
kemahasiswaan dapat dilakuakn secara sistematis, teratur dan terpadu maka
ditetapkanlah kebijakan dan program yang menjadi anggenda kegiatan
kemahasiswaan. Agenda kegiatan yang telah disusun ini secara garis besar
mencakupi
1. Kelembagaan
2. Bidang Penalaran
3. Bidang Seni
4. Bidang Minat dan Kegemaran
5. Bidang Teknologi
6. Bidang Olahraga
7. Bidang Kerohanian dan Kesejahteraan.

PEMBAHASAN
Salah satu Misi dari Universitas Negeri Semarang adalah meningkatan
kualitas keimanan, ketaqwaan dan moral mahasiswa Universitas Negeri
Semarang.
Universitas Negeri Semarang memiliki suasana religius yang sangat lekat.
Hal ini ditandai dengan adanya Mata Kuliah Pendidikan Agama yang diajarkan
kepada seluruh Mahasiawa Universitas Negeri Semarang, sebagai contoh Mata
Kuliah Umum Pendidikan Agama Islam. Mata Kuliah tersebut wajib diterima dan
diberikan kepada seluruh Mahasiswa, yang ditunjang dengan adanya kegiatan
kerohanian islam yaitu kegiatan tutorial Pendidikan Agama Islam. Kegiatan
tersebut wajib dihadiri oleh seluruh Mahasisawa Universitas Negeri Semarang
yang mengambil Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Kegiatan tutorial
Pendidikan Agama Islam atau lebih dikenal dengan sebutan TPAI adalah
merupakan salah satu UPT dibawah MKU / MKDK Universitas Negeri Semarang
dimana tutorial ini sebagai asistensi atau pendampingan mata kuliah pendidikan
agama islam. Kegiatan Tutorial mulai dirintis mulai tahun 1999 hingga sampai
saat ini. Kegiatan tutorial telah mengalami banyak hal baik yang buruk tetapi lebih
banyak indahnya dan telah mengalami beberapa kali pergantian kepanitian. Dalam
perjalannanya kegiatan tutorial telah mengalami perkembangan hingga saat ini,
kegiatan tutorial sudah mulai lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam
melaksanakan pendampingan terhadap peserta tutorial (mentee), setiap rombel
dipegang oleh beberapa tutor (mentor) yang nantinya akan membina para mentee
selama 1 semester. Dengan adanya kegiatan tutorial diharapkan mampu membina
peserta tutorial untuk menjadi pribadi yang kuat dan tangguh (IMTAQ) ditengah
derasnya arus derasnya modernisasi. Sehingga perlu membentuk genersi unggul,
religious dan berprestasi untuk menjadi muslim intelektual guna perbaikan moral
masyarakat di Green religious campus.
Peran pendidikan agama islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi di lingkungan akademis, pada dasarnya ialah menjadikan aqidah
islam sebagai paradigma ilmu pengetahuaan. Paradigma inilah yang seharusnya
dimiliki umat islam, bukan paradigma sekuler yang ada sekarang. Paradigama
islam ini menyatakan bahwa aqidah islam wajib di jadikan landasan pemikiran
bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan brarti menjadiaqidah islam
sebagai sumber berbagai macam ilmu pengethahuan, melainkan menjadi standar
bagi segal macam ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan
aqidah islam dapat diterima dan diamalkan, sedangkan yang bertentangan
dengannya wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kemudian menjadikan
syariah islam sebagai standar bagi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya
digunakan oleh umat islam
Menindak lanjuti dari derasnya arus modernisasi serta pengaruh
globalisasi yang kian marak, seorang remaja khususnya para mahasiswa masa kini
cenderung untuk meniru gaya barat yang mana pengaruh tersebut banyak yang
bertolak belakang dari ajaran agama islam. Keprihatinan mendalam yang sedang
dialami oleh umat islam masa kini, hal ini berdampak pada perilaku generasi
penerus islam, sebagai contoh banyak dialami oleh para mahasiswa yang
beragama islam.
