Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kreativitas dan inovasi tidaklah cukup hanya dengan teoritis, akan tetapi harus
kehidupan nyata maupun maya. Kemampuan untuk berkreasi dan berkarya, serta
menciptakan suatu karya, senantiasa dipupuk oleh para akademisi dan simpatisan
ilmu dan teknologi. Hal ini ditempuh untuk menciptakan sumber daya manusia
dan negara.
1
otomotif untuk menambah kenyaman dan keamanan berkendara misalnya dengan
adanya teknologi EFI, ABS, VTI dan lain sebagainya. Penambahan perangkat
yang lebih canggih pada kendaraan tentu saja dibarengi dengan biaya yang lebih
mobil pribadi adalah dengan adanya sensor jarak yang akan mendeteksi
keberadaan kendaraan lain yang ada di depan dan belakang kita ketika dalam
antrian sehingga terhindar dari tabrakan dan benturan yang tidak diinginkan. Alat
ini akan bekerja bila di depan atau di belakang mobil kita terdapat kendaraan lain
dengan jarak mulai 3 cm sampai 30 cm. Alat ini dilengkapi dengan LCD yang
akan memberi informasi jarak kendaraan kita dengan kendaraan lain di depan dan
belakang kita, dan sistem alarm yang akan berbunyi ketika jarak kendaraan kita
wacana baru pengembangan ilmu dan teknologi pada tingkat Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, serta dapat digunakan untuk
ANTRIAN”.
2
1.2. Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, maka penyusunan tugas akhir ini memiliki
tujuan sebagai berikut:
41. Mengetahui pembuatan sensor jarak dan indikatornya sebagai usaha
preventif saat kendaraan dalam antirian?
52. Mengetahui cara kerja sensor jarak dan indikatornya sebagai usaha
preventif menghindari tabrakan saat antrian?
63. Mengetahui perhitungan komponen-komponen sensor jarak dan
indikatornya sebagai usaha preventif menghindari tabrakan saat antrian?
3
82. Manfaat bagi Jurusan Teknik Mesin
Perencanaan sensor jarak dan indikatornya dalam bidang otomotif
ini merupakan keberhasilan Jurusan Teknik Mesin dalam menerapkan
sistem pembelajaran yang ada.
Selain itu modul ini dapat digunakan sebagai modul ajar dalam
bidang otomotif maupun dalam bidang yang lainnya dengan tujuan lebih
memudahkan dalam hal pemahaman tentang teknologi perotomotifan.
PCB, pemilihan bahan dan estimasi dana yang di keluarkan untuk pembuatan
alat.
4
Skema sistem sensor jarak
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Resistor
menjadi dua yaitu Fixed resistor dan Variable Resistor. Resistor pada umumnya
terbuat dari carbon film atau metal film, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk
fisik dari resistor ini adalah bahan pembuat resistor terdapat ditengah-tengah
seperti ini disebut dengan axial. Ukuran fisik Fixed Resistor bermacam-
resistor dengan daya 5 watt pasti mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih
menjadi lebih kecil lagi, sehingga kita dapat membuat suatu sistem yang
6
mempunyai ukuran sekecil mungkin. Ada beberapa macam kemasan
Selain kemasan axial terdapat pula kemasan lain yang disebut SIP
(Single-In-Line). Didalam kemasan ini terdapat lebih dari satu resistor yang
biasanya disusun parallel dan mempunyai satu pusat yang disebut common.
resistor. Dari yang paling atas dapat dilihat bentuk fisik dari resistor dengan
beberapa contoh bentuk fisik dari fixed resistor dengan toknologi SMT
bentuk fisik dari resistor dengan kemasan yang disebut SIP (Single-In-Line).
7
2.1.2. Variable Resistor
Untuk jenis resistor ini memiliki dua tipe. Untuk tipe pertama
balance, dll. Sedangkan yang kedua adalah semi-fixed resistor. Nilai dari
resistor ini biasanya hanya diubah pada kondisi tertentu saja. Contoh
digunakan untuk ADC, fine tune circuit, dll. Ada beberapa model
300 derajad putaran. Ada beberapa model variable resistor yang harus
diputar berkali - kali untuk mendapatkan semua nilai resistor. Model ini
8
2.2. Kapasitor
dalam bentuk medan listrik di antara sepasang plat konduktor. Kapasitor terdiri
dari dua buah elektrode yang dipisahkan oleh sebuah insulator atau dielectric.
