Professional Documents
Culture Documents
Leni Marlina
Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala
defisiensi Fe pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara
setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang
selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada
yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang
klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang
terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi. Defisiensi
ter-sedianya Mn akibatnya pada pembentukan biji-bijian kurang baik.
1
Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan
selanjutnya kerdil. Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam/coklat.
* Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi,
umbinya kecil - kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna
hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
2
Kekurangan Unsur Molibdenum (Mo)
Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam
bentuk MoS2 dan sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya bagi
tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman,
antara lain per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum
daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan
terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk ( die back ) bisa pula terjadi
pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara ini.
Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-
padian, akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi
tanaman. Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun
yang kurang abnormal ( terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang
sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan
kapas menunjukkan gejala seperti itu.
Unsur fungsional adalah unsur -unsur yang belum memenuhi kriteria unsur essensial
seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-unsur ini tidak dapat
digolongkan dalam unsur essensial, namun untuk penting untuk tanaman-tanaman
tertentu. Dengan adanya unsur fungsional ini dapat lebih memperbaiki pertumbuhan dan
kualitas hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini tanaman tetap dapat men-
yelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna dan normal tetapi dengan adanya unsur ini
maka pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada hasil tanaman tertentu, misalnya
mentimun dapat mengantikan sebagaimana peranan K pada tanaman kelapa.