Professional Documents
Culture Documents
DEFI MENDASARI
NIM 10853001616
Pada kesempatan ini ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta yang telah memotivasi dalam segala bidang positif.
2. Dosen Pembimbing Mata Kuliah Desain dan Manajemen Jarkom, Ibu Anggraini,
S.Kom, M.Eng yang banyak sekali memberikan pengetahuan di bidang jaringan.
3. Staf Pengajar Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Pekanbaru yang
telah membimbing dalam penyelesaian Final Project ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan Final Project ini.
Final Project ini ada banyak kekurangan, disebabkan kerbatasan pengetahuan
yang dimiliki serta minimnya bahan pembanding, serta masukkan dari pihak lain.
Sumbangsih kritikan, masukan dan saran sangat dibutuhkan guna membangun bila
ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan Final Project ini untuk menuju
kesempurnaan.
Defi Mendasari
NIM : 10853001616
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................i
Daftar Isi .........................................................................................................Error:
Reference source not found
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................1
B. Tujuan ..................................................................................2
C. Ruang Lingkup .....................................................................2
D. Sasaran Pelaksanaan dan Materi ..........................................3
E. Mata Kuliah Penunjang ........................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengantar Jaringan ................................................................4
2. Komponen Jaringan...............................................................14
3. Membangun jaringan LAN....................................................20
4. Desain Jaringan LAN di Labolatorium A SMK N 1.............25
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................34
Daftar Pustaka ................................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
SMK Negeri 1 merupakan salah satu sekolah berstandar Internasional. Sekolah ini
terdiri dari beberapa bidang keahlian, diantaranya adalah Bidang Keuangan, Bidang
Perkantoran, Bidang Penjualan, Bidang Usaha Jasa Pariwisata dan Bidang Teknik Komputer
Jaringan. Sebuah sekolah yang menggunakan teknologi informasi dan diantara teknologi
yang digunakannya adalah jaringan komputer local (Local Area Network) yang mana
berguna pada Resource Sharing yang efesien dalam hal waktu dan tidak terbatas akan
jarak yang jauh. Karena itu jaringan komputer sekolah menjadi sangat penting untuk
memudahkan pengiriman data dan keutuhan data-data yang penting dan bisa tetap
terjaga dari segala ganguan.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari perancangan jaringan ini adalah :
C. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan studi kasus ini ruang lingkupnya pada analisis dan perancangan
sistem jaringan komputer dari sisi internal (LAN). Hal ini sengaja penulis batasi
pokok permasalahannya, mengingat jaringan komputer pada SMK Negeri 1 ini sudah
cukup besar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis sistem jaringan adalah
dari berbagai aspek yang digunakan antara lain :
• Sistem jaringan computer local (LAN)
• Topologi yang digunakan
D. SASARAN PELAKSANAAN DAN MATERI :
Adapun yang akan ditinjau adalah mempelajari sistem jaringan komputer
internal. Materi yang akan dibahas meliputi tiga tipe dasar jaringan komputer beserta
penanganannya, yaitu :
1) Mengetahui sistem jaringan komputer local
2) Mengetahui topologi jaringan
3) Mengetahui arsitektur komputer
1. Pengantar Jaringan
Twisted pair
Coaxial cable
Optical cable, atau
Wireless
• Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke
jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung
ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini
diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan
melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
1. Topologi BUS
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana
seluruh workstation dan server dihubungkan. Kabel yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan ini biasanya adalah kabel coaxial. Setiap server dan
workstation yang disambungkan pada bus menggunakan konektor T.
2. Topologi TokenRING
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan
menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila
alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak
informasi akan dilewatkan.
Gambar 2. Topologi jaringan Token-Ring
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu
ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila
terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
3. Topologi STAR
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung
ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan
adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau
lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan
unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu
jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation
yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami
gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar
dibandingkan dengan topologi lainnya.
Gambar 3. Topologi Jaringan Star
Keuntungan
• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian
jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
• Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Pengembangan dari ketiga topologi diatas akan membentuk topologi mesh dan
topologi tree/hybrid/campuran.
1.3. Mengenal Model/Type Jaringan Komputer
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type
jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
1) Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer
lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima
atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan
tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan
sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server
tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
Kelemahan
Keunggulan
• Antar komputer dalam jaringan dapat
saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive,
fax/modem, printer.