Interaksi bebas di kalangan mahasiswa dalam perilaku pergaulan bebas,
identik dengan kegiatan negatif. Banyak para mahasiswa beranggapan bahwa
masa mahasiswa adalah masa untuk menetapkan ideologi mereka, hal ini menjadi
alasan mereka untuk lebih bebas melakukan hal-hal yang mereka anggap masih
pantas atau wajar, sehingga banyak mahasiswa yang menjadi korban dan
menimbulkan sesuatu yang menyimpang dari ajaran agama islam. Hal itu akan
mudah terjadi apabila para generasi penerus islam tidak dapat membentengi
dirinya dengan iman dan taqwa yang kuat. Dewasa ini, kejadian pergaulan bebas
yang terjadi di kalangan mahasiswa banyak berasal dari eksploitasi seksual pada
media yang ada di sekeliling mereka. Eksploitasi seksual dalam video klip,
majalah, televisi, film-film, maupun internet ternyata mendorong para mahasiswa
untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan. Dengan melihat tampilan
atau tayangan seks di media, para mahasiswa itu beranggapan bahwa seks adalah
sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa saja, dan dimana saja.
Kebanyakan para mahasiswa berasal dari luar daerah tempat mereka
kuliah, sehingga jauh dari pengawasan orang tua. Kehidupan keseharian para
mahasiswa yang jauh dari pengawasan orang tua menjadikan mereka tidak ada
yang mengontrol kehidupan mereka. Lingkungan kost yang terkesan bebas
memudahkan mereka untuk berperilaku menyimpang dari ajaran agama sangatlah
mudah dilakukan, sehingga perlu adanya suatu pendidikan agama yang sangatlah
perlu untuk diberikan kepada seluruh mahasiswa. Disinilah peran penting dari
adanya matakuliah umum keagamaan yang harus diberikan kepada seluruh
mahasiswa.
Sebagai referensi dari permasalahan tersebut, maka Mata kuliah
Pendidikan Agama Islam sangatlah perlu diberikan guna membentengi para
mahasiswa yang beragama islam dari perilaku negatif. Namun dengan hanya
diberikan mata kuliah Pendidikan Agama Islam saja belum cukup mampu untuk
membentengi diri mahasiswa, sehingga perlu adanya suplemen tambahan untuk
lebih mensukseskan tujuan tersebut, sebagai alternatifnya dengan diadakannya
kegiatan Tutorial Pendidikan Agama Islam sebagai asistensi dari mata kuliah
Pendidikan Agama Islam.
Para tutor merupakan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang itu sendiri
yang sangatlah berperan penting terhadap terselenggaranya kegiatan tutorial di
Universitas Negeri Semarang. Hal ini dikarenakan apabila Dosen mata kuliah
Pendidikan Agama Islam yang mengambil alih keseluruhan dari proses kegiatan
tutorial tersebut maka tidak akan berjalan cukup baik. Mengingat jumlah Dosen
yang mengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri
Semarang masih terbatas sehingga dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Agama Islam hanya berperan sebatas fasilitator serta pembimbing kelancaran
kegiatan tutorial tersebut.
Para anggota tutor yang tergabung dalam organisasi resmi kemahasiswaan
sangat memudahkan lembaga kerohanian islam tersebut dalam melaksanakan
kegiatan tutorial, dikarenakan lembaga kerohanian islam tersebut dibawah
naungan resmi Universita Negeri Semarang. Tutor-tutor tersebut sangatlah efektif
serta sangtlah penting jika mereka diposisikan dalam proses kegiatan tutorial.
Tutor sebagai mahasiswa yang cukup berpengalaman dalam bidang
kerohanian sangatlah membantu dalam asistensi tutorial pendidikan agama islam,
bagaimana hal ini tidak terjadi, menelaah dari fakta yang terjadi bahwa tanpa
peran serta tutor di dalam terselenggaranya proses kegiatan tutorial maka
kegiatan tutorial tidak akan berjalan dengan lancar, sehingga tutor sendiri
memegang peran penting demi kelancaran terselenggarannya kegiatan Tutorial
Pendidikan Agama islam.