Kapasitansi dari kapasitor (C) menyatakan besarnya muatan (Q) yang disimpan
akibat adanya beda potensial (V) yang diberikan di antara kedua pelat, dinyatakan
a. Kapasitor Non-Polar
- Kapasitor Tantalum
- Kapasitor Polypropylene
9
- Kapasitor Mylar
- Kapasitor Keramik
b. Kapasitor Polar
- Kapasitor Elektrolit
c. Kapasitor Variable
- Kapasitor Trimmer
- Kapasitor Tuning
2.3. Transistor
dapat juga berfungsi sebagai saklar. Transistor adalah suatu komponen aktif yang
terbuat dari bahan semi konduktor dan dibentuk dari dua hubungan PN. Dari dua
hubungan tersebut terdapat dua kemungkinan hubungan yang dapat dibentuk yaitu
PNP dan NPN seperti dalam Gambar 8. Transistor ini digunakan sebagai
B a s is B a s is
E m ite r K o le k to r E m ite r K o le k to r
P N P N P N
10
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan transistor adalah
sebagai berikut:
1. Arus emitor merupakan penjumlahan dari arus kolektor dan arus basis
IE = IB+IC
IC + IE
3. Arus basis jauh lebih kecil dari arus kolektor dan emitor
IB << IC
IB << IE
Hubungan antara arus basis dan arus kolektor dinyatakan sebagai penguatan arus
ß= hFE = IC/IB
Jika Vin bertambah, lebih banyak arus basis yang mengalir, menimbulkan lebih
banyak arus kolektor. Vin yang cukup besar akan menjenuhkan transistor. Jika
transistor jenuh, kolektornya secara ideal ditanahkan. Tegangan pada resistor 1kΩ
sama dengan tegangan catu dikurangi tegangan pada LED, karena itu:
11
Rc = VCC - VLED / ILED (Malvino, 1981:128)
Gambar 10.
(saturation). Pada daerah ini arus basis sama dengan IB(sat) dan arus
saturasi adalah:
VCC
I C ( sat )
RC
I C(sat)
I b(sat) =
βdc
12
Tegangan kolektor-emiter pada penjenuhan adalah:
V CE = VCC (sat)
Jika arus basis lebih besar daripada IB(sat), arus kolektor tak dapat
bertambah karena dioda kolektor tidak lagi dibias reverse. Dengan kata
lain, perpotongan dari garis beban dan kurva basis yang lebih tinggi masih
Titik dimana garis beban memotong kurva IB=0 disebut titik sumbat (cut
off). Pada titik ini arus basis adalah nol dan arus kolektor kecil sehingga
dapat diabaikan (hanya arus bocoran ICEO yang ada). Pada titik sumbat,
dioda emitor kehilangan forward bias, dan kerja transistor yang normal
Semua titik operasi antara titik sumbat dan penjenuhan adalah daerah aktif
dari transistor. Dalam daerah aktif, dioda emitor dibias forward dan dioda
2.4. Dioda
pada satu arah saja yang terbuat dari bahan semikonduktor. Jika dioda kita beri
tegangan panjar mundur maka bandgap antara pita konduksi dengan pita valensi
akan semakin besar sehingga menyebabkan tidak adanya elektron yang berpindah
13
dari pita konduksi ke pita valensi. Sedangkan jika kita beri tegangan panjar maju
maka bandgap antara pita konduksi dan pita valensi menjadi kecil yang
menyebabkan elektron dapat berpindah dari pita konduksi ke pita valensi sehingga
statik dioda, dengan cara memasang dioda seri dengan sebuah catu daya DC dan
Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu
arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N.
Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah
tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P
menuju sisi N.
keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak
terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias
positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N,
maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di
14
sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada
sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau
mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi
P ke sisi N.
Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan
memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas
Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran
hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-
15
Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu
arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi
konduktor. Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt
diatas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding
deplesi (deplesion layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan
konduksi adalah diatas 0.7 volt. Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda
Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun
memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi
breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk
di lapisan deplesi.
2.5. Optocoupler
rangkaian elektronik supaya kedua bagian tersebut secara listrik tidak saling
16
1. Optotriac : adalah rangkaian switch yang menggunakan LED sebagai
menggunakan bahan semiconductor yang lain. Pada pembuatan proyek akhir ini
IC 4N25.