• Biaya operasional relatif lebih murah
dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena
tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk
mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan kerja jaringan tidak
tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati
atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
• Troubleshooting jaringan relatif lebih
sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan
untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server,
komunikasi adalah antara server dengan workstation.
• Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan
dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping
harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola
pekerjaan atau aplikasi sendiri.
• Sistem keamanan jaringan ditentukan
oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing
fasilitas yang dimiliki.
• Karena data jaringan tersebar di
masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan
oleh masing-masing komputer tersebut.
2. Komponen Jaringan
B. Kabel Koaksial
Kabel ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
• Paling populer digunakan pada Local Area Network (LAN)
• Memiliki bandwidth yang lebar, sehingga bias digunakan untuk komunikasi
broadband (multiple channel)
• Ada bermacam-macam jenis kabel coax seperti kabel TV, thick, ARCnet, dan
thin coax.
• Thick coaxial dikenal dengan nama 10Base5, biasanya digunakan untuk kabel
backbone pada instalasi jaringan ethernet antar gedung. Kabel ini sulit
ditangani secera fisik karena tidak flexibel dan berat, namun dapat
menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan repeater.
• Thin coaxial lebih dikenal dengan nama RG-58, cheapernet, 10Base2, dan
thinnet, biasanya digunakan untuk jaringan antar workstation. Dapat
digunakan untuk implementasi topologi bus dan ring karena mudah ditangani
secara fisik.
C. Fiber Optic
• Mahal
• Bandwidth lebar
• hampir tidak ada resistansi dan loss
• tidak bisa di-tap di tengah
• tidak terganggu oleh cuaca dan panas
• merupakan salah satu kabel utama di masa depan
E. Router
Merupakan peralatan yang menentukan rute (jalur) yang akan dilewati oleh data
dalam jaringan.
Gambar 9. Router
F. Konektor
Merupakan peralatan yang digunakan untuk menghubungkan suatu media transmisi
tertentu dengan network interface card.
a. RJ-45
Pada ujung-ujung kabel CAT 5 ini dipasangkan konektor yang dikenal
sebagai konektor RJ-45 (RJ dari kata 'Registered Jack'). Konektor RJ-45 ini mirip
dengan konektor pada kabel telepon (RJ-11). Bila pada kabel telepon menggunakan
tiga pasang kawat, maka kabel network ini empat pasang. Untuk memudahkan
memilah-milah kabel di masa datang, konektor RJ- 45 dipasangkan pada kabel CAT
5 dengan aturan tersendiri. Untuk melihat urutan kawat-kawat yang dipasang pada
konektor RJ-45, anda harus melihatnya dengan memegang 'klip' konektor ini di
bagian bawah, agar'lubang'-nya (tempat memasukkan kabel) menghadap Anda.
Gambar 10. Konektor RJ-45
b. Konektor BNC
Konektor yang digunakan untuk menghubungkan kabel coaxial dengan kartu
jaringan. Konektor ini mirip dengan penggunaan pada konektor TV. Konektor BNC
ini ada 3 jenis yaitu Jenis Konektor BNC, Jenis Terminatir BNC dan Jenis T BNC
G. Crimp tool
Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-
45/RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan
fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya.
Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.
Gambar 12. Crimp tool
Urutan penyambungan kabel UTP ke konektor RJ-45 untuk metode straight cable
Urutan Straigh dipakai untuk menghubungkan komputer ke switch atau hub.
Untuk penyambungan kabel UTP ke konektor RJ-45 untuk metode Cross cable,
dengan urutan kabelnya:
Gambar 16. Cabel Croossed digunakan untuk sambungan PC to PC dan Hub to Hub
3.2. IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan
peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit
angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang
dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan
alamat host (komputer, router,switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat
lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP
address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel 5.
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat
besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP
address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP
address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
Negeri 1 Pekanbaru
Keterangan perangkat :
• Server adalah suatu komputer yang menjadi pengelola dan pusat bagi
komputer lainnya. Karena berfungsi sebagai pusat, minimal sebuah server
harus mempunyai beberapa karakter yang lebih dibandingkan dengan
komputer yang terhubung kedalam suatu jaringan. Keseluruhan komputer
yang terhubung ke server dalam jaringan disebut sebagai Workstation. Hampir
semua jenis computer dapat digunakan sebagai komputer workstation.
