You are on page 1of 19

IKATAN LOGAM

Atom logam dapat berikatan sambung


menyambung ke segala arah sehingga
menjadi molekul yang sangat besar.

AKIBATNYA

Atom tersebut terikat kuat dan menjadikan


logam berwujud padat (kecuali Hg cair) dan
umumnya keras.
Bagaimana Ikatan Logam Terbentuk ???

Mekanisme pembentukan ikatan logam belum


diketahui secara pasti.

Atom logam cenderung melepaskan elektron


valensinya (agar sesuai dengan aturan oktet),
maka atom logam mampu melepaskan satu,
dua, tiga atau empat elektronnya, tetapi tidak
ada yang menerimanya.
ADA 3 TEORI (PENDEKATAN) YANG
MENJELASKAN TENTANG IKATAN LOGAM :
1. Teori Drude dan Lorentz
Menyatakan bahwa dalam kristal logam
terdapat elektron yang bergerak bebas. Atom
melepaskan elektron valensinya sehingga
terbentuk ion positif (kation) yang dikelilingi
oleh banyak elektron.
Faktanya :
Dari sifat hantaran logam dimana sebatang
logam dapat menghantarkan listrik karena
elektron dapat mengalir dari satu ujung ke
ujung lain bila diberi tegangan listrik.
2. Pendekatan Teori Ikatan Valensi
Logam dalam keadaan padat mempunyai
bilangan koordinasi (BK) yang cukup besar
artinya satu atom berikatan dengan banyak
atom tetangganya. Oleh karena itu elektron
valensi atom logam dapat membentuk
pasangan terikat dengan elektron valensi atom
lain didekatnya tetapi sifatnya tidak tetap dan
hanya sesaat untuk kemudian terikat kembali
dengan atom tetangga yang lainnya.
Contoh

K – K K K –
I I K– K
I
K – K K K +
K K
(a) (b) (c)

Dapat terjadi karena adanya resonansi tak


singkron dalam ikatan antar atom – atomnya.
3. Pendekatan Teori Orbital Molekul (TOM)
Menurut TOM dalam senyawa hanya ada
orbital molekul (tidak ada orbital atom),
oleh karena itu dalam logam yang berupa
molekul raksasa terdapat molekul raksasa
karena semua elektron atom logam berada
dalam orbital molekul
Akibatnya :
Atom – atom tersebut terikat kuat satu
sama lain.
SIFAT LOGAM :

KILAU LOGAM / BERKILAU


Hal ini dapat disebabkan karena foton – foton
dengan frekwensi tertentu dapat memvibrasikan
elektron dalam logam.
Elektron tersebut dapat menyerap sinar dalam
spektrum tampak dan kemudian dipancarkan
kembali dalam bentuk sinar tampak.
Peristiwa inilah yang dapat menyebabkan logam
dapat BERKILAU.
LOGAM DAPAT DITEMPA, DICETAK DAN
DILENGKUNGKAN.
Atom logam berikatan kuat dengan atom
sekitarnya. Jika diberi tekanan maka selapis atom
itu dapat bergeser kedudukannya dan kemudian
dapat berikatan lagi dengan atom yang
disampingnya.
AKIBATNYA
Logam dapat ditempa, dicetak dan dilekungkan
sesuai keinginan.
PENYEBABNYA
Sifat kemobilan dari ikatann antara atom – atom
logam memungkinkan terjadinya perubahan
bentuk tanpa mengalami kerusakan ikatan.
DAYA HANTAR ARUS LISTRIK DAN PANAS
Arus listrik yang berjalan melalui suatu logam
merupakan gerakan elektron yang mengalir
dari satu ujung ke ujung lain yang berarti
logam memiliki elektron yang bersifat dapat
bergerak bebas dari satu ujung ke ujung yang
lain.
SEHINGGA
Logam dapat menghantarkan arus listrik dan
panas
BERDASAR SIFAT HANTARAN LISTRIKNYA :

ZAT PADAT

SEMI
ISOLATOR KONDUKTOR
KONDUKTOR
APA BEDANYA

Antara ISOLATOR, KONDUKTOR dan SEMI


KONDUKTOR bergantung pada :

Struktur Pita
Apakah Pita valensi terisi penuh atau terisi
sebagian
Besarnya energi pemisah antara pita penuh
dan pita kosong
Catatan

Pita : Kumpulan peringkat energi dari orbital


molekul yang sangat berdekatan
Pita valensi : Pita energi yang ditempati
elektron – elektron valensi dari setiap
atom yang menempati orbital molekul
N/2 dengan energi terendah. (N = jumlah
elektron atom ke N)
 Pita Konduksi : Pita energi yang hanya
sebagian terisi elektron/ tidak terisi
elektron
ISOLATOR
 Daya hantar : σ ≤ 10 -15 ohm -1 cm -1
 Pita valensi terisi penuh dengan elektron
 Terdapat perbedaan energi ΔE yang besar. ΔE
memisahkan pita valensi dan pita konduksi

Pita Konduksi

ΔE = 6 eV

Pita Valensi
KONDUKTOR
 Daya hantar : σ ~ 10 4 - 10 6 ohm -1 cm -1
 Pita valensi terisi penuh dengan elektron tetapi
pita konduksi bertumpang tindih dengannya.
Dalam medan listrik, elektron dari pita valensi
dapat bergerak ke pita konduksi

Tingkat – tingkat tak


terisi

Pita Konduksi

Pita Valensi

Tingkat – tingkat terisi


SEMI KONDUKTOR
 Daya hantar : σ : 10–5 - 103 ohm -1 cm -1
 Pita valensi terisi penuh dengan elektron
sedangkan pita konduksi kosong.
 Perbedaan energi ΔE yang kecil, sehingga
beberapa elektron dapat beralih sekalipun
dengan energi termal tambahan yang kecil.
 Kalau Perbedaan energi ΔE nya besar tapi
memungkinkan adanya hantaran listrik, hal ini
disebabkan karena adanya ketidakmurnian
dalam bahan.
SEMI KONDUKTOR

Pita Konduksi

ΔE = kecil / besar

Pita Valensi
TIPE SEMI KONDUKTOR :
 Tipe p : Apabila pita ketakmurniannya kosong
dan terlokasi di DEKAT pita valensi yang terisi
penuh, maka elektron dari pita valensi dapat
loncat ke pita ketakmurnian ini dan
meninggalkan lubang. Adanya lubang ini
memungkinkan elektron dapat berpindah.

 Tipe n : Apabila lokasi pita ketakmurnian ada


didekat pita kosong. Elektron akan loncat dari
ketakmurnian ke pita kosong.
GAMBARAN TIPE SEMI KONDUKTOR

Pita
Konduksi

Tingkat Rongga
Elektron Pengotor

Pita
Valensi

Tipe n Tipe p

As dalam Ge Ga dalam Ge
JENIS SEMI KONDUKTOR :
 INTRINSIK : Semikonduktor yang konduktivitas
listriknya menyebabkan kenaikan (promosi)
termal elektron – elektron valensi ke pita
konduksi.
Contoh : Silikon

 EKSTRINSIK : Bahan – bahan semikonduktor ini


diberi sejumlah kecil atom pencampur (doping).
Contoh : pencampuran sedikit fosfor (gol VA) ke
dalam kristal silikon (IV A)

You might also like