17
mengalir arus bocor balik dalam Optotransistor. Arus emitor-basis yang kecil
digunakan untuk mengendalikan arus emitor-kolektor yang jauh lebih besar pada
ON/OFF atau mengatur dan menguatkan arus yang sebanding dengan jumlah
optotransistor tidak dapat hidup dan mati dengan cepat dalam orde µ s (Malvino,
2.6. Mikrokontroler
Sistem pusat kontrol sensor yang digunakan pada perancangan ini adalah
mikrokontroler. Mikrokontroler yaitu salah satu bagian dasar dari suatu sistem
komputer yang jauh lebih kecil namun dibangun dari elemen-elemen dasar yang
instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari
suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang
18
programmer.Untuk pusat sistem kontrol sensor ultrasonik dalam perancangan ini
yang kompatibel dengan keluarga AVR. Adapun PIN yang dimiliki ATmega16
mikrokontroler. Seperti pin yang digunakan untuk input atau output. Mode-mode
interupt seperti serial, timer/counter. Dengan software code vision AVR dan
19
BAB III
3.1. Sensor
Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi suatu benda dan
sinar, dan kimia menjadi tegangan atau arus listrik. Sensor biasanya dikategorikan
pabrikasi modern.
Bentuk dan macam dari sensor sangatlah banyak dan biasanya disesuaikan
dengan tujuan dan penggunaannya. Adapun sensor yang digunakan pada modul
ini mampu mendeteksi jarak dengan range 3 cm sampai 3 meter. Prinsip kerjanya
menghitung selang waktu antara pengiriman sinyal sampai dapat diterima oleh
penerima, dapat diketahui nilai jarak dari kendaraan dan kendaraan sekitarnya.
20
dengan tipe SRF04. Spesifikasi Teknis Devantech SRF04 Ultrasonic Range
Finder:
output berbanding lurus dengan data jarak. Semakin jauh objek maka semakin
besar duty cycle. Untuk mengaktifkan sensor maka modul diberi triger pulsa maka
sensor akan mengeluarkan sinyal pwm dan duty cycle tersebut sebagai jarak objek
dengan sensor. Sensor diberi triger, kemudian dihitung lebar duty cyclenya. Jika
sensor ultrasonik yang digunakan pada satu sistem lebih dari satu maka data yang
dikirim secara berganian. Data yang dikirim adalah data 8-bit dengan nilai 5-255,
21
Pada setiap rangkaian pasti membutuhkan sebuah power supply untuk
dapat menjalankan sistem yang ada didalamnya. Rangkaian ini memang sangat
simpel dan jarang diperhatikan, namun dalam dunia elektronika, power suplay
sangatlah penting dan harus diperhatikan karena ini sangat menentukan kerja dari
Seperti pada umumnya power suplay yang di gunakan pada alat ini
disambungkan pada kaki inputan ic regulator 7805 karena hasil keluaran dari ic
regulator 7805 ini merupakan tegangan positif 5 volt sehingga suplay yang
sebagai pengaman dari arus balik sehingga ic regulator tidak mudah rusak.
22
Z dioda = 0,85
aktif bekerja adalah sebesar minimal 4,5 Volt sampai dengan maksimal 5,5 Volt.
Dari hasil perhitungan dihasilkan bahwa range tegangan tersebut sudah cukup
sistem.
3.3. Downloader
23
yang telah dibuat di komputer ke dalam mikrokontroler. Adapun rangkaian
program yang di download dari komputer. Jangan lupa short pin 2 dan pin 12
pada konektor DB25. Adapun gambar konektor DB25 yang digunakan dapat
24
Tabel 1. komponen rangkaian downloader
berikut ini:
crystal 11.05920 MHz. Pin 10, pin 30 dan pin 32 disambungkan pada vcc +5 volt,
25
pin 11 dan pin 31 disambungkan dengan ground rangkaian. Pin 9 adalah reset
yang pada sistem ini adalah aktif low dalam artian aktif jika diberi logika low atau
“0”, pin disambungkan dengan resistor 10 K Ohm dengan vcc +5 volt dan
menjalankan program yang telah dibuat terjadi error, caranya adalah dengan
3.5. Alarm
transistor sebagai saklar, yang harus diperhatikan adalah besarnya daerah saturasi
beban yang digunakan adalah beban induktif (alarm), maka perlu dipasang diode
yang disejajarkan dengan beban. Diode ini berfungsi untuk menghubung singkat
tegangan induksi yang terjadi pada saat saklar akan mati (Wasito, 1995). Untuk
IB = I C / HFE
HFE = IC / IB
RB = (VB - VBE) / IB
26
VBE = Tegangan antara basis dan emitor (volt)
mengaktifkan alarm.