• Network Interface Cards (NIC) dan Ethernet Card/Kartu Jaringan Kartu
Jaringan merupakan perangkat yang menyediakan media untuk
menghubungkan antar komputer. Kebanyakan kartu jaringan adalah kartu
internal, yaitu kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi di dalam
komputer. Kartu Jaringan umumnya telah menyediakan port koneksi untuk
kabel koaksial ataupun kabel twisted pair.
• HUB dan Switch, Sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau
perangkat lain. Switch merupakan sebuah konsentrator sama dengan HUB.
Perbedaannya adalah pada cara pengiriman/penyaluran data pada jaringan
192.168.10.4 --192.168.10.254
192.168.10.3/24 Subnet mask : 255.255.255.0
L a p to p, dll
W ireless Access Point
IP Address: 192.168.0.2 – 192.168.0.21 IP Address: 192.168.0.22 – 192.168.0.41
Subnet M ask: 255.255.255.255.0 Subnet M ask : 255.255.255.255.0
H ub D efault Gatew ay: 192.168.0.1 D efault Gatew ay
: 192.168.0.1
Preferred D N S Server: 10.1.2.26 Preferred D N S Server: 10.1.2.26
Alternate D N S Server: 10.1.2.27 Alternate D N S Server
: 10.1.2.27
` ` ` ` ` ` ` `
` ` ` ` ` ` ` `
` ` ` ` ` ` ` `
` ` ` ` ` ` ` `
` ` ` ` ` ` ` `
Setiap PC Setiap PC
Terhubung ke Setiap PC T erhubung ke Setiap PC
Sw itch Sw itch T erhubung ke Sw itch Sw itch T erhubung ke
Sw itch terhubung ke Sw itch Sw itch
hub
Gambar 20. Rancangan detail TTopologi
erhubung
Gambar 21. Denah Labolatorium A
Konfigurasi jaringan ini digunakan agar jaringan berfungsi dengan baik dan
mengatur IP Address untuk setiap unit PC. IP Address sudah diatur oleh ISP (Internet
Service Provider) adalah sebagai berikut :
1. IP Address
2. Subnet Mask
255.255.255.0
3. Default Gateway
192.168.0.1
10.1.2.26
10.1.2.27
Pada IP address yang mana client tinggal melanjutkan Host ID Server. Seperti
diketahui Server memiliki Host ID 1, (192.168.0.1 ), maka client dimulai dari
192.168.0.2 – 192.168.0.41. Host ID sampai 192.168.0.41 karena jumlah client
adalah 40 client. Setelah jaringan terhubung maka files atau printer di sharing dengan
cara klick kanan files atau folder tersebut dan pilih Sharing.
Pilih Computer Name. Klik Change untuk merubah nama dan workgroup
komputer, seperti tampilan berikut:
Isi IP Address seperti contoh pada gambar diatas. Mengisi IP Address tidak
boleh sama antara dua komputer.
c. Menguji koneksi jaringan.
Melihat koneksi dengan komputer lain. Langkahnya:
Klik start, run, ketik seperti gambar:
1. Kesimpulan
Sejalan dengan perkembangan teknologi jaringan dan kebutuhan pengguna,
maka sudah selayaknya suatu organisasi/lembaga memulai penerapan Jaringan atau
local area network. Desain jaringan adalah penting karena berhubungan dengan
rancangan kinerja dan kehandalan komputasi dan komunikasi pada suatu institusi.
Untuk merancang jaringan yang efisien maka identifikasi keragaan dan kebutuhan
pengembangan merupakan tahapan yang sangat penting. Dari hasil identifikasi
tersebut dilakukan analisis kebutuhan sehingga dapat dirancang jaringan yang
ekonomis namun berdaya guna. Pemilihan topologi jaringan hendaknya
memperhatikan karakteristik topologi itu sendiri, letak gedung, dan jumlah lantai
pada gedung tersebut. Sedangkan perangkat keras untuk jaringan dipilih berdasarkan
topologi jaringan, beban kerja, kebutuhan akses komunikasi, dan kebutuhan
pengamanan sistem.
DAFTAR PUSTAKA