Tugas penting yang harus dilaksannakan oleh tutor ialah menularkan
ilmu yang dimiliki oleh tutor kepada peserta. Dengan adanya kegiatan tutorial
yang diselenggarakan oleh badan kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang
para peserta tutorial mendapatkan ilmu dari para tutor yang tuntunya memiliki
ilmu dan pengalaman yang lebih dulu diperoleh dari pada peserta tutor. Sehingga
peserta tutorial dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari kegiatan tutorial
tersebut yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Namun peran tutor dewasa ini juga menimbulkan suatu wacana yang
sangat hangat dikalangan mahasiswa mengenai penting atau tidaknya kegiatan
tutorial pendidikan agama islam, kaena sebagian dari mahasiswa menganggap
bahwa kegiatan itu tidaklah perlu untuk diadakan sebagai asistensi dari mata
kuliah pendidikan agama islam. Berbagai alasan yang dikemukakan oleh
mahasiswa yang mengikuti kegiatan tutorial yang salah satu dari alasan tersebut
adalah bahwa kegiatan tutorial tersebut tidak bisa di anggap suatu kewajiban dan
bahkan bersifat memaksa. Dan kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa
dengan hanya diberikan mata kuliah Pendidikan Agama Islam saja sudah cukup.
Untuk lebih lanjutnya, proses dari penerapan kegiatan ibadah dapat merka lakukan
sendiri di kost maupun dimanapun mereka berada, karena hal itu berhubungan
langsung dengan kepentingan pribadi seseorang yang menjalankan ibadahnya.
Peran tutor seharusnya hanya sebagai fasilitator dari suatu proses
peningkatan nilai ibadah seseorang dan bukan malah menjadi sebagai penentu
nilai ibadah sesorang. Kebanyakan mahasiswa yang mengikuti tutor merasa
dirinya dijadikan suatu objek exploitasi pembelajaran oleh para mentor itu sendiri.
Sehingga tanpa disadari mentee (para peserta tutor) hanya menjadi suatu alat
menuju kesuksesan program kerja organisasi kerohanian islam. Hal inilah yang
mungkin menjadi alasan para mahasiswa yang tidak setuju akan adanya kegiatan
tutorial yang diadakan oleh mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Hal ini
memang menjadi suatu wacana yang menarik untuk diperbincangkan dikalangan
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pendidikan Agama Islam Universitas
Negeri Semarang. Sehingga para mahasiswa kurang merasa membuthkan atau
memerlukan dengan adanya kegiatan tutorial tersebut.
Disisi lain, Sebagian mahasiswa beranggapan bahwa sangatlah
diuntungkan dengan adanya kegiatan tutorial yang menjadi tuntutan ketika
mengambil mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya tutorial mereka
bisa bertukar pikiran maupun pendapatan tentang agama. Dengan kegiatan
demikian para mentee mendapatkan keuntungan dari mentor tersebut karena
dilihat dari segi umur mereka tidak beda jauh sehingga seakan-akan seperti kakak
yang member nasihat kepada adiknya. Para mentee pun meraasa tidak canggung
apabila harus saling terbuka dengan mentor-mentor mereka. Sehingga akan sangat
memudahkan para mentee dalam memecahkan masalah mereka. Disambut dengan
baik oleh para mentee yang memang benar-benar membutuhkan bantuan para
mentor dalam pemecahan masalah mereka. Selain itu peran tutor sendiri tidak
hanya sebatas pada hal-hal itu saja, namun mentor juga sebagai media pendidikan
agama islam kepada para mahasiswa diluar perkuliahan,serta guna mensyiarkan
islam kepada para mahasiswa. Masih banyak lagi peran penting mentor dalam
penyuksesan kegiatan Tutorial Pendidikan Agama Islam.
Maka jelaslah sudah bawah peran tutor sangatlah penting dalam proses
penyelenggaraan kegiatan Tutorial Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri
Semarang. Para mahasiswa yang mengikuti kegiatan tutorial diwajibkan untuk
mengikutinya karena berpengaruh terhaddap nilai mata kuliah Pendidikan Agama
Islam seperti saya yang membuat paper guna memenuhi nillai PAI yang belum
tuntas.
Dengan adanya tutorial kita bisa belajar untuk mengerti sekilas tentang
kerohanina yang kurang diterterapkan dalam diri mentee. Dengan demikian
diharapkan dengan adanya kegiatan tutorial dapat memperbaiki perilaku
mahasiswa yang selama ini memprihatinkan, Tetapi ada saja para mentee yang
merasa tidak menginginkan dengan semua itu, sehingga banyak terjadi pro dan
kontra dalam diri mentee. Mentor juga bisa mengarahkan mentee untuk menjadi
lebih baik dalam menjalani kehidupan di era global sekarang ini.

You might also like