+12 v
+12 v
10 K
-12 v
dalam Gambar 23, yaitu apabila Vin high (1), maka tegangan input pada rangkaian
ini akan sama dengan Vcc. Tegangan ini akan mencatu transistor untuk on, sebagai
akibatnya alarm yang di hubungkan dengan output akan on. Sedangkan apabila
Vin low, maka tegangan input kurang dari VCC, sebagai akibatnya alarm yang
27
HFE = 30
VB = 12 Volt
Dicari : RB...?
IB = IC / HFE
IB = 0,03 / 30
IB = 0,001 Ampere
RB = (VB – VBE) / IB
RB = (11.3) / 0,001
RB = 11.300 Ω
Namun besar resistor yang ada dipasaran tidak ada yang sebesar 11.300 Ω
sehingga pada rangkaian dipasang resistor yang besarnya mendekati nilai resistor
3.6. L C D
LCD Display Module M1632 buatan Seiko Instrument Inc. terdiri dari dua
bagian, yang pertama merupakan panel LCD sebagai media penampil informasi
huruf/angka.
28
tampilan informasi serta berfungsi mengatur komunikasi M1632 dengan
Sumber : Seiko Instruments GmbH. Liquid Crystal Display Modules Datasheet Seiko M1632
dengan 8 jalur data ( DB0...DB7 ) yang dipakai untuk menyalurkan kode ASCII
maupun perintah pengatur kerjanya M1632. Selain itu dilengkapi pula dengan E,
Kombinasi sinyal E dan R/W merupakan sinyal standard pada komponen buatan
RS, singkatan dari Register Select, dipakai untuk membedakan jenis data
yang dikirim ke M1632, kalau RS=0 data yang dikirim adalah perintah untuk
29
mengatur kerja M1632, sebaliknya kalau RS=1 data yang dikirim adalah kode
Demikian pula saat pengambilan data, saat RS=0 data yang diambil dari
M1632 merupakan data status yang mewakili aktivitas M1632, dan saat RS=1
maka data yang diambil merupakan kode ASCII dari data yang ditampilkan.
Adapun blog diagram alat yang akan dirancang adalah sebagai berikut:
Penggunaan personal komputer (PC) pada alat ini hanya digunakan pada
saat memasukkan program yang telah dibuat kedalam mikrokontroler pada alat.
30
BAB IV
HASIL PERENCANAAN
Alat ini di desain untuk digunakan pada mobil, yang fungsinya untuk
menghindari terjadinya benturan antara mobil yang dikendarai dengan mobil atau
kendaraan yang lainnya. Sensor yang digunakan adalah sensor ultrasonik yang
sensor mana yang sedang aktif, selain itu alat ini juga dilengkapi dengan sistem
salah satu sensor yang aktif, sistem alarm akan tetap berbunyi.
4.2. Perakitan
penempatan sensor ultrasonik pada bagian depan kendaraan dapat dilihat pada
gambar 26.
Sensor Ultrasonik
31
Sedangkan pemasangan sensor ultrasonik pada bagian belakang kendaraan
adalah dipasang diantara lampu rem atau lampu parkir kendaraan, tepat ditengah-
Sensor Ultrasonik
terletak pada bagian atas box rangkaian sehingga pengemudi dapat melihat
LCD
Box Rangkaian
32
Sedangkan alarm terletak didalam box rangkaian, sehingga pengemudi
adalah sebesar 5 volt. Sedangkan suplai tegangan yang ada pada accu mobil
adalah sebesar 24 volt. Namun, rangkaian kontrol sistem ini dilengkapi dengan
dioda penyearah tegangan dan regulator 7805 sehingga besarnya suplai tegangan
dari accu mobil tidak mempengaruhi sistem dikarenakan tegangan keluaran dari
regulator 7805 tetap sebesar 5 volt. Dioda penyearah tegangan dan regulator 7805
meter dari kendaraan lain. Semakin dekat sensor dengan kendaraan lain, maka
33
Gambar 30. Rangkaian keseluruhan sistem kontrol
34
4.3.2. Ganbar Layout PCB
Adapun gambar layout PCB dari rangkaian kontrol sistem dapat dilihat
Sistem ini digunakan dan akan aktif jika suplai tegangan rangkaian sistem
dihidupkan dan tombol start di tekan sehingga sistem akan aktif bekerja. Jika
tidak maka sistem tidak akan bekerja. Setelah suplai tegangan di aktifkan dan
tombol start ditekan maka sistem akan bekerja secara otomatis, sesuai dengan
Sensor ultrasonik yang digunakan ada dua buah, yaitu pada depan mobil
dan belakang mobil, jika salah satu sensor aktif atau mendeteksi range jarak yang
35
telah ditentukan maka alarm akan aktif dan lcd akan menampilkan sensor mana
Sistem alarm akan mulai berbunyi ketika salah satu sensor atau kedua
sensor ultrasonik tersebut mendeteksi jarak 30 cm. Semakin dekat jarak sensor
dengan obyek maka di LCD akan tampil angka yang ditunjukkan dengan satuan
berbunyi.
36
Gambar 32. Diagram alir sensor ultrasonik
MULAI
Apakah
tombol tidak
Start sudah
ditekan?
ya
Mikrokontoler mengirim
pulsa positif ke sensor
Apakah
sensor tidak
mendapat
sinyal pantul?
ya
Apakah jarak
sensor < tidak
30cm?
ya
Sound aktif Sound tidak aktif
SELESAI
37
Berikut script program pada software code vision AVR yang dipakai untuk
perencanaan:
/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V1.24.8d Professional
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2006 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
#include <mega16.h>
#include <lcd.h>
#include <stdio.h>
#include <delay.h>
void suara()
{
jarak=30;
delay_ms(50);
}
void baca_ultra()
{
ultra_tx=1; //kirim triger ke ultra 1
delay_us(10);
ultra_tx=0;
38
while (ultra_rx==0); //tunggu ampe terima pulsa echo transisi low ke high
TCNT0=0;
while (ultra_rx==1); //tunggu ampe terima pulsa echo transisi high ke low
data_ultra=TCNT0; //data sensor ultrasonik
delay_ms(15);
}
void konfersi_data_ultra()
{
data_jarak=-0.614+0.100*data_ultra;
}
void main(void)
{
// Declare your local variables here
// Port B initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=P
PORTB=0x01;
DDRB=0x00;
// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=Out Func1=In Func0=Out
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=0 State1=T State0=0
PORTC=0x00;
DDRC=0x05;
// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 10,800 kHz
// Mode: Normal top=FFh
// OC0 output: Disconnected
39
TCCR0=0x05;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 1 Stopped
// Mode: Normal top=FFFFh
// OC1A output: Discon.
// OC1B output: Discon.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer 1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 2 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
tampilan_pembuka("Assalamu'alaikum",0,50);
tampilan_pembuka("----PUHAWANG----",1,50);
40
while (tombol_start==1);
while (1)
{
// Place your code here
konfersi_data_ultra();
lcd_clear();
sprintf(buffer_LCD,"Jarak: %3.2f Cm",data_jarak);
lcd_puts(buffer_LCD);
if (data_jarak<jarak) sound=1;
else pwm_sound=0;
if (sound==1)
{
sprintf(buffer_LCD,"Sound: aktif");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_puts(buffer_LCD);
}
else
{
sprintf(buffer_LCD,"Sound : diam");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_puts(buffer_LCD);
}
};
}
41
4.5. Estimasi Dana
Malang, maka berikut ini adalah kisaran harga per ítem untuk membuat sebuah
unit sensor jarak yang digunakan pada mobil sebagai usaha preventif menghindari
Jadi untuk dapat membuat alat ini, total dana yang dikeluarkan sebesar Rp.
1.006.700,-
42
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sistem alarm akan mulai berbunyi ketika sensor ultrasonik depan maupun
belakang mendeteksi jarak 1 meter dari kendaraan lain. Semakin dekat sensor
dengan kendaraan lain, maka alarm akan berbunyi semakin keras. Sehingga
kendaraan lain.
bagian belakang kendaraan adalah dipasang diantara lampu rem atau lampu parkir
kendaraan.
pada bagian atas box rangkaian sehingga pengemudi dapat melihat tampilan
informasi dari sensor ultrasonik. Sedangkan alarm terletak didalam box rangkaian,
Untuk dapat membuat alat ini, total dana yang dikeluarkan sebesar Rp.
1.006.700,-
43
5.2. Saran
yang direncanakan di atas adalah bahan yang banyak ditemukan di pasaran dan
sangatlah minim. Dalam perawatan sensor jarak ini harap diperhatikan sistem
kelistrikannya dan jika terdapat error maka dapat di program ulang menggunakan
44
DAFTAR PUSTAKA
Sigit, Riyanto. 2007. Robotika, Sensor dan Aktuator. Yogyakarta: Graha Ilmu
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75